Akuntansi Biaya
Abdul Halim menambahkan mengenai definisi dari akuntansi biaya, menurutnya :
akuntansi biaya adalah akuntansi yang berbicara mengenai penentuan Harga Pokok (cost) atas suatu produk yang dihasilkan (atau produk yang dijual dipasar) baik itu untuk
pemenuhan pesanan dan para pemesan ataupun untuk dijadikan persediaan barang dagang yang nantinya akan dijual.
Pengklasifikasian Biaya
Pengklasifikasian atau penggolongan biaya merupakan suatu proses mengelompokkan dengan sistematis atas seluruh elemen yang ada menjadi kelompok kelompok tertentu
agar lebih ringkas supaya bisa menyajikan informasi yang lebih
Biaya merupakan suatu pengorbanan dari sumber ekonomi yang bisa diukur dalam satuan uang yang sudah terjadi atau mungkin akan terjadi untuk suatu tujuan tertentu.
Unsur unsur pokok dari biaya adalah:
Biaya adalah pengorbanan suatu sumber ekonomi
Diukur dengan satuan uang
Sudah terjadi atau berpotensi terjadi
Untuk suatu tujuan tertentu
Dalam akuntansi biaya, biaya dikelompokkan kedalam berbagai macam cara, pada umumnya biaya ditentukan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dengan pengelompokan
tersebut. didalam akuntansi biaya biasa dikenal dengan istilah different costs for different purposes. ada 5 cara dalam penggolongan biaya:
Nama objek pengeluaran adalah dasar penggolongan biaya. contohnya bahan bakar, maka seluruh pengeluaran yang terkait dengan bahan bakar disebut dengan biaya bahan
bakar
Pada perusahaan manufakture, terdapat 4 fungsi pokok, diantaranya: fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi administrasi, dan fungsi keuangan
A. Fungsi Produksi
Fungsi Produksi merupakan fungsi yang selalu berhubungan dengan aktivitas pengolahan raw material (bahan baku) menjadi produk yang siap jual. berdasar pada fungsi
produksi, biaya produksi bisa dikelompokkan kedalam beberapa kelompok:
Biaya Bahan Baku, bahan yang diproses (diolah) menjadi bagian produk selesai, pemakaian-nya bisa diidentifikasi atau merupakan bagian integrall pada product
tertentu. Biaya bahan baku ialah harga perolehan tas bahan baku yang terpakai dalam pengolahan product
Biaya Tenaga Kerja Langsung, merupakan imbalan (balas jasa) yang diberikan kepada tenaga kerja (karyawan) pabrik yang manfaatnya terasa secara langsung pada
produk yang dihasilkan perusahaan.
Biaya Overhead Pabrik, merupakan biaya produksi yang selain dari biaya tenaga kerja langsung (BTKL) dan biaya bahan baku (BB). memiliki elemen-elemen yang bisa
digolongkan kedalam:
Biaya bahan baku penolong. Biaya listrik, air pabrik
Biaya tenaga kerja tak langsung Biaya insurance pabrik
Biaya depresiasi dan amortisasi aset tetap pabrik Biaya overhead lain - lain
Biaya reparasi dan maintenance aset tetap pabrik
B. Fungsi pemasaran
Fungsi pemasaran merupakan fungsi yang terkait dengan aktivitas penjualan produk jadi siap jual dan bisa mendapatkan laba yang sesuai dengan keinginan. dengan dasar
fungsi pemasaran, biaya bisa digolongkan kedalam biaya pemasaran. biaya pemasaran merupakan biaya untuk menjalankan aktivitas pemasaran, misalnya :
Biaya iklan Biaya angkut penjualan
Biaya promosi Biaya gaji bagian pemasaran
C. Fungsi Administrasi dan umum
Fungsi ini merupakan fungsi yang terkait dengan aktivitas dalam penentuan suatu kebijakan, pengarahan, serta pengawasan aktivitas perusahaan secara menyeluruh suapa
bisa berjalan dengan efektif dan efisien. berdasar pada fungsi administrasi dan umum, biaya bisa digolongkan kedalam biaya administrasi dan umum, yaitu biaya yang
dikorbankan dalam mengkoordinir aktivitas produksi dan pemasaran. misalnya, biaya gaji divisi keuangan, akuntansi, biaya pemeriksaan akuntan, biaya personalia dan lain
lain
D. Fungsi keuangan
Fungsi keuangan merupakan yang berkaitan dengan aktivitas keuangan, penyediaan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan. biaya ini dinamanakan biaya keuangan. contohnya
biaya bunga.
