Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA KLINIS

Biologi Molekuler I (Deoksihemoglobin dan Oksihemoglobin + HbCO)

Dosen pengampu :

Lina Elfita, M. Si., Apt.

Nurlaely Mida R., M. Biomed. Endah W., M. Biomed.

Chris Adyanto, M. Biomed., Ph.D.

Disusun oleh kelompok 2b

Maya Nur Amalia (11141020000039)

Khena Zuraeda (11141020000042)

Nuril Alifiani (11141020000043)

Rika Mardiah (11141020000051)

Muhammad Farhan Naufal Maas (11141020000052)

FarizAgusMahira (11141020000053)

Shoffiya Amaliya (11141020000056)

Sheila Sabrina (11141020000058)

Widania Alifa (11141020000059)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

NOVEMBER / 2016
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Manusia membutuhkan suplai O2 untuk proses respirasi sel,


dan membuang kelebihan CO2 sebagai limbah beracun produk dari
proses tersebut. Pertukaran gas antara O2 dengan CO2 dilakukan agar
proses respirasi sel terus berlangsung. Oksigen masuk kedalam tubuh
melalui perantaraan alat pernapasan yang berada di luar. Pada
manusia, alveolus yang terdapat di paru-paru berfungsi sebagai
permukaan untuk tempat pertukaran gas. Hemoglobin merupakan
protein yang terdapat di dalam sel darah merah (SDM) dan berfungsi
untuk mengikat dan membawa oksigen dari pari-paru ke seluruh
jaringan tubuh, mengikat dan membawa CO2 dari seluruh jaringan
tubuh ke paru- paru, memberi warna merah pada darah dan
mempertahankan keseimangan asam basa dari tubuh. Hemoglobin
merupakan protein tetramer kompak yang setiap monomernya terikat
pada gugus prostetik heme.

Hemoglobin yang terikat pada oksigen disebut hemoglobin


teroksigenasi atau oksihemoglobin (HbO2), sedangkan hemoglobin
tang telah melepaskan oksigen disebut deoksihemoglobin (Hb).
Hemoglobin juga dapat mengikat gas hasil pembakaran yang tidak
sempurna yaitu karbonmonoksida (CO) dan disebut karbonmonoksida
hemoglobin (HbCO). Ikatan Hb dengan CO 200 kali lebih kuat daripada
ikatan Hb dengan oksigen dan akibatnya Hb tidak dapat lagi mengikat,
membawa, dan mendistribusikan oksigen ke jaringan. Dalam keadaan
lain, hemoglobin tidak dapat mengikat oksigen disebut methemoglobin
(MetHb). Dalam bentuk ini Hb kehilangan fungsinya yang amat
penting. Beberapa derivate dari Hb, misalnya oksiHb, Hb, dan HbCO
dapat dibedakan dengan melakukan pengenceran, dan pada
pengenceran ini oksiHb terlihat berwarna merah kekuning-kuningan,
Hb berwarna merah kecoklatan dan HbCO berwarna merah terang
(carmine tint).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah hemoglobin dapat mengikat oksigen menjadi


oksihemoglobin (HbO2)?
2. Apakah oksihemoglobin (HbO2) dapat terurai kembali menjadi
O2 dan deoksihemoglobin (Hb)?
3. Apakah CO dapat mengikat hemoglobin menjadi HbCO?
1.3 Tujuan Praktikum
1. Memperlihatkan bahwa hemoglobin dapat mengikat oksigen
menjadi oksihemoglobin (HbO2)
2. Memperlihatkan bahwa oksihemoglobin (HbO2) dapat terurai
kembali menjadi O2 dan deoksihemoglobin (Hb).
3. Memperlihatkan bahwa CO dapat mengikat hemoglobin menjadi
HbCO.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
BAB III

METODOLOGI KERJA

3.1 Alat dan bahan

1. Pipet tets
2. Tabung reaksi
3. Darah
4. Pelarut stokes
5. NH4OH
6. Aquades

3.2 Cara Kerja

1. siapkan suspensi darah sebanyak 2 ml, dan masukkan kedalam tabung reaksi

2. tambahkan 6 ml aquades kedalam tabung reaksi tersebut.kocok pelan dan


amati warnanya

3. bagi larutan tersebut kedalam 2 tabung reaksi sama banyak , 4 ml untuk


tabung A dan 4 ml tabung B.

4. siapkan pelarut stokes sebnyak 2 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi ,


kemudian tambahakan 2 tetes NH 4OH dan kocok perlahan .dan tutupi tabung
reaksi tersebut

5. lalu masukkan 3 tetes pelarut stokest tersebut sebnyak 3 tetes kedalam


tabung B , amati warnanya dan bandingkan dengan tabung A. catat hasilnya
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


BAB V

KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai