Anda di halaman 1dari 12

Sulawesty,LIMNOTEKLIMNOTEK

et al../ (2014) 21 (2) : 2014177


21 : (2)184177 184

LAJU PERTUMBUHAN IKAN MAS (Cyprinus carpio L)


DENGAN PEMBERIAN PAKAN LEMNA (Lemna perpusilla TORR.) SEGAR
PADA KOLAM SISTEM ALIRAN TERTUTUP

Fachmijany Sulawesty, Tjandra Chrismadha, dan Endang Mulyana


Pusat Penelitian Limnologi-LIPI
E-mail : fachmi@limnologi.lipi.go.id
Diterima Redaksi: 21 Mei 2014, Disetujui Redaksi: 5 November 2014

ABSTRAK
Penelitian telah dilakukan untuk meningkatkan kinerja budidaya perikanan melalui
pemanfaatan pakan alternative yang murah dan ramah lingkungan. Pakan alternatif yang
dipilih adalah jenis tumbuhan air, lemna (Lemna perpusilla Torr) yang dikultur secara
integratif pada suatu sistem produksi perikanan sehingga mempunyai fungsi sebagai sumber
pakan alami sekaligus menyerap bahan pencemar kegiatan budidaya. Pengamatan ini
bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian lemna segar terhadap laju pertumbuhan ikan mas
(Cyprinus carpio L) pada kolam sistem aliran tertutup. Biomassa lemna segar digunakan untuk
mengantikan pellet pada porsi setara 50% dari berat kering pakan yang diberikan pada ikan
mas sebanyak 3% dari berat badannya per hari. Pengamatan dilakukan selama 24 minggu.
Ukuran berat awal ikan mas rata-rata 4,75 - 6,5 g dngan padat penebaran100 ekor per wadah.
Parameter pengamatan adalah berat rata-rata ikan,, laju pertumbuhan spesifik, rasio konversi
pakan, faktor kondisi, dan tingkat kelangsungan hidup ikan. Pemberian campuran lemna segar
pada pakan ikan mas memberikan nilai laju pertumbuhan spesifik lebih tinggi, yaitu sebesar
2,00 %/hari, dibandingkan dengan yang hanya diberi pakan pellet (1,75 %/hari). Berat rata-
rata, nilai konversi pakan, dan tingkat kelangsungan hidup ikan yang diberi pakan campuran
lemna segar bertutut-turut: 162,7 g, 2,00, dan 64 %, lebih tinggi dibandingkan dengan ikan
yang diberi ransum pellet saja (berturut-turut 108,9 g, 3,34, dan 61 %). Pertumbuhan ikan
bersifat allometrik negatif (nilai b < 3) dengan nilai b pada ikan yang diberi pakan campuran
pellet dan lemna segar lebih tinggi (2,737) dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan pellet
saja (2,537). Hasil ini mengindikasikan adanya pengaruh positif pemberian lemna segar yaitu
dapat meningkatkan pertumbuhan ikan mas. Pemanfaatan biomassa lemna segar untuk
campuran pakan ikan mas dapat meningkatkan efisiensi produksi pada usaha budidaya ikan
mas.
Kata kunci : lemna, Lemna perpusilla Torr, pakan alternatif, ikan mas, budidaya perikanan.

