Kti Mila Alat Kontrasepsi
Kti Mila Alat Kontrasepsi
HERY ARYANTI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2014
TESIS
HERY ARYANTI
NIM 1292161023
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2014
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGANDENGAN
PENGGUNAAN KONTRASEPSI PADA WANITA
KAWIN USIA DINI DI KECAMATAN AIKMEL
KABUPATEN LOMBOK TIMUR
HERY ARYANTI
NIM 1292161023
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2014
ii
Lembar Pengesahan
Prof.Drdr. Nyoman Mangku Karmaya, M.Repro,PA(K) Dr. Luh Seri Ani, SKM,M.Kes
NIP 194612311969021001 NIP 196912212008122001
Mengetahui
Prof.dr. Dewa NyomanWirawan,MPH Prof. Dr.dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K)
NIP 194810101977021001 NIP 195902151985102001
iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS
Anggota:
1. Dr. Luh Seri Ani, SKM, M.Kes
2. Prof. Dr. dr. Alex Pangkahila, MSc, Sp.And
3. Dr. dr. Dyah Pradnyaparamita Duarsa, M.Si
4. Dr. I Putu Ganda Wijaya, S.Sos MM
iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
NIM : 1292161023
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah tesis ini bebas plagiat.
Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmuah ini, maka
saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI Nomor 17, Tahun
Hery Aryanti
NIM 1292161023
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa karena
berkat dan rahmatnya penulisdapat menyelesaikan Tesis yang berjudul Faktor-
faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Kontrasepsi pada Wanita Kawin
Usia Dini di Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur tepat pada waktu.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr. dr. Nyoman Mangku Karmaya,
M.Repro, PA(K) sebagai Pembimbing I yang dengan penuh perhatian telah
memberikan dorongan, semangat, bimbingan, dan saran selama penulis mengikuti
program magister, khususnya dalam menyelasaikan tesis ini. Terimakasih sebesar-
besarnya pula penulis sampaikan kepada Dr. Luh Seri Ani, SKM, M.Kes sebagai
Pembimbing II yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan
bimbingan dan saran kepada penulis.
Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana
Bapak Prof. Dr. dr. I Ketut Suastika, SpPD(KEMD) atas kesempatan dan fasilitas
yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat di Universitas Udayana. Ucapan
terima kasih ini juga ditujukan kepada Direktur Program Pasca Sarjana
Universitas Udayana yang dijabat oleh Ibu Prof.Dr.dr. A.A.Raka Sudewi, Sp.S(K)
atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa
Program Magister pada Program Pasca Sarjana Universitas Udayana. Tidak lupa
penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Prof.dr. Dewa Nyoman Wirawan,
MPH selaku ketua PS MIKM UNUD. Pada kesempatan ini, penulis juga
menyampaikan terima kasih kepada sekretariat PS MIKM UNUD, Kordinator
Peminatan Kesehatan Ibu dan Anak dan Kesehatan Reproduksi PS MIKM UNUD
dan semua para dosen dan staf PS MIKM UNUD. Ungkapan terima kasih penulis
sampaikan pula kepada para penguji tesis ini, yaitu Bapak Prof. Dr. dr. Alex
Pangkahila, MSc, Sp.And, Ibu Dr. dr. Dyah Pradnyaparamita Duarsa, M.Si
danDr. I Putu Ganda Wijaya, S.Sos MM yang telah memberikan masukan dan
koreksi. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepadapartisipan dan
vi
PemerintahKabupaten Lombok Timur khususnya Kecamatan Aikmel yang telah
memberi ijin untuk melakukan penelitian di tempat ini.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tulus disertai penghargaan kepada seluruh guru-guru, mulai dari SD sampai
perguruan tinggi. Akhirnya penulis ucapkan terima kasih kepada orang tua
penulis, suami tercinta Alvin Sofiandi Nursyam, serta anak-anak tersayang
Muhammad Ghani Arrayyan dan Muhammad Hafiz Arrayyan yang telah
memberikan dukungan moral dan material serta dengan penuh pengorbanan telah
memberikan kepada penulis kesempatan untuk lebih berkonsentrasi
menyelesaikan tesis ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-Nya
kepada kita semua.
Penulis
vii
ABSTRAK
viii
ABSTRACT
The prevalence of women marrying young is still very high in Indonesia, and
particularly high in NTB (23.9%) (IDHS, 2013). This predicament impacts upon
the total fertility rate (TFR) which is about 2.8 higher than the national target of
2.36. The national Family Planning Program has implemented initiatives to reduce
the TFR, however contraceptive uptake and retention remains low in the district
of Aikmel where the incidence of early marriage is very high. This study
investigated related factors to contraceptive use among women who have married
young in Aikmel.
The study was cross sectional with 84 women chosen through random multistage
sampling. Subjects qualifying for the study were interviewed on biodata, family
planning usage, knowledge, interaction with healthcare providers and husband
support. The analysis used univariate and bivariate with chi square test.
