Anda di halaman 1dari 15

KEUTAMAAAN RAMADHAN

Beberapa hari lagi bulan Syaban akan




meninggalkan kita dan tibalah Ramadhan,
Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib
bulan penuh berkah. Sudah waktunya kita
Muhammad bin Al-Alaa bin Kuraib, telah
lebih mempersiapkan diri kita secara fisik dan
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin
mental agar di bulan Ramadhan nanti kita
Ayyaasy, dari Al-Amasy, dari Abu Shaalih,
bisa memperbanyak ibadah dan amal-amal
dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah
shalih kita. Berikut akan kami ketengahkan
Shallallaahu alaihi wasallam bersabda, Jika
beberapa hadits-hadits shahih dan hasan
telah datang malam pertama di bulan
seputar bulan dan puasa Ramadhan yang
Ramadhan maka setan-setan dan jin
kami kutip dari berbagai sumber kitab hadits.
yang jahat akan dirantai, pintu-pintu

neraka akan ditutup dan tidak akan


terbuka darinya satu pintupun, pintu-
pintu surga akan dibuka dan tidak akan

tertutup darinya satu pintupun, dan



seorang penyeru akan menyerukan,
Wahai para pencari kebaikan,
bersegeralah (menuju kebaikan), wahai
para pencari keburukan, berhentilah


(dari keburukan), Allah membebaskan

(seorang hamba) dari api neraka pada
setiap malam (di bulan Ramadhan).

[Jaami At-Tirmidziy no. 682; Sunan Ibnu
Maajah no. 1339] Sanadnya terdapat illat
Telah menceritakan kepada kami Yahyaa bin
dari Abu Bakr bin Ayyaasy[1], namun ia
Ayyuub, Qutaibah dan Ibnu Hujr, mereka
hasan lighairihi dengan syawahid. Syaikh Al-
berkata, telah menceritakan kepada kami
Albaaniy menghasankannya dalam Shahiih
Ismaaiil -dia adalah Ibnu Jafar-, dari Abu
At-Targhiib no. 998.
Suhail, dari Ayahnya, dari Abu Hurairah

( 3
radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah
Shallallaahu alaihi wasallam bersabda, Jika
telah datang bulan Ramadhan maka


pintu-pintu surga akan dibuka, pintu-



pintu neraka akan ditutup dan setan-

setan akan dibelenggu dengan rantai.



[Shahiih Muslim no. 1080; Shahiih Al-

Bukhaariy no. 1898]







Telah mengkhabarkan kepada kami Bisyr bin
Hilaal, telah menceritakan kepada kami


Abdul Waarits, dari Ayyuub, dari Abu
Qilaabah, dari Abu Hurairah, ia berkata,
Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam



bersabda, Telah datang kepada kalian


bulan Ramadhan, bulan penuh


keberkahan. Allah Azza wa Jalla telah


mewajibkan kepada kalian berpuasa


didalamnya, di bulan itu pintu-pintu

langit akan dibuka dan pintu-pintu

neraka akan ditutup, di bulan itu setan-



setan jahat akan diikat. Demi Allah, di
bulan itu ada malam yang lebih baik


daripada seribu bulan, barangsiapa

terhalang mendapatkan kebaikannya
maka sungguh ia telah terhalang.

[Sunan An-Nasaaiy no. 2106] Sanadnya


mursal jayyid[2]. Akan tetapi ia hasan

lighairihi dengan mutabaat dari hadits yang
telah lewat dan dengan syaahid yang akan

datang berikut. Syaikh Al-Albaaniy Telah menceritakan kepada kami Suraij bin
menshahihkannya dalam Shahiih At-Targhiib An-Numaan, telah menceritakan kepada
no. 999 kami Nuuh bin Qais, dari Nashr bin Aliy Al-
Jahdhamiy, dari An-Nadhr bin Syaibaan Al-
( 4 Huddaaniy, dari Abu Salamah bin
Abdurrahman, aku (An-Nadhr) berkata

kepada Abu Salamah, ceritakanlah kepadaku
hadits dari Ayahmu yang ia dengar dari
Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam, Abu
Salamah menjawab, (jika) bulan Ramadhan

datang maka Rasulullah Shallallaahu alaihi



wasallam bersabda, Bulan Ramadhan adalah


bulan yang Allah wajibkan kalian untuk


berpuasa, dan aku telah mensunnahkan
kaum muslimin untuk shalat malam
Telah menceritakan kepada kami Abu Badr
didalamnya, maka barangsiapa berpuasa
Abbaad bin Al-Waliid, telah menceritakan
dengan penuh keimanan dan mengharap
kepada kami Muhammad bin Bilaal, telah
pahala, niscaya dosa-dosanya akan keluar
menceritakan kepada kami Imraan Al-
(darinya) bagaikan hari ketika ia baru
Qaththaan, dari Qataadah, dari Anas bin
dilahirkan ibunya.
Maalik, ia berkata, ketika memasuki bulan
[Musnad Ahmad no. 1691] Sanadnya
Ramadhan maka Rasulullah Shallallaahu
dhaif[3], akan tetapi hadits ini hasan
alaihi wasallam bersabda, Sesungguhnya
lighairihi dengan syawahidnya. Syaikh Ahmad
bulan ini sungguh telah hadir pada kalian,
Syaakir menshahihkannya dalam Taliiq
dan didalamnya terdapat satu malam yang
Musnad Ahmad 3/142.
lebih baik daripada seribu bulan, barangsiapa
yang terhalang (mendapat kebaikannya)
maka sungguh ia telah terhalang dari
kebaikan, dan tidaklah dihalangi kebaikannya

kecuali bagi yang terhalang (dari kebaikan).
[Sunan Ibnu Maajah no. 1644] Sanadnya

hasan. Dihasankan Syaikh Al-Albaaniy dalam

Shahiih At-Targhiib no. 1000, beliau berkata
hasan shahih.