ABSTRAK
GROWTH PERFORMANCE OF COMMON CARP (Cyprinus carpio L) WITH GRANT
OF FEED LEMNA (Lemna perpusilla TORR.) FRESHS IN A CLOSED
RESIRCULATION POND. An experiment has been carried out in effort to increase fish
aquaculture performance by utilization of a lower cost alternative feed. The chosen alternative
feed was an aquatic plant, (Lemna perpusilla Torr) which was integratively cultured in a
fishery production system to provide biomass for the alternative feed, as well as the water
quality remediation agent. This experiment aims to investigate effects of fresh lemna diet on
growth performance of common carp (Cyprinus carpio L) in a closed resirculation pond. The
fresh lemna biomass was applied to replace commercial pellet at 50% of the dry weight, which
was delivered at 3% of the body weight per day. Observation was conducted for 24 weeks after
the juvenile of 4.75 6.50 g was stocked at 100 fishes/pond. The observation parameter The
fresh lemna biomass mixed into commercial pellet gave a higher specific growth rate, which
was 2.00 %.day, compared to that fed on commercial pellet only (1.75%/day).The final body
weight, feed conversion ratio, and survival rate were 162.7 g, 2.53, and 64%, respectively,
which were higher than those of feeding on commercial pellet only (108.9 g, 4.14, and 61 %,
respectively). The fish growth was negatively allometric (b values <3) with b values of the fish
fed on mixed fresh lemna diet was higher (2.737) compared to that fed on commercial pellet
only (2.537), indicating a positive effect of mixed fresh lemna diet on the common carp growth
performance. Application of fresh lemna biomass mixture in feed increase the production
efficiency of common carp aquaculture.
Key words: duckweed, Lemna perpusilla Torr, alternative feed, common carp,
aquaculture.
177
PENDAHULUAN Sulawesty, et al../ LIMNOTEK 2014 21 (2) : 177 184

dan bebek di beberapa negara di Asia sepert


i
Thailand, Bangladesh, dan India.
Dalam usaha budidaya ikan, sebarannya luas di daerah tropis. Pen
penyediaan pakan yang cukup baik seca elitian
ra mengenai potensi lemna sebagai paka
kualitatif maupun kuantitatif merupakan ha n ikan
l telah banyak dilakukan, lemna mem
yang penting. Secara ekonomis biay punyai
a kandungan protein tinggi berkisar 10
pembelian pakan untuk budidaya ikan cukup 43 %
tinggi, sehingga perlu dicari alternatif pakan berat biomasnya, dan kandungan lignin
yang murah dan ramah lingkungan. Selai yang
n rendah sehingga mudah dikonsums
itu ketersediaan air yang terbatas baik d i oleh
ari ikan herbivora (Leng et al.,
segi kualitas dan kuantitas menyebabk 1995;
an Landesman et al., 2005).
para pembudidaya menggunakan alternati Pengamatan
f Chrismadha et al.,. (2012) menu
penggunaan sistem aliran tertutup unt njukan
uk bahwa pemberian lemna (Lemna per
menjaga kualitas dan ketersediaan air. pusilla
Diketahui juga bahwa makanan yang paling Torr) pada ikan tilapia
baik diberikan adalah makanan alami. (Oreochromis
Dengan adanya permasalahan ini m niloticus) memberikan laju pertu
aka mbuhan
dibuat konsep pengembangan sistem spesifik 0,02 1,8 tergantung
produksi perikanan dengan menggunaka stadia
n kehidupannya. Menurut Iqbal (1999)
tumbuhan air sebagai pakan alaminya, bahwa
sekaligus mempunyai kemampuan unt keluarga Lemnaceae telah
uk digunakan
menyerap bahan pencemar kegiatan sebagai pakan tambahan untuk ikan,
budidaya. Penggunaan lemna sebaga ayam,
i
penyaring air sekaligus sumber pakan untuk
ikan telah banyak dilakukan, seperti ya
ng
disebutkan oleh Iqbal (1999) bahwa famil
y
Lemnaceae mampu mengakumulasi nutrie
n
dan mineral di air limbah, karena
produktivitasnya tinggi dan nilai nutrisiny
a
tinggi. Oleh sebab itu lemna sangat baik pul
a
dipakai sebagai pakan tambahan untuk ika
n
dan ternak.
Lemna atau mata lele (Lemna
purpusilla Torr) merupakan salah satu jeni
s
tumbuhan air dari kelompok duckweed yang
Salah satu tolok ukur yang dapat empat (4) buah (Gambar 1a). Bak
digunakan dalam mempelajari pengaruh pemeliharaan dihubungkan dengan kolam
makanan adalah pertumbuhan. Rounsefell filter yang berupa kolam tanah yang dilapisi
dan Everhart (1953) mendefinisikan terpal, berfungsi sebagai penyaring air yang
pertumbuhan sebagai pertambahan panjang keluar dari bak pemeliharaan (Gambar 1b
dan berat. Schaperclaus dalam Huet (1970) )
menambahkan bahwa pertumbuhan terjadi dan dikembalikan ke dalam
jika jumlah makanan yang dimakan melebihi bak
yang diperlukan untuk mempertahankan pemeliharaan (sistem aliran tertutup). Bagan
hidup. Pengamatan ini bertujuan untuk sistem pemeliharaan ini disajikan pada
melihat pengaruh pemberian lemna (Lemna Gambar 2.Tanaman lemna (Le
perpusilla Torr) segar terhadap laju mna
pertumbuhan ikan mas (Cyprinus carpio L) perpusilla Torr.) digunakan sebagai age
pada kolam sistem aliran tertutup. n
penyaring air juga sebagai sumber
BAHAN DAN METODA makanan untuk ikan mas yang dipelihara.