Pusat biaya bisa dihubungkan dengan produk yang diproduksi (dihasilkan), departemen yang terdapat pada pabrik, wilayah pemasaran ataupun bagian-bagian didalam
perusahaan. pengelompokan biaya berdasarkan objek atau pusat biaya bisa dibagi menjadi;
Direct Cost (Biaya Langsung), merupakan biaya yang manfaatnya bisa diidentifikasi dalam objek tertentu
Indirect Cost (Biaya tak Langusng), merupakan biaya yang manfaatnya tidak bisa diidentifikasi dalam objek tertentu, atau dengan kata lain, biaya dimana manfaatnya
dinikmati oleh beberapa objek atau pusat biaya
Dalam kaitannya dengan product, biaya bisa dibagi 2, yaitu:
Biaya Langsung Kepada Product, biaya raw material (bahan baku) dan biaya tenaga kerja langung adalah biaya langsung terhadap product karena bisa diidentifikasi
secara langsung pada product
Biaya Tidak Langsung kepada Product, Biaya overhead pabrik adalah biaya tidak langsung kedalam produk karena tidak bisa diidentifikasi secara langsung pada produk
Dilihat kaitannya deng departemen-departemen yang terdapat dalam pabrik, biaya bisa digolongkan menjadi biaya langsung departemen dan juga biaya tidak langsung
departemen. tujuan dari sebuah departmentalisasi ialah guna ketelitian pembebanan harga pokok serta untuk pengendalian atas biaya. department dalam pabrik bisa
digolongkan menjadi 2 kelompok:
Departemen produksi, departement produksi adalah bagian yang ada dalam pabrik diaman dilaksanakan pengolahan bahan baku (raw material) menjadi produk jadi.
Departmen jasa, merupakan bagian yang ada dalam pabrik yang menghasilkan jasa yang nantinya akan dimanfaatkan oleh departemen yang lain. baik departemen
produksi ataupun departemen jasa yang lainnya.
a. Biaya tetap
Biaya yang jumlahnya tetap tidak dipengaruhi perubahan atas volume kegiatan hingga suatu tingkatan tertentu.
Biaya satuan akan mengalami perubahan yang berbanding terbalik dengan perubahan atas volume aktivitas.
b. Biaya variabel
Biaya dimana jumlahnya akan mengalami perubahan secara proporsional dengan perubahan volume aktivitas.
Biaya satuan takterpengaruh oleh perubahan volume aktivitas/kegiatan.
c. Biaya semi-variabel
Biaya dimana jumlahnya berubah sesuai dengan perubahan volume aktivitas/kegiatan, namun perubahannya tak sebanding.
Biaya satuan berubah terbalik dihubungkan dengan perubahan volume aktivitas/kegiatan namun sifatnya tak sebanding.
Biaya bisa dibagi menjadi dua jika berdasarkan pada jangka waktu manfaatnya:
Capital Expenditures (pengeluaran modal), merupakan pengeluaran suatu biaya yang memiliki manfaat lebih dari satu tahun buku (periode akuntansi). Ketika
pengeluaran ini terjadi, dikapitalsi kedalam harga perolehan aset dan pembebanannya pada periode akuntansi diaman aset tersebut dimanfaatkan. Silahkan baca bahasan ini
lebih lengkap dan perlakuan akuntansinya di: pengeluaran modal
Revenue Expenditures (Pengeluaran Pendapatan), pengeluaran ini memberikan manfaatnya pada waktu periode akuntansi dimana pengeluaran itu terjadi. Umumnya,
pengeluaran ini langsung dibebankan pada periode tersebut.
