Disusun Oleh
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
rahmat dan hidayah Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan panduan Praktikum
Keterampilan Dasar Kebidanan II untuk mahasiswa Prodi Profesi Bidan STIKes Abdi
Nusantara Jakarta. Panduan praktikum ini digunakan sebagai acuan bagi mahasiswa,
pembimbing dan semua pihak untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan praktikum sehingga
diperoleh kesatuan persepsi dan langkah untuk mencapai kompetensi dalam mata kuliah
Keterampilan dasar Kebidanan II.
Panduan Praktikum Keterampilan Dasar Kebidanan II disusun atas bantuan dan kerja
sama semua pihak, oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih bagi semua pihak yang
telah membantu. Semoga Allah SWT membalas semua bantuan dan kerjasama tersebut
dengan kebaikan pula. Amin. Penyusun menyadari panduan Praktikum Keterampilan Dasar
Kebidanan II ini jauh dari kesempurnaan, sehingga saran dan masukan sangat diharapkan.
TIM PENYUSUN
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
1. LATAR BELAKANG 1
2. VISI MISI 4
3. DESKRIPSI MATA KULIAH 4
4. CAPAIAN PEMBELAJARAN 4
5. KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN 5
6. BAHAN KAJIAN 5
7. METODA PEMBELAJARAN 5
8. URAIAN BEBAN STUDI 5
9. DOSEN INSTRUKTUR 5
10. MEKANISME 6
11. DAFTAR ALAT 6
12. TATA TERTIB MAHASISWA 8
13. EVALUASI 9
14. MATERI PRAKTIK 10
15. DAFTAR PUSTAKA 35
LAMPIRAN
MODUL PRAKTIKUM KESEHATAN REPRODUKSI DAN KELUARGA
BERENCANA
VISI &MISI
A. Visi
Menjadi pusat pengembangan ilmu Kebidanan yang unggul dalam enterpreneur
dibidang homecare pelayanan kebidanan dengan sistem continue of care Pada Tingkat
Nasional tahun 2028
B. Misi
1. Mengembangkan pendidikan dan pengajaran yang mengintegrasikan prinsip
enterpreneur homecare pelayanan kebidanan
2. Menyelenggarakan penelitian yang inovatif berbasis Homecare pelayanan kebidanan
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat yang berbasis pada hasil penelitian yang
sensitif terhadap budaya masyarakat
4. Mengembangkan enterpreneur homecare pelayanan kebidanan dengan menerapkan
prinsip long live learning
5. Menciptakan iklim akademik yang mampu mendukung perwujudan visi Prodi
Profesi Bidan
6. Bekerjasama dengan lembaga pendidikan, penelitian, dan wahana praktik kebidanan
berskala nasional
7. Mengembangan potensi Individu yang berbasis iptek dan sensitif terhadap budaya
masyarakat
8. Meningkatkan Sumber saya manusia baik secara kualitas maupun kuantitas
9. Meningkatkan prasarana dan sarana dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan
profesi bidan
10. Bekerjasama dengan Fakultas kedokteran dalam bidang tridarma perguruan tinggi
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Menjadi bidan yang profesional, memiliki moral, etika, kepribadian yang baik dan
mengutamakan keselamatan klien ,mengaplikasikan asuhan kebidanan dengan
memanfaatkan IPTEK dalam praktik kebidanan, menguasai konsep teori pemeriksaan
diagnostik, obat-obatan, perawatan luka, resusitasi, asuhan pasien pre dan pasca bedah
serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah praktik kebidanan prosedural yang
merupakan dasar dari asuhan kebidanan sesuai dengan budaya, mampu berfikir kritis dan
mengambil keputusan tepat berdasarkan analisis informasi dan data untuk menyelesaikan
masalah.
