Anda di halaman 1dari 18

UNCLEAR TERMS

1. Penyakit Crohn
Elisa: kelainan ulseroinflamasi pada
traktus .. bersifat kronis
Diah: peradangan manhun pd dinding
usus, mengenai seuruh ketebalan
dinding usus. Bagian terendah usus
Widya: peradangan pd sal pencernaan.
Bisa mengenai mulut-rektum. Baakteri
e.coli
Arin: tipe mayor IBD. Melibatkan reaksi
imun dlm tubuh pd sal pencernaan
Rana: kelainan ulser... berupa
peradangan menahun pd dinding usus
yg mengenai seluruh ketebalan usus .
Bisa mengenai mulut-rektum. tipe
mayor IBD. Melibatkan reaksi imun dlm
tubuh pd sal pencernaan
2. Aminofusin
Hubby: nutrisi parenteral total yg
memnerikan suplai prot, elektrolit, vit,
air
Fiena: diberikan pd pasien krn oral tdk
cukup
Hermita: terbagi 3. Hepar untuk
insufisiensi hati kronik, L600, paed
untuk bayi prematur
Adel: nutrisi parenteral total yg
diberikan pd pasien krn oral tdk cukup
dg kandungan prot, elektrolit, vit, air
dimana dibagi 3 jenis, Hepar untuk
insufisiensi hati kronik, L600, paed
untuk bayi prematur
Rifka: sesuai skenario menggunakan
L600
Hermita: dijabarkan dulu kemudian
disesuaikan dengan skenario
3. KaENMg3
Naldi: cairan u/ memenui kebutuhan
harian air dan elektrolit dg kandungan K
yg cukup untuk mengganti ekskresi
harian dmn kandungan K=20mEq/l
Lidya: dosis 500-1000 ml/pemberian
secara perlahan
Arin: rumatan untuk kasus pasca
operasi
Hermita: mengandung Na, K, Flour,
glukosa... dlm 1 l
Rana: dlm 1000ml mengandung 400 kkal
Lidya: pd pasien yg ketidakseimbangan
kh dan elektrolit pd keadaan
Rizqka: ....
4. Double Barrel Illeustomy
Fiena: metode bedah dg membuat 2
lubang pd usus. Proksimal untuk
mengeluarkan feses, distal untuk
mengeluarkan fistula mukus
Elisa: prosedur teknis yg sederhana
untuk...
Rifka: prosedur atau metode yg
membuat 2 lubang pd usus, bagian
Proksimal untuk mengeluarkan feses,
distal untuk mengeluarkan fistula
mukus. Dilakukan dg teknis yg
sederhana
Lidya: prosedur atau metode yg
sederhana untuk membuat 2 lubang pd
usus, bagian Proksimal untuk
mengeluarkan feses, distal untuk
mengeluarkan fistula mukus
Arin: ...

