Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesehatan merupakan salah satu factor yang sangat penting dalam kehidupan

manusia, sebab tanpa dukungan kesehatan yang optimal, segala bentuk kegaitan atau

pola kehidupan yang tidak akan terlaksana dengan baik dan sempurna.

Masalah kesehatan yang dihadapi manusia sangatlah kompleks dan sangat

mempengaruhi satu dengan yang lain. Manusia sebagai makhluk yang holistic selalu

terjerumus kedalam ketidakpedulian atau ketidakberdayaan., bila unsure holisticnya

mengalami gangguan. Akhir-akhir ini banyak penyakit yang menyerang manusia

salah satunya hipertensi.

Hipertensi dikenal sebagai salah satu penyebab kematian sekitar juata jiwa jumlah

penduduk dewasa penderita hipertensi setelah usia remaja. Mereka yang menderita

hipertensi mempunyai resiko lebih besar bukan saja terhadap penyakit jantung tetapi

terhadap penyakit lain seperti penyakit syaraf, ginjal dan lain-lain. Makin tinggi

tekanan darah makin besar resikonya.

1.2. Tujuan Penulisan

a. Tujuan Umum

Agar pembaca dapat mengenal, mengetahui dan memahami apa sebenarnya

hipertensi dan bagaimana cara perawatan dan pengobatan serta dapat menjadi

pedoman dalam melaksanakan asuhan keperawatan selanjutnya.

b. Tujuan Khusus

Agar perawat dapat mengetahui tentang masalah hipertensi serta bagaimana

melaksanakan langkah-langkah proses keperawatan secara mendetail sehingga

masalah keperawatan dapat teratasi.

1.3. Metode Penulisan

Metode yangdigunakan dalam penulisan makalah ini adalah :

Metode Kepustakaan
Konsultasi

1.4. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang, Tujuan Penulisan, Metode

dan Sistematika.

BAB II : Tinjauan Teoritis yang terdiri dari Konsep Dasar Medis dan Konsep

Dasar Asuhan Keperawatan.

BAB III : Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran.


HIPERTENSI

2.1. KONSEP DASAR TEORI

A. Pengertian

Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mm Hg atau

lebih dan tekanan diastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen, 1996).

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHG dan

tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHG (Luckman Sorensen,1996).

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik

140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolic 90 mmHg atau lebih. (Barbara

Hearrison 1997).

Dari ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa hipertensi adalah peningkatan

tekanan darah yang abnormal dengan sistolik lebih dari 140 mmHg dan diastolic

lebih dari 90 mmHg.

B. Etilogi.

Pada umunya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik. Hipertensi terjadi

sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan perifer.

Namun ada beberapa factor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi :

Genetik: Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport Na.

Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan

darah meningkat.

Stress Lingkungan

Hilangnya Elastisitas jaringan and arterisklerosis pada orang tua serta pelabaran

pembuluh darah.

Berdasarkan Etiologinya Hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu:

Hipertensi Esensial (Primer)

Penyebab tidak diketahui namun banyak factor yang mempengaruhi seperti

genetika, lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf simpatik, system rennin

angiotensin, efek dari eksresi Na, obesitas, merokok dan stress.


Hipertensi Sekunder

Dapat diakibatkan karena penyakit parenkim renal/vakuler renal. Penggunaan

kontrasepsi oral yaitu pil. Gangguan endokrin dll.

C. Patofisiologi

Menurunnya tonus vaskuler merangsang saraf simpatis yang diteruskan ke sel

jugularis. Dari sel jugalaris ini bisa meningkatkan tekanan darah. Dan apabila

diteruskan pada ginjal, maka akan mempengaruhi eksresi pada rennin yang berkaitan

dengan Angiotensinogen. Dengan adanya perubahan pada angiotensinogen II

berakibat pada terjadinya vasokontriksi pada pembuluh darah, sehingga terjadi

kenaikan tekanan darah.