Telah menceritakan kepada kami Aliy bin
Abdillaah, telah menceritakan kepada kami
Sufyaan, ia berkata, kami telah menghafalnya katakanlah, sesungguhnya aku sedang
dan sungguh ia berasal dari Az-Zuhriy, dari berpuasa. Demi Dzat yang jiwa
Abu Salamah, dari Abu Hurairah radhiyallahu Muhammad berada di tanganNya, bau
anhu, dari Nabi Shallallaahu alaihi wasallam, mulut orang yang sedang berpuasa
beliau bersabda, Barangsiapa berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada aroma
Ramadhan dengan keimanan (kepada misik, dan bagi orang yang berpuasa
Allah) dan mengharap pahala maka akan ada dua kegembiraan yang dengan
diampuni dosa-dosanya yang terdahulu, keduanya ia akan bergembira, yaitu jika
dan barangsiapa yang menegakkan ia berbuka puasa maka ia akan gembira
Lailatul Qadr dengan keimanan (kepada dan jika ia bertemu Rabbnya, ia akan
Allah) dan mengharap pahala maka akan gembira dengan sebab puasanya.
diampuni dosa-dosanya yang [Shahiih Al-Bukhaariy no. 1904; Shahiih
terdahulu. Muslim no. 1152]

[Shahiih Al-Bukhaariy no. 2014; Shahiih




Muslim no. 761]




( 7




























Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr
bin Abi Syaibah, telah menceritakan kepada
Telah menceritakan kepada kami Ibraahiim kami Abu Muaawiyah dan Wakii, dari Al-
bin Muusaa, telah mengkhabarkan kepada Amasy, -dalam jalur periwayatan yang lain-
kami Hisyaam bin Yuusuf, dari Ibnu Juraij, ia telah menceritakan kepada kami Zuhair bin
berkata, telah mengkhabarkan kepadaku Harb, telah menceritakan kepada kami Jariir,
Athaa, dari Abu Shaalih Az-Zayyaat, dari Al-Amasy, -dalam jalur periwayatan
bahwasanya ia mendengar Abu Hurairah yang lain- telah menceritakan kepada kami
radhiyallahu anhu mengatakan, Rasulullah Abu Saiid Al-Asyaj -dan lafazh miliknya-,
Shallallaahu alaihi wasallam bersabda, telah menceritakan kepada kami Wakii, telah
Semua amalan anak Adam adalah menceritakan kepada kami Al-Amasy, dari
untuknya kecuali puasa karena Abu Shaalih, dari Abu Hurairah radhiyallahu
sesungguhnya puasa adalah untukKu anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallaahu
dan Akulah yang akan membalasnya, alaihi wasallam bersabda, Semua amalan
puasa adalah taman-taman surga, jika anak Adam akan dilipatgandakan
suatu hari salah seorang dari kalian (pahalanya), sebuah kebaikan akan
berpuasa maka janganlah ia berbuat dilipatgandakan dengan sepuluh kali
buruk dan mengumpat, jika ada semisalnya hingga tujuh ratus kali lipat.
seseorang yang menghinanya atau Allah Azza wa Jalla berfirman, Kecuali
mengajaknya berkelahi, maka puasa karena sesungguhnya puasa

adalah untukKu dan Akulah yang akan
membalasnya, karena ia telah
meninggalkan syahwat dan makanannya


karena Aku. Dan bagi orang yang

berpuasa ada dua kegembiraan,




kegembiraan ketika ia berbuka puasa
dan kegembiraan ketika ia berjumpa

dengan Rabbnya, bau mulut orang yang
berpuasa lebih harum di sisi Allah
Telah menceritakan kepadaku Abu Ath-
daripada aroma misik.
Thaahir dan Haaruun bin Saiid Al-Ailiy,
[Shahiih Muslim no. 1153; Sunan Ibnu Maajah
keduanya berkata, telah mengkhabarkan
no. 1638]
kepada kami Ibnu Wahb, dari Abu Shakhr,
bahwasanya Umar bin Ishaq maulaa
9)
Zaaidah telah menceritakan kepadanya, dari

Ayahnya, dari Abu Hurairah, bahwa



Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam


pernah bersabda, Shalat lima waktu,
shalat Jumat hingga ke Jumat
berikutnya, dan puasa Ramadhan

hingga ke Ramadhan berikutnya, adalah
kaffarat (penebus dosa) apa yang ada

diantara keduanya selama ia



menghindari dosa-dosa besar.
[Shahiih Muslim no. 236]

Telah menceritakan kepada kami Muusaa bin



Daawud, telah menceritakan kepada kami
Ibnu Lahiiah, dari Huyay bin Abdillaah, dari


Abu Abdurrahman Al-Hubuliy, dari Abdullaah
bin Amr, bahwasanya Rasulullah Shallallaahu


alaihi wasallam bersabda, Puasa dan Al-

Quran keduanya akan memberikan

syafaat kepada seorang hamba di hari
kiamat, puasa berkata, Wahai Rabb,
aku telah mencegahnya dari makanan Telah menceritakan kepada kami Aadam bin
dan nafsu syahwat di siang hari, maka Abu Iyaas, telah menceritakan kepada kami
izinkan aku memberi syafaat padanya, Ibnu Abi Dzib, telah menceritakan kepada
dan Al-Quran berkata, Aku telah kami Saiid Al-Maqburiy, dari Ayahnya, dari
mencegahnya dari tidur di malam hari, Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata,
maka izinkan aku memberi syafaat Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam
padanya. Rasulullah melanjutkan, bersabda, Barangsiapa yang tidak
Maka keduanya diizinkan memberi menahan perkataan keji dan perbuatan
syafaat. buruk didalamnya, maka Allah tidak
butuh (orang itu) menahan makan dan
[Musnad Ahmad no. 6589] Syaikh Al- minumnya.
Albaaniy menghasankannya dalam Shahiih
At-Targhiib no. 984, namun ada pembicaraan [Shahiih Al-Bukhaariy no. 1903; Sunan Abu
dalam sanadnya[4]. Daawud no. 2362]




( 10

( 12










:

:
:
:


: !