5. Apendisitis Perforata
Adel: apendisitis yg sudah gangren shg
trjadi peritonitis
Rana: pd dinding apendiks
tampakjaringan perforasi yg dikelilingi
jar nefrotik
Widya: akibat apendisitis akut yg tidak
segera ditangani
Diah: apendisitis yg sudah gangren shg
trjadi peritonitis dan pd dinding
apendiks tampak jaringan perforasi yg
dikelilingi jaringan nefrotik
Rifka: langsung perforata
Hermita: obstruksi lumen menyebabkan
apendisk terisi nanah, aliran arteri
terhambat dan menghambat suplai o2
Rizqka:
6. Laparotomi Eksplorasi
Hubby: tindakan laparotomi dg tujuan
memperoleh info melalui metode
diagnosis klinis. Pd pasien nyeriakt
abdomen, trauma, keganasan
Rana: tindakan pembedahan pd bagian
perut dg tujuan memperoleh info
melalui metode diagnosis klinis. Pd
pasien nyeriakt abdomen, trauma,
keganasan
7. Pan-Enteral
Naldi: tinggi protein, pemberian melalui
nasogastrik tube 24 jam pasca op
Hermita: 1 scht = 40 gram.
Kandungan....
Rana: 1 sachet dilarutkan air 200ml. 6-
8x per hari
Widya: nutrisi enteral lengkap
seimbang, osmulalitas rendah
Rana: nutrisi enteral seimbang,
osmulalitas rendah yg terdiri dari ....
(kandungan). 1 sachet= 40gram,
frekuensi 6-8x
Lidya: 6-8 anak >2 thn, dewasa 8-10
8. Makanan Peralihan
Hubby: perubahan dari tipemakanan
Hermita: dilakukan secra bertahap baik
bentuk maupun jumlah sesuai indikator
Elisa : perubahan dari tipemakanan yg
dilakukan secra bertahap baik bentuk
maupun jumlah sesuai indikator dg
memperhatikan kebutuhan gizi
CUES
Ahli gizi diharapkan dapat mengevaluasi
formula enteral yang diberikan pada pasien
dan memberikan makanan peralihan secara
bertahap dengan target pasien dapat
memenuhi kebutuhan gizi melalui asupan
makanan per oral 100%
LO
1. gambaran umum dan dampak dari
peritonitis generalisata, penyakit crohn,
apendisitis perforata pasca laparotomi
eksplorasi, apendiktomi, reseksi ileum,
dan double barrel illeustomy serta
dampak pembedahan pada gangguan
pencernaan
naldi: peritonitis primer, skunder,
tersier. Pd anak sekunder: bersifat akut,
tanda gejala: demam mual muntah nyeri
pd abdomen. Disebabkan infeksi traktus
gastrointestinal...
arin: bisa terjadi terlokalisasi. Krn
adanya daya tahan tubuh yg kkuat serta
mekanisme pertahann tubuh dg
melokalisir ... . yg tidak terokalisir
terjadi peritonitis difus. Perlengketan
organ2 abdominal yg menyebabkan
aktivitas peristaltik berkurang shg
timbul ileus paralitik
diah: primer: krn infeksi kuman
penyebaran homogen. Sekunder: invasi
bakteri...
adel: tersier: disebabkan iritan
langsung pd pasien comorbid
lidya: ditulis klasifikasi nya dulu, terus
generalisata digolongkan yg mana lalu
patofisnya

elisa: ulserinflamasi kronis pd


traktusdigestivus. Gejala nyeri abdomen
disertai diare ringan. Akibat sistem
imun tdk seimbang shg over reaksi ,
radang mengenai seluruh dinging usus
fiena: pendaraha,perforasi akut, fistula
abses, mega kolon toksik
rifka: terjadi lambat tergantung lokasi
penyakit. Kronik atau tidak tergantung
berat/tidak komplikasi
adel: manifs klinis : penurunan bb
akibat sakit saat makan atau gangguan
malabsorpsi. Iare shg dehidrasi
hermita: nyeri kolik, malaise. Bisa
defekasi cair sering disrtai darah.
Hubby: pemeriksaan histopatologi
pascaoperasi
Naldi: mempengaruhi daerah tertentu
sampai usus, terserang ileum 30%, usus
besar 20%, ....
Diah: nyeri perut peradangan dinding
usus bengkak
Arin: kekambuhan signifikan,
mengurangi kualitas hidup. Berdampak
pd psikologis
Rana: muntah.komplikasi selain
pencernaan. Peradangan mata sendi,
ruam kultit
Hermita: elisa,naldi, tanda gejala,
hubby(pemeriksaan)