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa mampu :
Pada akhir pembelajaran mahasiswa mampu:
1. Melakukan Persiapan dan pemeriksaan diagnostik yang berhubungan dengan praktek
kebidanan
2. Memahami obat-obatan dan cairan yang digunakan dalam praktik kebidanan
3. Menerapkan pengeio!aan obat-obatan dan cairan dalam praktik kebidanan
4. Meiakukan perawatan luka dalam praktek kebidanan baik di pelayanan kesehatan
maupun dirumah dengan metode home care layanan kebidanan
5. Melakukan teknik resusitasi pada orang dewasa
6. Melakukan asuhan pada pasien pre dan pasca bedah pada kasus kebidanan
7. Membedakan instrument dalam praktik kebidanan
BAHAN KAJIAN
1. Persiapan dan pemeriksaan diagnostik yang berhubungan dengan praktek kebidanan
2. Obat-obatan dan cairan yang digunakan dalam praktik kebidanan
3. Pengeio!aan obat-obatan dan cairan dalam praktik kebidanan
4. Perawatan luka dalam praktek kebidanan
5. Teknik resusitasi pada orang dewasa
6. Asuhan pada pasien pre dan pasca bedah pada kasus kebidanan
7. Instrument dalam praktik kebidanan
METODA PEMBELAJARAN
Praktik : Dilaksanakan di kelas, laboratorium (baik di kampus maupun di Ia han praktek)
dengan menggunakan metoda simulasi, demontrasi, role play dan bed side teaching.
DOSEN INSTRUKTUR
1. DR. Maryati Sutarno, SPd, SST, MARS
2. Nofa Anggraini SST, M.Kes
3. Masluroh, SST, M.Kes
MEKANISME
1. Kegiatan diikuti oleh ...... mahasiswa yang dibagi dalam ..... kelompok kecil
2. Setiap materi diberikan oleh tiap pembimbing yang berbeda dengan menggunakan
metode demonstrasi di laboratorium ketrampilan
3. Setelah mendapatkan seluruh materi praktikum, ketrampilan mahasiswa dievaluasi di
akhir pertemuan.
DAFTAR ALAT
Alat Pemeriksaan
Pemasangan Infus
Barang habis
No Nama Alat/Phantum Jumlah No Jumlah
pakai
1 Baki 1 1 Abocath 1
2 Alas Baki 1 2 Alkohol Swab
3 Bak Instrumen sedang 1 3 Betadine
4 Bengkok 1
5 Tourniquet 1 4 Cairan Infus
6 Perlak/alas 1 5 Hand Scoen
7 Phantom Tangan 1 6 Infuset
8 Standar Infus 7 Kassa
8 Micropore
9 Tegaderm
Injeksi
Barang habis
No Nama Alat/Phantum Jumlah No Jumlah
pakai
Spuit sesuai
1 Baki 1 1 1
kebutuhan
2 Alas Baki 1 2 Alkohol Swab
3 Bak Instrumen Kecil 1 3 Hand scoen 1 ps
4 Alat Tulis 1 4 Betadin
Obat vial/ampul
5 Tourniquet 1 4 1
sesuai kebutuhan
6 Perlak 1
7 Bengkok 1
PENILAIAN
Penilaian dapat dilakukan dalam bentuk penugasan, ujian tulis, lisan dan penampilan
keterampilan, OSCE.
Unit Kompetensi : Pemasangan Infus
KETENTUAN PENILAIAN
2 (Memuaskan) : Memperagakan langkah-langkah sesuai prosedur
1 (Tidak Memuaskan) : Tidak dapat memperagakan langkah-langkah sesuai dengan prosedur.
0 (Tidak dikerjakan) : Langkah tegas atau keterampilannya tidak dipergakan mahasiswa
I. LEMBAR CHEKLIST
Catatan : .
.
.
Jakarta,
PENGUJI
(.)
Unit Kompetensi : Injeksi IC
KETENTUAN PENILAIAN
2 (Memuaskan) : Memperagakan langkah-langkah sesuai prosedur
2 (Tidak Memuaskan) : Tidak dapat memperagakan langkah-langkah sesuai dengan prosedur.
0 (Tidak dikerjakan) : Langkah tegas atau keterampilannya tidak dipergakan mahasiswa
B. Fase Orientasi
3 Memberikan salam terapeutik
4 Melakukan evaluasi / validasi
5 Melakukan kontrak (waktu, tempat dan prosedur)
6 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien
C. Fase Kerja
7 Cuci tangan.
8 Siapkan obat sesuai dengan medication chart pemberian obat pasien.
Lakukan double cek dengan prinsip 10 benar/right ten (patient name,
drug name, dose, route, times and frequency, history and asessment,
refuse, drug interaction, education and information, documentation).
