Anda di halaman 1dari 20

Orang yang sukses dalam bidang pekerjaan

1. Chairul Tanjung

Beliau adalah pengusaha sukses di Indonesia. Ia merupakan pengusaha


suskes sekaligus CEO utama di CT Corp. Namanya berada di urutan ke-937 dari
1000 orang terkaya di dunia versi majalah Forbes dengan total kekayaan senilai
USD 1 miliar. Tahun 2014, ia memiliki kekayaan sebesar USD 4 miliar dan
termasuk orang terkaya nomor 375 dunia.
Chairul Tanjung lahir di Jakarta pada tanggal 16 juni 1962. Ayahnya
bernama Abdul Ghafar Tanjung, berasal dari Sibolga, Sumatera Utara, merupakan
seorang wartawan pada orde lama yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil.
Ibunya bernama Halimah, seorang wanita keturunan Cibadak, Jawa Barat.
Chairul Tanjung berada dalam keluarga yang sederhana dan tinggal
bersama dengan enam saudara lainnya. Ketika pada masa orde baru, ayahnya
dipaksa tutup karena bersebrangan secara politik dengan penguasa saat itu.
Keadaan ini yang membuat mereka tinggal di kamar losmen yang sempit

Pendidikan
Chaerul Tanjung bersekolah di SD Van Lith, Jakarta pada tahun 1975.
Kemudian melanjutkan sekolahnya di SMP Van Lith, Jakarta tahun 1978,
kemudian melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di SMA Negeri 1 Boedi
oetomo, Jakarta tahun 1981, lalu melanjutkan study-nya di Fakultas Kedokteran
Gigi, Universitas Indonesia pada tahun 1987, kemudian di Executive IPPM tahun
1993.
Untuk memenuhi kebutuhan kuliah, Chairul Tanjung berjualan buku
kuliah stensilan, kaos, dan jasa foto kopi di kampus. Ia juga pernah mendirikan
tokoh yang menjual peralatan khusus kedokteran dan laboratorium di bilangan
Senen, Jakarta Pusat, namun tokonya tersebut bangkrut. Chairul Tanjung
merupakan anak yang teladan dengan bukti ia berhasil mendapatkan penghargaan
sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional pada tahun 1984-1985.
Memulai Membangun Bisnis
Setelah lulus kuliah, Chaerul Tanjung bersama tiga rekannya mendirikan
sebuah perusahaan yang diberi nama PT Pariarti Shindutama pada tahun 1987.
Bermodal awal sekitar Rp 150.000.000,00 yang dipinjam dari Bank Exim, mereka
memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor.
Keberuntungan berpihak padanya, karena perusahaan tersebut langsung
mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia. Akan tetapi karena
perbedaan visi tentang ekspansi usaha, Chairu Tanjungl memilih keluar dan
mendirikan usaha sendiri.
Chaerul Tanjung menamakan perusahaan tersebut dengan Para Group.
Perusahaan konglomerasi (perusahaan yang punya beragam bisnis dan
memungkinkan tidak ada kaitan antara satu sama lain) ini mempunyai Para Inti
Holdindo sebagai father holding company, yang membawahkan beberapa sub-
holding, yakni Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo
(media dan investasi), dan Para Inti Propertindo (properti).
Kehebatannya dalam membangun jaringan dan sebagai pengusaha,
membuat bisnis yang ia kelola semakin berkembang. Chairul Tanjung
mereposisikan dirinya ke tiga bisnis inti, yaitu; keuangan, properti, dan
multimedia.
1. Chairul Tanjung memiliki sejumlah perusahaan di bidang finansial, antara
lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance,
Bank Mega, Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah, dan Mega
Finance.
2. Perusahaan tersebut membawahi Para Bandung Propertindo, Para Bali
Propertindo, Batam Indah Investindo, dan Mega Indah Propertindo. Para
Group memiliki Bandung Supermall. Mal seluas 3 hektar ini
menghabiskan dana Rp 99 miliar. Para Group meluncurkan Bandung
Supermall sebagai Central Business District pada tahun 1999.
3. Di bidang investasi, pada awal 2010 Para Group melalui anak
perusahaannya, Trans Corp membeli sebagian besar saham Carefour
Indonesia, yakni sejumlah 40 persen. MoU (memorandum of
understanding) pembelian saham Carrefour ini ditandatangani pada
tanggal 12 Maret 2010 di Perancis.
4. Di bidang penyiaran dan multimedia, Para Group memiliki Trans TV,
Trans7, Mahagagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans
Studio.
Chairul Tanjung meresmikan perubahan Para Grup menjadi CT Corp pada
tanggal 1 Desember 2011. CT Corp terdiri dari tiga perusahaan sub holding: Mega
Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang meliputi layanan finansial,
media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam.