:
:
. :

Telah mengkhabarkan kepadaku Muhammad
:
bin Abdillaah bin Abdil Hakam, bahwasanya

Ibnu Wahb mengkhabarkan kepada mereka,

: . : dan telah mengkhabarkan kepadaku Anas bin
Iyaadh, dari Al-Haarits bin Abdurrahman,


dari Pamannya, dari Abu Hurairah, ia berkata,
:
Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam
bersabda, Puasa bukanlah hanya
Telah menceritakan kepada kami Ar-Rabii bin
menahan diri dari makan dan minum,
Sulaimaan, telah mengkhabarkan kepada
sesungguhnya puasa adalah menahan
kami Ibnu Wahb, telah mengkhabarkan
diri dari perkataan dan perbuatan kotor,
kepada kami Sulaimaan -dia adalah Ibnu
maka jika ada seseorang yang menghina
Bilaal-, dari Katsiir bin Zaid, dari Al-Waliid bin
atau berbuat bodoh kepadamu,
Rabaah, dari Abu Hurairah bahwa suatu hari
katakanlah, sesungguhnya aku sedang
Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam naik
berpuasa, sesungguhnya aku sedang
mimbar dan beliau bersabda, Aamiin,
berpuasa.
aamiin, aamiin. Ditanyakan kepada
[Shahiih Ibnu Khuzaimah no. 1872; Al-
beliau, Wahai Rasulullah, apa yang
Mustadrak 1/430] Didalam sanadnya ada
membuatmu mengatakan seperti itu?
paman Al-Haarits[5], dan hadits ini shahih
Beliau bersabda, Jibriil berkata
lighairihi dengan syawahidnya. Dishahihkan
kepadaku, Semoga Allah menghinakan
Syaikh Al-Albaaniy dalam Shahiih Al-
seorang hamba yang setelah memasuki
Mawaarid no. 741.
Ramadhan, Allah belum mengampuni
dirinya. Maka aku katakan, Aamiin.
Kemudian Jibriil berkata, Terhinalah ( 14
seorang hamba yang mendapati kedua


orangtuanya masih hidup atau salah
satu dari keduanya akan tetapi tidak



dapat membuatnya masuk surga. Maka
aku katakan, Aamiin. Kemudian Jibriil
berkata, Terhinalah seorang hamba
ketika namamu disebut di sisinya, ia
tidak bershalawat kepadamu. Maka aku Telah menceritakan kepada kami Amr bin
katakan, Aamiin. Raafi, telah menceritakan kepada kami
Abdullaah bin Al-Mubaarak, dari Usaamah
[Shahiih Ibnu Khuzaimah 3/192; Al-Aadabul bin Zaid, dari Saiid Al-Maqburiy, dari Abu
Mufrad no. 646] Sanadnya shahih lighairihi. Hurairah, ia berkata, Rasulullah Shallallaahu
Telah lewat pembahasannya di Hadits alaihi wasallam bersabda, Berapa banyak
Bermaaf-maafan di Bulan Ramadhan. orang yang berpuasa namun tidak
mendapatkan apa-apa dari puasanya

selain rasa lapar, dan berapa banyak



orang yang shalat malam namun tidak
mendapatkan apa-apa dari shalat



malamnya selain menahan kantuk.


[Sunan Ibnu Maajah no. 1690] Sanadnya






hasan. Syaikh Al-Albaaniy berkata hasan
shahih dalam Shahiih Ibnu Maajah no. 1380.






Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin
Hanbal, telah menceritakan kepada kami

Abdurrazzaaq, telah menceritakan kepada


kami Jafar bin Sulaimaan, telah menceritakan
kepada kami Tsaabit Al-Bunaaniy bahwa ia
mendengar Anas bin Maalik mengatakan,
Dahulu Rasulullah Shallallaahu alaihi
Telah menceritakan kepada kami Hannaad,
wasallam berbuka puasa dengan
telah menceritakan kepada kami
beberapa butir kurma muda (ruthb atau
Abdurrahiim, dari Abdul Malik bin Abu
kurma basah) sebelum melakukan
Sulaimaan, dari Athaa, dari Zaid bin Khaalid
shalat (Maghrib). Jika beliau tidak
Al-Juhaniy, ia berkata, Rasulullah Shallallaahu
menemukan beberapa kurma muda
alaihi wasallam bersabda, Barangsiapa
maka beliau berbuka dengan beberapa
yang memberi makan untuk berbuka
butir kurma matang (tamr atau kurma
bagi orang yang berpuasa, maka
kering). Jika beliau tidak
baginya pahala yang semisal (orang
menemukannya, maka beliau berbuka
yang berpuasa) dengan tanpa
dengan beberapa teguk air.
mengurangi pahala orang yang
berpuasa sedikitpun.
[Sunan Abu Daawud no. 2356] Sanadnya
hasan. Dihasankan Syaikh Al-Albaaniy dalam
[Jaami At-Tirmidziy no. 807] Sanadnya
Silsilatu Ash-Shahiihah no. 2840.
hasan. Dishahihkan Syaikh Al-Albaaniy dalam
Shahiih At-Targhiib no. 1078.
( 17

dan dalam lafazh Ibnu Khuzaimah :





