Findings indicated that high usage of contraception was among women with high
knowledge levels (66.7%), high levels of interaction with family planning
educators (71.4%), and from husband support (100%). Significant factor was
support from husband (OR = 0,023, p = 0,000).
ix
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 6
1.3.1 Tujuan Umum ................................................................... 6
1.3.2 Tujuan Khusus................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 7
BABVI PEMBAHASAN
6.1 Hubungan antara pengetahuandengan Penggunaan Kontrasepsi 47
6.2 Hubungan antara Informasi oleh Petugas Lapangan KB
dengan Penggunaan Kontrasepsi ................................................ 50
6.3 Hubungan antara Dukungan Suami dengan Penggunaan
Kontrasepsi ................................................................................. 53
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 62
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR SINGKATAN
KB : Keluarga Berencana
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
Riskesda (2013) yang menikah pertama kali pada usia kurang dari 15 tahun
sebesar 2,6% sedangkan yang menikah pada usia 15-19 tahun sebesar
Indonesia saat ini mengalami stagnasi selama periode tahun 2002 sampai
2012 sebesar 2,6. Propinsi NTB memiliki TFR yang lebih tinggi dari TFR
1
2
nasional yaitu 2,8 (BKKBN et.al., 2012). Angka ini jauh dari target yang
diharapkan pemerintah yang tertuang dalam target RPJM 2014 yaitu 2,36.
Selain itu, angka fertilitas menurut kelompok umur (Age Specific Fertility
wanita usia 15-19 tahun menjadi 48 per 1000 wanita usia 15-19 tahun.
ASFR di Propinsi NTB lebih tinggi dari angka nasional yaitu 75 per 1000
wanita usia 15-19 tahun (BKKBN, 2014). Padahal target yang seharusnya
dicapai berdasarkan RPJM 2014 dan MDGS adalah 30 per 1000 wanita usia
15-19 tahun (Kemenkes R.I., 2013). TFR yang mengalami stagnasi dan
(Sukamdi, 2012).
pemakaian alat atau cara KB saat ini. Pemakain alat atau caraKB dinyatakan
wanita kawin usia 15-19 tahun, yaitu sebesar 46% angka ini masih lebih
rendah bila dibandingakan dengan targert RPJM 2014 yaitu 60,1%. Wanita
jangka pendek seperti suntik dan pil KB sedangkan yang tua lebih banyak
persalinan baik bagi ibu maupun bayinya. Wanita yang hamil pada usia
berat badan lahir rendah (Kemenkes R.I., 2013). Apabila dilihat dari segi
fisik seorang ibu yang kawin sebelum usia 20 tahun kondisi rahim dan
ibu yang hamil usia kurang dari 20 tahun belum siap melihat perubahan saat
terjadi kehamilan dan berperan menjadi seorang ibu untuk anaknya serta
2007).
usia subur sebaiknya melahirkan pada priode usia 20-35 tahun. Jadi selama
Informasi yang baik dari petugas membantu klien dalam memilih dan
yang lebih lama sehingga membantu keberhasilan KB. Selain itu, dukungan
yang menikah diatas usia 18 tahun maka wanita tersebut dikatakan perawan
tua. Jika dilihat dari penggunaan kontrasepsi pada wanita kawin usia dini
dengan pil KB. Penggunaan kontrasepsi pada wanita kawin usia dini sebesar
30%. Wanita kawin usia dini yang menggunakan pil KB banyak yang
oleh suaminya, alasan ingin mempunyai anak, dan ditinggal suami pergi
merantau ke luar daerah untuk bekerja. Jumlah anak yang dimiliki oleh
masyarakat yang kawin usia kurang dari 20 tahun adalah 1-2 orang.
ada yang kawin dan terpaksa membantu orang tuanya untuk bekerja
penelitiannya:
1.3 Tujuan
Timur.
7
Lombok Timur.
1.4 Manfaat
PUSTAKA
melahirkan yang dihadapi oleh seorang wanita yang kawin usia dini lebih
panjang, disamping risiko persalinan yang semakin tinggi karena secara fisik
2012).
