Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS KESADAHAN AIR TANAH DI KECAMATAN TOROH

KABUPATEN GROBOGAN PROPINSI JAWA TENGAH


PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Derajat S-1 Program Studi
Geografi dan Memperoleh Gelar Sarjana

Diajukan Oleh:
NAMA : Nining Setyaningsih
NIM : E 100.090.031

FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ANALISIS KESADAHAN AIR TANAH DI KECAMATAN TOROH
KABUPATEN GROBOGAN PROPINSI JAWA TENGAH
Analysis Of Groundwater Hardness
In The District Toroh Grobogan Central Java Province

Nining Setyaningsih*1, Alif Noor Anna2, dan Munawar Cholil2


1
Mahasiswa Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta
2
Staf Pengajar Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jl. A. Yani
Tromol Pos 1 Pabelan, Surakarta, Jawa Tengah 57102
*
Email : kenzie_nh07@yahoo.com

ABSTRAK
Mayoritas masyarakat di Kecamatan Toroh menggunakan air tanah untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangga. Peralatan rumah tangga yang digunakan untuk
merebus air tanahnya terdapat endapan kerak. Hal tersebut diduga kesadahan air
tanahnya cukup tinggi. Oleh karena itu, air harus diendapkan dan disaring terlebih
dahulu sebelum digunakan sebagai air minum atau memasak. Gejala kesadahan air yang
tinggi juga dapat diamati dari sabun yang sulit berbusa. Akibatnya, masyarakat
menambahkan detergent cukup banyak untuk keperluan mencuci. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis agihan kesadahan air tanah dan untuk mengidentifikasi
jenis kesadahan air tanah di Kecamatan Toroh. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode survei. Unit analisa yang digunakan adalah satuan bentuklahan. Teknik
pengambilan sampel air tanah secara purposive random sampling. Analisa pada
penelitian ini adalah analisis deskriptif komparatif. Hasil penelitian menunjukkan
daerah penelitian termasuk dalam klasifikasi air yang sadah. Kadar kesadahan air tanah
tertinggi yang melebihi standart berada pada satuan bentuklahan D1 yaitu sebesar
554,1 mg/L dan tingkat kesadahan terendah pada satuan bentuklahan S7 yaitu sebesar
150,5 mg/L. Jenis kesadahan sementara tertingi pada satuan bentuklahan D1 yaitu
sebesar 371,9 mg/L dan terendah pada satuan bentuklahan S7 yaitu sebesar 46,2 mg/L.
Jenis kesadahan tetap tertinggi pada satuan bentuklahan S5 yaitu sebesar 222,6 mg/L
dan terendah yaitu 0 pada satuan bentuklahan F1.

Kata kunci : kesadahan, air tanah, bentuklahan


ABSTRACT
Majority people in Subdistrict Toroh use Groundwater for fulfii the needs household.
The household equipment that used for boil the water be found sediment.. If hard water is used
for washing will be difficult foaming detergent that will lead to waste and if the water boil will
cause the crust on household appliances. Indication of the water that a high hardness alsa
could watch closely from soap that is a difficult be full of foam. Finally, the society added too
much detergent for washing needed. This study aims to analyze distribution water hardness to
identify the type of soil and ground water hardness in District Toroh . The method used was a
survey method . The unit is the unit used analyst landforms . Groundwater sampling technique
purposive random sampling . The analysis in this study is a comparative descriptive analysis .
The results showed the classification of research areas including water hardness . The highest
groundwater hardness levels in excess of standards that are in D1 is 554.1 mg / L and the
lowest hardness in the hills on landforms S7 is 150.5 mg / L. Type while the highest hardness
on landforms D1 is 371.9 mg / L and the lowest on landforms S7 is 46.2 mg / L. Type hardness
remains highest on landforms S5 is 222.6 mg / L , and the lowest is 0 mg/L on landforms F1.