Barangsiapa mempersiapkan orang


yang berperang, atau mempersiapkan
orang yang berhaji, atau
menggantikannya mengurus Telah menceritakan kepada kami Khaalid bin
keluarganya, atau memberi makan Makhlad, telah menceritakan kepada kami
untuk berbuka bagi orang yang Sulaimaan bin Bilaal, ia berkata, telah
berpuasa, maka baginya pahala yang menceritakan kepadaku Abu Haazim, dari
semisal dengan mereka dengan tanpa Sahl radhiyallahu anhu, dari Nabi
mengurangi pahala mereka sedikitpun. Shallallaahu alaihi wasallam, beliau
[Shahiih Ibnu Khuzaimah no. 1930] bersabda, Sesungguhnya didalam surga
ada sebuah pintu yang dinamakan Ar-

Rayyaan yang pada hari kiamat akan





dimasuki oleh orang-orang yang
berpuasa dan tidak akan dimasuki oleh

satu orang pun selain mereka.
Dikatakan, mana orang-orang yang :

berpuasa? Maka mereka berdiri dan

tidaklah ada seorang pun yang
memasuki pintu tersebut selain mereka.
:
Jika mereka telah masuk maka pintu




akan ditutup sehingga tidak ada

seorang pun yang bisa memasukinya



lagi.
:
[Shahiih Al-Bukhaariy no. 1896; Shahiih
Muslim no. 1154] Telah mengkhabarkan kepada kami Ahmad
bin Al-Hasan bin Abdul Jabbaar Ash-Shuufiy,
telah menceritakan kepada kami Yahyaa bin


Maiin, telah menceritakan kepada kami Al-
Hakam bin Naafi, dari Syuaib bin Abu

Hamzah, dari Abdullaah bin Abdurrahman


bin Abu Husain, dari Iisaa bin Thalhah, ia
berkata, aku mendengar Amr bin Murrah Al-
Juhaniy berkata, datang seorang lelaki
kepada Nabi Shallallaahu alaihi wasallam,
lelaki itu berkata, Wahai Rasulullah,
bagaimana menurutmu jika aku bersaksi


bahwa tiada Ilah yang berhak disembah
kecuali Allah, dan engkau adalah
Telah menceritakan kepada kami Muhammad Rasulullah, aku shalat lima waktu
bin Rumh Al-Mishriy, telah memberitakan (dalam sehari), aku membayar zakat,
kepada kami Al-Laits bin Sad, dari Yaziid bin aku puasa Ramadhan dan aku berdiri
Abu Habiib, dari Saiid bin Abu Hind untuk shalat malam didalamnya,
bahwasanya Mutharrif -dari bani Aamir bin termasuk golongan apakah aku?
Shashaah- menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah bersabda, Termasuk
Utsmaan bin Abu Al-Aash Ats-Tsaqafiy golongan Ash-Shiddiqiin dan Asy-
memanggilnya untuk meminum susu yang ia Syuhadaa.
tuang. Mutharrif berkata, Sesungguhnya
[Shahiih Ibnu Hibbaan no. 3438; Shahiih Ibnu
aku sedang berpuasa. Utsmaan
Khuzaimah no. 2064] Sanadnya shahih.
berkata, Aku mendengar Rasulullah
Syaikh Al-Albaaniy menshahihkannya dalam
Shallallaahu alaihi wasallam bersabda,
Shahiih At-Targhiib no. 1003.
Puasa adalah perisai dari api neraka
bagaikan perisai salah seorang dari
( 20
kalian dalam peperangan.


[Sunan Ibnu Maajah no. 1639; Musnad Ahmad
no. 15844] Sanadnya shahih. Dishahihkan

Syaikh Muqbil Al-Waadiiy dalam Shahiihul
Musnad no. 929, Syaikh Al-Albaaniy dalam
Shahiih At-Targhiib no. 982.
















:

Telah menceritakan kepada kami Yahyaa bin alaihi wasallam bersabda, Makan sahur
Ayyuub, Qutaibah bin Saiid dan Aliy bin Hujr, semua adalah berkah, maka janganlah
semuanya dari Ismaaiil, Ibnu Ayyuub kalian meninggalkannya walaupun salah
berkata, telah menceritakan kepada kami seorang dari kalian hanya sahur dengan
Ismaaiil bin Jafar, telah mengkhabarkan seteguk air, karena sesungguhnya Allah
kepadaku Sad bin Saiid bin Qais, dari Umar Azza wa Jalla dan para malaikatNya
bin Tsaabit bin Al-Haarits Al-Khazrajiy, dari bershalawat kepada orang-orang yang
Abu Ayyuub Al-Anshariy radhiyallahu anhu sahur.
bahwa ia menceritakan haditsnya, Rasulullah [Musnad Ahmad no. 10702] Sanadnya
Shallallaahu alaihi wasallam bersabda, dhaif[6], namun menjadi hasan lighairihi
Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan mutabaatnya. Dihasankan Syaikh Al-
kemudian mengiringinya dengan puasa Albaaniy dalam Shahiih At-Targhiib no. 1070.
enam hari di bulan Syawwaal, maka ia
bagaikan berpuasa sepanjang masa. ( 23

[Shahiih Muslim no. 1165]


( 21







Telah menceritakan kepada kami Aadam bin

Abu Iyaas, telah menceritakan kepada kami
Syubah, telah menceritakan kepada kami

Abdul Aziiz bin Shuhaib, ia berkata, aku
mendengar Anas bin Maalik radhiyallahu

anhu berkata, Nabi Shallallaahu alaihi



wasallam bersabda, Makan sahurlah kalian
karena sesungguhnya didalam sahur terdapat

keberkahan.
[Shahiih Al-Bukhaariy no. 1923; Shahiih
Muslim no. 1098] Telah mengkhabarkan kepada kami
Ubaidullaah bin Saiid, ia berkata, telah