9 Tempatkan obat yang akan disuntikkan pada bak instrumen yang telah
disediakan
10 Obat yang telah disiapkan beserta tempatnya dibawa ke ruangan /
kamar pasien.
11 Lakukan pengecekkan ulang obat yang akan disuntikkan di hadapan
pasien / keluarga mengenai obat apa saja yang diberikan dan minta
pasien untuk membaca nama obat yang akan diberikan.
12 Pakai glove
13 Untuk obat ampul:
1. Yakinkan obat berada pada dasar ampul.
2. Patahkan leher ampul dengan menggunakan kasa ke arah
menjauh dari perawat atau menggunakan gergaji leher
ampul.
3. Pegang ampulan dengan tangan nondominan dan spuit
dengan tangan dominan, tarik obat sesuai dengan dosis yang
ditetapkan
4. Keluarkan udara yang ada di dalam spuit dengan posisi jarum
suntik tertutup
14 Untuk obat vial:
1. Buka tutup vial dengan mempertahankan sterilitas (bersihkan
dengan alkohol 70%).
2. Untuk obat cair tarik obat sesuai dengan dosis dengan
menggunakan spuit.
3. Untuk obat serbuk masukkan cairan aquadest steril/ pelarut
sesuai dengan dosis ke dalam vial.
4. Kocok obat dengan arah memutar sampai larut.
5. Tarik obat sesuai dengan dosis dan ganti jarum suntik dengan
yang baru.
6. Keluarkan udara yang ada dalam spuit dengan posisi jarum
suntik tertutup.
15 Pilih dan kaji otot tempat penyuntikan (area ventrogluteal,
dorsogluteal, fastus lateralis, deltoid, rektus femoris).
16 Lakukan desinfeksi daerah penyuntikan dengan menggunakan swab
alkohol secara sirkuler dari arah dalam keluar.
17 Dengan tangan nondominan regangkan area suntikan, untuk pasien
kurus cubit area penyuntikan.
18 Tusuk jarum dengan sudut 90 dan bevel menghadap ke atas.
19 Aspirasi spuit, bila ada darah cabut dan ulangi kembali prosedur
no.15, 16, 17 dan 18, bila tidak ada darah maka suntikkan obat secara
perlahan sampai habis.
20 Tarik jarum spuit secara perlahan.
21 Massage area penyuntikan dengan perlahan menggunakan swab
alkohol
22 Minta tanda tangan pasien / keluarga pada kolom yang telah
disediakan di medication chart pasien.
23 Perawat menulis paraf dan nama jelas pada kolom yang telah
disediakan di medication chart pasien.
24 Perawat menulis inisial nama (3 huruf) dan paraf pada kolom yang
telah disediakan.
25 Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman.
D. Fase Terminasi
26 Mengevaluasi respon klien
27 Kontrak untuk tindakan selanjutnya
28 Rapihkan alat, buka glove dan cuci tangan
29 Dokumentasi (nama obat yang diberikan, dosis, cara pemberian, dan
waktu pemberian)
Catatan : .
.
.
Jakarta,
PENGUJI
(.)
Unit Kompetensi : Injeksi IM
KETENTUAN PENILAIAN
2 (Memuaskan) : Memperagakan langkah-langkah sesuai prosedur
3 (Tidak Memuaskan) : Tidak dapat memperagakan langkah-langkah sesuai dengan prosedur.
0 (Tidak dikerjakan) : Langkah tegas atau keterampilannya tidak dipergakan mahasiswa
INJEKSI IM
PENGERTIAN Suatu proses memberikan obat kepada pasien dengan cara
menyuntikkan ke dalam jaringan otot dengan menggunakan jarum
suntik yang dilakukan oleh perawat dengan memperhatikan prinsip
right ten (patient name, drug name, dose, route, times and frequency,
history and asessment, refuse, drug interaction, education and
information, documentation).
TUJUAN Terlaksananya pemberian obat sesuai prinsip 10 benar.
Terhindarnya kesalahan dalam tata cara pemberian obat kepada
pasien.
Memasukkan sejumlah obat pada jaringan otot untuk diabsorbsi.
Menjaga kestabilan zat aktif obat dalam bentuk cairan.