Fiena: inflamasi apendiks akibat


komplikasi apendisitis akut.
Menimbukan nyeri yg kuat akibat mukus
yg keluar dr rongga apendiks mencapai
rongga perut
Widya: menimbulkan inflasi yg
menimbulkan demam
Rizqka:..
Elisa: gejala nyeri samar dan tumpul di
daerah epigastrum. Mual muntah, nafsu
makan menurun
Hermita: infeksi bekas sayatan yg blm
kering, ....
Naldi: dipisah atau gabung?
Rana: langsung digabung
Arin: dijadikan satu yg disampaikan
hermita
Rifka: inflamasi apendiks yg disebabkan
lukabekas sayatan.....
Hermita: awalnya apendisitis,
berkelanjutan jd perforata, lalu dibedah
(laparotomi eksplorasi) untuk
membersihkan nanah. Shg terjadi
komplikasi. Akibat luka sayatan yg blm
benar-benar kering
Lidya: dijelaskan etiologi
perforata,pembedahan nya untuk apa
seperti hermita

Rifka: Apendiktomi merupakan


pengangkatan apendiks terimplamasi
dg prosedur endoskopi
Hermita: 2 metode pembedahan.
Konvensional atau laparaskopi.
Lidya: untuk pengangkatan apendiks
Fiena: pengangkatan apendiks
terimplamasi untuk mengurangi risiko ..
dg metode pembedahan. Konvensional
atau laparaskopi.

Diah: pemotongan sebagian ileum.


Dilakukan setelh penyakit crohn
komplikasi . menyebabkan penurunan
absorpsi
Rifka: prosedur pembedahan untuk
mengangkat ... dari jejunum. Dibagian
tengah usus kecil sampai usus besar
Rana: preventif menghindari perforasi
usus. Meningkatkan morbiditas dan
mortalitas
Hubby: pemotongan sebagian ileum.
Dilakukan setelh penyakit crohn
komplikasi . menyebabkan penurunan
absorpsi. Dilakukan untuk menghindari
perforasi usus

Lidya: masalah pencernaan: nyeri pd


luka pasca operasi, disertai kekakuan
pd abdomen, mual muntah, dehidrasi,
konstipasi krn adanya anastesi pd
pencernaan
Rana: luka menimbulkan kerusakan
jaringan, merangsang reseptor nyeri yg
diakibatkan....
Adel: perlu diperhtikan absorpsi krn
menurun pasca operasi. Stoma
pendarahan dan timbul nanah
Hermita: reseksi ileum: def vit b12,
perksaluria, batu oksal ginjal. Double
barrel: kehilngan kesimbangan air dan
garam
Lidya: luka menimbulkan kerusakan
jaringan, merangsang reseptor nyeri yg
diakibatkan... reseksi ileum: def vit b12,
perksaluria, batu oksal ginjal. Double
barrel: kehilngan kesimbangan air dan
garam. perlu diperhtikan absorpsi krn
menurun pasca operasi. Stoma
pendarahan dan timbul nanah

Adel: perforata tanda gejalanya mirip


penyakit lain. Biar jelas dilakukan
laparotomi eksplorasi. Kemudian
dilanjutkan apendiktomi dll.
Naldi: laparotomi untuk mendeteksi
perforata..

2. status gizi pasien?


Hubby: persentil lila. 78,45% = gizi
kurang
Rana: penyakit pasien, mual muntah ,
nafsu makan turun, status gizi turun
Elisa: tb estimasi=157,2cm. Bb est= 42
kg
Widya: bb est= menggunakan lila
rumusnya beda. = 37,12 kg. Tidak pakai
tb
Diah: dari jurnal sama seperti vicky.
Anak laki > 12 thn
Rana: pakai punya vicky krn ada sumber
yg jelas
Lidya: punya vicky
Fiena: bbi=tb-100x 0,9= 51,4kg
Rizqka: 25kkal/kgBBI x 51,4 =1287 kkal
Hermita: pasca op 30-35kkal/kgBB,
protein 1,2-1,5 g/kgBB
Rifka: setuju 25
Widya: dikali FA=1,2 dan FS=1,3.
Hasil=2007,3
Hermita: langsung pakai yg 30-35 tidak
perlu FS dan FA
Fiena: ada pertimbangan hari
Lidya: sepakat fiena
Rana: protein 2 g/kgBB= 102,94 gr =
411,76 kkal. Lemak 20%= 44,6 gram.
energi parenteral aminofusin 500kkal.
kaenmg3= 400 kkal. Hasil 1107,33 kkal
Widya: protein (2g/kgBB)= 102,94 gr.
lemak (20%) 24,60 gr. Kh (sisanya)=
118,526 gr