Tips Berbisnis dari Chairul Tanjung


Chairul Tanjung merupakan seorang pengusaha sukses dalam berbisnis ia
memiliki beberapa cara agar bisnis yang ia kelola menjadi lebih baik dan tentunya
sukses. Chairul Tanjung menyatakan bahwa dalam membangun bisnis,
mengembangkan jaringan adalah hal yang penting. Selain itu memiliki rekanan
yang baik sangat diperlukan. Membangun relasi pun bukan hanya kepada
perusahaan yang sudah ternama, tetapi juga pada yang belum terkenal sekalipun.
Baginya, pertemanan yang baik akan membantu proses berkembangnya bisnis
yang dikerjakan. Ketika bisnis pada kondisi tidak bagus maka jejaring bisa
diandalkan.
Dalam hal investasi, Chairul Tanjung memiliki idealisme bahwa
perusahaan lokalpun bisa menjadi perusahaan yang bisa bersinergi dengan
perusahaan-perusahaan multinasional. Ia tidak menutup diri untuk bekerja sama
dengan perusahaan multinasional dari luar negeri.
Menurutnya modal memang penting dalam membangun dan
mengembangkan bisnis. Namun kemauan dan kerja keras, merupakan hal paling
pokok yang harus dimiliki seseorang yang ingin sukses. Baginya mendapatkan
mitra kerja yang handal adalah segalanya. Dimana membangun kepercayaan sama
halnya dengan membangun integritas.
Dalam bisnis, Chairul menyatakan bahwa generasi muda sudah seharusnya
sabar, dan mau menapaki tangga usaha satu persatu. Menurutnya membangun
sebuah bisnis tidak seperti membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan sebuah
kesabaran, dan tak pernah menyerah. Jangan sampai banyak yang mengambil
jalan seketika, karena dalam dunia usaha kesabaran adalah salah satu kunci utama
dalam mencuri hati pasar.

Menjadi Menko Perekonomian

Pada tanggal 16 Mei 2014, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono


menunjuk Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN), Chairul Tanjung sebagai
Menko Perekonomian. Ia menggantikan Hatta Rajasa yang telah resmi
mengundurkan diri karena maju menjadi calon wapres Prabowo Subianto dalam
pilpres 2014 dengan dukungan dari Partai Gerindra, PAN, PKS, Golkar dan PPP.
Pelantikan Chairul Tanjung dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono di Istana Negara, Senin, 19 Mei 2014 berdasarkan Keputusan
Presiden Nomor 41 Tahun 2014. Pada tanggal 27 Oktober 2014 Chairul Tanjung
digantikan oleh Sofyan Djalil sebagai Menko Perekonomian.

Penghargaan

Pada tanggal 18 April 2015, Chairul Tanjung dikukuhkan sebagai guru


besar bidang ilmu kewirausahaan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Pengukuhan tersebut dilakukan di ruang Garuda Mukti, Gedung Rektorat, kampus
C Unair. Chairul Tanjung juga mendapatkan penghargaan dari Majelis Ulama
Indonesia (MUI) Award 2015.
2. Bill Gates

Seorang tokoh bisnis, investor, filantropis, penulis asal Amerika Serikat,


serta mantan CEO yang saat ini menjabat sebagai ketua Microsoft,
perusahaan perangkat lunak yang ia dirikan bersama Paul Allen. Ia
menduduki peringkat tetap di antara orang-orang terkaya di dunia dan
menempati peringkat pertama sejak 1995 hingga 2009, tidak termasuk 2008
ketika ia turun ke peringkat tiga.
Biodata

Nama Lengkap : William Henry Gates


Tempat Lahir : Seattle, Washington
Tanggal Lahir : 28 Oktober 1955

Kehidupan Awal

Gates lahir di Seattle, Washington, dari pasangan William H. Gates, Sr.


dan Mary Maxwell Gates. Ia memiliki darah Inggris, Jerman, Skotlandia, dan
Irlandia. Keluarganya termasuk masyarakat menengah ke atas; ayahnya adalah
pengacara ternama, ibunya menjabat sebagai anggota dewan direktur First
Interstate BancSystem dan United Way, dan ayahnya, J. W. Maxwell, adalah
presiden bank nasional. Gates memiliki seorang kakak bernama Kristianne dan
seorang adik bernama Libby. Ia merupakan keturunan keempat dalam
keluarganya, namun dikenal sebagai William Gates III atau "Trey" karena
ayahnya menyandang akhiran "II".
Bill seorang anak yang cerdas, tetapi dia terlalu penuh semangat dan
cenderung sering mengalami kesulitan di sekolah. Ketika dia berumur sebelas
tahun, orang tuanya memutuskan untuk membuat perubahan pada dirinya dan
mengirimnya ke Lakeside School, sebuah sekolah dasar yang bergengsi khusus
bagi anak laki-laki. Di Lakeside itulah pada tahun 1968 Bill Gates untuk pertama
kalinya diperkenalkan dengan dunia komputer, dalam bentuk mesin teletype yang
dihubungkan dengan telepon ke sebuah komputer pembagian waktu.
Gates tertarik dengan komputer sejak saat ia masih berusia belia.
Perkenalannya dengan komputer terjadi ketika ia berusia 13 tahun. Saat itu,
Mothers Club di sekolahnya, Lakeside School, membeli sebuah terminal Teletype
Model 33 ASR dan beberapa komputer General Electric (GE) untuk para siswa.
Melihat komputer tersebut, Gates tertarik dan mulai mempelajarinya. Ia tertarik
dengan kemampuan mesin tersebut mengeksekusi kode perangkat lunak dengan
sempurna dan menulis program komputer pertamanya di sini menggunakan
bahasa pemrograman BASIC.
Dia dengan cepat menguasai BASIC, sebuah bahasa pemograman
komputer, dan bersama dengan para hacker yang belajar sendiri di Lakeside, dia
melewatkan waktu ber-jam-jam menulis program, melakukan permainan, dan
secara umum mempelajari banyak hal tentang komputer. Dia adalah seorang
eksentrik, sebagaimana salah seorang guru memberikan Gates julukan itu.
Gates lulus dari Lakeside School pada tahun 1973. Setelah itu ia
mengambil tes SAT dan mendapatkan skor yang sangat tinggi, yaitu 1590 dari
1600. Dengan nilai itu, ia diterima di Harvard College di mana ia bertemu dengan
Steve Ballmer yang kelak menggantikan Gates sebagai CEO Microsoft. Bill Gates
menempuh kuliah di Harvard University di Cambridge mulai tahun 1975. Di sana
ia bertemu dengan Paul Allen sewaktu sekolah bersama-sama. Bersama Paul
Allen, Bill Gates terus mengembangkan talentanya di bidang pemograman
komputer.
Gates tidak punya rencana belajar tetap ketika menjadi mahasiswa di
Harvard dan menghabiskan banyak waktunya dengan menggunakan komputer
sekolah. Gates masih berkomunikasi dengan Paul Allen, dan ia bergabung
dengannya di Honeywell pada musim panas 1974. Pada tahun berikutnya, MITS
Altair 8800 berbasis CPU Intel 8080 diluncurkan, dan Gates dan Allen melihat
peluncurannya sebagai kesempatan untuk mendirikan perusahaan perangkat lunak
komputer sendiri. Ia telah membicarakan keputusan ini bersama orang tuanya
yang sangat mendukungnya setelah mereka melihat antusiasme Gates untuk
mendirikan perusahaan.