NO E. Fase Pre Interaksi
1 Cek rencana tindakan
2 Siapkan alat
Baki tempat alat-alat.
Obat vial / ampul sesuai program.
Swab alkohol.
Nearbekken.
Glove.
Bak instrumen.
Spuit sesuai kebutuhan.
Kasa / gergaji leher ampul (untuk membuka leher ampul).
Water for injection/Cairan aquadest steril (bila obat
berbentuk vial).
Medication chart.
F. Fase Orientasi
3 Memberikan salam terapeutik
4 Melakukan evaluasi / validasi
5 Melakukan kontrak (waktu, tempat dan prosedur)
6 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien
G. Fase Kerja
7 Cuci tangan.
8 Siapkan obat sesuai dengan medication chart pemberian obat
pasien.
Lakukan double cek dengan prinsip 10 benar/right ten (patient
name, drug name, dose, route, times and frequency, history and
asessment, refuse, drug interaction, education and information,
documentation).
9 Tempatkan obat yang akan disuntikkan pada bak instrumen yang
telah disediakan
10 Obat yang telah disiapkan beserta tempatnya dibawa ke ruangan /
kamar pasien.
11 Lakukan pengecekkan ulang obat yang akan disuntikkan di
hadapan pasien / keluarga mengenai obat apa saja yang diberikan
dan minta pasien untuk membaca nama obat yang akan diberikan.
12 Pakai glove
13 Untuk obat ampul:
7. Yakinkan obat berada pada dasar ampul.
8. Patahkan leher ampul dengan menggunakan kasa ke arah
menjauh dari perawat atau menggunakan gergaji leher
ampul.
9. Pegang ampulan dengan tangan nondominan dan spuit
dengan tangan dominan, tarik obat sesuai dengan dosis
yang ditetapkan
10. Keluarkan udara yang ada di dalam spuit dengan
posisi jarum suntik tertutup
14 Untuk obat vial:
1. Buka tutup vial dengan mempertahankan sterilitas
(bersihkan dengan alkohol 70%).
2. Untuk obat cair tarik obat sesuai dengan dosis dengan
menggunakan spuit.
3. Untuk obat serbuk masukkan cairan aquadest steril/ pelarut
sesuai dengan dosis ke dalam vial.
4. Kocok obat dengan arah memutar sampai larut.
11. Tarik obat sesuai dengan dosis dan ganti jarum suntik
dengan yang baru.
12. Keluarkan udara yang ada dalam spuit dengan posisi jarum
suntik tertutup.
15 Pilih dan kaji otot tempat penyuntikan (area ventrogluteal,
dorsogluteal, fastus lateralis, deltoid, rektus femoris).
16 Lakukan desinfeksi daerah penyuntikan dengan menggunakan
swab alkohol secara sirkuler dari arah dalam keluar.
17 Dengan tangan nondominan regangkan area suntikan, untuk
pasien kurus cubit area penyuntikan.
18 Tusuk jarum dengan sudut 90 dan bevel menghadap ke atas.
19 Aspirasi spuit, bila ada darah cabut dan ulangi kembali prosedur
no.15, 16, 17 dan 18, bila tidak ada darah maka suntikkan obat
secara perlahan sampai habis.
20 Tarik jarum spuit secara perlahan.
21 Massage area penyuntikan dengan perlahan menggunakan swab
alkohol
22 Minta tanda tangan pasien / keluarga pada kolom yang telah
disediakan di medication chart pasien.
23 Perawat menulis paraf dan nama jelas pada kolom yang telah
disediakan di medication chart pasien.
24 Perawat menulis inisial nama (3 huruf) dan paraf pada kolom yang
telah disediakan.
25 Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman.
H. Fase Terminasi
26 Mengevaluasi respon klien
27 Kontrak untuk tindakan selanjutnya
28 Rapihkan alat, buka glove dan cuci tangan
29 Dokumentasi (nama obat yang diberikan, dosis, cara pemberian,
dan waktu pemberian)
*) critical point / prasyarat wajib
Batas Kelulusan hasil total score adalah 80 %
NIlAI : (X /78) X 100
Nilai Akhir : A ( ) + B ( ) +C ( )+D( )x 100 =
..
Catatan : .
.
.
Jakarta,
PENGUJI
(.)