usia 19,70 tahun, untuk di Pedesaan perkawinan pertama kali terjadi pada
usia 18,94 tahun sedangkan di daerah Perkotaan terjadi pada usia 20,53. Hal
ini diperkuat dengan hasil penelitian Soebijanto dan Sriudiyani (2011) yang
8
9
wanita yang kawin pada kelompok usia 10-14 tahun sebesar 4,8%
sedangkan pada kelompok usia 15-19 tahun sebesar 41,9% (Kemenkes R.I.,
2010). Kejadian wanita yang kawin pada usia dini mengalami penurunan
pada tahun 2013, pada kelompok usia 10-14 tahun sebesar 2,6% sedangkan
kelompok usia 15-19 tahun sebesar 23,9%. Perkawinan di usia dini lebih
R.I., 2013). Apabila dilihat dari jenis kelamin, Perkawinan usia dini lebih
perkawinan pada anak wanita 11 kali lipat lebih tinggi dibandingkan anak
1. Faktor ekonomi
karena alasan ingin meringankan beban orang tua, pendapat ini juga
2. Faktor sosial
pada saat usia masih muda. Wanita yang melahirkan dan mempunyai
3. Faktor budaya
menikahkan anak pada usia 14-16 tahun, apabila anak menikah diatas
2009). Lingkungan dan adat istiadat yang menganggap jika anak gadis
seseorang dilihat dari status perkawinan, status janda lebih baik dari
pada perawan tua (Romauli dan Vindari, 2009). Perkawinan usia dini
11
tetang kesehatan reproduksi masih kurang, hal ini dapat dilihat dari
seorang wanita hamil dan melahirkan anak yang sehat serta tidak
pernikahan di usia dini. Wanita yang memiliki persepsi yang baik tetang
Wanita yang menikah usia dini memiliki risiko yang tinggi baik
1. Kehamilan
(2007) risiko yang dialami oleh ibu yang usianya kurang dari 20 tahun
dan kematian baik bagi ibu maupun bayi, pertumbuhan dan fisik ibu
terhambat.
2. Persalinan
sehingga sangat rentan terjadi pada wanita yang kawin diusia kurang
neonatal. Bayi yang lahir dari ibu yang masih muda sangat rentan
oleh ibu terbagi dengan janinnya.Menajdi orang tua yang terlalu dini
tidak menutup kemungkinan menjadi orang tua diusia yang dini pula
pasangan yang telah terinfeksi sebelumnya. Jarak usia yang terlalu jauh
mempunyai risiko kanker leher rahim lebih besar daripada yang kawin
diatas usia 20 tahun. Wanita yang kawin usia kurang dari 20 tahun
sel-sel mukosa belum matang, ketika ada ransangan sel yang tumbuh
tidak seimbang dengan sel yang mati, dengan begitu maka kelebihan sel
ini bisa berubah sifat menjadi sel kanker (Ridhaningsih dan Djannah,
20 tahun memiliki risiko 2,5 kali lebih tinggi mengalami kejadian kanker
6. Secara psikologis
15
peran sebagai orang tua, sebagai seorang istri, partner seks dan
upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur
16
untuk melahirkan pada usia yang ideal, memiliki jumlah anak, dan mengatur
jarak kelahiran anak yang ideal dengan menggunakan cara, alat, dan obat
kontrasepsi.
sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan yang telah ditetapkan.
pedoman pelayanan dan upaya untuk menjaga mutu. Ditinjau dari sudut
sehingga dapat diterima oleh para penggunanya. Salah satu yang menjadi
menular seksual, namun kontrasepsi semacam itu sampai saat ini belum
syarat reversibel yang merupakan salah satu syarat penting dari suatu
kontrasepsi yang dianggap ideal. Hal ini sependapat dengan fatwa MUI
sebagai berikut:
panggul
kegagalan tinggi.
seperti yang diuraikan diatas. Dalam usia 20-35 tahun dianjurkan untuk
memunyai 2 anak dengan jarak anak pertama dan kedua sekitar 7-8
19
tahun karena jangan sampai terjadi dua balita dalam periode 5 tahun.
dianjurkan yaitu:
c. Pada usia ibu yang sudah tua penggunaan oral pil kurang dianjurkan
keluarga berencana lebih banyak pada mereka yang memiliki standar hidup
masa.
kontrasepsi wanita.
faktor seksual, faktor agama (apakah metode tertentu dikenakan sanksi oleh
metode tertentu.
22
persepsi ibu tentang metode kontrasepsi IUD khususnya pada persepsi ibu
tidak berhubungan
yang digunakan pada PUS. dan setelah dilakukan uji Binary logistic
pemilihan kontrasepsi yang dipakai istri, bila suami tidak setuju dengan
kontrasepsi yang dipakai istrinya maka sedikit istri yang akan memakai alat
tersebut merespons, maka teori Skiner ini disebut teori S-O-R atau
menjadi 3 kelompok.
tersebut.
1. Pengetahuan
2. Sikap (attitude)
factor pendukung (support) dari pihak lain, misalnya dari suami atau
perilaku (behavior causes) dan faktor dari luar perilaku (non- behavior
faktor.
B = f (PF, EF,RF)
4.
Keterangan:
EF = Enabling Factor
disebabkan karena orang tersebut tidak tahu atau belum mengetahui manfaat
lain, mungkin karena para petugas kesehatan atau tokoh masyarakat lain
(Notoatmodjo, 2007).
ini (http://puskesmaskampar.wordpress.com):
kontrasepsi pada wanita kawin usia dini adalah pengetahuan, informasi oleh
pemilihan kontrasepsi yang dipakai istri, bila suami tidak setuju dengan
kontrasepsi yang dipakai istrinya maka sedikit istri yang akan memakai alat
kontrasepsi tersebut.