Pekerjaan
Paul Allen dipekerjakan di MITS, dan Gates absen dari Harvard untuk
bekerja bersama Allen di MITS di Albuquerque pada November 1975. Mereka
menamai kemitraan mereka "Micro-Soft" dan mendirikan kantor pertamanya di
Albuquerque. Satu tahun berikutnya, tanda penghubung pada namanya dihapus,
dan pada 26 November 1976, nama dagang "Microsoft" didaftarkan di
Kementerian Luar Negeri New Mexico. Gates tidak pernah kembali ke Harvard
untuk menyelesaikan studinya.
Microsoft meluncurkan versi ritel pertama Microsoft Windows pada 20
November 1985, dan pada bulan Agustus, perusahaan ini mencapai persetujuan
dengan IBM untuk mengembangkan sistem operasi terpisah bernama OS/2. Meski
kedua perusahaan ini berhasil mengembangkan versi pertama dari sistem ini,
perbedaan kreativitas merusak kerjasama ini. Gates mengeluarkan memo internal
pada 16 Mei 1991 yang mengumumkan bahwa kerjasama OS/2 berakhir dan
Microsoft mengalihkan operasinya ke pengembangan kernel Windows NT
Sejak pendirian Microsoft tahun 1975 hingga 2006, Gates mempunyai
tanggung jawab besar terhadap strategi produk perusahaan. Ia secara agresif
memperluas jajaran produk perusahaan, dan ketika Microsoft berhasil
mendominasi pasar ia mempertahankannya sekuat tenaga. Ia mendapat reputasi
sebagai orang yang menjauhkan diri dari sekitarnya; pada awal 1981 seorang
eksekutif industri mengeluh kepada masyarakat bahwa "Gates terkenal karena
tidak bisa dihubungi melalui telepon dan tidak membalas panggilan telepon."
Pada tahun 2000, Bill gates mengundurkan diri dari jabatannya sebagai
Ketua Pegawai Eksekutif dan ia memilih kembali ke profesi lamanya yang ia
cintai yaitu Kepala Penelitian dan Pengembangan Perangkat Lunak di
perusahaanya sendiri, Microsoft Corp. Dan pada awal tahun 2008, Bill Gates
memutuskan untuk mengundurkan diri dari manajemen Microsoft dan
mengkonsentrasikan diri pada kerja kedermawanan melalui yayasan sosial yang
didirikannya, yaitu Bill & Melinda Gates Foundation.

Kehidupan Pribadi
Gates menikahi Melinda French pada 1 Januari 1994. Mereka dikaruniai
tiga orang anak: Jennifer Katharine Gates (lahir 1996), Rory John Gates (lahir
1999), dan Phoebe Adele Gates (lahir 2002). Rumah keluarga Gates merupakan
sebuah rumah bawah tanah di sisi sebuah bukit yang menghadap Lake
Washington di Medina. Menurut catatan publik King County, pada 2006 nilai total
properti (tanah dan rumah) keluarga Gates adalah $125 juta, dan pajak properti
setiap tahunnya sebesar $991.000.
Rumah seluas 66,000 sq ft (6,100 m2) ini memiliki kolam renang seluas
60-foot (18 m) dengan sistem musik bawah air, serta gimnasium seluas 2,500 sq ft
(230 m2) dan ruang makan seluas 1,000 sq ft (93 m2). Termasuk di antara akuisisi
pribadi Gates adalah Codex Leicester, yaitu koleksi tulisan Leonardo da Vinci,
yang dibeli Gates senilai $30,8 juta melalui pelelangan tahun 1994. Gates juga
dikenal sebagai seorang kutu buku, dan langit-langit perpustakaan besar di
rumahnya dipenuhi ukiran kutipan dari The Great Gatsby Ia juga senang bermain
kartu bridge, tenis, dan golf.
Gates pernah menempati peringkat pertama pada daftar Forbes 400 sejak
1993 hingga 2007 dan peringkat satu pada daftar The World's Richest People
Forbes sejak 1995 hingga 2007 dan 2009. Pada 1999, kekayaan Gates pernah
melewati angka $101 miliar, akibatnya media menyebutnya sebagai
"centibillionaire". Sejak 2000, jumlah nominal sahamnya di Microsoft menurun
karena jatuhnya harga saham Microsoft setelah pecahnya gelembung dot-com dan
sumbangan multi-miliar dolar kepada berbagai yayasan amal. Pada wawancara
bulan Mei 2006, Gates berkomentar bahwa ia bukanlah orang terkaya di dunia
karena ia tidak suka perhatian yang muncul akibat gelar tersebut. Gates memiliki
beberapa investasi di luar Microsoft yang pada 2006 menggajinya sebesar
$616.667 serta bonus $350.000 sehingga totalnya mencapai $966.667. Ia
mendirikan Corbis, sebuah perusahaan gambar digital, pada tahun 1989. Pada
tahun 2004 ia menjadi direktur Berkshire Hathaway, perusahaan investasi yang
diketuai oleh sahabat lamanya, Warren Buffett. Pada Maret 2010, Bill Gates
menempati peringkat kedua sebagai orang terkaya di dunia setelah dikalahkan
Carlos Slim.
3. Dahlan Iskan