*note: Kh dikurangi glukosa 100gr/l

3. perhitungan kebutuhan energi


4. preskripsi diet yang tepat untuk
kondisi pasien saat ini?
Hubby: tujuan memberikan makanan
sesuai kebutuhan gizi dan sesedikit
mungkin meninggalkan sisa. Mencegah
iritasi lebih lanjut. Tidak merangsang
sal cerna
Diah: tujuan mengupayakan status gizi
normal. Mempercepat penyembuhan.
Mencegah penurunan bb. Mengganti
kehilangan cairan dan elktrolit
Lidya: mengatasi keluhan pasien nyeri
dan muntah
Rifka: Mencegah iritasi lebih lanjut.
Tidak merangsang sal cerna. tujuan
mengupayakan status gizi normal.
Mempercepat penyembuhan. Mencegah
penurunan bb. Mengganti kehilangan
cairan dan elktrolit
Naldi: preskripsi untuk makanan
peralihan
Arin: diet pasca operasi untuk
mempercepat penyembuhan.
Naldi: lebih ke pemberian bentuk
makanan
Prinsip : rendah sisa
Hubby: rendah serat, sama sisa
Diah: tetp
Hermita: mikronutrien dimasukkan
syarat. Yg penting mencukupi
kebutuhan
Elisa: rendah sisa aja untuk
mengistirahatkan usus.
Hermita: tinggi protein saja

Widya: protein 2g
Lidya: ada konstipasi
Naldi: double barrel...
Rana: protein 2 g untuk mempercepat
proses penyembuhan luka. Rendah
serat <8gr agar masa feses tdk terlalu
banyak
Adel: energi 1107,3 kkal. Kh 118,26 gr.
Lemak24,6 gram
Hermita: vitamin a= 600, b= 15, e= 12,
k= 55, menangani malbsorpi. Vit b12=
2,4 mencegah def akibat penurunan
penyerapan
Diah: zink 18 membantu penyembuhan.
B6 1,3 sistem imun
Rizqka: fosfor kalsium krn anabolisme
protein
Rana: zink untuk sintesis protein.
Rana: menghindari makanan bergas
Lidya: porsi kecil sering
Rizqka: cairan 1,5 l

Lidya: tidak dianjurkan=cabe, sawi,


kol,nangka krn mengandung gas. Kopi
teh susu dan makanan berlemak
Hubby: sayuran berserat tinggi, daun
singkong, katuk, pepaya, melinjo (daun
dan buah)
Widya: daging yg berserat kasar, ikan
yg diawetkan, kacang2an

Diah: dianjurkan= sereal, pancake,


telur, tofu, susu lowfat, buah tanpa kulit
Rana: sayuran serat rendah, buncis,
bayam, labu siam
Hubby: menghindari susu
Lidya: rendah sisa jd menghindari susu

5. Perhitungan kebutuhan formula


enteral (beserta alasan) dan evaluasi
kesesuaian pemberian diet pada pasien
(jika sudah sesuai alasannya apa? Jika
belum harus diganti apa dan alasannya
apa?)
Naldi: 210 ml setiap pemberian. Sudah
sesuai
Lidya: jenis makanan tidak sesuai dg
ekonomi pasien krn komersial terlalu
mahal. Diganti yg home made harga
terjangkau
Naldi: pemberian melalui tube. Setelah
48jam bisa diganti
Naldi: 3-5 ml/kgBB/feed. Jadi 257,4 ml
setiap pemberian

MONEV ASUPAN
Diah: jika sudah mampu mentolerir 75%
enteral, parenteral bisa dihentikan
Lidya: makanan peralihan=cair jernih
Rana: intake per oral 100%,
peningkatan bertahap. 50,75,80,100%.
Setiap hari, 24h recall. Ahli gizi kolab
perawat