Pengamatan dilakukan di Pusat Perlakuan pada pengamatan i


Penelitian Limnologi-LIPI, pada Bulan ni
Februari Juli 2013. Ikan yang digunakan adalah :
adalah ikan mas (Cyprinus carpio L) A = pakan buatan sebanyak 3 % bobot ikan
berukuran berat rata-rata 6,5 gram untuk B = pakan buatan(1,5 % bobot ikan)
kolam A1 dan kolam B1 serta 4,75 gr untuk +
kolam B2 dan A2, dengan padat penebaran pakan tambahan lemna segar
100 ekor per wadah. Wadah yang ditambahkan setara dengan bobot berat
digunakan adalah bak semen ukuran panjang kering 1,5 % bobot ikan
4 m, lebar 1 m dan tinggi 0,5 m sebanyak

178
Sulawesty, et al../ LIMNOTEK 2014 21 (2) : 177 184

(a) (b)
Gambar 1. Bak pemeliharaan ikan (a) dan kolam penyaring/filter sekaligus
tempat
penumbuhan lemna (b)
Gambar 2. Bagan bak pemeliharaan ikan dan penumbuhan lemna (sebagai fitoremediasi
dan
sumber pakan) dengan aliran airnya.

Masing-masing perlakuan diulang Keterangan :


dua kali, penempatan perlakuan dapat diliha SGR = Laju Pertumbuhan Spesifik
t Wo = Berat hewan uji awal penelitian
pada Gambar 2. Pertambahan panjang d Wt = Berat hewan uji akhir penelitian
an T = Waktu penelitian (hari)
berat diamati setiap empat minggu.
Penelitian ini dilakukan selama 28 mingg Sebagai data penunjang dianalisis pula rasio
u, konversi makanan, tingkat kelangsunga
terdiri dari 4 minggu persiapan wadah d n
an hidup, hubungan panjang berat, fakt
penumbuhan lemna, serta 24 minggu or
pengamatan. Sebelum dilakukan kondisi relatif (Effendie, 1997),
pengamatan dilakukan aklimatisasi ikan dan
selama 1 minggu. beberapa parameter kualitas air. Parameter
Parameter yang diukur adalah ber kualitas air yang diamati adalah kekeruhan,
at oksigen terlarut (DO), pH, s
rata-rata ikan (gram), kemudian dihitung uhu,
laju konduktifitas, dan total padatan terlar
pertumbuhan spesifik (Specific Growth ut
Rate/SGR) berdasarkan Sawhney & Roopm (TDS) secara insitu menggunakan wat
a er
(2010) dengan persamaan : quality checker. Suhu diukur menggunakan
termometer minimum-maksimum.

