PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
yang erat kaitannya dengan pelayanan untuk orang banyak. Rumah sakit
pelayanan medis diperlukan tempat pengol ahan makanan yang kegiatannya berada
di instalasi gizi rumah sakit. Untuk mendapatkan makanan yang bermanfaat dan
kuman dan bertambahnya bahan aditif pada makanan dan minuman yang berasal
dari proses pengolahan makanan dan minuman yang disajikan di rumah sakit agar
dan pemulihan penyakit. Pengelolaan makanan RS, sebagai bagian dari sistem
dan higiene pelayanan makanannya lebih tinggi karena rentannya pasien yang
masuk RS dan ancaman penyebaran kuman pathogen yang tinggi di lingkungan RS.
Makanan yang tidak dikelola dengan baik dan benar dapat menimbulkan dampak
yakni :
4. dan resipienal.
Dalam tulisan ini hanya di kemukakan satu sisi saja, yakni perilaku petugas
dalam penyehatan makanan di RS, yang meliputi kebiasaan cuci tangan, kebersihan
terhadap kualitas makanan, sehingga baik secara langsung maupun tidak langsung
B. RUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN
A. DISTRIBUSI MAKANAN
diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Dengan kata lain,
2. Memperlancar arus saluran pemasaran (marketing channel flow) secara fisik dan
non-fisik. Yang dimaksud dengan arus pemasaran adalah aliran kegiatan yang
pemasaran. Arus pemasaran tersebut meliputi arus barang fisik, arus kepemilikan,
arus informasi, arus promosi, arus negosiasi, arus pembayaran, arus pendanaan,
telahdiproduksi yang telah diporsikan berdasarkan jumlah dan jenis diet pasien.
Tujuan p e n d i s t r i b u s i a n m a k a n a n a d a l a h a g a r m a k a n a n y a n g t e l a h
Waktu distribusi dari makan sore antara pukul 16.30 17.00 dengan duaorang
lebihbanyak agar makanan dapat lebih cepat sampai pada pasien. Satu
k e r e t a d o r o n g ( trolley) .
B. PENYAJIAN MAKANAN
Penyajian makanan merupakan salah satu prinsip dari hygiene dan sanitasi
makanan. Penyajian makanan yang tidak baik dan etis, bukan saja dapat
penyajian makanan sesuai dengan prinsip hygiene dan sanitasi makanan adalah
sebagai berikut:
1. Prinsip wadah artinya setiap jenis makanan ditempatkan dalam wadah terpisah dan
2. Prinsip kadar air atinya penempatan makanan yang mengandung kadar air tinggi
(kuah, susu) baru dicampur pada saat menjelang dihidangkan untuk mencegah
makanan cepat rusak. Makanan yang disiapkan dalam kadar air tinggi (dalam kuah)
3. Prinsip edible part artinya setiap bahan yang disajikan dalam penyajian adalah
merupakan bahan makanan yang dapat dimakan. Hindari pemakaian bahan yang
membahayakan kesehatan seperti steples besi, tusuk gigi atau bunga plastk.
4. Prinsip Pemisahan artinya makanan yang tidak ditempatkan dalam wadah seperti
makanan dalam kotak (dus) atau rantang harus dipisahkan setiap jenis makanan
agar tidak saling bercampur. Tujuannya agar tidak terjadi kontaminasi silang.
5. Prinsip Panas yaitu setiap penyajian yang disajikan panas, diusahakan tetap dalam
keadaan panas seperti soup, gulai, dsb. Untuk mengatur suhu perlu diperhatikan
suhu makanan sebelum ditempatkan dalam food warmer harus masih berada diatas
600 C. Alat terbaik untuk mempertahankan suhu penyajian adalah dengan bean
6. Prinsip alat bersih artinya setiap peralatan yang digunakan sepeti wadah dan
tutupnya, dus, pring, gelas, mangkuk harus bersih dan dalam kondisi baik. Bersih
artinya sudah dicuci dengan cara yang hygienis. Baik artinya utuh, tidak rusak atau
cacat dan bekas pakai. Tujuannya untuk mencegah penularan penyakit dan
7. Prinsip handling artinya setiap penanganan makanan maupun alat makan tidak
kontak langsung dengan anggota tubuh terutama tangan dan bibir. Tujuannya
adalah:
sanitasi agar makanan tersebut tidak menjadi sumber penularan penyakit bagi
misalnya kebersihan bahan makanan yang diolah sebagai makanan untuk pasien
Kesehatan makanan selain ditentukan oleh proses pembuatan dan orang yang
pembuatan makanan dan pada penyelenggaraan makanan pada rumah sakit yang
harus di perhatikan adalah bahan makanan harus dalam kondisi yang baik, tidak
rusak, dan tidak membusuk. Setiap bahan makanan yang mengalami kerusakan,
makanan yang tinggi kandungan proteinnya akan memiliki tanda kerusakan yang
karbohidratnya.
Ada 4 hal pokok yang harus diperhatikan dalam pengolahan makanan (Depkes
RI, 2005) :
1. semua kegiatan pengolahan makanan harus dilakukan dengan cara terlindung dan
sejenisnya.
3. Setiap tenaga pengolah makanan pada saat bekerja harus memakai celemek/apron,
tutup rambut, sepatu dapur, tidak merokok, tidak makan atau menguyah, tidak
memakai perhiasan kecuali cincin kawin yang tidak berhias, tidak menggunakan
peralatan dan fasilitas yang bukan untuk keperluan, selalu mencuci tangan sebelum
bekerja, selalu mencuci tangan sebelum dan setelah keluar dari kamar mandi, selalu
memakai pakaian kerja yang bersih yang tidak dipakai di luar rumah sakit.
4. Tenaga pengolah makanan harus memiliki sertifikat vacsinasi chotypa dan baku
b. Penyajian Makanan
Penyajian makanan harus memenuhi persyaratan sanitasi, yaitu bebas dari
kontaminasi, bersih dan tertutup, serta dapat memenuhi kebutuhan diet pasien di
2004) adalah :
3. Makanan jadi yang siap saji harus ditempatkan pada peralatan yang bersih.
4. Penyajian dilakukan dengan prilaku yang sehat dan prilaku yang bersih.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
diproduksi yang telah diporsikan berdasarkan jumlah dan jenis diet pasien. Tujuan
kontaminasi, bersih dan tertutup, serta dapat memenuhi kebutuhan diet pasien di
2004) adalah :
3. Makanan jadi yang siap saji harus ditempatkan pada peralatan yang bersih.
4. Penyajian dilakukan dengan prilaku yang sehat dan prilaku yang bersih.
B. SARAN
Saran kami yaitu agar petugas rumah sakit bagian makanan selalu menjaga higien
dan sanitasi dalam pendistribusian dan penyajian makanan buat pasien karena