30
31
oleh petugas lapangan KB, dan dukungan suami. Hubungan antara variabel-
Faktor predisposisi:
1. Umur
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
4. Pendapatan
5. Jumlah anak
6. Persepsi ibu
7. Pengetahuan
Faktor pendukung:
1. Jarak pelayanan KB
2. Biaya Penggunaan Kontrasepsi
3. Ketersediaan alat Pada wanita kawin usia
kontrasepsi dini
4. Informasi oleh
petugas lapangan KB
Faktor pendorong:
1. Dukungan suami
2. Sikap petugas
kesehatan
3. Sikap tokoh
masyarakat
Keterangan:
: Diteliti
: Tidak diteliti
3.3 Hipotesis Penelitian
Timur.
Timur.
BAB IV
METODE PENELITIAN
dini. Rancangan studi cross sectional dapat dilihat secara jelas dalam
Popula
si
(Sampe
l)
faktor risiko
faktor risiko + -
4.2.1 Lokasi
33
34
4.2.2 Waktu
4.3.1 Populasi
Kecamatan Aikmel.
4.3.2 Sampel
sebagai berikut:
n = [z 2P Q+ zP1 Q1 + P2 Q2]
(P1 P2)
35
Dimana
N = besar sampel
80 %
adalah 84 orang.
masing desa ada yang 20 orang dan 22 orang, kedua desa yang
sebanyak 84 orang.
1. Wanita kawin usia dini adalah wanita yang kawin pertama diusia
kuesioner.
37
dengan kuesioner.
1. Uji validitas
dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir, dengan
Rumus:
r= n(XY) (X).(Y)
Keterangan:
r = koefisien korelasi
n = jumlah responden
38
2. Uji reliabilitas
r
k
St
1
k St
Keterangan:
r = nilai reliabilitas
St = varians total
k = jumlah item
sekunder dan data primer. Data sekunder yaitu usia kawin pertama
apabila ditemukan data yang kurang jelas dan tidak lengkap maka
peneliti menyuruh isi kembali kuesioner yang kurang jelas dan masih
entry sudah benar atau belum dan keenam data dianalisis dengan
menggunakan SPSS.
4.7 Analisis Data
masing-masing item.
tergantung pada analisis ini adalah crudeodds ratio (COR) dan uji
HASIL PENELITIAN
terdiri dari 24 Desa dan 137 Dusun. Wilayah Kecamatan Aikmel sebagian
besar berupa lahan kering sekitar 74,78% dan lahan sawah sekitar 25,22%.
Kecamatan Aikmel sebagai salah satu dari empat pemasok TKI terbanyak
Aikmel pada tahun 2013 berjumlah 15 orang yang terdiri dari 1 orang
42
43
berdasarkan mean dari usia kawin pertama semua responden yaitu mean <17
Tabel 5.1
Distribusi frekuensi karakteristik responden di Kecamatan Aikmel
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2014
Karakteristik n %
Umur Kawin Pertama
Mean < 17 Th 30 35,7
Mean 17 Th 54 64,3
Pendidikan
SD 56 66,7
SLTP SLTA 22 26,2
Sarjana 5 6,0
Pekerjaan 1 1,2
Tidak Bekerja
48 57,1
Bekerja 36 42,9
Total 84 100
Lombok Timur.
Tabel 5.3
Hubungan pengetahuan, informasi oleh petugas lapangan KB dan dukungan
suami dengan penggunaan kontrasepsi pada wanita kawin usia dini di
Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur Tahun 2014
Penggunaan Total
Kontrasepsi
Variabel Penelitian OR P
Ya Tidak
n % n % n %
Pengetahuan
Baik 4 66,7 2 33,3 6 100
2,105 0,676
Kurang 38 48,7 40 51,3 78 100
Informasi oleh PLKB
Ya 5 71,4 2 28,6 7 100
2,703 0,433
Tidak 37 48,1 40 51,9 77 100
Dukungan Suami
Ya 41 100 0 0 41 100
- 0,000
Tidak 1 2,3 42 97,7 43 100
penggunaan kontrasepsi pada wanita kawin usia dini diperoleh bahwa pada
kontrasepsi pada wanita kawin usia dini diperoleh bahwa pada ibu yang
penelitian ini tidak dilakukan karena dari analisis bivariat hanya satu
PEMBAHASAN
penggunaan kontrasepsi pada wanita kawin usia dini. Sedangkan dari hasil
dilakukan Sitopu (2012) yang mengatakan bahwa dari hasil analisis dengan
uji chi square diperoleh nilai p=0,001 (p<0,05) yang artinya terdapat
pasangan usia subur dengan nilai p=0,000. Sedangkan pendapat yang sama
47
48
chi square menunjukkan nilai p=0,436 (p>0,05) yang artinya tidak ada
Pendapat ini diperkuat lagi dalam penelitian yang dilakukan Tedjo (2009)
miskin.