SUMBER http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/02/akuntansi-biaya.html
Untuk memudahkan dalam melakukan pencatatan biaya dan menyusun laporan keuangan, serta memberikan gambaran informasi yang akurat
kepada pihak manajemen, maka komponen biaya dikelompokkan dalam beberapa kelompok akundengan klasifikasi sebagai berikut :
enurut Mulyadi (2005:8) biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang di ukur dalam uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi
untuk mencapai tujuan tersebut.
b) Menurut Mursyidi (2008:14) biaya adalah suatu pengorbanan yang dapat mengurangi kas atau harta lainnya untuk mencapai tujuan, baik yang
dapat dibebankan pada saat ini maupun pada saat yang akan datang.
c) Menurut Armanto Witjaksono (2006:6) biaya adalah pengorbanan sumber daya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sebagai akuntan
mendefinisikan biaya sebagai satuan moneter atas pengorbanan barang dan jasa untuk memperoleh manfaat dimasa kini atau masa yang akan
datang.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi atau sumber daya
berupa barang dan jasa yang diukur dalam satuan uang dengan tujuan untuk memperoleh suatu manfaat yaitu peningkatan laba di masa
mendatang.
a) Armanto Witjaksono (2006:115) berpedapat bahwa biaya standar adalah patok duga (benchmark) yang secara efektif dan efisien ditetapkan
dimuka untuk biaya-biaya yang seharusnya dikonsumsi oleh suatu produk.
b) Menurut Mulyadi (2005:387) biaya standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan
untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan faktor-faktor lain
tertentu.
c) Menurut Mursyidi (2008:249) biaya standar adalah biaya standar merupakan biaya yang ditentukan di muka untuk suatu produk yang bersifat
homogin dan relatif stabil.
d) Menurut Bustami dan Nurlela (2009:271) biaya standar adalah biaya yang seharusnya dicapai dan dapat diterima, dengan kinerja yang kurang
memadai.
e) Berdasarkan definisi-definisi diatas pengertian biaya standar dapat disimpulkan bahwa biaya standar merupakan biaya yang dikeluarkan untuk
membuat satu unit atau sejumlah unit produk pada periode dan kondisi tertentu yang telah ditentukan dimuka.
Ada 4 macam dasar pengolongan biaya, yaitu penggolongan biaya berdasarkan fungsi-fungsi pokok dalam perusahaan, penggolongan biaya
berdasarkan hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, penggolongan biaya berdasarkan hubungannya dengan volume kegiatan, dan
penggolongan biaya berdasarkan jangka waktu manfaatnya.
Penggolongan biaya berdasarkan fungsi-fungsi pokok dalam perusahaan disebut juga Penggolongan Dasar. Macamnya adalah:
a) Biaya Produksi yaitu biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan proses pengolahan bahan baku menjadi produk yang siap untuk dijual.
Biaya ini dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja, Biaya Overhead Pabrik.
b) Biaya Pemasaran yaitu biaya-biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan usaha memperoleh pesanan dan memenuhi pesanan. Contohnya
Biaya Promosi, gaji karyawan bagian penjualan, komisi penjualan, dsb.
c) Biaya Administrasi dan Umum yaitu biaya-biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan pengaturan, pengawasan, dan tata usaha organisasi
perusahaan yang bersangkutan. Contohnya gaji direksi, gaji pegawai bagian administrasi kantor, biaya perlengkapan kantor, dsb.
Berdasarkan hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya digolongkan menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya
langsung adalah biaya yang terjadi karena ada sesuatu yang dibiayai, misalnya biaya tenaga kerja untuk pembuatan produk. Biaya tidak
langsung adalah biaya yang terjadinya tidak bergantung pada ada tidaknya sesuatu yang dibiayai, misalnya biaya penyusutan mesin pabrik, biaya
tersebut akan tetap ada walaupun tidak ada proses pembuatan produk.
Dalam hubungannya dengan produk sebagai suatu yang dibiayai, biaya produksi dikelompokkan menjadi dua yaitu Biaya Produksi Langsung
dan Biaya Produksi Tidak Langsung.
Biaya Produksi Langsung adalah biaya produksi yang dapat secara langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produk, dengan kata lain
dapat langsung dibebankan kepada produk. Jadi biaya produksi langsung dapat dengan mudah ditelusuri melekatnya pada produk. Biaya
produksi langsung terdiri atas :
1) Biaya Bahan Langsung yaitu semua bahan yang membentuk suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dari produk. Biaya ini melekat langsung
pada harga pokok produk. Contoh dari biaya bahan langsung adalah papan kayu yang dipakai untuk membuat kursi, tanah liat untuk pembuatan
genting, dll.