Keywords : hardness , groundwater , landform


1

PENDAHULUAN
Kesadahan merupakan salah satu Rumusan Masalah
parameter kimia yang dapat mengurangi 1. Bagaimana agihan kesadahan air tanah
kualitas air tanah. tingkat kesadahan air di daerah penelitian?
pada dasarnya ditentukan oleh jumlah 2. Bagaimana jenis kesadahan air tanah di
kalsium ( ) dan magnesium ( ). daerah penelitian?
Kesadahan air diklasifikasikan menjadi dua,
yaitu kesadahan sementara dan kesadahan Tujuan Penelitian
tetap. Kesadahan sementara disebabkan 1. Untuk menganalisis agihan kesadahan
oleh adanya senyawa-senyawa bikarbonat air tanah daerah penelitian.
( ) yang terdapat dalam air, sedangkan 2. Untuk mengidentifikasi jenis
kesadahan tetap disebabkan oleh adanya kesadahan air tanah daerah peneliian.
senyawa-senyawa karbonat.
Kadar kesadahan yang tinggi dalam air KAJIAN PUSTAKA
dapat menimbulkan masalah bagi rumah Air tanah adalah air yang terdapat
tangga. Air yang sadah jika digunakan dibawah permukaan tanah yang
untuk mencuci akan sulit berbusa sehingga menempati zone jenuh air, yaitu formasi
akan menyebabkan pemborosan detergen geologi yang mampu mengandung dan
dan jika air didihkan akan menimbulkan meluluskan air (Todd 1980 dalam Yuli
kerak pada peralatan rumah tangga. Priyana, 2008). Kondisi tanah yang
97,5 % masyarakat di Kecamatan mengandung batuan gamping.
Toroh menggunakan air tanah yang menyebabkan tingkat kesadahan air
diperoleh dari sumur untuk air minum tanahnya relatif tinggi (keras). Air tanah
maupun kebutuhan rumah tangga lainnya, di daerah batuan gamping mengandung
dan 2,5 % sisanya menggunakan air ion-ion Ca2+ dan Mg2+ dalam jumlah yang
PDAM. Daerah penelitian merupakan cukup besar. Kondisi tanah yang
wilayah dengan batuan penyusun berupa mengandung batu granit, air tanahnya
batuan sedimen karbonat. Mineral utama memiliki derajat kesadahan yang rendah
penyusun batuan karbonat adalah kalsium karena mengandung unsur (mineral) CO2
dan magnesium. Diduga daerah penelitian dan HCO3-.
memiliki nilai kesadahan yang tinggi. Kesadahan atau hardness adalah
Pada survei awal yang dilakukan, salah satu sifat kimia yang dimiliki oleh
peneliti melihat keadaan kamar mandi dan air. Penyebab air menjadi sadah adalah
alat rumah tangga yang dipakai untuk karena adanya ion-ion Ca2+ dan Mg2+,
merebus air terdapat banyak endapan atau dapat juga disebabkan karena adanya
gamping. Oleh karena itu, air harus ion-ion lain dari polyvalent metal (logam
diendapkan dan disaring terlebih dahulu bervalensi banyak) seperti Al, Fe, Mn, Sr
sebelum digunakan sebagai air minum atau dan Zn dalam bentuk garam sulfat, klorida
memasak. Atas dasar latar belakang yang dan bikarbonat dalam jumlah kecil (Hefni
sudah diuraikan tersebut, peneliti tertarik Effendi, 2003).
untuk melakukan penelitian dengan judul
Analisis Kesadahan Air Tanah di METODE PENELITIAN
Kecamatan Toroh Kabupaten Metode penelitian yang digunakan
Grobogan dalam penelitian ini adalah metode survei
2