pendidikan, media masa atau informasi, usia, sosial budaya dan ekonomi,
lingkungan, danpengalaman.
menerima informasi, baik yang diperoleh dari orang lain maupun dari media
seseorang tentang kesehatan dan semakin tua usia seseorang semakin bijak
orang tersebut karena banyak informasi yang ditemukan serta banyak hal
baik atau buruk untuk mereka. Selain itu, ekonomi seseorang mempengaruhi
49
seseorang(Notoatmodjo, 2007).
selain itu juga sebagian besar responden tidak bekerja, walaupun ada
responden yang tidak bekerja seperti buruh, tani dan dagang karena sama-
responden, selain itu binaan dan masukan tentang kontrasepsi kepada ibu-
didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif maka perilaku
itu akan berlangsung lama tetapi apabila perilaku itu tidak didasari oleh
pada wanita kawin usia dini dengan carapengambilan sampel yang berbeda,
jumlah yang berbeda dan metode yang berbeda sehingga kemungkin hasil
berdasarkan uji statistik nilai p=0,433 yang artinya informasi oleh petugas
mengatakan bahwa dari hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tidak ada
dan penjelasan tentang alat kontrasepsi bagi calon akseptor yang masih
Disamping itu masih banyak ibu-ibu yang menentukan metode yang dipilih
berkualitas.
yang bertugas di desa memegang dua sampai empat desa binaan. Hal ini
hasil penelitian ini yang mengatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang
digunakan pasangan usia subur. Pendapat ini didukung oleh Adhyani (2011)
kontrasepsi yang dipakai istri, bila suami tidak setuju dengan kontrasepsi
yang dipakai istrinya maka sedikit istri yang akan memakai alat kontrasepsi
tersebut.
menggunakan kontrasepsi.
untuk menggunakan alat kontrasepsi yang sesuai dengan keinginan istri atau
penggunaan kontrasepsi.
sangat kuat untuk mencegah kehamilan, maka hal ini secara langsung
kunjungan ulang.
7.1 Simpulan
Timur.
7.2 Saran
kontrasepsi.
57
58
masyarakat.
59
60
Landung, J., Thaha, R., dan Abdullah, Z. 2009.Studi Kasus Penikahan Usia Dini
pada Masyarakat Kelurahan Sanggalangi Kabupaten Tana Toraja. Jurnal
MKMI Vol 5 no 4 Oktober 2009, hal 89-94. Fakultas Kesehatan
Masyarakat. Universitas Hasanudin Makasar
Muniroh, I.D., Novia Luthviatin, dan Erdi Istiaji. 2014. Dukungan Sosial Suami
Terhadap Istri untuk Menggunakan Alat Kontrasepsi Medis Operasi
Wanita (MOW) (Studi Kualitatif pada Pasangan Usia Subur Unmet Need
di Kecamatan Puger Kabupaten Jember). e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol.
2 (no.1) Januari 2014. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember
Musdalifah, Sarake, M., dan Rahma. 2013. Factor yang Berhubungan dengan
Pemilihan Kontrasepsi Hormonal Pasutri di Wilayah Kerja Puskesmas
Lampa Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang 2013. Universitas
Hasanudin. Makasar
61
Raharja, S,. M. 2012. Risiko Kehamilan Ibu menurut Usia pada Kasus Kematian
Ibu dengan Preeklamsia di Propinsi Jawa Timur tahun 2012. Prosiding
Seminar Nasional Kependudukan Jember 16 nopember 2013. Dinas
Kesehatan Jawa Timur
Lampiran 1
Aikmel, 2014
Peneliti,
Hery Aryanti
64
Lampiran 2
Dengan hormat,
Dengan menandatangani lembar ini, saya:
Nama :
Pekerjaan :
Alamat :
( ) ( )
Lampiran 3
Nomor Kuesioner :
Tanggal Pengisian :
2. Penggunaan Kontrasepsi
3. Apakah saat ini ibu menggunakan alat kontrasepsi ?
1. Ya 2. Tidak
4. Jika tidak, apa alasan ibu tidak menggunakan kontrasepsi?
a. Tidak mampu bayar
a. Ingin punya anak
b. Dianjurkan berhenti oleh bidan atau dokter
c. Karena sakit
d. Suami tidak mengijinkan
e. Karena kegagalan
f. AKDR lepas sendiri
g. Persediaan kontrasepsi di tempat pelayanan
habis
h. Alasan lain, jelaskan
5. Jika ya apa alat kontrasepsi yang sedang ibu gunakan ?
a. Kondom
b. Pil
c. Suntik
d. Implant/Susuk
e. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
f. Sterilisasi wanita (Metode Operasi Wanita/MOP)
g. Sterilisasi pria (Metode Operasi Pria/MOP)