Unit Kompetensi : Injeksi IV
KETENTUAN PENILAIAN
2 (Memuaskan) : Memperagakan langkah-langkah sesuai prosedur
4 (Tidak Memuaskan) : Tidak dapat memperagakan langkah-langkah sesuai dengan prosedur.
0 (Tidak dikerjakan) : Langkah tegas atau keterampilannya tidak dipergakan mahasiswa
Injeksi IV
PENGERTIAN Suatu proses memberikan obat kepada pasien dengan cara
menyuntikkan ke dalam pembuluh darah vena dengan menggunakan
jarum suntik yang dilakukan oleh perawat dengan memperhatikan
prinsip right ten (patient name, drug name, dose, route, times and
frequency, history and asessment, refuse, drug interaction, education
and information, documentation).
TUJUAN Terlaksananya pemberian obat sesuai prinsip 10 benar
Terhindarnya kesalahan dalam tata cara pemberian obat kepada
pasien.
Memperoleh reaksi obat yang lebih cepat dibandingkan dengan
injeksi parenteral yang lain.
Menghindari kerusakan jaringan.
Menjaga kestabilan zat aktif obat dalam bentuk cairan.
NO I. Fase Pre Interaksi
1 Cek rencana tindakan
2 Siapkan alat
Baki tempat alat-alat.
Perlak pengalas.
Obat vial / ampul sesuai program.
Swab alkohol.
nearbekken.
Glove.
Bak instrumen.
Spuit sesuai kebutuhan.
Kasa / gergaji leher ampul (untuk membuka ampul).
Tourniquet.
Medication chart.
J. Fase Orientasi
3 Memberikan salam terapeutik
4 Melakukan evaluasi / validasi
5 Melakukan kontrak (waktu, tempat dan prosedur)
6 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien
K. Fase Kerja
7 Cuci tangan.
8 Siapkan obat sesuai dengan daftar pemberian obat pasien.
Lakukan double cek dengan prinsip 10 benar/right ten (patient
name, drug name, dose, route, times and frequency, history and
asessment, refuse, drug interaction, education and information,
documentation).
9 Tempatkan obat yang akan disuntikkan pada bak spuit yang telah
disediakan
10 Obat yang telah disiapkan beserta tempatnya dibawa ke ruangan /
kamar pasien.
11 Lakukan pengecekkan ulang obat yang akan disuntikkan di
hadapan pasien / keluarga mengenai obat apa saja yang diberikan
dan minta pasien untuk membaca nama obat yang akan diberikan.
12 Pakai glove
13 Untuk obat ampul:
13. Yakinkan obat berada pada dasar ampul.
14. Patahkan leher ampul dengan menggunakan kasa ke arah
menjauh dari perawat atau menggunakan gergaji leher
ampul.
15. Pegang ampulan dengan tangan nondominan dan spuit
dengan tangan dominan, tarik obat sesuai dengan dosis
yang ditetapkan
16. Keluarkan udara yang ada di dalam spuit dengan
posisi jarum suntik tertutup
14 Untuk obat vial:
1. Buka tutup vial dengan mempertahankan sterilitas
(bersihkan dengan alkohol 70%).
2. Untuk obat cair tarik obat sesuai dengan dosis dengan
menggunakan spuit.
3. Untuk obat serbuk masukkan cairan aquadest steril/ pelarut
sesuai dengan dosis ke dalam vial.
4. Kocok obat dengan arah memutar sampai larut.
17. Tarik obat sesuai dengan dosis dan ganti jarum suntik
dengan yang baru.
18. Keluarkan udara yang ada dalam spuit dengan posisi jarum
suntik tertutup.
15 Pilih dan kaji kondisi vena, pencarian vena dilakukan dari vena
yang terjauh dari lengan sampai yang terdekat dari lengan (pada
lengan: vena basilika, pada tungkai: vena safena, pada leher : vena
jugularis, pada kepala: vena frontalis atau vena temporalis).
16 Pasang perlak di bawah area penyuntikkan dan dekatkan
nearbeken ke sisi pasien.
17 Lakukan pembendungan pada lengan dengan menggunakan
tourniquet setinggi 5 7 cm dari area penusukan.
18 Desinfeksi area yang akan ditusuk dengan swab alkohol dengan
cara sirkuler mengarah keluar.