(observasi dan analisis hasil laboratorium). geologi yang bersumber dari BIG;
Satuan bentuk lahan digunakan sebagai data topografis diperoleh dari peta
satuan pengambilan sampel air tanah dengan RBI yang bersumber dari BIG; data
pertimbangan bahwa sampel air yang diambil administrasi diperoleh dari interpetasi
adalah sumur yang ada di pemukiman peta RBI.
penduduk yang aktif digunakan. b. Data Primer meliputi: Sampel air
tanah, data ketinggian tempat dan data
1. Pengambilan Sampel kedalaman muka air tanah.
Teknik pengambilan sampel air tanah
secara purposive random sampling, artinya 3. Pengolahan Data
pengambilan sampel secara acak dengan
pertimbangan tertentu yaitu sampel diambil a. Pengolahan data spasial menggunakan
dari sumur di sekitar pemukiman penduduk software ArcGIS 10
yang masih aktif digunakan untuk memenuhi b. Pelaksanaan meliputi: pengambilan
kebutuhan rumah tangga, sampel diambil sampel air tanah, pengukuran
pada daerah yang mudah dijangkau serta ketingggian tempat, dan pengukuran
harus mewakili populasi yang ada. Bentuk kedalaman muka air tanah.
lahan yang ada di daerah penelitian ada 4 c. Analisis data laboratorium dilakukan
macam. Masing-masing bentuk lahan akan pada sampel air tanah untuk dapat
diambil 2 sampel dari air sumur yang mengetahui tingkat dan jenis
berbeda. kesadahan pada setiap bentuk lahan.
Analisis tingkat kesadahan air tanah
Tabel 1 Jumlah Sampel Sumur Daerah Penelitian dilakukan dengan menggunakan yaitu
No. Bentuk Lahan Jumlah Permen Kesehatan No. 907 Tahun
Sampel
1. Dataran Aluvial (F1) 2 2002 Tentang Standart Kualitas Air
2. Perbukitan Sinklinal Berbatuan Napal 2 Bersih dan Air Minum. Yang
Terkikis Sedang (S7) menjelaskan bahwa kadar maksimal
3. Perbukitan Antiklinal Berbatuan Napal 2
Bersisipan Lanau Terkikis Kuat (S5) kesadahan yang diijinkan untuk air
4. Perbukitan Denudasional Berbatuan 2 minum dan air bersih adalah 500 mg
Napal Terkikis Kuat (D1) perliter.
Jumlah Total 8
Sumber : Interpetasi Peta Geologi, Peta Topografi
d. Klasifikasi data digunakan untuk
Kecamatan Toroh dan survey lapangan mengelompokkan data kesadahan air
tanah disetiap bentuk lahan agar
2. Jenis dan Sumber Data dengan mudah untuk dilakukan
Data yang diperlukan dalam penelitian analisis. Dasar klasifikasi yang akan
ini meliputi data primer dan data sekunder. digunakan adalah sebagaimana tersaji
Data sekunder merupakan data yang telah pada Tabel 2.
tersedia di instansi-instansi, baik pemerintah
maupun swasta. Sedangkan yang dimaksud
dengan data primer adalah data yang perlu
diambil langsung dilapangan.
a. Data Sekunder meliputi : data struktur
litologi diperoleh dari interpetasi peta
3