Selain itu juga dapat meningkatkan hormon aldosteron yang menyebabkan retensi

natrium. Hal tersebut akan berakibat pada peningkatan tekanan darah. Dengan

Peningkatan tekanan darah maka akan menimbulkan kerusakan pada organ organ

seperti jantung.
D. PATHWAY

Stress, Obesitas

Tonus Vaskuler

Merangsang saraf simpatis

Ke sel jogularis Ke ginjal

Sekresi Rennin

Retensi Natrium

Vasokonstriksi Pembuluh Darah

Tekanan Darah

Perubahan irama
jantung Letih, lemah, stress, Sakit kepala Stress
Kenaikan tekanan pusing suboksipital Depresi
darah Frekuensi jantung Nyeri pada tungkai Gelisah
Takikardia Perubahan irama Pening. Pusing Otot muka tegang
jantung Tekanan Darah Banyak bertanya
Tekanan darah

Resiko tinggi Intoleransi aktivitas Gangguan rasa Ansietas


penurunan curah nyaman nyeri
jantung
E. Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis pada klien dengan hipertensi adalah meningkatkan tekanan darah

> 140/90 mmHg, sakit kepala, epistaksis, pusing/migrain, rasa berat ditengkuk, sukar

tidur, mata berkunang kunang, lemah dan lelah, muka pucat suhu tubuh rendah.

F. Test Diagnostic.

Hb/Ht: untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan (viskositas)

dan dapat mengindikasikan factor resiko seperti : hipokoagulabilitas, anemia.

BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi / fungsi ginjal.

Glucosa : Hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapat diakibatkan oleh

pengeluaran kadar ketokolamin.

Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal dan ada DM.

CT Scan : Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati

EKG : Dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian gelombang P

adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.

IUP : mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti : Batu ginjal, perbaikan

ginjal.

Foto dada : Menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup, pembesaran

jantung.

G. Komplikasi

Organ organ tubuh sering terserang akibat hipertensi anatara lain mata berupa

perdarahan retina bahkan gangguan penglihatan sampai kebutaan, gagal jantung,

gagal ginjal, pecahnya pembuluh darah otak.

H. Penatalaksanaan Medis

Penanggulangan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi dua jenis

penatalaksanaan :

Penatalaksanaan Non Farmakologis.


1. Diet Hipertensi

Pembatasan atau pengurangan konsumsi garam. Penurunan BB dapat

menurunkan tekanan darah dibarengi dengan penurunan aktivitas rennin

dalam plasma dan kadar adosteron dalam plasma.

2. Aktivitas.

Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan

dengan batasan medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan,

jogging, bersepeda atau berenang.

Penatalaksanaan Farmakologis.

Secara garis besar terdapat bebrapa hal yang perlu diperhatikan dalam

pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu:

1. Mempunyai efektivitas yang tinggi.

2. Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal.

3. Memungkinkan penggunaan obat secara oral.

4. Tidak menimbulakn intoleransi.

5. Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien.

6. Memungkinkan penggunaan jangka panjang

7. Golongan obat - obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi

seperti golongan diuretic, golongan betabloker, golongan antagonis

kalsium, golongan penghambat konversi rennin angitensin.

2.2. KONSEP DASAR ASKEP

A. Pengkajian

1) Pengumpulan Data

Biodata :

Nama :

Umur
Jenis kelamin

Pekerjaan

Alamat

Suku

Penanggung jawab

Keluhan Utama : Pusing, sakit kepala

Riwayat Penyakit : apakah pernah menderita Hipertensi ?

2) Pengkajian pola kesehatan

1. Aktivitas / Istirahat.

Gejala : kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton.

Tanda :Frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea.

2. Sirkulasi

Gejala :Riwayat Hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner / katup

dan penyakit cebrocaskuler, episodepalpitasi.

Tanda :Kenaikan TD, Nadi denyutan jelas dari karotis, jugularis, radialis,

tikikardi, murmur stenosis valvular, distensi vena jugularis, kulit pucat,

sianosis, suhu dingin (vasokontriksi perifer) pengisian kapiler mungkin

lambat/ bertunda.

3. Integritas Ego.

Gejala :Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, factor stress multiple

(hubungan, keuangan, yang berkaitan dengan pekerjaan.

Tanda :Letupan suasana hat, gelisah, penyempitan continue perhatian,

tangisan meledak, otot muka tegang, pernafasan menghela, peningkatan

pola bicara.