19 Buka jarum, pegang dengan tangan dominan, tusukkan jarum
dengan sudut 15 45 dengan bevel (lubang jarum) menghadap
ke atas.
20 Lakukan aspirasi, jika darah keluar masukkan obat sesuai dengan
dosis dan jika tidak keluar darah, tarik jarum searah tusukan
dengan perlahan dan tekan dengan swab alkohol serta ulangi
prosedur mulai dari langkah no.18 di vena yang berbeda dengan
prinsip pencarian vena dimulai dari vena yang terjauh dari lengan
ke vena yang terdekat dari lengan.
21 Setelah obat dimasukkan, tarik jarum searah tusukan dengan
perlahan dan tekan dengan swab alkohol.
22 Buang jarum suntik di nearbekken
23 Massage area penyuntikan menggunakan swab alkohol secara
perlahan.
24 Minta tanda tangan pasien / keluarga pada kolom yang telah
disediakan di medication chart.
25 Perawat menulis paraf dan nama jelas pada kolom yang telah
disediakan di medication chart.
26 Perawat menulis inisial nama (3 huruf) dan paraf pada kolom yang
telah disediakan.
27 Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman.
L. Fase Terminasi
28 Mengevaluasi respon klien
29 Kontrak untuk tindakan selanjutnya
30 Rapihkan alat, buka glove dan cuci tangan
31 Dokumentasi (nama obat yang diberikan, dosis, cara pemberian,
dan waktu pemberian)
Catatan : .
.
.
Jakarta,
PENGUJI
(.)
Unit Kompetensi : Persiapan dan Perawatan Pre Operasi Sectio Secarea
KETENTUAN PENILAIAN
2 (Memuaskan) : Memperagakan langkah-langkah sesuai prosedur
1 (Tidak Memuaskan) : Tidak dapat memperagakan langkah-langkah sesuai dengan prosedur.
0 (Tidak dikerjakan) : Langkah tegas atau keterampilannya tidak dipergakan mahasiswa
KETENTUAN PENILAIAN
2 (Memuaskan) : Memperagakan langkah-langkah sesuai prosedur
1 (Tidak Memuaskan) : Tidak dapat memperagakan langkah-langkah sesuai dengan prosedur.
0 (Tidak dikerjakan) : Langkah tegas atau keterampilannya tidak dipergakan mahasiswa
No Langkah Kerja
1 Memberitahukan keluarga bahwa ibu selesai dilakukan operasi
2 Mempersiapkan ruangan dan alat yang diperlukan untuk pengawasan post
operasi
3 Memindahkan pasien dari ruang operasi ke ruang rehabilitas
4 Mengatur posisi pasien dengan bantal (30 derajat) jika anastesi spinal dan
tanpa bantal jika anastesi umum
5 Memelihara jalan nafas dengan oksigen 2 liter/menit
6 Melakukan pemantauan tanda vital dan melakukan pencatatan setiap 15
menit selama 2 jam pertama dan setiap 30 menita setelah 2 jam
7 Mengkaji tingkat kesadaran dan tingkat nyeri
8 Mengelola pemberian cairan parenteral (anastesi spinal min. 3 L/hari)
9 Mengobservasi intake dan output
10 Mengelola terapi sesuai advice dokter (antibiotik, analgetik)
11 Mengobservasi pengeluaran darah pervagina setiap 30 menit selama 6 jam
pertama
12 Mengelola pemberian diet secara bertahap (pada spinal anastesi 6 jam
setelah operasi mulai dengan diet BBS, pada anastesi umum setelah
peristaltik usus membaik)
13 Melakukan pemeriksaan laboratorium (Hb) setelah minimal 8 jam operasi
KETENTUAN PENILAIAN
2 (Memuaskan) : Memperagakan langkah-langkah sesuai prosedur
1 (Tidak Memuaskan) : Tidak dapat memperagakan langkah-langkah sesuai dengan prosedur.