( 22 menceritakan kepada kami Muhammad bin


Al-Fudhail, dari Daawud bin Abi Hind, dari Al-





Waliid bin Abdirrahman, dari Jubair bin
Nufair, dari Abu Dzar, ia berkata, kami
berpuasa bersama Rasulullah Shallallaahu

alaihi wasallam pada bulan Ramadhan dan
beliau tidak bangun (shalat malam) bersama
kami hingga tersisa tujuh hari dari bulan

tersebut, kemudian beliau shalat bersama

kami hingga berlalulah sepertiga malam, lalu
beliau kembali tidak shalat bersama kami
Telah menceritakan kepada kami Ismaaiil, pada (sisa) hari keenam. Beliau shalat
dari Hisyaam Ad-Dastuwaaiy, ia berkata, bersama kami pada hari kelima hingga
telah menceritakan kepada kami Yahyaa bin berlalu setengah malam, aku berkata, Wahai
Abu Katsiir, dari Abu Rifaaah, dari Abu Saiid Rasulullah, bagaimana jika kau jadikan
Al-Khudriy, ia berkata, Rasulullah Shallallaahu nafilah pada sisa malam ini bersama kami?
Beliau bersabda, Sesungguhnya barangsiapa angin yang berhembus.
yang shalat bersama imam hingga selesai [Shahiih Al-Bukhaariy no. 6; Shahiih Muslim
maka akan dicatat oleh Allah pahala shalat no. 2309]
semalam penuh. Kemudian beliau tidak
shalat bersama kami hingga tersisa tiga hari ( 25

dari bulan tersebut, dan beliau shalat


bersama kami pada malam ketiga, beliau
mengumpulkan keluarganya dan istri-istrinya



hingga kami takut kehilangan al-falaah.
Perawi bertanya, Apakah al-falaah? Abu
Dzar menjawab, Yaitu waktu sahur.

[Sunan An-Nasaaiy no. 1605; Shahiih Ibnu
Khuzaimah no. 2060] Sanadnya shahih. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah
Syaikh Muqbil Al-Waadiiy dalam Shahiihul bin Saiid, telah menceritakan kepada kami
Musnad no. 280 berkata, Shahih sesuai Ismaaiil bin Jafar, telah menceritakan
syarat Muslim. kepada kami Abu Suhail, dari Ayahnya, dari


Aaisyah radhiyallahu anha, bahwasanya
( 24 Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam
bersabda, Kalian carilah Lailatul Qadr pada
malam-malam ganjil dari sepuluh hari

terakhir di bulan Ramadhan.


[Shahiih Al-Bukhaariy no. 2017; Shahiih
Muslim no. 1170]

( 26
















Telah menceritakan kepada kami Abdaan, ia


berkata, telah mengkhabarkan kepada kami
Abdullaah, ia berkata, telah mengkhabarkan


kepada kami Yuunus, dari Az-Zuhriy, -dalam

jalur riwayat yang lain- telah menceritakan

kepada kami Bisyr bin Muhammad, ia

berkata, telah mengkhabarkan kepada kami

Abdullaah, ia berkata, telah mengkhabarkan


kepada kami Yuunus dan Mamar, dari Az-
Zuhriy yang semakna dengannya, ia berkata,
telah mengkhabarkan kepadaku Ubaidullaah
bin Abdullaah, dari Ibnu Abbaas, ia berkata, Telah menceritakan kepada kami Muhammad
Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam bin Haatim dan Ibnu Abu Umar, keduanya
adalah orang yang paling lembut dan beliau dari Ibnu Uyainah, Ibnu Haatim berkata,
lebih lembut lagi pada bulan Ramadhan telah menceritakan kepada kami Sufyaan bin
ketika Jibriil menemuinya pada setiap malam Uyainah, dari Abdah dan Aashim bin Abu
bulan Ramadhan untuk mengajarkan beliau An-Nujuud, keduanya mendengar Zirr bin
Al-Quran, dan Rasulullah Shallallaahu alaihi Hubaisy berkata, aku bertanya kepada Ubay
wasallam sungguh lebih lembut daripada bin Kab radhiyallahu anhu, Sesungguhnya
saudaramu, Ibnu Masuud mengatakan [Shahiih Al-Bukhaariy no. ;6049 Musnad
bahwa barangsiapa yang shalat malam ]Ahmad no. 22256
selama setahun penuh maka ia akan
memperoleh Lailatul Qadr. Ubay berkata, (28
Semoga Allah !merahmatinya Ia

menginginkan agar manusia bertawakkal
sedangkan ia benar-benar telah mengetahui

bahwasanya Lailatul Qadr ada pada bulan

Ramadhan, pada sepuluh hari terakhirnya di
malam kedua puluh tujuh. Kemudian Ubay



bersumpah bahwasanya ia (Lailatul Qadr) ada
)pada malam kedua puluh tujuh. Aku (Zirr
bertanya, Dengan apakah kau mengatakan
Telah menceritakan kepada kami Aliy bin
itu wahai Abul Mundzir? Ubay menjawab,
Abdillaah, telah menceritakan kepada kami
Dengan tanda-tanda yang telah dikhabarkan
Sufyaan, dari Abu Yafuur, dari Abu Adh-
Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam
Dhuhaa, dari Masruuq, dari Aaisyah
kepada kami bahwa pada hari itu matahari
radhiyallahu anha, ia berkata, Dahulu Nabi
terbit dengan sinarnya yang tidak
Shallallaahu alaihi wasallam jika telah
menyengat.
memasuki sepuluh hari terakhir (bulan
][Shahiih Muslim no. 1171
Ramadhan) maka beliau mengencangkan


sarungnya, beliau menghidupkan malam-
)27

malamnya (dengan ibadah) dan beliau

membangunkan keluarganya.
][Shahiih Al-Bukhaariy no. 2024


(29
















Telah menceritakan kepada kami Musaddad,

telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Al-

Mufadhdhal, dari Humaid, ia berkata, Anas
berkata, telah menceritakan kepadaku


Ubaadah bin Ash-Shaamit, ia berkata,

Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam

keluar untuk mengkhabarkan kepada


manusia mengenai Lailatul Qadr, akan tetapi
ada dua orang laki-laki dari kaum muslimin
sedang berselisih. Maka Nabi Shallallaahu

alaihi wasallam bersabda, Aku keluar untuk
mengkhabarkan kepada kalian akan tetapi

fulaan dan fulaan saling berselisih sehingga

)diangkatlah kembali (Lailatul Qadr tersebut

dan aku berharap hal itu lebih baik bagi
kalian, maka carilah ia pada malam kedua
puluh sembilan, dua puluh tujuh atau dua
puluh lima.