Profesi : Birokrat

Agama : Islam

Tempat Lahir : Magetan, Jawa Timur

Tanggal Lahir : Jumat, 17 Agustus 1951

Zodiac : Leo

Hobby : Olahraga
Warga Negara : Indonesia

Anak : Azrul Ananda

Istri : Nafsiah Sabri

BIOGRAFI

Dahlan Iskan lahir di Magetan pada tanggal 17 Agustus 1951. Saat ini
(2012) adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia Kabinet indonesia
Bersatu di bawah pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono. Sejak 19 Oktober 2011
lalu, Dahlan Iskan resmi menjabat, menggantikan Mustafa Abubakar.

Seperti judul sebuah artikel terbitan Kompas.com, Dahlan Iskan, Anak


Miskin yang jadi Menteri, Dahlan Iskan menghabiskan masa kecilnya di sebuah
pedesaan. Pada saat itu, hidupnya serba kekurangan. Orang tua Dahlan Iskan
bahkan tidak mengingat kapan Dahlan Iskan lahir, sehingga dia sendiri memilih
tanggal kelahirannya, yaitu 17 Agustus 1951, sesuai dengan Hari Kemerdekaan
RI, agar mudah diingat.

Sebelum dikenal sebagai sosok penting bagi perkembangan Indonesia saat


ini, Dahlan Iskan adalah seorang reporter surat kabar di Samarinda, Kalimantan
Selatan. Satu tahun kemudian, 1976, Dahlan Iskan beralih profesi menjadi
seorang wartawan majalah Tempo. Karirnya berkembang dengan baik, sehingga
pada tahun 1982, Dahlan Iskan ditunjuk sebagai pimpinan surat kabar Jawa Pos
hingga sekarang (2012).

Dahlan Iskan merupakan seorang sosok penting dalam revitalisasi Jawa


Pos. Pada saat itu, Jawa Pos yang dapat dikatakan hampir mati mampu
berkembang dan mencapai oplah hingga 300.000 dari 6.000 eksemplar dalam
kurun waktu lima tahun. Lima tahun kemudian, terbentuklah Jawa Pos News
Network (JPNN) yang menaungi 134 surat kabar, tabloid, dan majalah. Selain itu,
JPNN juga memiliki 40 jaringan percetakan di seluruh Indonesia. Kemudian pada
tahun 1997, Dahlan Iskan mendirikan Graha Pena di Surabaya.

Selain jurnalistik, Dahlan Iskan juga mendirikan stasiun televisi lokal JTV
(Jawa Timur TV) di Surabaya pada tahun 2002. Stasiun TV serupa didirikan di
Batam dan di Riau dengan nama BatamTV dan RiauTV.
Pada awal 2009, Dahlan Iskan mulai mengembangkan karirnya dengan
menjabat sebagai komisaris PR Fangbian Iskan Corporindo (FIC). Perusahaan
tersebut membangun Sambungan Komunikasi Kabel laut (SKKL) antara Surabaya
dan Hong Kong dengan panjang serat optik 4.300 kilometer.

Selain sambungan komunikasi, Dahlan Iskan juga memiliki banyak


rencana cemerlang untuk sambungan listrik. Sejak akhir tahun 2009, Dahlan Iskan
memimpin PLN. Dia menggantikan Fahmi Mochtar sebagai Direktur Utama PLN
yang sebelumnya menuai kritikan pedas akibat seringnya lampu mati di daerah
Jakarta. Sehubungan dengan hal tersebut, Dahlan Iskan mencanangkan gebrakan
bebas byar pet dalam 6 bulan untuk seluruh wilayah Indonesia. Lalu, dia juga
mencanangkan gerakan sehari sejuta sambungan. Setelah itu, dia merencanakan
pembangunan PLTS untuk 100 pulau di Indonesia Bagian Timur untuk daerah
Pulau Banda, Manado, Derawan, Wakatobi, dan Citrawangan. Selain itu, Dahlan
Iskan juga merupakan presiden direktur PT Cahaya Fajar Kaltim dan PT prima
Electric Power di Surabaya; perusahaan pembangkit listrik swasta.