Tabel 2 Klasifikasi Tingkat Kesadahan


Kesadahan (mg/L
CaCO3) Klasifikasi Perairan

<50 Rendah

50-150 Sedang

150-300 Sadah

>300 Sangat Sadah

Sumber : Peavy et al, 1985 dalam Hefni effendi, 2003

e. Jenis kesadahan air tanah di daerah klasifikasi tingkat kesadahan


penelitian dapat ditentukan dengan (peavey at,al 1985), sehingga akan
persamaan di bawah ini (Boyd, 1988 didapat nilai kesadahan air tanah.
dalam Hefni Effendi, 2003) : Setelah itu membandingkan nilai
kesadahan sampel air tanah dari sumur
1. Kesadahan sementara dapat yang satu dengan lainnya untuk
diketahui jika : mengetahui jenis dan tingkat kesadahan
Alkalinitas total < kesadahan dari setiap satuan bentuk lahan.
total
Maka kesadahan sementara= HASIL PENELITIAN
alkalinitas total Kesadahan Daerah Penelitian
Alkalinitas total kesadahan Air tanah pada daerah penelitian
total mempunyai sifat sadah yang berbeda-
Maka kesadahan sementara= beda. Berdasarkan klasifikasi menurut
Peavy et al, 1985, kesadahan air tanah di
kesadahan total
daerah penelitian termasuk dalam kategori
2. Kesadahan tetap dapat diketahui sadah hingga sangat sadah. Besarnya
jika : konsentrasi kesadahan air tanah di
Kesadahan tetap = kesadahan daerah penelitian dapat dilihat pada
total kesadahan sementara Tabel 3.
Tingginya konsentrasi kesadahan
4. Analisis Data pada Tingginya konsentrasi kesadahan
Analisis yang digunakan dalam air tanah, disebabkan oleh jenis batuan
penelitian ini adalah deskriptif yang ada pada daerah penelitian. batuan
komparatif yaitu dengan melakukan penyusun utama adalah batuan sedimen
analisis kimia di laboratorium terhadap klastis terutama batuan napal. Batuan
sampel air tanah yang diambil dari napal adalah kalsium karbonat atau
sumur di sekitar penduduk. Teknik yang kapur kaya lumpur atau batu kapur yang
dilakukan yaitu dengan mengandung sejumlah variabel tanah
membandingkan data hasil sampel yang liat.
telah diuji laboratorium dengan tabel
4

Berdasarkan Permen Kesehatan No. batuan yang ada pada satuan bentuklahan
907 Tahun 2002 tentang standart ini. Bentuklahan D1 memiliki jenis tanah
Kualitas Air Bersih dan Air Minum, yaitu regosol yang berasal dari bahan
standar baku maksimal kadar kesadahan induk kapur dan napal yang cenderung
dalam air adalah 500 mg/L, maka rata- banyak mengandung mineral kalsium
rata keadaan kesadahan pada semua karbonat. Material penyusun batuan
sampel masuk dalam kategori masih berupa batu gamping tuffan, batu pasir
layak untuk air minum, kecuali pada tuffan dan napal di bagian atas, yang
satuan bentuk lahan D1 tepatnya di Desa dalam hal ini material tersebut
Genengsari yang memiliki konsentrasi merupakan material yang kaya akan
kesadahan sebesar 554 mg/L. Hal ini kalsium.
disebabkan oleh jenis tanah dan material

Tabel 3 Kesadahan Air Tanah Daerah Penelitian


Satuan Nomor Lokasi Sampel Kesadahan Klas Air
Bentuk Lahan Sampel (mg/L)
F1 1 Desa Kenteng 205,5 Sadah
F1 2 Desa Boloh 214,7 Sadah
S7 3 Desa Tunggak 168,8 Sadah
S7 4 Desa Plosharjo 150,5 Sadah
D1 5 Desa Genengsari 315,6 Sangat Sadah
D1 6 Desa Genengsari 554,1 Sangat Sadah
S5 7 Desa Sindurejo 211,0 Sadah
S5 8 Desa Genengadal 407,3 Sangat Sadah
Sumber: Hasil Laboratorium

554,1
Kesadahan Air Tanah

600
407,3
400 315,6
205,5 214,7 211
168,8 150,5
200

0
1 2 3 4 5 6 7 8
Nomor Sampel

Hasil Penelitian

Gambar 1 Grafik Batang Kesadahan Air Tanah


5

Gambar 2 Peta Agihan Kesadahan Airtanah di Kecamatan Toroh

Jenis Kesadahan masing-masimg sampel air tanah di daerah


Dengan menggunakan persamaan penelitian dapat diketahui dan dilihat pada
menurut Boyd maka jenis kesadahan pada Tabel 4.