Telah menceritakan kepada kami Ismaaiil, ia



berkata, telah menceritakan kepadaku


Maalik, dari Yaziid bin Abdillaah bin Al-Haad,
dari Muhammad bin Ibraahiim bin Al-Haarits
At-Taimiy, dari Abu Salamah bin

Abdurrahman, dari Abu Saiid Al-Khudriy
radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin
Shallallaahu alaihi wasallam dahulu beritikaf Yahyaa, telah mengkhabarkan kepada kami
pada sepuluh malam pertengahan Ramadhan Abdullaah bin Wahb, telah mengkhabarkan
dan orang-orang mengikutinya, hingga kepadaku Yuunus bin Yaziid, dari Ibnu
apabila sampai pada malam kedua puluh satu Syihaab, ia berkata, telah mengkhabarkan
yaitu malam beliau kembali ke tempat kepadaku Urwah bin Az-Zubair bahwa
itikafnya, beliau bersabda, Barangsiapa Aaisyah mengkhabarkan kepadanya, bahwa
yang telah beritikaf bersamaku maka Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam
hendaklah ia melanjutkan itikafnya hingga pernah keluar di tengah malam (bulan
sepuluh hari terakhir, dan sungguh aku telah Ramadhan) kemudian beliau shalat malam di
melihat malam (Lailatul Qadr) ini namun masjid, lalu shalatlah beberapa orang laki-laki
kemudian aku melihat diriku terlupa mengikuti beliau. Maka orang-orang saling
mengenainya, maka carilah ia pada sepuluh menceritakan kepada yang lainnya mengenai
malam terakhir dan carilah pada malam- hal tersebut sehingga banyak dari mereka
malam yang ganjil. Pada malam itu langit yang berkumpul. Pada malam yang kedua,
menurunkan hujan, pada waktu itu bagian Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam
atap masjid masih terbuat dari dedaunan kembali keluar dan shalat bersama mereka
hingga airnya menetes. Kemudian mataku dan orang-orang pun menyebutkan mengenai
melihat Rasulullah Shallallaahu alaihi hal tersebut hingga pada malam yang ketiga
wasallam pada dahinya ada bekas air dan jamaah masjid semakin bertambah banyak
lumpur di waktu subuh pada malam kedua dan Rasulullah keluar dan kembali shalat
puluh satu. bersama mereka. Hingga pada malam
[Shahiih Al-Bukhaariy no. 2027; Shahiih keempat, masjid menjadi penuh oleh jamaah
Muslim no. 1167] namun Rasulullah Shallallaahu alaihi
wasallam tidak keluar kepada mereka,
seorang lelaki dari jamaah tersebut berseru,
Shalat! Akan tetapi beliau tidak juga keluar


hingga beliau keluar untuk shalat Fajr. Ketika

beliau usai shalat Fajr, beliau menemui

mereka, kemudian mengucapkan syahadat,
beliau bersabda, Amma bad, sesungguhnya


tidak ada kekhawatiran dalam diriku


mengenai kalian semalam, akan tetapi aku
mengkhawatirkan hal itu (shalat malam) akan

diwajibkan atas kalian, maka kalian tidak


mampu melaksanakannya.

[Shahiih Muslim no. 763; Shahiih Al-Bukhaariy
no. 2012][7]


































:

Telah menceritakan kepada kami Telah mengkhabarkan kepada kami Ibnu
Abdurrazzaaq, ia berkata, telah Khuzaimah, telah menceritakan kepada kami
mengkhabarkan kepada kami Mamar, dari Muhammad bin Abu Shafwaan Ats-Tsaqafiy,
Az-Zuhriy, dari Abu Bakr bin Abdurrahman telah menceritakan kepada kami
bin Al-Haarits bin Hisyaam, dari seorang Abdurrahman bin Mahdiy, telah
wanita yang berasal dari bani Asad bin menceritakan kepada kami Sufyaan, dari Abu
Khuzaimah yang dipanggil Ummu Maqil, ia Haazim, dari Sahl bin Sad, ia berkata,
berkata, aku ingin pergi haji akan tetapi aku Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam
menginginkan menaiki onta maka aku bersabda, Umatku senantiasa berada di atas
bertanya kepada Rasulullah Shallallaahu sunnahku selama mereka tidak menunggu
alaihi wasallam, beliau bersabda, Pergilah munculnya bintang untuk berbuka puasa.
umrah pada bulan Ramadhan karena Sahl melanjutkan, Dahulu, Nabi Shallallaahu
sesungguhnya umrah pada bulan Ramadhan alaihi wasallam jika berpuasa maka beliau
pahalanya bagaikan pergi haji. memerintahkan seorang laki-laki
[Musnad Ahmad no. 26742; Sunan An- menyediakan sesuatu (sebagai hidangan
Nasaaiy Al-Kubraa no. 4213] Sanadnya untuk berbuka), dan jika diserukan, Matahari
shahih. Syaikh Al-Albaaniy berkata dalam Al- telah tenggelam, maka beliau berbuka.
Irwaa 3/374, Sanadnya shahih sesuai syarat [Shahiih Ibnu Hibbaan no. 3510] Sanadnya
Asy-Syaikhain. shahih. Syaikh Al-Albaaniy menshahihkan
dalam Shahiih At-Targhiib no. 1074.

