Dalam era industrialisasi, pertumbuhan industri di Indonesia khususnya
industri kimia, dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Perkembangan industri tersebut sebagai bagian dari usaha ekonomi jangka panjang untuk menciptakan struktur ekonomi yang lebih baik dan seimbang, yaitu struktur ekonomi dengan dititikberatkan pada industri maju yang didukung oleh ekonomi yang tangguh. Sejalan dengan itu industri kimia di dunia seperti industri asam adipat, juga turut berkembang. Hal ini terutama disebabkan oleh makin meningkatnya permintaan produkproduk polimer seperti nylon yang menggunakan bahan dasar asam adipat. Dalam kurun waktu 40 tahun terakhir, lebih dari 90% asam adipat digunakan dalam pembuatan nylon, sedangkan sisanya digunakan untuk pembuatan beberapa komponen/bahan pembuat plastik terutama polyvinyl, komponen/bahan polyurethane, food acidulant, essterlubes untuk pelumas, dan detergen yang dipakai sebagai garam alkali. Produksi dunia untuk senyawa ini pada tahun 1973 mencapai 2 juta ton dengan sekitar separuhnya diproduksi oleh Amerika Serikat, sedangkan untuk memenuhi permintaan dalam negeri, Indonesia sampai saat ini masih mengimpor kebutuhan akan asam adipat, hal ini dikarenakan belum ada pabrik yang memproduksi asam adipat di Indonesia. (McKetta,1977) Berdasarkan data impor Asam Adipat, kebutuhan Indonesia akan Asam Adipat pada tahun 2009 sebesar 705724 Kg/tahun dan mengalami kenaikan pada tahun 2016 sebesar 1972605 Kg/tahun (BPS). Dari data tersebut, dapat diperkirakan bahwa kebutuhan Asam Adipat akan terus mengalami kenaikan seiiring dengan meningkatnya permintaan produk kimia yang berbahan baku Asam Adipat. Berdasarkan kebutuhan Asam Adipat yang terus meningkat, perlu dilakukan pendirian pabrik pembuatan Asam adipat. Dengan pendirian pabrik Asam Adipat diharapkan akan mengurangi ketergantungan negara untuk mengimpor asam adipat dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, dengan begitu dapat menghemat devisa negara dalam hal impor bahan kimia, selain itu pendirian pabrik asam adipat diharapkan dapat membuka lowongan pekerjaan yang luas dan mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.
1.2 PENETAPAN KAPASITAS PRODUKSI
Kapasitas produksi adalah banyaknya produk yang dapat dihasilkan suatu industri persatuan waktu. Pertimbangan kapasitas produksi perancangan pabrik asam adipat yang akan didirikan pada tahun 2022 didasarkan pada tingkat kebutuhan asam adipat di Indonesia dan hubungannya terhadap ketersediaan bahan baku yaitu sikloheksana,