Tabel 4 Jenis Kesadahan Air Tanah Daerah Penelitian


Satuan Bentuk Nomor Lokasi Sampel Jenis Kesadahan
Lahan Sampel (mg/L)
Sementara Tetap
F1 1 Desa Kenteng 205,5 0
F1 2 Desa Boloh 184,7 30
S7 3 Desa Tunggak 82,1 86,7
S7 4 Desa Plosharjo 46,2 104,3
D1 5 Desa Genengsari 307,8 7,8
D1 6 Desa Genengsari 371,9 182,2
S5 7 Desa Sindurejo 211,0 0
S5 8 Desa Genengadal 184,7 222,6
Sumber: Hasil Laboratorium

371,9
400
307,8
Kesadahan Air Tanah

300
205,5 211 222,6
184,7 182,2 184,7
200
104,3
100 82,1 86,7
30 46,2
0 7,8 0
0
1 2 3 4 5 6 7 8
Nomor Sampel
Kesadahan Sementara Kesadahan Tetap
Gambar 3 Grafik Batang Jenis Kesadahan Air Tanah
6

Gambar 4 Peta Jenis Kesadahan Airtanah di Kecamatan Toroh

Perbedaan konsentrasi jenis jenis kesadahan sementara yang lebih tinggi


kesadahan pada setiap bentuklahan dari pada kesadahan tetapnya, dan 3 air
disebabkan oleh faktor topografi, material tanah lainnya memiliki jenis kesadahan
batuan, dan perkembangan tanah. Hasil tetap lebih tinggi dibandingkan kesadahan
perhitungan menunjukkan bahwa dari 8 air sementara. Untuk lebih jelasnya dapat
tanah yang diambil, 5 diantaranya memiliki dilihat pada Tabel 5 dan Tabel 6.
Tabel 5 Bentuklahan yang Memiliki
Kesadahan Sementara Lebih Besar Dibanding Kesadahan Tetap
Satuan No Lokasi Sampel Jenis Kesadahan
Bentuklahan Sampel (mg/L)
Sementara Tetap

F1 1 Desa Kenteng 205,5 0


F1 2 Desa Boloh 184,7 30
D1 5 Desa Genengsari 307,8 7,8
D1 6 Desa Genengsari 371,9 182,2
S5 7 Desa Sindurejo 211,0 0
Sumber: Analisis Hasil Laboratorium.

Dari tabel 5 di atas diketahui bahwa yaitu di Desa Boloh memiliki kesadahan
konsentrasi kesadahan sementara pada sementara sebesar 184,7 mg/L sedangkan
satuan bentuklahan F1 lebih tinggi kesadahan tetapnya 30 mg/L. Hal ini
dibandingkan kesadahan tetapnya. Air karena bentuklahan F1 memiliki jenis
tanah pada no 1 yaitu di desa Kenteng tanah masih muda, belum mengalami
memiliki kesadahan sementara 205,5 mg/L perkembangan, berasal dari material
dan kesadahan tetap 0. Air tanah pada no 2 lempung. Pada dasarnya lempung hanya
7

