Anda di halaman 1dari 1

Diare Kronik

Diare yaitu buang air besar dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cair
(setengah padat). Kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200
gram atau 200 ml/24 jam. Dikatakan diare kronik yaitu diare yang berlansung lebih
dari 15 hari .
A. Epidemiologi
Data divisi gastoenterologi FKUI/RSUPNCM Jakarta menunjukkan
prevalensi diare kronik sebesar 15% dari seluruh pemeriksaan
kolonoskopi selama 2 tahun (1995-1996). Diperkirakan masyarakat
barat didapatkan prevalensi diare kronik 4-5%.

B. Patofisiologi
Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih mekanisme/patofisiologi
dibawah ini :
1. Diare osmotic : terjadi peningkatan osmotic isi lumen usus.
2. Diare sekretorik : terjadi peningkatan sekresi cairan usus.
3. Malabsorpsi asan empedu, malabsorpsi lemak : terjadi
gangguan pembentukan micelle empedu.
4. Defek system pertukaran anion/transport elektrolit aktif di
enterosit : terjadi penghentian mekanisme transport ion aktif
(pada Na+ - K+ atp ase) di enterosit, gangguan absorpsi Na+
dan air.
5. Motilitas dan waktu transit usus abnormal : terjadi motilitas yang
lebih cepat, tak teratur sehingga isi usus tidak sempat di
absorpsi.
6. Gangguan permeabilitas usus : terjadi kelainan morfologi usus
pada membrane epitel spesifik sehingga permeabilitas mukosa
usus halus dan usus besar terhadap iar dan garam / elektrolit
terganggu.
7. Eksudasi cairan, elekterolit dan mucus berlebihan terjadi
peradangan dan kerusakan mukosa usus.

C. Klasifikasi
Diare kronik dapat diklasifikasikan berdasarkan patofisiologi diatas
menjadi 7 macam diare yang berbeda .

Anda mungkin juga menyukai