Anda di halaman 1dari 14

BAB III

SISTEM PELUMAS SEPEDA MOTOR

A. FUNGSI SISTEM PELUMAS

Sistem pelumas pada mesin sepeda motor mempunyai fungsi:

1. Mengurangi gesekan

Mesin sepeda motor terdiri dari beberapa komponen, terdapat komponen yang diam dan ada

yang bergerak. Gerakan komponen satu dengan yang lain akan menimbulkan gesekan, dan

gesekan akan mengurangi tenaga, menimbulkan keausan, menghasilkan kotoran dan panas.

Guna mengurangi gesekan maka antara bagian yang bergesekan dilapisi oli pelumas (oil film).

2. Sebagai pendingin

Proses pembakaran di dalam silinder menghasilkan panas, demikian pula gesekan antar

komponen, sistem pendingin membantu mengurangi panas yang terjadi dengan mengabil panas

pada bagian yang dilewati dan mendinginkan pada bak engkol.

3. Sebagai perapat

Piston dengan silinder mempunyai celah tertentu, pelumas membantu mengurangi kebocoran

kompresi maupun tekanan hasil pembakaran dengan membuat lapisan oli mengisi celah antara

kedua bagian tersebut.


4. Sebagai peredam

Piston, batang piston dan poros engkol merupakan bagian mesin menerima gaya yang

berfluktuasi, sehingga saat menerima gaya tekan yang besar memungkinkan menimbulkan

benturan yang keras dan menimbulkan suara berisik. Pelumas berfungsi untuk melapisi antara

bagian tersebut dan meredam benturan yang terjadi sehingga suara mesin lebih halus.

5. Sebagai pembersih

Salah satu efek gesekan adalah keausan, sistem pelumas membantu membawah kotoran sehingga

bagian yang bergesekan tetap bersih.

6. Sebagai anti karat

Sistem pelumas berfungsi untuk melapisi logam dengan oli, sehingga mencegah kontak langsung

antar logam dengan udara maupun maupun air dan terbentuknya karat dapat dihindari.

B. SISTEM PELUMAS MOTOR 2 TAK

Pada motor 2 tak bak engkol (crank case) tidak berisi oli pelumas, karena difungsikan sebagai

pompa bilas. Guna melumasi bagian poros engkol, batang piston, piston, ring piston dan dinding

silinder maka minyak pelumas dicampur dengan campuran bahan bakar yang masuk ke dalam

bak engkol dan silinder. Metode mencampur minyak pelumas ada 2 macam, yaitu:
1. Pelumas dicampur langsung dengan bensin di dalam tangki (Premix type lubrication)

2. Pelumas injeksi oleh pompa pelumas (Injection pump type lubrication)

1.Premix type lubrication

Premix type lubrication merupakan metode sistem pelumas motor 2 tak dengan cara mencampur

langsung oli pelumas pada tangki bensin pada perbandingan tertentu. Perbandingan antara

bensin dengan oli adalah 20 25 : 1, artinya untuk 20- 25 liter bensin dicampur dengan 1 liter

oli.

Gb. 6.1 Sistem pelumas 2 tak premix type lubrication


Saat mesin hidup bensin yang bercampur oli mengalir ke karburator, di karburator campuran

bensin dengan oli dikabutkan, dan masuk ke dalam bak engkol (crank case), campuran bensin

dan oli melumasi poros engkol, bantalan, batang piston, pena piston dan dinding silinder. Saat

proses bilas campuran masuk ke dalam silinder untuk melumasi piston, ring piston dan dinding

silinder. Saat proses pembakaran campuran bensin dengan oli terbakar, sisa gas buang dibuang

melalui knalpot.

Sistem pelumas premix type lubrication mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya:

a. Di dalam tangki dan di dalam karburator ada kemungkinan oli mengendap, sehingga campuran

kurang homogen, komposisi campuran tidak stabil, pelumasan kurang sempurna.

b. Bensin campur mempunyai viscositas yang lebih tinggi sehingga:

1) pengabutan pada karburator kurang halus,

2) proses pembakaran kurang sempurna,

3) tenaga mesin menurun

4) banyak endapan karbon di ruang bakar,saluran buang maupun knalpot

5) emisi gas buang tinggi

c. Komposisi campuran tetap, padahal kebutuhan pelumas sebanding dengan putaran mesin,

sehingga oli berlebihan pada putaran rendah dan menengah, tetapi kurang saat putaran tinggi.
2. Injection pump lubrication

Injection pump lubrication merupakan sistem pelumas pada motor 2 tak dengan cara

mempompa sejumlah oli pelumas pada intake manifold. Minyak pelumas yang disemprotkan

kemudian bercampur dengan campuran bensin dan udara dari karburator, dan bersam-sama

masuk ke dalam bak engkol. Pada bak engkol campuran bensin dan oli melumasi poros engkol,

bantalan, batang piston, pena piston dan dinding silinder. Saat proses bilas campuran masuk ke

dalam silinder untuk melumasi piston, ring piston dan dinding silinder. Saat proses pembakaran

campuran bensin dengan oli terbakar, sisa gas buang dibuang melalui knalpot.

Komponen sistem pelumas injeksi adalah:

a. Tangki oli pelumas untuk menampung oli yang diperlukan

b. Pompa pelumas yang berfungsi untuk menghisap oli dari tangki oli dan menekan oli pada intake

manifold.

c. Kabel pompa oli untuk mengontrol jumlah oli yang disemprotkan.