Prestasi Dahlan Iskan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam


listrik, tentunya, mendapatkan respon positif dari pemerintah. Pada 17 Oktober
2011, Dahlan Iskan terpilih sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
untuk menggantikan Mustafa Abubakar yang sakit. Pada saat itu bisa dibilang
Dahlan Iskan berat untuk menerima tawaran tersebut karena dia sedang berada di
puncak semangat untuk memperbarui sistem PLN. Dalam karirnya sebagai
Menteri BUMN, target awal Dahlan Iskan adalah menyusutkan jumlah BUMN
dalam program rekstrukturisasi aset negara. Rencana tersebut menunggu
persetujuan Menteri Keuangan.

Selain profesi tersebut, Dahlan Iskan adalah seorang penulis. Dia menulis
"Ganti Hati" pada tahun 2008 silam, berdasarkan pengalamannya cangkok hati di
Tiongkok. Pada Desember 2012, Dahlan memperkenalkan secara resmi mobil
sport listrik buatan anak bangsa Tucuxi di Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan.
Pembuatan mobil listrik, baik yang berkonsep citycar maupun Tucuxi, merupakan
proyek pribadinya. Meski masih menjadi proyek pribadi, ke depan pemerintah
menginginkan agar mobil listrik bisa diproduksi secara massal dan bisa menjadi
mobil nasional di masa mendatang.

Namun sayang, saat menjajal mobil listrik yang dikemudikan Dahlan


Iskan dan mekaniknya Ricky itu mengalami kecelakaan di Magetan setelah
mengalami masalah pada rem pada 5 Januari 2013. Beruntung keduanya tidak
mengalami cedera berarti.
Pada 8 Juli 2013, Dahlan menerima gelar honoris causa di bidang
komunikasi dan penyiaran Islam dari IAIN Walisongo Semarang. Rektor IAIN
Walisongo Semarang menilai Dahlan sebagai sosok inspiratif, akademisi,
pengambil kebijakan dan implementor program. Walau tidak menyelesaikan
pendidikan di IAIN tapi bisa sukses di bidang usaha dan pemerintahan.

Dahlan mengiukuti konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Namun dia


berjanji tidak akan menggunakan Grup Jawa Pos untuk kepentingannya di
konvensi.Dia akan menjaga profesionalitas medianya dalam pemberitaan
konvensi.

PENDIDIKAN

SDN Desa Bukur, Jiwan, Madiun


Madrasah Tsanawiyah Pesantren Saibul Muttaqin, Magetan
Madrasah Aliyaj Pesantren Sabibul Muttaqin, Magetan
Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Cabang Samarinda (tidak tamat)
KARIR

2011, Menteri Badan Usaha Milik Negara


2009, Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara
2009, Dahlan sebagai Komisaris PT. Fangbian Iskan Corporindo (FIC)
2002, Mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya
1982, Pimpinan surat kabar Jawa Pos
1976, Wartawan majalah Tempo.
PENGHARGAAN

Penghargaan dari Charta Politika Award III dalam kategori sebagai


pimpinan kementerian paling berpengaruh selama tahun 2011
Inspiring Leader Award dari harian Seputar Indonesia (Koran Sindo)
Soegeng Sarjadi Award
Orang Yang Sukses Dalam Bidang Wirausaha
1. Basrizal Koto
Basrizal Koto (lahir di Pariaman, Sumatera Barat pada tahun 1959) adalah
pengusaha sukses asal Sumatera Barat, Indonesia. Basrizal atau yang biasa
dipanggil Basko sukses berbisnis di berbgai bidang, antara lain: media,
percetakan, pertambangan, peternakan, perhotelan, hingga properti.

Biografi Singkat
Basko lahir di Kampung Ladang, Pariaman dari pasangan Ali Absyar dan
Djaninar. Masa kecilnya sangatlah getir, dimana Basko sempat merasakan
hanya makan sehari sekali, di mana untuk makan sehari-hari saja sang ibu
harus meminjam beras ke tetangga. Ayahnya hanyalah bekerja sebagai buruh
tani yang mengolah gabah. Karena susahnya hidup, ia ditinggal ayahnya yang
pergi merantau ke Riau.
Ketabahan sang ibu yang dipanggilnya amak dalam menghadapi
kehidupan selalu membekas dihatinya. Meski sempat bersekolah hingga kelas
lima SD, Basko akhirnya berkesimpulan bahwa kemiskinan harus dilawan
bukan untuk dinikmati. Atas seizin ibunya, diapun memilih pergi merantau ke
Riau dibanding melanjutkan sekolah. Sebelum berangkat, ibunya berpesan agar
menerapkan 3 K dalam hidup, yaitu pandai-pandai berkomunikasi, manfaatkan
peluang dan kesempatan, serta bekerjalah dengan komitmen tinggi. 3 K itulah
yang dia terapkan dalam berbisnis. Hal pertama yang dilakukannya di
perantauan adalah datang ke terminal setelah subuh untuk mencari pekerjaan
menjadi kernet. Berkat kemampuannya berkomunikasi, maka hari pertama dia
sudah bisa membantu sopir oplet. Saat pertama jadi kernet, siang-malam dia
bekerja hingga memungkinkan untuk menyewa rumah kontrakan guna
menampung keluarga.