6. Sejak kapan ibu menggunakan kontrasepsi tersebut?
Bulan Tahun
3. Pengetahuan
7. Apakah ibu pernah mendengar istilah kontrasepsi?
1. Ya 2. Tidak
8. Menurut ibu, apakah yang dimaksud dengan alat kontrasepsi ?
a. Alat yang dipakai untuk mencegah kehamilan
b. Alat yang dipakai wanita untuk memperbaiki organ reproduksi
c. Alat yang dipakai oleh suami istri untuk melakukan hubungan seksual
d. Tidak tahu
9. Menurut ibu siapa saja yang harus menggunakan Kontrasepsi?
a. Remaja yang aktif berhubungan seksual 1. Ya 2. Tidak
b. Wanita kawin usia kurang dari 20 tahun 1. Ya 2. Tidak
c. Wanita kawin usia 20-35 tahun 1. Ya 2. Tidak
d. Wanita kawin usia diatas 35 tahun 1. Ya 2. Tidak
e. Tidak tahu 1. Ya 2. Tidak
10. Sebutkan jenis-jenis alat kontrasepsi yang ibu ketahui !
a. Kondom 1. Ya 2. Tidak
b. Pil 1. Ya 2. Tidak
c. Suntik 1. Ya 2. Tidak
d. Implant/Susuk 1. Ya 2. Tidak
e. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) 1. Ya 2. Tidak
f. Sterilisasi wanita (Metode Operasi Wanita/MOP) 1. Ya 2. Tidak
g. Sterilisasi pria (Metode Operasi Pria/MOP) 1. Ya 2. Tidak
11. Sepengetahuan ibu dimana saja bisa mendapatkan pelayanan kontrasepsi?
a. Klinik KB 1. Ya 2. Tidak
b. Posyandu 1. Ya 2. Tidak
c. Polindes 1. Ya 2. Tidak
d. Rumah Sakit 1. Ya 2. Tidak
e. Bidan Praktek swasta 1. Ya 2. Tidak
f. Dokter Praktek Swasta 1. Ya 2. Tidak
g. Lainnya, jelaskan 1. Ya 2. Tidak
h. Tidak tahu 1. Ya 2. Tidak
12. Menurut ibu, efek samping apa yang ditimbulkan dari pemakaian alat
kontrasepsi?
a. Perdarahan 1. Ya 2. Tidak
b. Infeksi 1. Ya 2. Tidak
c. Gangguan haid 1. Ya 2. Tidak
d. Keputihan 1. Ya 2. Tidak
e. Perubahan berat badan 1. Ya 2. Tidak
f. Sakit kepala/pusing 1. Ya 2. Tidak
g. Mual/muntah 1. Ya 2. Tidak
h. Sakit perut/mules 1. Ya 2. Tidak
i. Lain-lain, jelaskan 1. Ya 2. Tidak
j. Tidak tahu 1. Ya 2. Tidak
13. Menurut ibu, kontrasepsi apa yang cocok untuk wanita kawin usia kurang
dari 20 tahun?
a. Kondom 1. Ya 2. Tidak
b. Pil 1. Ya 2. Tidak
c. Suntik 1. Ya 2. Tidak
d. Implant/Susuk 1. Ya 2. Tidak
e. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) 1. Ya 2. Tidak
f. Sterilisasi wanita (Metode Operasi Wanita/MOP) 1. Ya 2. Tidak
g. Sterilisasi pria (Metode Operasi Pria/MOP) 1. Ya 2. Tidak
4. Informasi oleh petugas lapangan KB
14. Apakah ibu pernah mendapatkan informasi tentang kontrasepsi dari
petugas lapangan KB?
1. Ya 2. Tidak
15. Jika tidak, siapa saja yang memberikan informasi tentang kontrasepsi
kepada ibu?
a. Dokter 1. Ya 2. Tidak
b. Perawat 1. Ya 2. Tidak
c. Bidan 1. Ya 2. Tidak
d. Tetangga/teman yang telah menjadi peserta KB 1. Ya 2. Tidak
e. Lainnya jelaskan 1. Ya 2. Tidak
f. Tidak tahu 1. Ya 2. Tidak
16. Jika ya kapan terakhir ibu mendapatkan informasi tentang kontrasepsi
dari petugas lapangan KB?
bulan
17. Berapa kali ibu mendapatkan informasi tentang kontrasepsi dari petugas
lapangan KB dalam setahun?