Gb. 6. 2 Sistem pelumas 2 tak injection pump type

Dengan adanya pompa oli yang dikontrol bersama gas, memungkinkan jumlah oli yang

disemprotkan sesuai dengan kebutuhan beban dan kecepatan sepeda motor. Kebutuhan oli untuk

beban ringan sebesar 80 - 120 : 1 , untuk beban menengah 40 70 : 1, sedangkan untuk beban

tinggi sebesar 18 30 : 1. Dengan adanya sistem injeksi kelemahan pada sistem pelumas

campur dapat teratasi.

Produsen sepeda motor Yamaha menyebut sistem pelumas dengan injeksi dengan istilah Autolub,

yaitu sistem pelumas dengan automatis mencampur oli dengan campuran bahan bakar pada

komposisi yang tepat menggunakan Autolub pump.


Produsen sepeda motor Suzuki mengembangkan sistem pelumas CCI (Carburetor Crankshaft

Injection), yaitu sistem pelumas injeksi, yang menginjeksikan oli pada karburator (carburetor)

dan pada poros engkol (crank shaft). Injeksi pelumas langsung ke poros engkol diharapkan

mampu mengatasi keausan pada poros engkol. Pada premix type lubrication, penetrasi oli yang

bercampur dengan bensin ke poros engkol lemah sehingga gesekan poros engkol dengan batang

piston besar. Dengan sistem pelumas CCI kelemahan tersebut dapat diatasi. Prinsip sistem

pelumas CCI juga digunakan oleh produsen sepeda motor Kawasaki.

C. POMPA OLI MOTOR 2 TAK

Pompa pelumas yang berfungsi untuk menghisap oli dari tangki oli dan menekan oli pada

karburator. Pompa pelumas motor 2 tak umumnya tipe plunger. Konstruksi pompa pelumas

adalah sebagai berikut:

Gb. 6.3 Pompa oli motor 2 tak tipe plunger


Fungsi bagian pompa:

1. Worm wheel gear sebagai gigi yang memutar distributor, putaran worm wheel gear diperoleh

dari putaran mesin.

2. Plunger berfungsi sebagai piston yang menghisap dan menekan oli.

3. Check ball berfungsi sebagai katup satu arah, yang akan membuka saat plunger menekan oli

dan menutup saat plunger menghisap oli.

4. Plunger cam guide pin sebagai pin pembimbing nok agar plunger dapat bergerak maju-mundur

saat worm wheel gear berputar.

5. Adjusting pulley sebagai pulli yang diputar gas untuk mengatur jumlah oli yang dipompa.

6. Adjusting plate sebagai plat untuk menyetel panjang langkah pemompaan.

Prinsip kerja:

Saat mesin hidup maka worm wheel gear akan berputar dan distributor ikut berputar, bila lubang

distributor tepat pada saluran masuk maka oli akan mengalir ke dalam rumah pompa. Distributor

dilengkapi dengan cylindrical cam, yaitu nok yang berbentuk silinder, berputarnya distributor

menyebabkan cam mendorong plunger bergerak mundur untuk menghisap oli, saat cam tidak
menekan plunger maka pegas pompa akan mendorong oli, bila lubang keluar tepat pada lubang

distributor maka oli akan ditekan keluar menuju karburator dan poros engkol.

Gb. 6.4 Pinsip kerja pompa oli 2 tak

Kabel gas dihubungkan dengan adjusting pulley, saat gas diputar maka gerak langkah pompa

semakin panjang, sehingga oli yang dipompa semakin banyak, panjang gerak langkah dapat

disetel pada adjusting plate.


Gb. 6.5 Kontruksi pompa oli 2 tak high compression type

Gb. 6.6 Kontruksi pompa oli 2 tak high compression type

D. MENYETEL POMPA OLI


Endapan karbon berlebihan, asap knalpot terlalu tebal, mesin panas dan piston macet merupakan

gangguan yang sering dijumpai pada motor 2 tak. Penyebab gangguan tersebut antara lain:

1. Kualitas oli rendah

2. Jenis oli salah, yaitu oli mesin/ transmisi dimasukkan ke oli samping

3. Jumlah oli yang diinjeksikan tidak tepat

Jumlah oli yang diinjeksikan kurang menyebabkan mesin panas dan peluang piston macet.

Penyebab oli yang diinjeksikan kurang antara lain:

1. Penyetelan langkah pompa tidak tepat

2. Saluran oli tersumbat

3. Plunger aus

4. Oli habis

5. Viskositas oli terlalu tinggi

Jumlah oli yang diinjeksikan berlebihan menyebabkan asap knalpot berlebihan, deposit karbon

pada ruang bakar, busi dan knalpot. Penyebab oli berlebihan adalah penyetelan tidak tepat.
Gb. 6.7 Pemasangan pompa oli pada Honda NSR150R

Saat mengisi oli dari keadaan tangki oli kosong maupun setelah membongkar pompa, maka

harus dilakukan proses bleeding, yaitu proses mengeluarkan udara palsu pada saluran oli.

Langkah proses bleeding adalah:

1. Letakkan kain/ majun pada sekeliling pompa

2. Isi tangki oli dengan oli


3. Buka baut bleeding sampai oli mengalir dan gelembung udara hilang.

4. Hidupkan mesin, periksa apakah oli sudah keluar dari ujung slang pompa oli yang ke

karburator.

5. Kencangkan baut bleeding dan ambil kain/ majun.

Langkah menyetel pompa oli adalah sebagai berikut:

1. Lepas tutup pompa

2. Longgarkan mur pengunci pada kabel pengontrol

3. Putar gas tangn penuh

4. Periksa apakah tanda tanda penyesuai tepat?

5. Stel dengan memutar mur penyetel dan bila sudah tepat kencangkan pada mur kontra
Gb. 6.8 Menyetel pompa oli

Anda mungkin juga menyukai