( 32















Telah menceritakan kepada kami Abdullaah


bin Yuusuf, telah mengkhabarkan kepada

kami Maalik, dari Abu Haazim, dari Sahl bin
Sad bahwa Rasulullah Shallallaahu alaihi
wasallam bersabda, Manusia senantiasa
berada dalam kebaikan selama mereka
menyegerakan berbuka puasa. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib,
telah menceritakan kepada kami Abdullaah
[Shahiih Al-Bukhaariy no. 1957; Shahiih bin Numair, dari Sadaan Al-Qummiy, dari
Muslim no. 1100] Abu Mujaahid, dari Abu Mudillah, dari Abu
Hurairah, ia berkata, Rasulullah Shallallaahu


( 33 alaihi wasallam bersabda, Tiga orang yang

doa mereka tidak akan ditolak yaitu doa
orang yang berpuasa hingga ia berbuka, doa

imam (pemimpin) yang adil dan doa orang

yang dizhalimi. Doa mereka akan dinaikkan
: Allah ke atas awan dan pintu-pintu langit
:
akan dibukakan atasnya, Rabb berfirman,


Demi kemuliaanKu, Aku akan menolongmu
: walaupun beberapa saat kemudian.


[Jaami At-Tirmidziy no. 3598; Sunan Ibnu
Maajah no. 1752; Shahiih Ibnu Khuzaimah no.
1793; Shahiih Ibnu Hibbaan no. 3428]
:
Sanadnya hasan[8]. Dishahihkan Al-Haafizh
Siraajuddiin Ibnul Mulqin dalam Al-Badrul
Muniir 5/152. :

Selain hadits-hadits diatas, masih banyak lagi Telah menceritakan kepada kami Al-Hasan bin
hadits-hadits shahih atau hasan lainnya yang Ar-Rabii, telah menceritakan kepada kami
karena keterbatasan tempat dan waktu, Abul Ahwash, dari Al-Amasy, dari Mujaahid,
maka kami tidak bisa mengutipnya. Oleh ia berkata, Jika telah datang bulan
karena itu kami mencukupkan diri dengan Ramadhan maka setan-setan akan diikat.
hadits-hadits diatas dan bahwasanya mereka (Al-Bukhaariy) berkata, Dan inilah yang
adalah hadits-hadits yang umum dikutip oleh shahih menurutku dari hadits Abu
kaum muslimin dan dijadikan rujukan. Kami Bakr. [Al-Ilal At-Tirmidziy hal. 111]
mengucap Alhamdulillah dan kami memohon
ampun kepada Allah Taala jika terdapat [2] Al-Haafizh Al-Mundziriy rahimahullah
kekurangan dan kesalahan. Yang benar berkata :
datangnya dari Allah, yang salah murni
karena kedhaifan kami.
Taqabballaahu minna wa minkum,

shiyaamanaa wa shiyaamakum. Didalamnya ada Abu Qilaabah dari Abu
Allaahu alam. Hurairah, dan ia tidak mendengar
darinya. [At-Targhiib wa At-Tarhiib 2/117]
Footnotes :
[3] Dhaif karena sebab An-Nadhr bin
[1] Cacat pada hadits ini datang dari Abu Syaibaan. Dia adalah An-Nadhr bin Syaibaan
Bakr bin Ayyaasy, dalam Al-Ilal Al-Kabiir Al-Huddaaniy Al-Bashriy. Ibnu Maiin berkata
disebutkan bahwa Imam At-Tirmidziy haditsnya tidak ada apa-apanya, Ibnu
bertanya kepada Imam Al-Bukhaariy Khiraasy berkata tidak dikenal kecuali
mengenai hadits ini. Maka Imam Al-Bukhaariy dengan hadits Abu Salamah, yakni hadits
berkata : pada bulan Ramadhan, Ibnu Hajar berkata
layyinul hadiits. [Al-Jarh wa At-Tadiil 8/476,
Al-Mughniy fiy Adh-Dhuafaa no. 6635;
Miizaanul Itidaal 7/29; Taqriibut Tahdziib no.
Abu Bakr bin Ayyaasy telah keliru dalam
7186]
hadits ini.

[4] Hadits ini lebih tepatnya adalah dhaif.