Awal Usaha
Basko yang panjang akal dan visioner mengawali usahanya dengan
berjualan pete. Meski tidak punya uang tetapi dengan modal kepercayaan, pete
yang belum dibayar dibawanya ke restoran Padang dan dijual dengan selisih
harga yang lebih tinggi. Perjalanan hidupnya penuh warna dan keinginan untuk
terus mengubah nasib mengantarnya menjajal berbagai macam profesi mulai
dari kernet, sopir, pemborong, tukang jahit, tukang cuci mobil hingga akhirnya
menjadi diler mobil.
Kemahirannya berkomunikasi, membangun jaringan, menepati janji, dan
menjaga kepercayaan akhirnya membawanya sukses menaklukan kemiskinan,
membangun kerajaan bisnis, dan menciptakan lapangan kerja. Jumlah
perusahaan yang dikelolanya kini mencapai 15 perusahaan dan sejak 2006 dia
juga terjun ke bisnis penambangan batu bara di Riau, menyediakan jasa TV
kabel dan Internet di Sumatra.

Bisnis
Beberapa perusahaan yang masuk dalam MCB Group miliknya adalah PT
Basko Minang Plaza (pusat belanja), PT Cerya Riau Mandiri Printing
(percetakan), PT Cerya Zico Utama (properti), PT Bastara Jaya Muda
(tambang batubara), PT Riau Agro Mandiri (penggemukan, impor dan ekspor
ternak), PT Riau Agro Mandiri Perkasa (pembibitan, pengalengan daging), PT
Indonesian Mesh Network (TV kabel dan Internet), dan PT Best Western Hotel
(Hotel Basko). Proyek terakhir yang tengah digarapnya adalah pendirian Best
Western Hotel dengan 198 kamar. Sebuah hotel bintang empat plus yang
tengah di bangun di Padang, Sumatra Barat.
Beliau adalah salah satu sosok pengusaha sukses yang memulai usahanya
dari nol. Dari cerita diatas, kita bisa mengambil pelajaran bahwa untuk
mencapai kesuksesan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, butuh
proses serta perjuangan yang panjang untuk mencapainya. Selain itu kita juga
dapat mengadaptasi prinsip 3 K beliau dalam hidup, yaitu pandai-pandai
berkomunikasi, manfaatkan peluang dan kesempatan, serta bekerjalah dengan
komitmen tinggi.

Apa kunci suksesnya?

Sebelum pergi, ibunya memberi nasehat panjang padanya. Dan intinya


adalah 3K, yaitu pandai ber-Komunikasi, cari segala Kemungkinan,
manfaatkan Kesempatan dan peluangnya, serta bekerjalah
dengan Komitmen yang tinggi. Prinsip inilah yang ia diterapkan dalam bisnis-
bisnisnya hingga seperti sekarang. Dia ingat, pertama kali di Riau, ia berangkat
saat fajar ke terminal bis dan menawarkan diri menjadi kondektur oplet.
Kehidupan menjadi kondektur oplet itu memberinya banyak pelajaran hidup
soal komunikasi dan komitmen itu. Selain menjadi kondektur, beliau juga
pernah berjualan pisang, petai, jadi supir hingga jadi makelar kenderaan.
Semua dijalaninya sebagai sebuah proses pembangunan dirinya.

Terampil komunikasi, jaringan, menepati janji, dan menjaga


kepercayaan akhirnya membawa kesuksesan untuk menaklukkan
kemiskinan, membangun kerajaan bisnis, dan menciptakan lapangan kerja.

Jumlah perusahaannya kini telah mencapai 15 perusahaan, dan sejak


2006 dia juga terjun ke bisnis pertambangan batu bara di Riau, menyediakan
TV kabel dan layanan internet di Sumatera. Beberapa perusahaan yang
masuk Grup MCB miliknya adalah PT Basko Minang Plaza (pusat
perbelanjaan), PT Cerya Riau Diri Printing (CRMP) (pencetakan), PT Cerya
Zico Utama (properti), PT Jaya Bastara Muda (tambang batubara), PT Riau
Agro Mandiri (penggemukan, impor dan ekspor ternak), PT Agro Mandiri Riau
Perkasa (pembibitan, pengalengan daging), PT Indonesian Mesh Network (TV
kabel dan Internet), dan PT Hotel Best Western dan sekarang berganti nama
menjadi Premier Basko Hotel Padang.
Ketika ditanya apakah yang membuat pak Basko mampu berkembang
dan bertahan terus, maka beliau menuliskan rangkaian kalimat berikut, yang
sangat menginspirasi saya: Tidak ada kata menyerah, Tidak ada kata
menyalahkan atas kemiskinannya, Tidak ada kata kecewa dan keluhan, Tidak
ada kesombongan, Tidak ada kebencian, Tidak ada kedurhakaan kepada orang
tua, Tidak ada kata memanjakan anak-anaknya, Tidak ada kata malas, Tidak
ada kata tidak bisa, Tidak ada behenti, terus berlari, Tidak ada kata tidak layak,
Tidak ada kata nyaman, Tidak ada kata tidak bersyukur, Kecuali kata terima
kasih Ya Allah atas segala-galanya.

2. Gita Irawan Wirjawan

merupakan seorang pengusaha, negarawan, bankir investasi, &


pegiat sosial yang berasal dari Indonesia, yang juga pernah menjabat
sebagai Menteri Perdagangan pada Kabinet Indonesia Bersatu II, dibawah
kepimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia juga pendiri Ancora
Group & Ancora Foundation.