Kali
18. Dimana ibu diberikan informasi tentang kontrasepsi oleh petugas lapangan
KB?
a. Di rumah 1. Ya 2. Tidak
b. Di balai desa 1. Ya 2. Tidak
c. Di posyandu 1. Ya 2. Tidak
d. Di polindes 1. Ya 2. Tidak
e. Di puskesmas 1. Ya 2. Tidak
f. Di rumah sakit 1. Ya 2. Tidak
g. Lainnya jelaskan 1. Ya 2. Tidak
h. Tidak tahu 1. Ya 2. Tidak
19. Informasi apa saja yang diberikan oleh petugas lapangan KB?
a. Jenis-jenis metode kontrasepsi 1 ya 2. Tidak
b. Memberi penjelasan tentang pentingnya ikut KB 1 ya 2. Tidak
c. Manfaat KB 1 ya 2. Tidak
d. Memberi penjelasan tentang pelayanan KB 1 ya 2. Tidak
e. Lainnya, jelaskan 1 ya 2. Tidak
5. Dukungan Suami
20. Apakah suami ibu memberikan dukungan kepada ibu untuk menggunakan
kontrasepsi?
1. Ya 2. Tidak
21. Jika tidak, apa alasan suami ibu tidak mendukung menggunakan
kontrasepsi?
22. Apakah kontrasepsi yang ibu gunakan disarankan oleh suami ibu?
1. Ya 2. Tidak
23. Apakah pada saat pemasangan kontrasepsi, suami ibu ikut mengantar ke
tempat pelayanan?
1. Ya 2. Tidak
24. Apakah pada saat pemasangan kontrasepsi, suami ibu memberikan biaya?
1. ya 2. Tidak
25. Apakah suami ibu selalu mengingatkan untuk melakukan pemasangan
ulang kontrasepsi?
1. ya 2. Tidak
Lampiran 4
OUT HASIL SPSS
GET
FILE='C:\Users\ACER\Documents\SPSS NEW.sav'.
DATASET NAME DataSet0 WINDOW=FRONT.
RECODE P5 (0=1) (1 thru 7=2) INTO Penggunaan_KB.
EXECUTE.
RECODE P14 (0=1) (1=2) INTO Informasi_PLKB.
EXECUTE.
RECODE P20 (0=1) (1=2) INTO Dukungan_suami.
EXECUTE.
COMPUTE Total_Pengetahuan=P7 + P8 + P9 + P10 + P11 + P12 + P13.
EXECUTE.
COMPUTE scorel_Pengetahuan=Total_Pengetahuan / 34 * 100.
EXECUTE.
RECODE scorel_Pengetahuan (76 thru 100=2) (Lowest thru 75=1) INTO Pengetahuan.
EXECUTE.
RECODE score_Pengetahuan (76 thru 100=2) (Lowest thru 75=1) INTO Pengetahuan.
EXECUTE.
FREQUENCIES VARIABLES=P2
/NTILES=4
/STATISTICS=STDDEV MINIMUM MAXIMUM MEAN MEDIAN MODE
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Statistics
N Valid 84
Missing 0
Mean 16.85
Median 17.00
Mode 19
Minimum 11
Maximum 19
Percentiles 25 15.25
50 17.00
75 18.75
Usia Kawin Pertama
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Statistics
Usia_Kawin_
Pertama Pendidikan Pekerjaan Pengetahuan Informasi_PLKB Dukungan_suami
N Valid 84 84 84 84 84 84
Missing 0 0 0 0 0 0
Mode 2 1 1 1 1 1
Minimum 1 1 1 1 1 1
Maximum 2 4 6 2 2 2
Frequency Table
Usia_Kawin_Pertama
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
84 100.0 100.0
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Informasi_PLKB
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Dukungan_suami
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Statistics
Pekerjaan1
N Valid 84
Missing 0
Mean 1.43
Median 1.00
Mode 1
Minimum 1
Maximum 2
Percentiles 25 1.00
50 1.00
75 2.00
Pekerjaan1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
CROSSTABS
/TABLES=Pengetahuan Informasi_PLKB Dukungan_suami BY Penggunaan_KB
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ RISK
/CELLS=COUNT EXPECTED ROW
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Pengetahuan * Penggunaan_KB
Crosstab
Penggunaan_KB
Tidak KB KB Total
Pengetahuan Kurang Count 40 38 78
Expected Count 39.0 39.0 78.0
% within Pengetahuan 51.3% 48.7% 100.0%
Baik Count 2 4 6
Expected Count 3.0 3.0 6.0
% within Pengetahuan 33.3% 66.7% 100.0%
Total Count 42 42 84
Expected Count 42.0 42.0 84.0
% within Pengetahuan 50.0% 50.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square .718 1 .397
b
Continuity Correction .179 1 .672
Likelihood Ratio .731 1 .393
Fisher's Exact Test .676 .338
Linear-by-Linear
.709 1 .400
Association
b
N of Valid Cases 84
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.00.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Pengetahuan
2.105 .364 12.169
(Kurang / Baik)
For cohort Penggunaan_KB
1.538 .486 4.869
= Tidak KB
For cohort Penggunaan_KB
.731 .397 1.345
= KB
N of Valid Cases 84
Informasi_PLKB * Penggunaan_KB
Crosstab
Penggunaan_KB
Tidak KB KB Total
Informasi_PLKB Tidak Count 40 37 77
Expected Count 38.5 38.5 77.0
% within Informasi_PLKB 51.9% 48.1% 100.0%
Ya Count 2 5 7
Expected Count 3.5 3.5 7.0
% within Informasi_PLKB 28.6% 71.4% 100.0%
Total Count 42 42 84
Expected Count 42.0 42.0 84.0