x 100

179
Sulawesty, et al../ LIMNOTEK 2014 21 (2) : 177 184

HASIL DAN PEMBAHASAN biomassa lemna segar memberikan


berat
Berat rata-rata ikan, laju rata-rata ikan tertinggi (162,7
pertumbuhan spesifik (SGR), rasio konfers 8,8 g)
i dibanding yang hanya diberi pakan
pakan (FCR), dan tingkat kelangsung pellet
an (108,9 56,9 g) (Gambar 3). Fak
hidup (SR) ikan mas (Cyprinus carpio tor luar
L) utama yang mempengaruhi pertu
selama pengamatan dapat dilihat pada mbuhan
gambar 3, dan 4. Berat rata-rata ikan adalah suhu dan makanan, tetapi
mas untuk
selama pengamatan menunjukan bahwa daerah tropik makanan merupakan
pemberian pakan campuran pellet deng faktor
an yang lebih penting daripada suhu (Eff
endie,
1997). Diduga pemberian makanan denga Buyukcapar & Kamalak (2007) pada ika
n n
penambahan lemna memberikan efek yan mas berukuran 10 g dengan pemberi
g an
lebih baik terhadap pertumbuhan ikan m tepung hazelnut sebagai pengganti tepun
as g
selama pengamatan. ikan dan tepung kedelai menghasilkan laj
u
pertumbuhan spesifik 1,5 2,2 % per har
i.
Hasil pengamatan Buyukcapar & Kamalak
(2007) juga menunjukan bahwa penggantian
protein dari tepung ikan dengan protein yang
bersumber dari tepung hazelnut sebanyak 35
% menghasilkan laju pertumbuhan spesifik
2,2 %/hari, sedangkan penggantian protein
dari tepung kedelai dengan protein yan
g
berumber dari tepung hazelnut sampai 40 %
menghasilkan laju pertumbuhan spesifik 2,2
%/hari. Pada penelitian ini lemna seg
ar
digunakan untuk mengganti pemberia
n
pellet ikan sebanyak 50 % porsi normalnya.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanj
ut
dengan memasukan lemna kedalam formula
pakan untuk melihat pengaruhnya terhadap
pertumbuhan ikan. Penelitian Effiong et a
l
(2009) pada ikan Heterobranchus longifilis

Keterangan :
A = pakan pellet(3 % bobot ikan)
B = pakan pellet (1,5 % bobot ikan) + pakan tambahan lemna segar (50 %)
Gambar 3. Berat rata-rata ikan mas selama pengamatan

Laju pertumbuhan spesifik ikan ma dan 2,00 0,09 % per hari untuk ika
s n yang
selama pengamatan sebesar 1,75 0,03 diberi pakan pellet ditambah lemna
% 50 %
per hari untuk ikan yang diberi pakan pelle (Gambar 4). Nilai ini cukup bai
t k jika
dibandingkan dengan penelitian Rahman ukuran fingerling dengan pemberian tepun
et g
al. (2012) pada ikan mas yang berukur lemna paucicostata untuk menggantikan tepung
an ikan di dalam formula pakan sebanyak 10
%,
2,29 g dengan pemberian protein y
memberikan laju pertumbuhan spesifik sebesar
ang 2,11 %.
berbeda, menghasilkan laju pertumbuha Disebutkan oleh Haryanti d
n an
spesifik 0,72 1,14 % per hari. Pengamata Khalik. (1994), bahwa kombinasi paka
n n
yang tepat akan mendukung pertumbuhan,
pencegahan infeksi, dan meningkatka
n
tingkat kelangsungan hidup. Pada umumnya
kombinasi dua atau lebih sumber protei
n
akan menghasilkan pertumbuhan yang lebih
180
Sulawesty, et al../ LIMNOTEK 2014 21 (2) : 177 184

baik dibanding protein yang berasal dari sat nilai ini masih mendekati 1
u yang
sumber saja (Manik et al., 1977). menunjukan hubungan berat ikan d
Kekurangan satu atau beberapa jenis asa an
m panjang ikan erat.
amino dalam satu sumber protein sec Faktor kondisi menunjukan keadaan
ara ikan dilihat dari segi kapasitas fisik untu
keseluruhan atau sebagian akan dilengka k
pi survival dan reproduksi Secara komers
oleh asam amino dari sumber protein ya il
ng mempunyai arti akan kualitas dan kuantitas
lain, sehingga terbentuklah satu komposi daging ikan yang tersedia untuk dap
si at
asam amino yang lengkap (Hartati, 1986).

