Anda di halaman 1dari 14

Skip to content

GIGIHDWIPRANOWO
makalah praktek industri II
Tentang sistem stater pada
kendaraan
Posted on 5 Februari 2015 by gigihdwipranowo

LAPORAN PRAKTEK

INDUSTRI II

SISTEM STATER PADA KENDARAAN

Laporan ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Untuk
Mengikuti Akhir Semester 1

Disusun oleh :

Nama : GIGIH DWI PRANOWO

NIM : A14021

Program studi : TEKNIK OTOMOTIF


POLITEKNIK INDONUSA SURAKARTA

2015

PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikanrahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini merupakan salah satu tugas Disuun untuk memenuhi tugas
mata Teknik Listrik dan Elektronika Lanjut. Dalam makalah ini penulis
membahas mengenai Sistem Listrik Starter yang di dalamnya berisi
pembahasan tentang pengertian, prinsip kerja, Komponen dan lain lain
Dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari adanya berbagai
kekurangan, baik dalam isi materi maupun penyusunan kalimat. Namun
demikian, perbaikan merupakan hal yang berlanjut sehingga kritik dan
saran untuk penyempurnaan makalahini sangat penulis harapkan.
Akhirnya penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membaca dan mempelajari makalah ini.

Surakarta, 1 Februari 2015

Penyusun

GIGIH DWI PRANOWO

NIM :
A14021
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. i

DAFTAR ISI.
ii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang 1
2. Tujuan 1

BAB II TINJAUAN UMUM

A.Sejarah Berdirinya Bengkel


AARZ 1

B.Struktur Bengkel
AARZ.. 1

BAB III PEMBAHASAN

1. Pengertian sistem stater 2


2. Fungsi sistem stater. 3
3. Jenis sistem stater. 4
4. komponen sistem stater 8
5. Type motor stater 9
6. Cara kerja sistem stater . 9
BAB IV PENUTUP

1. Kesimpulan. 13
2. Saran..
13

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Suatu mesin tidak dapat mulai hidup (start) dengan serndirinya, maka
mesin tersebut memerlukan tenaga dari luar untuk memutarkan poros
engkol dan membantu untuk menghidupkan.Hal itulah yang
menyebabkan keharusan adanya sistem starter pada kendaraaa, mobil
padaumumnya menggunakan motor listrik yang digabungkan dengan
magnetic switch yangmemindahkan gigi pinion yang berputar kering gear
yang dipasangkan ke padabagian luar dari fly wheel, sehingga ring gear
berputar ( dan juga poros engkol ).

2. TUJUAN
Adapun tujuan yang hendak dicapai setelah mempelajari makalah ini,
yaitu sebagai berikut:

1. Mahasiswa dapat
2. sistem stater mengetahui pengertian dan fungsi sistem stater secara
umum .
3. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja sistem stater secara umum .
4. Mahasiswa dapat mengetahui komponen-komponen

BAB II

TINJAUAN UMUM

A.Sejarah Berdirinya Bengkel AARZ

Pada awalnya om mursid telah belajar kursus di HMTC


Jogja(hartomo mecanical training center) pada tahun 2005 selama 6 bulan
pada tahun 2007 bekerja di dieler yamaha putra utama motor selama 1
tahun.Setelah itu bekerja di sebuah dieler di Kalimantan selama setahun.
Kemudian setelah bekerja selama beberapa tahun di dieler akhirnya
merintis dan membuka bengkel sendiri pada tahun 2011, yang bernama
AARZ tech division yang beralamat dijalan Mangga 2 Jatisrono Wonogiri,
hingga sekarang AARZ memiliki 2 mekanik handal juga melayani servis
dan racing performance, serta sudah banyak mengikuti iven drag bike dan
roadrace, baik dalam kota maupun luar kota.