% within Informasi_PLKB 50.0% 50.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 1.403 1 .236
b
Continuity Correction .623 1 .430
Likelihood Ratio 1.445 1 .229
Fisher's Exact Test .433 .216
Linear-by-Linear
1.386 1 .239
Association
b
N of Valid Cases 84
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.50.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for
Informasi_PLKB (Tidak / 2.703 .494 14.790
Ya)
For cohort Penggunaan_KB
1.818 .553 5.982
= Tidak KB
For cohort Penggunaan_KB
.673 .399 1.135
= KB
N of Valid Cases 84
Dukungan_suami * Penggunaan_KB
Crosstab
Penggunaan_KB
Tidak KB KB Total
Dukungan_suami Tidak Count 42 1 43
Expected Count 21.5 21.5 43.0
% within Dukungan_suami 97.7% 2.3% 100.0%
Ya Count 0 41 41
Expected Count 20.5 20.5 41.0
% within Dukungan_suami .0% 100.0% 100.0%
Total Count 42 42 84
Expected Count 42.0 42.0 84.0
% within Dukungan_suami 50.0% 50.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 80.093 1 .000
b
Continuity Correction 76.234 1 .000
Likelihood Ratio 106.950 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear
79.140 1 .000
Association
b
N of Valid Cases 84
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 20.50.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
For cohort Penggunaan_KB
.023 .003 .161
= KB
N of Valid Cases 84
79
Lampiran 5
CORRELATIONS
/VARIABLES=p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 TOTAL
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
Correlations
p1 Pearson Correlation 1 .414 .585** .585** .463* .418 .302 .087 .030 .585** .414 .618**
Sig. (2-tailed) .070 .007 .007 .040 .067 .195 .716 .899 .007 .070 .004
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
* * ** * ** **
p2 Pearson Correlation .414 1 .491 .491 .567 .409 .288 .441 .316 .491 1.000 .694
Sig. (2-tailed) .070 .028 .028 .009 .073 .219 .052 .175 .028 .000 .001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
** * ** ** ** * **
p3 Pearson Correlation .585 .491 1 1.000 .405 .724 .251 .240 .375 1.000 .491 .779
Sig. (2-tailed) .007 .028 .000 .076 .000 .286 .307 .103 .000 .028 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
80
p4 Pearson Correlation .585** .491* 1.000** 1 .405 .724** .251 .240 .375 1.000** .491* .779**
Sig. (2-tailed) .007 .028 .000 .076 .000 .286 .307 .103 .000 .028 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
* ** ** **
p5 Pearson Correlation .463 .567 .405 .405 1 .338 .356 .227 -.065 .405 .567 .573
Sig. (2-tailed) .040 .009 .076 .076 .145 .123 .335 .785 .076 .009 .008
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p6 Pearson Correlation .418 .409 .724** .724** .338 1 .231 .237 .549* .724** .409 .749**
Sig. (2-tailed) .067 .073 .000 .000 .145 .327 .314 .012 .000 .073 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
* **
p7 Pearson Correlation .302 .288 .251 .251 .356 .231 1 .541 .269 .251 .288 .618
Sig. (2-tailed) .195 .219 .286 .286 .123 .327 .014 .251 .286 .219 .004
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p8 Pearson Correlation .087 .441 .240 .240 .227 .237 .541* 1 .658** .240 .441 .649**
Sig. (2-tailed) .716 .052 .307 .307 .335 .314 .014 .002 .307 .052 .002
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
* ** **
p9 Pearson Correlation .030 .316 .375 .375 -.065 .549 .269 .658 1 .375 .316 .623
Sig. (2-tailed) .899 .175 .103 .103 .785 .012 .251 .002 .103 .175 .003
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p10 Pearson Correlation .585** .491* 1.000** 1.000** .405 .724** .251 .240 .375 1 .491* .779**
81
Sig. (2-tailed) .007 .028 .000 .000 .076 .000 .286 .307 .103 .028 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p11 Pearson Correlation .414 1.000** .491* .491* .567** .409 .288 .441 .316 .491* 1 .694**
Sig. (2-tailed) .070 .000 .028 .028 .009 .073 .219 .052 .175 .028 .001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
TOTAL Pearson Correlation .618** .694** .779** .779** .573** .749** .618** .649** .623** .779** .694** 1
Sig. (2-tailed) .004 .001 .000 .000 .008 .000 .004 .002 .003 .000 .001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability
Scale: reliabilitas
N %
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
.824 11
Item-Total Statistics