Keterangan :
A = pakan pelet (3 % bobot ikan)
B = pakan pelet (1,5 % bobot ikan) + pakan tambahan lemna segar(50 %)
Gambar 4. Laju Pertumbuhan Spesifik (SGR), Rasio Konversi Pakan (FCR), dan Kelul
usan
Hidup (SR) ikan mas selama pengamatan
Pola pertumbuhan ikan bersifat dimakan (Effendie, 1997). Faktor Kondis
allometrik negatif terlihat dari nilai b ya i
ng ikan mas selama pengamatan mempunya
lebih kecil dari 3 (Tabel 1), menunju i
kan nilai 0,93 dan 0,97, ini menunjukan ik
bahwa pertumbuhan berat ikan mas an
cenderung lebih lambat dibanding cenderung tidak gemuk.
pertumbuhan panjangnya. Dhanze & Dhanze Rasio konversi pakan menunjukkan
(1997) memperlihatkan bahwa ikan keefisienan dalam pemberian pakan. Nila
Cyprinus carpio communis dan C. ide i
lla yang makin rendah menunjukkan bahw
yang dipelihara di kolam di daerah a
sub makanan yang dapat dimanfaatkan dala
tropik di Himachal Prades dan diberi paka m
n tubuh lebih baik dan kualitas makananny
buatan, pertambahan berat kedua ikan i a
ni lebih baik juga, karena dengan pemberia
lebih lambat dibanding pertambahan n
panjangnya. Menurut Effendie (1997) nil sejumlah pakan yang sama
ai akan
b kurang dari 3 menunjukan ikan yang kuru memberikan pertambahan berat tubuh yang
Uraian Satuan Kisaran Nilai Nilai Standar lebih tinggi
Suhu C 23 - 30 25 - 30 *)
. Perlakua
n pemberia
Kekeruhan NTU 8,38 - 154,67
n pakan
pH 6,81 - 7,87 6,5 - 8,5 *) campuran pel
Oksigen Terlarut mg/L 2,5 - 7,1 > 5 *) et dan lemn
Konduktivitas mS/dtk 0,150 - 0,286 a segar (perl
Total padatan terlarut mg/L 100 - 179 akuan
s B) memberik
dimana pertambahan panjangnya lebih cepat an nilai rasio konversi pakan
dari pertambahan beratnya. Nilai b ya lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan
ng A dengan pemberian pakan pellet s
lebih tinggi juga menunjukan bahwa aja
pertumbuhan pada ikan yang diberi mak (Gambar 4). Ini menunjukan bahwa
an pemberian pakan pellet dengan tambaha
pellet dengan penambahan lemna lebih cepa n
t lemna memberikan pertumbuhan yang lebih
dibandingkan dengan pemberian pellet saja efisien dibandingkan dengan yang hany
. a
Hubungan panjang dan berat ikan diberi pellet saja.
mas
2
memiliki determinan (R ) 0,691 dan 0,82
5,

