Pembimbing :
Dr. Titut Harnaik, M.Kes
Oleh :
Nanik Wulandari (2008.04.0.0114)
Pricillia Levina (2010.04.0.0021)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HANGTUAH SURABAYA
2016
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya,
shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
keluarga dan para sahabatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
referat yang berjudul hubungan antara HBO dengan NO
Penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh
pebimbing, terutama kepada dr. Titut Harnanaik.Mkes terima kasih atas
bimbingan, saran, petunjuk dan waktunya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas ini.
Akhirnya, penulis berharap semoga referat ini dapat memberikan
manfaat pada pembaca. Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas ini
masih
jauh
mengharapkan
dari
kesempurnaan.
kritik
dan
saran
Dalam
yang
kesempatan
dapat
ini
penulis
membangun
demi
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Judul ...............................................................................................i
Kata pengantar................................................................................ii
Daftar isi.........................................................................................iii
BAB 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang................................................................1
BAB II Tinjauan Pustaka..................................................................2
2.1 Terapi oksigen hiperbarik.................................................2
2.1.1 definisi.............................................................2
2.1.2 fisiologi............................................................4
2.1.3 efek positif terapi HBO.....................................5
2.1.4 indikasi HBO....................................................6
2.1.5 kontra indikasi HBO..........................................9
2.2 Nitrit Oksida....................................................................12
2.2.1 struktur dan sifat kimia NO......................................12
2.2.2 biosintesis dan metabolisme NO.............................12
2.2.3 Fisiologi NO............................................................13
2.3 Hubungan terapi HBO dengan NO...................................17
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................20
Bab I
Pendahuluan
tersebut
pada
umumnya
menunjukkan
bahwa
terjadi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Fisiologi
2.1.3
Efek positif terapi HBO
a. Efek Mekanis
Mengurangi ukuran gelembung gas: Peningkatan tekanan oleh
efek mekanis langsung mengurangi ukuran gelembung gas
pada keadaan seperti emboli udara dan Decompression
Sickness(DCS).
b. Hiperoksigenasi
Stimulasi imun : Hiperoksigenasi mengakibatkan stimulasi imun
dengan mengembalikan fungsi sel darah putih, meningkatkan
kemampuan fagositik dan memediasi pembunuhan kuman oleh
neutrofil.
Neovaskularisasi : HBO2 mempercepat neovaskularisasi pada
area-area hipoksia dengan cara augmentasi aktivitas fibroblastic
yang turut membantu pertumbuhan kapiler.
Peningkatan fibroblast
Peningkatan osteoclast
Efek bakterisid : Terapi oksigen untuk efek bakterisidal terhadap
organisme
anaerobik
seperti
Clostridi
welchii,
dan
juga
suplai oksigen
Indikasi HBO
1. Ulkus yang tidak kunjung sembuh, kerusakan cangkok kulit: Lukaluka tersebut memiliki masalah dasar, yaitu hipoksia jaringan
dengan tekanan oksigen dibawah 20mmHg, sehingga rentan
terhadap infeksi. Efek dari HBO akan mengakibatkan peningkatan
kinerja leukosit dan aktivitas bakterisidal serta mendukung
fibroblast dan kolagen yang dibutuhkan untuk neovaskularisasi.
2. ATI: Terjadi jika suatu trauma mengakibatkan kerusakan sirkulasi.
Hal ini akan meningkatkan risiko nekrosis dan amputasi serta
infeksi. HBO meningkatkan oksigenasi jaringan dan mengurangi
edema. Terapi utama tetap pembedahan, namun HBO dapat
pembedahan,
dan
antibiotika
merupakan
pendekatan
menginhibisi
pertumbuhan
bakteri
anaerob,
dan
pengurangan
cairan,
paruh
ikatan
karboksihemoglobin.
8. Osteomyelitis: HBO meningkatkan tekanan oksigen pada tulang
dan jaringan dari hipoksia menjadi hiperoksia. Hal ini mendukung
angiogenesis, aktivitas leukosit, transport aminoglikosid, dan
aktivitas osteoklas dalam membuang tulang yang nekrosis.
10
hiperbarik
dapat
dikerjakan
tindakan
bedah
untuk
11
spontan
dalam
RUBT
yang
kamar
mengalami
tunggal
akan
12
mutlak diperlukan
keadaan
ini
tidak
boleh
jadi
Nitrit Oksida
Radikal bebas nitrogen oksida atau nitrit oksida merupakan molekul
kimia reaktif pada otot polos, menyebabkan vasodilatasi dan relaksasi otot
13
14
di
antaranya
otot
polos
traktus
respiratorius,2
traktus
susunan
gastrointestinal
15
saraf
pusat
dan
traktus
di
hipotalamus
anterior
berkaitan
dengan
ekskresi
hiperplasia
sel
otot
polos
vaskular,
oleh
karena
16
interferon-
(IFN-).