Nama Lengkap : Gita Irawan Wirjawan


Tempat Lahir : Jakarta

Tanggal Lahir : Selasa, 21 September 1965

Zodiac : Virgo

Warga Negara : Indonesia

Agama : Islam

Profesi : Pengusaha
Hobby : Musik jazz | Golf | Basket | Renang | Sepakbola

Istri : Yasmin Stamboel

Ayah : Wirjawan Djojosoegito

Ibu : Paula Warokka Wirjawan

Biografi Gita Wirjawan

Gita Irawan Wirjawan lahir di Jakarta pada 21 September, 1965, dari


pasangan Paula Warokka & Wirjawan Djojosugito. Ia juga memiliki darah
Minahasa & Jawa. Ia merupakan anak bungsu dari lima bersaudara, Gita
Wirjawan menempuh pendidikan dasarnya di SD Budi Waluyo & melanjutkan
pendidikannya di SMP Pangudi Luhur di Jakarta, sebelum ia bermukim di
Bangladesh, & selanjutnya di India, di usianya yang ke tiga belas tahun, ketika
ayahnya bertugas sebagai pejabat WHO di Bangladesh. Ia berhasil memperoleh
gelar Sarjana dalam bidang Administrasi Niaga dari University of Texas, Austin
pada 1988, dan berhasil meraih gelar Magister di bidang Administrasi Niaga dari
Baylor University pada tahun 1989, serta berhasil meraih gelar Magister dalam
bidang Administrasi Publik dari John F. Kennedy School of Government, Harvard
University sebagai Mason Fellow, pada tahun 2000. Ia juga mempunyai
kualifikasi sebagai Certified Public Accountant dari Negara Bagian Amerika
Serikat, Texas & sebagai Chartered Financial Analyst.

Gita merupakan Seorang musisi handal, ia pertama kali bertemu dengan


istrinya, yaitu Yasmin Stamboel, ketika ia sedang mengajar piano di liburan akhir
tahun ajaran. Pasangan ini pun akhirnya menikah pada tahun 1993 & telah
dikaruniai tiga orang anak.

Perjalanan hidup Gita terbilang sukses di bidang pekerjaan. Setelah ia


menggali pengalamannya di Citibank, dan melanjutkan karirnya untuk bekerja di
ST Telekomunikasi di Singapore sampai tahun 2006. Yang kemudian ia menjabat
sebagai direktur utama di JP Morgan Indonesia. Untuk membuktikan keahliannya
dalam menjalankan pekerjaannya, pada tahun 2008 ia akhirnya mundur dari JP &
mendirikan perusahaan barunya sendiri yaitu Ancora Capital, yaitu merupakan
sebuah perusahaan investasi di bidang pertambangan & sumber daya. Ia sangat
merasa benar-benar cocok dengan bidang finansialnya. Hanya dalam kurun waktu
hitungan bulan, ia berhasil mengambil beberapa saham diperusahaan besar seperti
Perusahaan Apexindo, Perusahaan PT Bumi Resources, Prata Duta, Perusahaan
Multi Nitrat Kimia, Perusahaan Properti di Jakarta & juga di Bali.
Gita memiliki beberapa hobi dan bakatnya. Ia sangat mencintai musik
Jazz. Ia bahkan berhasil mendirikan sebuah produksi musik yang bernama Omega
Pasific Production. Kesuksesannya dalam rumah produksi yang didirikannya, ia
juga telah menandai seorang pianis Nial Djuliarso, Bali Loungue yang di Vokalisi
oleh Tompi & Jazz Cherokke di album jazz yang diproduksinya. Yang lebih
hebatnya lagi, beberapa dari lagu yang di nyanyikan, aransemennya di buat oleh
Gita sendiri. Selain bisnis & musik, Gita juga sangat menyukai olahraga golf.

Pada usianya yang masih 10 tahun, ia sudah suka dengan olah raga golf.
Sangking sukanya, ia pun juga berhasil mendirikan lapangan golf yang diberi
nama Ancora Golf. & karir gita ternyata tidak berhenti di bidang usaha, musik &
olah raga saja. Pada tanggal 11 November 2009 lalu, ia di tunjuk oleh mantan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai BPKM yang tergabung di Kabinet
Indonesia Bersatu, & diangkat sebagai ketuanya. Ia juga bertugas sebagai
pembenah dari masalah investasi yang telah di derita Indonesia, pada tahun 2011
kemudian ia diangkat sebagai Menteri Perdagangan dalam Kabinet Indonesia
Bersatu II. Dan di Tanggal 31 Januari 2014, ia pun akhirnya mengundurkan diri
dari menteri perdagangan karena, ia memutuskan untuk ikut & fokus pada
pencalonanya sebagai capres 2014 yang di usung oleh Kabinet Partai Demokrat.

Pendidikan Gita Wirjawan

S-2 di Harvard University, lulus 2000

Kennedy School of Government

Harvard University, 1992

Karir Gita Wirjawan

Goldman Sachs, 2001-2004

ST Telekomunikasi, Singapura, 2005-2006

Presdir JP Morgan Indonesia, 2006-2008

Anggota Dewan Direktur Independen di Telekom Malaysia International

Komisaris Pertamina
Pendiri Ancora Capital (2008), Ancora Golf, Omega Pacific Production,
Ancora Foundation

Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), 2009-2011

Menteri Perdagangan (2011-2014)

3. Puspo wardoyo

BIOGRAFI :

Nama : Puspo Wardoyo

Lahir : Solo, 30 November 1967

Profesi : Pengusaha Ayam Bakar Wong Solo

Riwayat Pendidikan : SDN Kenangasam Solo

-SMP Islam Batik Solo

-SMA Negeri 4 Solo

-UNS Solo
Puspo Wardoyo adalah pria kelahiran 30 November 1967. Terlahir sebagai
7 bersaudara dengan keadaan keluarga yang sederhana membuat Puspo harus rajin
membantu orangtua menjual daging ayam dan membuka warung kecil-kecilan. Di
pagi hari, Puspo menyembelih ayam untuk dijual di pasar. Sedangkan di siang
hari, Puspo membantu orang tuanya untuk menjual berbagai menu makanan siap
saji dari olahan ayam seperti ayam goreng dan ayam bakar di warung yang
berlokasi di daerah kampus UNS Solo.