6. Jenis-jenis formula enteral yang


tepat untuk pasien
Fiena: polimerik, oligomerik,
monomerik.
Polimerik=makronutrien. Oligo dan
mono= untuk pasien IBD, Short bowel
syndrom, intoleran formula polimerik.
Skenario cocok oligo atau mono
Arin: sepakat fiena , oligo atau
monomerik
Diah: oligo cocok untuk pasien crohn
Elisa: poli=mengandung protein utuh
Rifka: oligo dan mono
Lidya: blenderized dan komersial.cocok
cair tanpa susu. Komersial tdk mudah
terkontaminasi. Cocok polimerik...
Rana: menurut komposisi dan menurut
jenis dr segi pembuatan. Poli, chemical
defined foemula, disease specific,
modular nutrition source
Lidya: dicantumkan semua
Arin: oligo krn kondisi pasien. Blm tahu
diberi apa nantinya
Diah: oligo terdiri dari beberapa unsur
protein saja
Adel: poli, mono, oligo = komersial. Pilih
home made saja
Hubby: ini enteral
Naldi: panenteral sudah sesuai atau
belum? sudah
Elisa: polimerik krn mengandung
protein utuh
Lidya: setuju yg home made
Fiena: sepakat panenteral diawal saja.
Lebih ke polimerik komersial
Sepakat polimerik
Naldi: homemade.

7. Jalur dan metode(ada 3, pilih 1 yg


sesuai skenario) pemberian formula
enteral
Adel: jalur gastrik= mudah, dapat bolus.
Duodenum= ada risiko refluks
esofagus,jejunum.
Yg sesuai NGT
Rana: jalur jangka pendek(nasogastrik,
nasoduodenal) dan panjang. Metode
bolus, intermittent, continous. Sesuai
NGT bolus
Diah: bolus jika pasien fungsi
pencernaan baik. 5-20menit, 50ml.
intermitent tidak boleh pasien respirasi
paru. Continous untuk pasien yg tidak
bisa mentoleransi volume besar
Lidya: bolus 200ml mengandung 200
kkal. Pemberian perlahan 4-6 jam
mencegah resusitasi
Widya: bolus= mobilitas pasien lbh
besar. Risiko aspirasi tinggi, perut
kembung
Continous: biaya mahal
Hermita: cocok bolus, sesuai kondisi
pasien kelas 3. Continous diberikan 8-12
jam pertama. Formula elemental
diberikan infus lambung atau duodenum
Sepakat bolus

8. Jenis makanan peralihan dan


tahapan pemberian makanan peralihan
(kapan hars diberikan makanan enteral,
kapan diberikan makanan per oral)
Hermita: jenis= cair jernih(residu
minimal). Cair penuh (kandungan serat
minimal). Cair kental(semipadat, butuh
proses mengunyah mudah ditelan).
Saring. Lunak. makanan biasa bervariasi
Adel: rasio enteral : parenteral = 50:50.
75:25. Oral 100%
Rifka: makanan peralihan dilihat
keadaan pasien. Jika tdk bisa 2-3 hari
parenteral lagi
Rana: makanan peralihan
NPO (panenteral).
bag oral NGT.
oral NGT.
Semi padat NGT.
Diet lengkap per oral

*Di tahapan diberi keterangan indikator


kondisi pasien seperti apa saat 50:50,
75:25 dst. Dimasukkan rencana monev
*densitas energi setelah energi dan
cairan disepakati
*makanan peralihan enteral-oral

Skill lab
Formula enteral
Home made, energi density 1-1,5kkal/ml
Diterapkan, dibawa waktu pleno
dipresentasikan dan dievaluasi
Untuk 1 x pemberian, terserah pagi atau
siang
Bahan dan cara dilampirkan laporan
25000/1sajian

Anda mungkin juga menyukai