Selanjutnya
IFN-
akan
siap
Gambar 2.4
Aktifasi Sel Makrofag Sebagai Pencetus Sintesis NO (Eka, 2000).
Nitrogen oksida yang dihasilkan makrofag cenderung bersifat
sitostatik daripada sitosidal, pada kadar yang amat tinggi akan bersifat
sitosidal. Pada kadar NO tinggi akan berikatan dengan protein sel yang
mengandung ferrum heme ataupun non-heme. Enzim respirasi selular
(akonitase mitokondria, oksidoreduktase NADPH) merupakan protein
yang mengandung ferrum heme, sehingga ikatan NO dengan enzim ini
akan mengakibatkan gangguan respirasi selular. Semua itu menimbulkan
gangguan fungsi dan proliferasi sel (sitostatik). Sedangkan pada kadar
17
yang amat tinggi, NO tidak hanya berikatan dengan ferrum. Tapi akan
mencegah ferrum keluar dari sel sehingga menyebabkan kerusakan sel
(sitosidal) (Eka, 2000).
Selain makrofag, yang bisa menghasilkan NO sitotoksik akibat
paparan infeksi ialah sel neutrofil, astrosit dan mikroglial, kondrosit, sel
Kupffer, dan hepatosit. Sel otot polos vaskular juga dapat menghasilkan
NO dalam jumlah besar, selain oleh sel endotelnya. Ditemukan aktifitas iNOS dalam sel otot jantung pasien, karena itu diduga sel otot jantung juga
dapat menghasilkan NO (Eka, 2000).
2.3 Hubungan Terapi Oksigen Hiperbarik dengan Nitrogen Oksida
(NO)
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa terapi HBO memiliki efek
antiinflamasi dan immunosupresif karena terapi HBO mempengaruhi
pelepasan
berbagai
mediator
inflamasi
biologis
seperti
sitokin,
prostaglandin (PG), dan nitric oxyde (NO) (Al-Waili and Butler, 2006).
Gambar 2.5
Mediator dari proses biologi terhadap trauma (Al-Waili and Butler, 2006).
18
Gambar 2.6
Interaksi antara sitokin, prostaglandin, dan NO & efek oksigen hiperbarik
terhadap masing-masing substansi (Al-Waili and Butler, 2006)
Salah satu penelitian yang meneliti hubungan antara oksigen
hiperbarik dengan Nitrogen Oksida dilakukan oleh Chen tahun 2006 yang
meneliti efek dari pemberian terapi oksigen hiperbarik jangka pendek
terhadap sitokin, NO dan IGF pada pasien dengan diabetes mellitus tipe 2
. Penelitian ini terdiri dari 2 kelompok yaitu sukarelawan yang sehat dan
yang dengan DM tipe 2. Keduanya sama-sama diberikan terapi oksigen
hiperbarik 2,5 ATA selama 90 menit selama 3 hari berturut-turut. Hasil
yang
didapatkan
terapi
oksigen
hiperbarik
jangka
pendek
tidak
20
DAFTAR PUSTAKA
1. AL-Waili. S Noori.2006.Crhonic Wound Treatment and
Hyperbaric Medicine Center.New York.
2. Boikin, Joseph V. 2007. Hyperbaric oxygen therapy Mediate
increased Nitric Oxide Productin Assosiated With Wound
Healing. Virginia. NIH Public acces.
3. Chen- Shin-Jen, et Al.2006. Effect of Hyperbaric Oxigen
Treatment On Circulating Interleukin 8, Nitrite Oxide and
Insulin Like Growth Factors In Patients with tipe 2 Diabetes
Melitus.Chang-Jhung Cristian University.Taiwan.
4. Gunawijaya Eka.2000. Sari pediatri Volume 2. Denpasar
Lab. SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana.
5. Harle, Chatrine.2007.Nitric Oxide.Wound care Canada.
6. Ogami, Yusuke. 2007. The Effect of HBO on Regional Brain
and spinal Cord Level OF Nitric Oxide metabolites in Rat.
Washington, Elsevier.
7. Sahni,T.2003. Hyperbaric Oxygen Therapy: Current trends
and application.New Delhi.
8. Thom, Stephen R .2011. Hyperbaric Oxygen its mecanism
and efficacy.Philadhelpia NIH.
21