181
Sulawesty, et al../ LIMNOTEK 2014 21 (2) : 177 184

Tabel 1. Hasil analisis panjang berat ikan dan faktor kondisi


b 2)
No Perlaku an W = aL Pola Per tumb uhan Nilai ( R Faktor K ond isi
2,573
1 A W = 0,0002 L Allometrik 0,691 0,9 3
2,737
2 B W = 0,00007 L Allometrik 0,825 0,9 7
Tingkat kelangsungan hidup ika179mg/L. Konduktivitas merupak
n an
mas selama pengamatan disajikan pa gambaran kemampuan air da
da lam
gambar 4. Ikan yang diberi pakan pellet da menghantarkan arus listrik, yang akan
n menggambarkan banyaknya garam-garam
lemna memiliki tingkat kelangsungan hidu terlarut yang terionisasi dalam air. Nil
p ai
lebih tinggi dibandingkan dengan ikan yan konduktivitas berhubungan erat dengan nilai
g padatan terlarut total (TDS). Jika dilih
hanya diberi pakan pellet saja. Disebutk at
an kecenderungannya, nilai konduktifitas dan
oleh Haryanti dan Khalik (1994), bah TDS meningkat pada akhir pengamata
wa n.
kombinasi pakan yang tepat akan Diduga hal ini disebabkan oleh semaki
mendukung pertumbuhan, pencegahan n
infeksi, dan meningkatkan tingkat tingginya masukan material organi
kelangsungan hidup. k,
Suhu air selama pengamatan berkisar khususnya dari porsi pakan ikan pada fas
23 30 C. Nilai kekeruhan se e
lama akhir pengamatan.
pengamatan cenderung menurun dan mula
i KESIMPULAN
stabil pada bulan Maret 2013 (set
elah Biomassa lemna segar da
penelitian berlangsung selama satu bulan pat
), dimanfaatkan sebagai pengganti sebagian
dengan nilai antara 8,38 154,67 N pakan buatan pada budidaya ikan mas
TU. di
Kekeruhan yang tinggi dapat menyebabka dalam kolam sistem aliran tertutup. Hal in
n i
penyumbatan pada insang ikan, sehing ditunjukkan oleh pertumbuhan ikan, nila
ga i
ikan akan kesulitan dalam mengambil konversi pakan, tingkat kelulusan hidu
oksigen. Nilai pH antara 6,81 7,87 p,
; serta faktor kondisi yang lebih baik pa
dimana nilai ini masih mendukung da
kehidupan ikan mas (Tabel 2). Nilai oksige ikan mas yang diberi pakan campuran pellet
n dan lemna segar dibandingkan dengan yang
terlarut antara 2,5 7,1 mg/L. Nilai i hanya diberi pellet. Pemanfaatan biomassa
ni lemna segar untuk campuran pakan ikan mas
agak rendah daripada standar yang dapat meningkatkan efisiensi produksi pada
disarankan (Tabel 2), tetapi masih usaha budidaya ikan mas.
mendukung kehidupan ikan mas. Nilai
konduktifitas antara 0,150 0,286 mS/dt
k.
Nilai total padatan terlarut antara 10
0
*) Anonimus, 1999.

182
Sulawesty, et al../ LIMNOTEK 2014 21 (2) : 177 184

UCAPAN TERIMA KASIH Awalina, Y. Mardiaty, E. Mu


lyana,
Kegiatan penelitian ini dibiayai ole & M.R. Widoretno,
h 2012.
Kegiatan Kompetitif LIPI Sub-program Proceeding ISNPINSA.
Pemanfaatan Secara Terukur Sumber Day
a Science for
Hayati Indonesia tahun anggaran 2013 Environmental Sustainability
. and
Ucapan terimakasih juga disampaikan Public-Health.
kepada Sdr. Idis dan Sdr. Sahroni yang tela
h Diponegoro
membantu persiapan dan pemeliharaan University, Semarang.Pp. :
kolam uji. 269
273.
DAFTAR PUSTAKA Dhanze, Rani, & J.N. Dhanze,

Anonimus, 1999. Produksi Induk Ikan Ma 1997.