sedikit mengandung mineral kalsium intensif. Tanah regosol juga memiliki sifat
karbonat (CaCO3), akan tetapi lempung permeabilitas yang tinggi, sehingga
memiliki permeabilitas sangat lambat kemampuan meloloskan air sangat besar.
sehingga kapasitas menahan air juga sangat Selain batuan dan jenis tanah, topografi
besar. Selain faktor batuan dan jenis tanah, yang dimiliki bentuklahan ini juga
bentuklahan ini juga memiliki topografi mempengaruhi tingginya kesadahan
datar, sehingga air tanah juga bergerak sementara. Bentuklahan D1 memiliki
lebih lambat. Faktor-faktor tersebut yang topografi yang curam, hal ini menyebabkan
menyebabkan jenis kesadahan sementara gerak massa terjadi secara intensif, dan air
air tanah lebih tinggi dibandingkan tanah bergerak relatif lebih cepat menuju
kesadahan tetapnya. wilayah yang lebih rendah. Faktor-faktor
Dari tabel 5 di atas konsentrasi tersebut yang mengakibatkan konsentrasi
kesadahan sementara pada bentuklahan D1 kesadahan air tanah lebih tinggi
juga lebih tinggi dibandingkan kesadahan dabandingkan dengan kesadahan tetapnya.
tetapnya. Air tanah di Desa Genengsari Pada bentuklahan S5 juga memiliki
pada no 5 memiliki kesadahan sementara konsentrasi kesadahan sementara lebih
307,8 mg/L sedangkan kesadahan tetap tinggi dibandingkan kesadahan tetapnya.
sebesar 7,8 mg/L dan pada air tanah no 6 Air tanah pada no 7 yaitu di Desa
yang memiliki nilai kesadahan sementara Sindurejo memiliki konsentrasi kesadahan
371,9 mg/L sedangkan kesadahan tetapnya sementara sebesar 211,0 mg/L, sedangkan
sebesar 182,2 mg/L. Hal ini disebabkan kesadahan tetapnya 0. Hal ini disebabkan
karena bentuklahan D1 memiliki material karena material batuan terdiri dari batu
batuan berupa selang-seling kalkarenit, napal bersisipan batu pasir tuffan
batu gamping tuffan, batu pasir tuffan dan gampingan, batu lanau dan batu pasir
napal di bagian atas; dan biokalkarenit di kerikilan, yang kaya akan kandungan
bagian bawah. Memiliki jenis tanah regosol kalsium. Bentuklahan ini memiliki jenis
yang berasal dari bahan induk kapur dan tanah yang masih muda dan belum
napal. Material batuan dan bahan induk mengalami perkembangan profil tanah,
tanah tersebut, banyak mengandung sehingga menyebabkan kontak air tanah
mineral kalsium karbonat. Jenis tanah kurang intensif. faktor tersebut yang
regosol merupakan tanah yang masih menyebabkan jenis kesadahan sementara
muda, belum mengalami perkembangan pada bentuklahan ini lebih tinggi
profil, sehingga kontak air tanah dengan dibandingkan kesadahan tetapnya.
batuan dan bahan induk tanah kurang
Tabel 6 Bentuklahan yang Memiliki
Kesadahan Tetap Lebih Besar Dibanding Kesadahan Sementara.
Satuan No Lokasi Jenis Kesadahan (mg/L)
Bentuklahan Sampel Sampel
Tetap Sementara
S7 3 Desa Tunggak 86,7 82,1
S7 4 Desa Plosoharjo 82,1 46,2
S5 8 Desa Genengadal 222,6 184,7
Sumber: Hasil Analisis Laboratorium
8