0 (Tidak dikerjakan) : Langkah tegas atau keterampilannya tidak dipergakan mahasiswa
14 Membersihkan luka :
a. Mengambil pincet, tangan kanan memegang pincet cirugis dan
tangan kiri memegang pincet anatomis ke dua
b. Membuat kassa basah untuk membersihkan luka dengan cara :
masukkan kassa de dalam kom berisi NaCl 0,9% dan memerasnya
menggunakan pincet
c. Membersihkan luka menggunakan kasa basah untuk sekali usapan (satu
kali usap buang), gunakan teknik dari area kurang terkontaminasi ke
area terkontaminasi / dari arah dalam ke luar
d. Melakukan langkah ini sampai luka benar-benar bersih
15 Mengeringkan luka dengan menggunakan kassa kering steril
16 Memberikan topical therapy apabila diperlukan/sesuai indikasi
(antiseptic/antibiotic)
17 Menutup luka dengan kasa steril :
Balutan kering kering
a. Lapisan pertama kassa kering steril untuk menutupi daerah insisi dan
bagian sekeliling kulit
b. Lapisan kedua adalah kassa kering steril yang dapat menyerap
c. Lapisan ketiga kassa steril yang tebal pada bagian luar
Balutan basah kering
a. Lapisan pertama kassa steril yang telah diberi cairan steril atau anti
mikrobial untuk menutupi area luka
b. Lapisan kedua kasa steril yang lebab yang sifatnya menyerap
c. Lapisan ketiga kassa steril yang tebal pada bagian luar
Balutan basah basah
a. Lapisan pertama kassa steril yang telah dilembabkan dengan cairan
fisiologik untuk menutupi area luka
b. Lapisa kedua kassa kering steril yang bersifat menyerap
c. Lapisan ketiga (lapisan paling luar) kassa steril yang sudah
dilembabkan dengan cairan fisiologik
KETENTUAN PENILAIAN
2 (Memuaskan) : Memperagakan langkah-langkah sesuai prosedur
1 (Tidak Memuaskan) : Tidak dapat memperagakan langkah-langkah sesuai dengan prosedur.
0 (Tidak dikerjakan) : Langkah tegas atau keterampilannya tidak dipergakan mahasiswa
KETENTUAN PENILAIAN
2 (Memuaskan) : Memperagakan langkah-langkah sesuai prosedur
1 (Tidak Memuaskan) : Tidak dapat memperagakan langkah-langkah sesuai dengan prosedur.
0 (Tidak dikerjakan) : Langkah tegas atau keterampilannya tidak dipergakan mahasiswa
KETENTUAN PENILAIAN
2 (Memuaskan) : Memperagakan langkah-langkah sesuai prosedur
1 (Tidak Memuaskan) : Tidak dapat memperagakan langkah-langkah sesuai dengan prosedur.
0 (Tidak dikerjakan) : Langkah tegas atau keterampilannya tidak dipergakan mahasiswa
No Langkah
A Sikap dan Perilaku
1 Menyambut klien dengan sopan dan ramah
2 Memperkenalkan diri pada klien
3 Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan yang akan dilakukan
4 Merespon terhadap reaksi klien dengan tepat
5 Percaya diri, tidak gugup
B Prosedur Tindakan
6 Menyiapkan dan mendekatkan alat
7 Memasang sampiran, menutup pintu
8 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
9 Memasang alas/perlak, dan mendekatkan bengkok
10 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan
dengan handuk bersih
11 Membuka paket steril, menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan,
kemudian memakai satu sarung tangan steril (tangan dominan)
12 Menyiapkan injeksi lidokain ( hisap lidokain 1 % ke dalam spuit, atau untuk
lidokain 2 %, encerkan dengan menggunakan water for injection dengan
perbandingan 1:1, dilanjutkan menggunakan satu sarung tangan non
dominan
13 Mengkaji luka: keadaan, kedalaman, dan luas luka
14 Membersihkan luka dengan larutan antiseptic dari area yang kurang
terkontaminasi ke area kontaminasi (dalam ke luar)
15 Menyuntikkan lidokain di sekitar tepi luka (disesuaikan dengan
kedalaman dan luasnya luka)
16 Melakukan aspirasi, apabila tidak ada darah masukkan lidokain secara
perlahan-lahan sambil menarik jarum dan memasukkan obat sepanjang