B.Struktur Bengkel AARZ

Struktur Organisasi Bengkel AARZ

Kepala lapangan

(Ariadi)
BAB III

PEMBAHASAN

1. Pengertian Sistem Starter


Sistem starter adalah bagian dari sistem pada kendaraan untuk memberikan
putaran awal bagi engine agar dapat menjalankan siklus kerjanya. Dengan
memutar fly wheel, engine mendapat putaran awal dan selanjutnya dapat
bekerja memberikan putaran dengan sendirinya melalui siklus pembakaran pada
ruang bakar.
2. Fungsi Sistem Starter
Mesin kendaraan tidak dapat hidup dengan sendirinya tanpa adanya alat
penggerak tenaga dari luar sebagai penggerak awal terjadinya proses pada
motor bakar. Sistem stater pada motor bakar dipasangkan berfungsi sebagai
penggerak awal sehingga mesin dapat melakukan proses pembakaran didalam
ruang bakar. Motor stater sebagai penggerak mula harus dapat mengatasi
tahanam-tahanan motor misalnya :
1. Tekanan kompresi
2. Gesekan pada semua bagian yang bergerak
3. Hambatan dari minyak pelumas , sewaktu masih dingin kekentalannya.
3. Jenis Sistem Starter
1. Starter Mekanik
Adalah starter yang digerakkan dengan tenaga manusia, contohnya, kick starter
(starter kaki), slenger (starter untuk mesin diesel, dan beberapa type mobil
lama)
2. Starter Elektrik
Adalah starter yang sumber tenaganya berasal dari arus listrik. Starter jenis ini
banyak digunakan pada mobil dan saat ini banyak diaplikasikan pada sepeda
motor.
3. Strarter Pneumatik
Adalah starter yang sumber tenagannya dari udara yang bertekanan. Banyak
dipakai pada mesin-mesin kapal laut. Karena mesin kapal cukup besar, maka
digunakan starter jenis ini.

1. Komponen Sistem Starter


1. Komponen Utama Sistem Starter
a. Saklar starter
Berfungsi mengalirkan arus listrik ke relay starter
b. Relay starter
Berfungsi mengalirkan arus yang besar ke motor starter
c. Motor starter
Berfungsi merubah tenaga listrik menjadi momen putar

Gambar II.1. Motor Stater

2. Batteray
Berfungsi sebagai sumber arus listrik
2. Komponen Motor Starter
a. Field Coil ( Kumparan Medan)
Terbuat dari tembaga yang dililitkan pada core motor starter berfungsi untuk
membangkitkan medan magnet, akan tetapi pada beberapa jenis sepeda motor
biasanya pada motor starter sudah dilengkapi dengan magnet permanen jadi
tidak diperlukan field coil (kumparan medan) untuk membangkitkan medan
magnet.
b. Armature (jangkar)
Berfungsi merubah energy listrik menjadi energy mekanik, dalam bentuk gerak
putar atau sebagai penghasil momen putar.
Pada armature terdapat komutator yang bersentuhan langsung dengan brush
yang berfungsi sebagai terminal kumparan armature (jalan masuknya arus dari
brush).

Gambar II.2. Armature

1. Yoke dan Pole Core


Yoke(rumahan starter) berfungsi sebagai tempat untuk mengikatkan pole core.
Yoke terbuat dari logam yang berbentuk silinder.
Sedangkan pole core berfungsi untuk menopang field coil dan memperkuat
medan magnet yang ditimbulkan field coil.

Gambar II.3.Yoke, Pole Core, dan Field coil

1. Brush (Sikat)
Brush terbuat dari tembaga lunak, dan berfungsi untuk meneruskan arus listrik
dari field coil ke armature coil langsung ke massa melalui komutator. Umumnya
sarter memiliki empat buah brush, yang dikelompokkan menjadi dua.
Dua buah disebut dengan brush positif.
Dua buah disebut dengan brush negative.

Gambar II.4. Brush

1. Sarter Clutch
Sarter clutch berfugsi untuk memindahkan momen punter saft kepada roda
penerus, sehingga dapat berputar.Sarter clutch juga berfungsi sebagai
pengamandari armature coil bilamana roda penerus cenderung memutarkan
pinion gear

Gambar II.5. Starter Clutch

1. Sakelar Magnet (Magnetic Switch)


Sakelar magnet digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear
ke/dari roda penerus, sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada
sirkuitmotor starter melalui teminal utama.

Gambar II.6. Sakelar Magnet


1. Armetur Brake
Armature brake berfungsi sebagai pengereman putaran armature setelah lepas
dari perkaitan dengan roda penerus.

Gambar II.7. Armetur Brake

1. Driver Lever
Drive lever berfungsi untuk mendorong pinion gear kea rah posisi berkaitan
dengan roda penerus. Dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan roda
penerus.

Gambar II.8. Driver Lever

1. Type Motor Starter


Motor Starter Pada Kendaraan Terbagi Menjadi beberapa type, antara lain :
1. Conventional Type Starter Motor (pre-engaged)

Gambar II.9. Conventional Type Starter Motor (pre-engaged)

1. Kelebihan
Motor starter tipe Konvensional memiliki kelebihan sebagai berikut:
Kontruksi pada motor starter tipe Konvensional Armaturenya seporos dengan
pinion gear. Karena letak gigi pinion seporos dengan armature, maka putaran
gigi pinion dan putaran armature sama, jadi putarannya menghasilkan gaya
yang besar.
b. Kekurangan Motor starter tipe Konvensional memiliki kekurangan sebagai
berikut:

Karena letak gigi pinion seporos dengan armature, maka putaran gigi
pinion dan putaran armature sama, maka memerlukan tenaga listrik yang
besar untuk menggerakkan engine.