Dari Tabel 6 di atas diketahui bahwa


pada satuan bentuklahan S7 memiliki nilai KESIMPULAN
kesadahan tetap lebih tinggi dibandingkan 1. Konsentrasi kesadahan air tanah di daerah
kesadahan sementara. Air tanah pada no 3 yaitu penelitian termasuk pada klasifikasi tinggi
di Desa Tunggak memiliki nilai kesadahan dan termasuk dalam golongan air yang
tetap sebesar 86,7 mg/L sedangkan kesadahan sadah hingga sangat sadah. Penyebab
sementara sebesar 82,1 mg/L dan air tanah no tingginya tingkat kesadahan, karena jenis
4 di Desa Plosoharjo memiliki nilai kesadahan batuan yang ada pada daerah penelitian
tetap sebesar 82,1 mg/L sedangkan kesadahan berupa batuan napal. Kesadahan air tanah
sementara sebesar 46,2 mg/L. Besarnya nilai pada bentuklahan Perbukitan Denudasional
kesadahan tetap karena topografi, material Berbatuan Formasi Anggota Klitik Terkikis
batuan dan jenis tanah. Bentuklahan S7 Kuat (D1) kurang baik untuk di konsumsi
memiliki topografi yang landai dan merupakan karena melebihi standart baku yang telah
wilayah pengendapan dari daerah di atasnya. ditetapkan yaitu 554,1 mg/L. Hal ini
Jenis tanah pada bentuklahan ini adalah disebabkan bentuklahan D1 memiliki jenis
grumusol, tanah ini sudah mengalami tanah yaitu regosol yang berasal dari bahan
perkembangan profil yang mempunyai lapisan induk kapur dan napal yang cenderung
tebal, sehingga kontak air tanh dengan batuan banyak mengandung mineral kalsium
berlangsung lebih intensif. Tanah grumusol karbonat. Material penyusun batuan berupa
juga memiliki sifat permeabilitas yang sangat batu gamping tuffan, batu pasir tuffan dan
lambat sehingga kemampuan meloloskan air napal di bagian atas, yang dalam hal ini
sangat kecil dan kapasitas menahan air sangat material tersebut merupakan material yang
besar. Faktor-faktor tersebut yang kaya akan kalsium.
menyebabkan kesadahan tetap pada 2. Faktor yang paling dominan yang
bentuklahan ini lebih tinggi dibandingkan mempengaruhi besar-kecilnya konsentrasi
kesadahan sementara. jenis kesadahan sementara dan kesadahan
Bentuklahan S5 yaitu air tanah pada no 8 tetap adalah faktor perkembanag tanah yang
tepatnya di Desa Genengadal juga memiliki ada pada setiap bentuklahan.
nilai kesadahan tetap 222,6 mg/L, lebih tinggi - Bentuklahan yang memiliki kesadahan
dibandingkan kesadahan sementara sebesar sementara lebih tinggi dibandingkan
184,7 mg/L. Hal ini karena bentuklahan S5 kesadahan tetapnya, disebabkan karena
memiliki material batuan yang terdiri dari jenis tanah pada bentuklahan tersebut
perselingan batu lanau, batu lempung dan batu masih muda dan belum mengalami
pasir gampingan pada bagian bawah. Bagian perkembangan profil tanah.
atas terdiri dari napal bersisipan batu pasir - Bentuklahan yang memiliki kesadahan
tufaan gampingan, batu lanau dan batu pasir tetap lebih tinggi dibandingkan
kerikilan. Memiliki jenis tanah regosol yang kesadahan sementaranya, disebabkan
berasal dari bahan induk kapur dan napal, yang karena jenis tanah pada bentuklahan
dalam hal ini material dan bahan induk tersebut tersebut sudah mengalami
banyak mengandung mineral karbonat. perkembangan profil tanah.
9

DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Hefni, 2003. Telaah Kualitas Sulistyani (Ed). 2011. Uji Kesadahan Air
Air.Yogyakarta : Kanisius. Tanah di Daerah Sekitar Pantai
Halim T, M Anas. 2010. Evaluasi Kualitas Kecamatan Rembang Propinsi
Air Tanah Untuk Air Minum di Jawa Tengah. Yogyakarta:
Kecamatan Grogol Kabupaten Fakultas Matematika dan Ilmu
Sukoharjo Tahun 1991 dan Tahun Pengetahuan Alam Universitas
2007 (Studi Perbandingan dengan Negeri Yogyakarta. (Online),
Hasil Penelitian Tahun 2007). (diakses tanggal 03 April 2013,
Skripsi. Surakarta : Fakultas http://staff.uny.ac.id)
Geografi Universitas Suripin. 2002. Pelestarian Sumber Daya
Muhammadiyah Surakarta. Tanah dan Air. Yogyakarta : Andi
Priyana, Yuli. 2008. Diktat Kuliah Air Yogyakarta.
Tanah. Surakarta: Fakultas Yunus, Hadi Sabari. 2010. Metodologi
Geografi Universitas Penelitian Wilayah
Muhammadiyah Surakarta. Kontemporer.Yogyakarta: Pustaka
Suyono.(2003). Hidrologi Untuk Pelajar.
Pengairan. Jakarta : Pradnya
Paramita.

Anda mungkin juga menyukai