Kemudian Imam Al-Bukhaariy berkata :
Diriwayatkan pula oleh Ibnul Mubaarak
(Musnad no. 96); Al-Haakim (Al-Mustadrak
1/554); Nuaim bin Hammaad (Az-Zuhd no.
385); Al-Marwaziy (Mukhtashar Qiyaamul Lail
1/46); Al-Baghawiy (Maaalimut Tanziil no.
84); Al-Baihaqiy (Syuabul Iimaan no.
1994); Abu Nuaim Al-Ashbahaaniy (Hilyatul
Auliyaa 8/161); Adz-Dzahabiy (Mujam Asy-
Syuyuukh Al-Kabiir 1/47), semuanya dari
jalan Huyay bin Abdillaah, dari Abu
Abdurrahman Al-Hubuliy, dari Abdullah bin
Amr bin Al-Aash, dengan kata lain
tafarrudnya Huyay bin Abdillaah dalam
hadits ini.
Huyay bin Abdillaah bin Syuraih Al-Maaafiriy Didalamnya ada Abu Rifaaah dan aku tidak
Al-Hubuliy, Abu Abdillaah Al-Mishriy. Ahmad menemukan mereka yang mentsiqahkan dan
berkata hadits-haditsnya diingkari, Ibnu tidak juga yang menjarhnya, para perawi
Maiin berkata tidak ada yang salah sisanya adalah para perawi Ash-
dengannya, Al-Bukhaariy berkata fiihi Shahiih. [Majma Az-Zawaaid 3/153]
nazhar (dan di sisi Al-Bukhaariy, perkataan
ini menunjukkan kedhaifan seorang perawi), [7] Hadits ini menunjukkan dalil yang kuat
dalam riwayat lain ia berkata laisa bil dan tegas bahwasanya shalat tarawih
qawiy, demikian pula An-Nasaaiy, Ibnu Adiy berjamaah di masjid adalah sesuatu yang
berkata aku berharap tidak mengapa masyru dalam sunnah Rasulullah
dengannya, jika orang yang tsiqah Shallallaahu alaihi wasallam, dan ia bukanlah
meriwayatkan darinya, Adz-Dzahabiy bidah seperti yang kerapkali disangka
menyetujuinya dan dalam Ad-Diiwaan ia sebagian orang bahwa shalat tarawih adalah
berkata hasanul hadiits, Ibnu Hajar berkata bidah hasanah yang dibuat Umar bin Al-
shaduuq yahimu, Syuaib Al-Arnauuth dan Khaththaab -radhiyallahu anhu-. Rasulullah
Basyaar Awwaad berkata dhaif, Shallallaahu alaihi wasallam dahulu
memerlukan penguat, dan inilah pendapat meninggalkannya karena beliau khawatir hal
yang rajih mengenai Huyay, insya itu akan diwajibkan atas umatnya dan
Allah. [Tahdziibul Kamaal no. 1585; Miizaanul umatnya tidak mampu melaksanakannya,
Itidaal 2/401; Al-Jarh wa At-Tadiil 3/271; dan setelah beliau wafat, maka menjadi
Tahdziibut Tahdziib no. 2140; Taqriibut tsabit (tetap) akan kesunnahan shalat tarawih
Tahdziib no. 1615; Adh-Dhuafaa Al-Uqailiy berjamaah di masjid. Lalu pada zaman
1/342; Adh-Dhuafaa Ash-Shaghiir hal. 171; khalifah Umar, Umar -radhiyallahu anhu-
Diiwaan Adh-Dhuafaa no. 1195; Tahriirut melihat orang-orang melaksanakan shalat
Taqriib 1/337] tarawih secara sendiri-sendiri dan berpencar-
pencar, maka beliau berinisiatif
[5] Paman Al-Haarits bin Abdurrahman mengumpulkan mereka di satu tempat yaitu
bernama Al-Haarits bin Sad bin Abu Dzubaab di masjid lalu meminta Ubay bin Kab
Ad-Dausiy Al-Hijaaziy, putra pamannya Abu radhiyallahu anhu mengimami mereka,
Hurairah -radhiyallahu anhu-. Biografinya Umar berkata, sebaik-baik bidah adalah
ada pada Taariikhul Kabiir 2/269, Al-Jarh wa ini, yakni yang beliau maksud adalah shalat
At-Tadiil 3/75 dan Ats-Tsiqaat 4/129, dengan tarawih berjamaah. Maka bidah yang beliau
tanpa tadil maupun jarh dan disebutkan katakan disini bukanlah bidah secara syariat
bahwa yang meriwayatkan darinya adalah melainkan hanya bidah secara konteks
Yaziid bin Hurmuz. bahasa/penyebutan bahwa shalat tarawih
berjamaah di masjid tersebut adalah sesuatu
[6] Dhaif karena keterputusan antara Yahyaa yang baru pada zaman beliau karena pada
bin Abi Katsiir dengan Abu Rifaaah. Yahyaa zaman Abu Bakr Ash-Shiddiiq -radhiyallahu
bin Abi Katsiir Ath-Thaaiy, Abu Nashr Al- anhu-, orang-orang melaksanakannya secara
Yamaamiy. Seorang yang tsiqah tsabat sendiri-sendiri, namun Umar tahu bahwa
namun melakukan tadliis dan irsaal, dan tidak shalat tarawih berjamaah itu sendiri pernah
diketahui ia mempunyai periwayatan dari Abu dilakukan oleh Rasulullah Shallallaahu alaihi
Rifaaah. Oleh Al-Haafizh Ibnu Hajar, ia wasallam kemudian beliau meninggalkannya.
dimasukkan dalam mudallis thabaqah kedua.
[Taqriibut Tahdziib no. 7632; Thabaqaat Al- Oleh karena itu sangat tidak tepat jika
Mudallisiin no. 63] perkataan Umar dijadikan dalil untuk
membuat-buat bentuk-bentuk ibadah yang
Mengenai Abu Rifaaah sendiri, Al-Haafizh Al- baru dalam agama ini yang sama sekali tidak
Haitsamiy berkata : ada dasarnya dari hukum-hukum syariat
dengan alasan yang penting ia (bidah
tersebut) baik, lalu dilegalkanlah bidah
hasanah dengan segala bentuk kreasi ibadah
yang Allah dan RasulNya sama sekali tidak Abu Mujaahid, dihasankan haditsnya oleh
pernah mensyariatkannya. Allaahul Imam At-Tirmidziy, tautsiq juga datang dari
Mustaan. Imam Ibnu Maajah dan Imam Ibnu Hibbaan.
Al-Haafizh Ibnu Hajar berkata maqbuul,
[8] Didalam sanadnya ada Abu Mudillah. Al- Syaikh Syuaib Al-Arnauuth dan Dr. Basyaar
Imam Ibnu Hibbaan berkata bahwa dia adalah Awwaad berkata shaduuq hasanul hadiits,
maulaa Ummul Muminin Aaisyah, namanya dan Syaikh Al-Albaaniy berkata tabiin
Ubaidullaah bin Abdullaah Al-Madaniy, majhuul.[Tahdziibul Kamaal no. 7611;
sedangkan Al-Haafizh Ibnu Hajar berkata Tahdziibut Tahdziib no. 12033; Taqriibut
namanya adalah Abdullaah, saudara Abul Tahdziib no. 8349; Tahriirut Taqriib 4/268;
Hubaab Saiid bin Yasaar. Aliy bin Al-Madiiniy Silsilatu Ash-Shahiihah no. 1797]
berkata tidak dikenal, namanya majhuul,
tidak ada yang meriwayatkan darinya selain

Anda mungkin juga menyukai