Anda di halaman 1dari 2

II.

Cara Pengobatan Nabi menurut Petunjuk Nabi

Dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim diriwayatkan dari Abu Hazim bahwa
ia pernah mendengar Sahal bin Saad ditanya tentang cara pengobatan luka yang
dilakukan oleh Rasulullah pada perang Uhud. Ia mengisahkan bahwa pada
perang itu beliau terluka wajahnya dan tulang pipinya retak, bahkan topi besi
beliau juga pecah. Fatimah binti Rasulullah sendiri yang mencuci darah beliau,
sementara Ali bin Abi Thalib menuangkan air keatasnya dan tameng. Ketika
Fatimah melihat bahwa darah pada tubuh Rasulullah justru semakin bertambah
banyak mengalir, ia mengambil sepotong kain dan membakarnya. Setelah
menjadi abu, Fatimah menempelkan abu itu pada luka Rasulullah. Darah pun
berhenti mengalir karena abu kain yang dibuat dari merang.

Ternyata abu itu amat berkhasiat menghentikan darah pada luka karena
mengandung unsur pengering yang kuat namun tidak panas menggigit. Karena
obat pengering luka yang menggigit justru akan menguras darah. Bila abu
tersebut dicampur dengan cuka dan disemburkan ke hidung orang yang terkena
mimisan, darahnya juga akan berhenti.

Penulis Al-Qanun menandaskan, Merang amat berguna mengeringkan


luka dan mengobati luka yang masih basah sehingga mengering. Kertas Mesir
pada zaman dahulu dibuat dari bahan ini. Komposisi ini bersifat dingin dan
kering, sementara abunya berguna mengobati sariawan serta menghentikan
darah yang mengalir pada luka, bahkan bisa mencegah infeksi pada luka akibat
infeksi
Penulis :

1. Ulfiah Fairuz (111410200000


2. Sri Sumartini (11141020000079)
3. Widania Alifa (11141020000059)

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN SYARIEF HIDAYATULLAH


JAKARTA

PROGRAM STUDI FARMASI

Anda mungkin juga menyukai