2) Biaya Tenaga Kerja Langsung yaitu upah karyawan yang secara fisik berhubungan langsung dengan pembuatan produk. Biaya ini juga dapat
langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produk. Contohnya adalah upah tukang dalam pembuatan meja, upah tukang jahit pada
perusahaan garmen, dll.
Biaya Produksi Tidak Langsung atau Biaya Overhead Pabrik (BOP) adalah biaya-biaya yang diperlukan dalam pembuatan produk selain
biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Yang termasuk BOP antara lain :
1) Bahan penolong, yaitu bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan produk yang penggunaannya relative kecil atau terlalu sulit untuk
diperlakukan sebagai bahan langsung. Contoh perekat dan tinta koreksi pada perusahaan percetakan.
2) Tenaga kerja tidak langsung, yaitu gaji dan upah tenaga kerja yang secara fisik tidak langsung berhubungan dengan pembuatan produk.
Misalnya gaji pengawas bagian produksi, gaji manager produksi, gaji panjaga pabrik, dll.
3) Biaya produksi tidak langsung lainnya misalnya biaya perlengkapan pabrik, biaya penerangan pabrik, biaya penyusutan mesin dan gedung
pabrik, dll.
Note:
Biaya Bahan Langsung+Biaya Tenaga Kerja Langsung= Biaya Primer (Prime Cost)
Biaya Tenaga Kerja Langsung+Biaya Overhead Pabrik= Biaya Konversi (Conversion Cost)
Berdasarkan hubungannya dengan perubahan volume kgiatan, biaya digolongkan menjadi 3 golongan :
1) Biaya Tetap/Konstan yaitu biaya yang sampai tingkat kegiatan tertentu jumlahnya tetap, tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan.
Misalnya biaya penyusutan aktiva tetap, pajak bumi dan bangunan, biaya sewa dan asuransi, dll.
2) Biaya Variabel yaitu biaya yang jumlahnya berubah sebanding (proporsional) dengan perubahan volume kegiatan. Misalnya biaya bahan
langsung, biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan bakar, dll.
3) Biaya semi variabel yaitu biaya-biaya yang mempunyai unsur-unsur tetap dan variabel, maka biaya ini sering disebut Biaya Campuran (Mixed
Cost). Misalnya biaya pengawasan, biaya pemeriksaan, jasa bagian kalkulasi, biaya pemeliharaan dan perbaikan mesin, dll.
Untuk kepentingan perhitungan laba rugi dan penentuan harga pokok produk secara teliti, biaya digolongkan berdasarkan hubungannya
dengan periode pembebanannnya. Penggolongannya ialah :
1) Pengeluaran Modal (Capital Expenditure), adalah pangeluaran yang manfaatnya dinikmati lebih dari satu periode akuntansi. Pengeluaran modal
pada saat terjadinya dicatat sebagai aktiva dan dibebankan kepada periode-periode akuntansi selama usia manfaatnya dengan cara
mengalokasikan sebagian dari harga perolehannya. Contoh: pembelian gedung, tanah, peralatan, dll.
2) Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure) adalah pengeluaran yang manfaatnya hanya dinikmati dalam peripde akuntansi saat terjadinya
pengeluaran. Pengeluaran pendapatan pada periode terjadinya merupakan beban yang dipertemukan dengan penghasil an yang diperoleh pada
periode yang bersangkutan. Contoh : pembayaran gaji administrasi kantor, gaji akuntan, rekening listrik dan telepon, komisi penjualan, dll.
Untuk menentukan apakah suatu pengeluaran diperlakukan sebagai pengeluaran modal atau sebagai pengeluaran pendapatan, bias
dengan memperhatikan masa manfaatnya. Selain itu dapat juga memperhatikan besarnya nilai pengeluaran yang bersangkutan. Misalnya,
pengeluaran untuk pembelian peralatan kecil seperti obeng yang dapat digunakan dalam masa yang lebih dari satu periode akuntansi, tetapi
karena nilainya relative kecil maka pengeluaran tersebut dapat saja diperlakukan sebagai pengeluaran pendapatan.