s Biology of Scale Carp and
(Cyprinus carpio Linneaeus) Strai Grass
n Carp.1. Length-weight Relati
Majalaya Kelas Induk Pokok (parent onship
stock). SNI 31_01-6131_1999. and Growthperformance Und
Badan Standarisasi Nasional (BSN) er the
. Agroclimatic Zone 1 of Hi
Tabel 1.Jakarta.
Kisaran9 kualitas
hal. Retrieved in June
air selama 1
pengamatan machal
dan standar kualitas air budidaya ikan
9, Pradesh. Indian J. Fish., 44(3)
2013 from http://perbenihan- : 255-
budidaya.kkp.go.id/peraturan/31_01- 263. Retrieved in March 21,
6131-1999.pdf. 2014
Buyukcapar, H.M., & A. Kamalak, 2007. from
Partial Replacement of Fish a
nd epubs.icar.org.in/ejournal
Soyabean Meal Protein Inmirror /index.php/IJF/.../3712
Carp (Cyprinus carpio) Diets by
Protrin
Standar in Hazelnut
berdasarkan : Meal. South
African Journal of Animal Scienc
e.
Vol. 37 (1) : 35 44.Retrieved
in
June 11, 2013
fromhttp://www.ajol.info/index.php/s
ajas/article/view/4024/11977.
Chrismadha, Tjandra, F. Sulawesty,
Effendie, Moch. Ichsan, 1997. Biologi Potentials, Possibilities, a
Perikanan. Yayasan Pustaka nd
Nusatama. Yogyakarta.163 hal. Limitations for Combine Wastewater
Effiong, B.N., Sanni, A., & Fakunle J.O., Treatment and Animal Fe
2009. Effect of Partial Replacement ed
of Fishmeal with Duckweed (Lemna Production in Developing Countries.
pauciscostata) Meal on the Growth SANDEC Report No. 6/99. Dep
Performance of Heterobranchus t.
longifilis Fingerlings. Report and Water and Sanitation in developing
Opinion, 1(3) : 76 81., Retrieved in Countries SANDEC. Switzerland.
May 30, 2013, from 91 pp.Retrieved in May 31, 201
http://www.sciencepub.net, 3
sciencepub@gmail.com. from http://www.eawag.c
Haryanti, S. Ismi, & A. Khalik, 1994. Studi h/
Penggunaan Pakan Mikro dan Alami forschung/sandec/publikationen/wra/
dengan Perbandingan Berbeda dalam dl/duckweed.pdf.
[emeliharaan Larva Udang Windu, Landesman, L., Parker, N.C., Fedler, C.B.,
Penaeus monodon. J. Penelitian & Konikoff, M., 2005: Modelin
Budidaya pantai. 10 (1) : 35 42. g
Hartati, R., 1986. Pengaruh Pemberian Duckweed Growth in Wastewate
Makanan dengan Sumber Protein r
yang berbeda terhadap Pertumbuhan Treatment Systems. Livesto
Udang Galah (Macrobrachium ck
rosenbergii de Man). Karya Ilmiah. Research for
Fakultas Perikanan. IPB. Bogor. 52 Rural
hal. Development.Vol. 17, Art.#6
Huet, M., 1970. Textbook of Fish Culture : 1.
Breeding and Cultivation of Fish. Retrieved May 31, 2013, fro
Translated by Henry Kahn. Fishing m
News (Books) Ltd, Inggris. P. 41 http://www.lrrd.org/lrrd17/6/land170
44. 61.htm
Iqbal, Sascha, 1999. Duckweed Aquaculture.

183
Sulawesty, et al../ LIMNOTEK 2014 21 (2) : 177 184

Leng, R.A., J.H. Stambolie, & R. B Brackishwater Aqua. Dev. Cen


ell., t. III
1995. Duckweed a Potential Hig (1+2) : 223 226.
h Rahman, S.M., M.A.A. Shahin,
Protein Feed Resource for Domesti M.A.H.
c Chisty, M.M. Rahman, A.
Animals and Fish. Livestock M.H.B.
Research for Rural Tareque, & M.M. Hasan.
Development.Vol. 7 (1).Retrieved 2012.
May 31, 2013, from Growth Performance of Mirror
http://www.lrrd.cipav.org.co/lrrd7/1/ Carp
3.htm.
Manik, R., K. Mintarjo, & Adisuker
no,
1977. Potensial Protein Sources
of
Suplementary Feeds Formulated fo
r
Shrimps and Prawns in Jepara. Bul
l.
(Cyprinus carpio var.specularis, 2010.. Growth Response and Fee
Lacepde, 1803) Fry Fed with d
Varying Protein Content Feeds. Our Conversion Efficiency of T
Nature, Vol. 10 : 17 23. Retrieved or
in June 11, 2013 from putitora (Ham.) Fry at Varying
http://www.nepjol. info/index. Dietary Protein Levels. Pakistan
php/ON/article/view/ 7747/6329. Journal of Nutrition. Vol 9 (1) : 86
Rounsefell, G.A., & W.H.Everhart, 1953. 90. Retrieved in June, 21, 2013, from
Fishery Scene. John Willey & Sons http://www.pjbs.org/pjnonline/fin157
Inc, New York. P. 311 327. 0.pdf.
Sawhney, Simple, & Roopma Gandrota,
184

Anda mungkin juga menyukai