Setelah berhasil menamatkan pendidikan di UNS Solo, Puspo Wardoyo


lantas menjadi guru seni di SMA Negeri 1 Muntilan, Jawa Tengah. Profesinya
sebagai PNS tersebut tidak membuatnya mudah berpuas diri. Ia justru memilih
mengundurkan diri karena ingin mewujudkan cita-citanya menjadi seorang
pebisnis. Puspo lantas mulai membuka bisnis makanan. Bisnis pertama ini banyak
memperoleh cibiran dan cemoohan dari para kenalannya. Namun semangat Puspo
untuk berbisnis kembali bangkit ketika mendengar cerita dari salah seorang
temannya yang menjual Bakso di Medan.

Teman Puspo tersebut menceritakan bahwa prospek bisnis kuliner di


Medan sangat bagus dan menjanjikan. Dengan berbekal sebuah gerobak bakso,
teman Puspo kala itu dapat mengumpulkan keuntungan bersih sebesar Rp 300.000
per hari. Sebuah nilai yang sangat fantastis di akhir tahun 1990. Bisnis bakso
tersebut membuat teman Puspo mampu membeli tiket pesawat sebulan sekali
untuk menengok keluarganya yang tinggal di Solo.

Cerita sukses ini kembali membangkitkan semangat Puspo untuk tekun


berbisnis dan merantau ke Medan. Puspo mulai melirik kembali profesi guru yang
sempat ditinggalkannya. Ia menjadi guru SMU di Bagan Siapi Api, Riau untuk
mengumpulkan modal. Berbekal uang senilai 2,4 juta rupiah, Puspo
memberanikan diri untuk membeli motor dan menyewa rumah kontrakan. Sisa
uang sejumlah 700 ribu rupiah kemudian digunakan untuk modal berjualan ayam
bakar. Puspo kemudian membuka warung ayam bakar yang berlokasi di daerah
Poloni Medan.

Lambat laun bisnis kuliner yang ditekuni Puspo semakin berkembang dan
bertambah besar. Jumlah pegawainya pun semakin bertambah banyak. Suatu hari
salah seorang pegawai Puspo terlilit utang karena meminjam uang dari rentenir.
Puspo pun tergerak untuk membantu sang pegawai dengan meminjamkan
sejumlah uang untuk melunasi utang-utangnya.
Sebagai ucapan terima kasih, sang pegawai kemudian mengajak sahabat
suaminya yang berprofesi sebagai wartawan surat kabar lokal di Medan untuk
singgah ke warung ayam bakar milik Puspo. Wartawan tersebut kemudian menulis
sebuah artikel yang menceritakan profil Puspo Wardoyo serta warung ayam
bakarnya. Judul artikel tersebut yakni Sarjana Buka Ayam Bakar Wong Solo.

Tak disangka ternyata artikel tersebut membawa berkah dan rezeki bagi
bisnis Puspo. Banyak orang yang berbondong-bondong datang ke warungnya
untuk mencicipi kelezatan ayam bakar setelah membaca artikel di surat kabar
lokal tersebut. Kesempatan tersebut dimanfaatkan Puspo untuk mengembangkan
bisnis kulinernya hingga sekarang.

Hingga saat ini Puspo telah berhasil mengembangkan lebih dari 100 outlet
Ayam Bakar Wong Solo di sejumlah kota-kotabesar di Indonesia. Dengan lebih
dari 50 menu makanan dan minuman yang disediakan, Puspo juga berhasil
memasuki persaingan bisnis kuliner di ibukota. Berawal dari merintis bisnis di
daerah pinggiran Jakarta, kini Ayam Bakar Wong Solo telah menjadi salah satu
primadona bisnis kuliner di Indonesia. Bahkan hingga tahun 2014, Puspo sudah
berhasil membuka 5 outlet Ayam Bakar Wong Solo di Malaysia.

KUNCI KEBERHASILAN
Pengolahan ayam yang baik dan diramu dengan strategi penjualan yang
tepat menjadi salah satu kunci kesuksesan dalam menjalankan suatu bisnis
kuliner. Kesungguhan dalam menghayati pekerjaan, baik profesional maupun
pengusaha adalah sebuah rahasia sukses seorang Puspo Wardoyo, beliau
merupakan sosok seorang yang tabah pantang menyerah dan juga tawakal. Walau
dalam perjalanan bisnisnya banyak sekali jatuh bangun tetapi beliau tetap pada
pendiriannyaakan terus meneruskan usahanya sekalipun dia seorang sarjana.
Berjuang melakukan apa yang dia yakini selama hidupnya, beliaupun tidak pernah
lupa akan ibadah dan keluarganya. Semua beliau jalani dengan penuh ketabahan.

Anda mungkin juga menyukai