2. Reduction Type Starter Motor

Gambar II.10. Reduction Type Starter Motor

1. Kelebihan
Kontruksi pada motor starter tipe reduksi armaturenya tidak seporos dengan gigi
pinion tapi putaran dari armaturenya di reduksikan (diturunkan) oleh idle gear
sampai sepertiganya. Maka putaran yang dihaslkan sangat kuat karena memilki
idlle gear.
b. Kekurangan
Karena putaran angkernya direduksikan (diturunkan) maka putarannya tidak
cepat seperti pada motor starter tipe konvensional.
2. Cara Kerja Sistem Starter
1. Pada Saat Motor Switch On (ST)

Gambar II.15.Pada Saat Motor Switch On (ST)


Arus listrik mengalir :
a. Baterai > kontak > terminal 50 > hold coil >
massaSehingga : Ada kemagnetan yang menarik plunyer (ke kanan)

b. Baterai > kontak > terminal 50 > kumparan pull coil >
terminal C > Kumparan Medan > anker > massaSehingga:

1) Magnetik switch ,plunyer tertarik /aktif


2) Pinion maju dan berputar lambat (arus nya masih kecil, lewat
kontak)
3) Main Swtch mulai terhubung

2. Pada Saat Pinion Berkaitan Penuh

Gambar II.16.Pada Saat Pinion Berkaitan Penuh

Arus listrik mengalir :


a. Baterai > kontak > terminal 50 > kumparan penahan >
massa
b. Baterai > terminal B > terminal C > Kumparan medan >
kumparan angker > MassaSehingga:
Motor akan tertahan terkait dengan pinion dan berputar cepat (arus dari
battery langsung lewat main switch ke motor).
3. Pada Saat Starter Switch OFF

Gambar II.17.Pada Saat Starter Switch OFF


a. Baterai > Terminal B > Main switch > Terminal C >
Kumparan pull coil > Hold coil > Massa
b. Baterai > Terminal B > Main switch > Terminal C >
Kumparan medan angker > Massa
BAB IV

PENUTUP

1. Simpulan
Setelah menguraikan beberapa pembahasan diatas, maka sampailah kita pada
tahap kesimpulan. Dengan adanya berbagai pembahasan, maka dapat penulis
simpulkan bahwa :
1. Motor Starter, itu merupakan jenis rangkaian yang sangat berperan penting
dalam proses menghidupkan mesin kendaraan, berbagai komponen rangkaian
dalam Motor Starter tersebut masing masing memiliki kinerja yang saling
berkaitan satu dengan komponen komponen kendaraan.
2. Sistem starter berfungsi sebagai penggerak mula agar mesin bisa bekerja
dengan cara memutar poros engkol untuk melakukan kompresi awal.
2. Saran
Dari pembahasan dan simpulan diatas dapat dituiskan saran saran sebagai
berikut :
Dalam mempelajari Sistem Listrik Stater harus di pahami penuh, agar dapat
mengertahui hal hal yang terkecil, jika apabila ada masalah dalam sistem starter
dapat menyelesaikan dengan baik dan tepat

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Kelebihan dan kekurangan Motor
Starterhttp://pedabuntung.blogspot.com/2013/11/kelebihan-dan-
kekurangn-motor-starter.html. Diakses pada tanggal 4 Maret 2014 Pukul
15.30 WIB
Anonim. 2013. Makalah Sistem
Starter.http://adf.ly/3185334/banner/http://twinwap.blogspot.com/2013/02
/makalah-sistem-starter.html. Diakses pada tanggal 28 Februari 2014
Pukul 19.30 WIB
Anonim. 2013. Sistem Starter Sepeda Motor.http://teknikkendaraanringan-
otomotif.blogspot.com/2013/02/sistem-starter-sepeda-motor.html. Diakses
pada tanggal 4 Maret 2014 Pukul 20.00 WIB
Anonim. STARTER.http://icrixs.wordpress.com/pend-
otomotif/kelistrikan/sepeda-motor/starter/. Diakses pada tanggal 3 Maret
2014 Pukul 19.30 WIB
Hidayat, Rahmat. 2014. Sistem Starter Mobil.http://ki-
tapunya.blogspot.com/2014/02/sistem-starter-mobil.html. Diakses pada
tanggal 4 Maret 2014 Pukul 19.30 WIB

Tentang iklan-iklan ini


Bagikan ini:

Twitter

Facebook

Google

Tinggalkan komentar

Tinggalkan Balasan
Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan.Ruas yang wajib ditandai *

Komentar

Nama *

Surel *
Situs web

Beri tahu saya komentar baru melalui email.

Blog di WordPress.com. | Tema Edin.

Anda mungkin juga menyukai