tepi luka
17 Melakukan hal yang sama pada tepi luka yang lain
18 Menunggu kira-kira 2 menit untuk melihat reaksi obat
19 Menguji reaksi obat dengan menggunakan ujung pinset pada daerah luka,
apabila pasien sudah tidak mengeluh sakit berarti obat sudah bereaksi,
apabila masih mengeluh sakit tunggu 2 menit lagi kemungkinan obat belum
bereaksi
20 Menyiapkan nalpoeder, jarum dan benang (apabila luka akan dilakukan
penjahitan dalam, gunakan benang otot/catgut dan menggunakan jarum otot
yang ujungnya bulat), apabila luka hanya dilakukan penjahitan luar/kulit,
gunakan benang kulit/side dengan menggunakan jarum kulit yang ujungnya
segitiga
21 Menjahit luka dengan teknik terputus sederhana:
- Jarum ditusukkan jauh dari kulit sisi luka, melintasi luka dan kulit sisi
lainnya, kemudian keluar pada kulit tepi yang jauh, sisi kedua
- Jarum kemudian ditusukkan kembali pada tepi kulit sisi kedua secara
tipis, menyeberangi luka dan dikeluarkan kembali pada tepi dekat kulit sisi
yang pertama
- Dibuat simpul dan benang diikat
- Memotong benang, sisakan kira-kira 1 cm
22 Melakukan penjahitan satu persatu di bawah jahitan pertama dengan jarak
antara jahitan satu dengan lainnya kurang lebih sama dengan kedalaman
luka
23 Merapikan kembali jahitan, agar kulit saling bertemu dengan rapi
24 Memberikan antiseptic pada luka
25 Menutup luka dengan kassa steril dan memasang plester (pada
pemasangan kassa steril, perhatikan serat kassa jangan sampai ada yang
menempel pada luka)
26 Membereskan alat dan bahan (membuang bahan habis pakai ke
tempat sampah, merendam alat-alat ke dalam larutan klorin 0,5%)
27 Melepas sarung tangan, merendam dalam larutan klorin 0,5 %
28 Mengatur dan merapikan posisi pasien
29 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan
dengan handuk bersih
30 Mengevaluasi keadaan umum pasien
31 Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan : waktu pelaksanaan,
hasil tindakan (keadaan luka, teknik jahitan (jumlah jahitan), dan jenis
benang), serta respon klien/pasien
C Teknis
32 Teruji melaksanakan secara sistimatis
33 Teruji menjaga kesterilan
34 Teruji menjaga privasi pasien
35 Teruji memberikan perhatian terhadap respon pasien
36 Teruji melaksanakan dengan percaya diri dan tidak ragu ragu
Unit Kompetensi : Resusitasi Dewasa
KETENTUAN PENILAIAN
2 (Memuaskan) : Memperagakan langkah-langkah sesuai prosedur
1 (Tidak Memuaskan) : Tidak dapat memperagakan langkah-langkah sesuai dengan prosedur.
0 (Tidak dikerjakan) : Langkah tegas atau keterampilannya tidak dipergakan mahasiswa
Resusitasi Dewasa
PENGERTIAN Resusitasi merupakan segala bentuk usaha yang dilakukan
terhadap mereka yang berada dalam keadaan gawat atau
kritis, untuk mencegah kematian.
TUJUAN
1. Menyelamatkan fungsi serebral secepat mungkin
(restorasi serebri)
2. Mengembalikan fungsi jantung (restorasi
kardivaskular)
3. Mengembalikan fungsi pernafasan (restorasi
respirasi)
4. Mengatasi faktor penyebab henti jantung-paru
No A. Fase Pre Interaksi
2 Siapkan peralatan :
Phatum CPR
Swab Alkohol
Kassa
B. Fase Kerja
3 Memastikan Lingkungan sekitar aman
|Page
7 Respon Nyeri (cubit didaerah mid axila ), Pastikan bahwa
penderita tidak sadar
8 Bila penderita tidak sadar, minta bantuan teman untuk
mempersiapkan alat resusitasi dan mengaktifkan emergency
respon sistem
C. Fase Terminasi
|Page
II.Global rating penilaian penguji secara keseluruhan (subjektifitas penguji)
Beri penilaian pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda secara umum terhadap
kemampuan kandidat
2. Bordeline (lulus dengan
1. Tidak lulus 3. Lulus 4. Superior
catatan)
Catatan : .
.
.
Jakarta,
PENGUJI
(.)
|Page
BUKU SUMBER
|Page