4. Eliminasi

Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau (seperti obstruksi atau riwayat

penyakit ginjal pada masa yang lalu.)


5. Makanan/cairan

Gejala: Makanan yang disukai yang mencakup makanan tinggi garam,

lemak serta kolesterol, mual, muntah dan perubahan BB akhir akhir ini

(meningkat/turun) Riowayat penggunaan diuretic

Tanda: Berat badan normal atau obesitas,, adanya edema, glikosuria.

6. Neurosensori

Genjala: Keluhan pening pening/pusing, berdenyu, sakit kepala,

subojksipital (terjadi saat bangun dan menghilangkan secara spontan setelah

beberapa jam) Gangguan penglihatan (diplobia, penglihatan kabur,

epistakis).

Tanda: Status mental, perubahan keterjagaan, orientasi, pola/isi bicara, efek,

proses piker, penurunan keuatan genggaman tangan.

7. Nyeri / Ketidaknyaman

Gejala: Angina (penyakit arteri koroner/ keterlibatan jantung),sakit kepala.

8. Pernafasan

Gejala: Dispnea yang berkaitan dari kativitas/kerja takipnea,

ortopnea,dispnea, batuk dengan/tanpa pembentukan sputum, riwayat

merokok.

Tanda: Distress pernafasan/penggunaan otot aksesori pernafasan bunyi nafas

tambahan (krakties/mengi), sianosis.

9. Keamanan

Gejala: Gangguan koordinasi/cara berjalan, hipotensi postural.

10. Pembelajaran/Penyuluhan

Gejala: Faktor resiko keluarga: hipertensi, aterosporosis, penyakit jantung,

DM.

11. Faktor-faktor etnik seperti: Orang Afrika-amerika, Asia Tenggara,

penggunaan pil KB atau hormone lain, penggunaan alcohol/obat.

3) Pemeriksaan Fisik

1. Kulit

Warna : pucat, Turgor : elastic, Tidak ada edema


2. Rambut

Tebal, hitam, kulit kepala bersih

3. Mata

Sclera tidak icteris, kunjungtiva tidak iskemik, kelopak mata tidak edema,

pengelihatan baik.

4. Hidung

Penciuman normal, tidak ada infeksi, tidak ada perdarahan.

5. Telinga

Bentuk normal, tidak ada infeksi, kemampuan menghidu baik.

6. Mulut dan Tenggorokan

Bibir pucat, gigi tidak caries, lidah : kemampuan mengecap baik, leher :

tidak ada pembesaran pada kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran limfe.

7. Thorax dan Paru

Bentuk dada simetris, pergerakan rongga dada retraksi sternum.

8. Jantung

Frekuensi denyut jantung meningkat, pengisian darah ke perifer cepat.

9. Abdomen

Bentuk supel, tidak ada massa.

10. Genitalia

Tidak ada kelainan pada genitalia.

11. Ekstermitas

Tidak ada fraktur, pergerakan tidak terbatas.

4) Tabulasi Data

Klien mengatakan Lemah, Letih, Napas Pendek, Merokok, Frekuensi Jantung

Meningkat, Perubahan Irama Jantung, Takipnea, Hipertensi, Aterosklerosis,

Penyakit Jantung Koroner, Kenaikan Tekanan Darah, Takikardi, Kulit Pucat,

Sianosis, Ansietas, Depresi, Stress, Banyak Bertanya, Gelisah, Penyempitan,

Tangisan Meledak, Otot Muka Tegang, Pernapasan Menghela, Peningkatan Pola

Bicara, Gangguan Ginjal Saat Ini Atau Gangguan Ginjal Masa Lalu, Mual,

Muntah, Penurunan Berat Badan, Obesitas, Edema, Glikosuria, Pening/Pusing,


Sakit Kepala Suboksipital, Penurunan Kekuatan Gangguan Tangan, Angina,

Dispnea, Ortopnea, Riwayat Merokok, Arteriosklerosis, Penyakit Jantung,

Diabetes Mellitus.

5) Klasifikasi Data

Ds : Klien Mengatakan Lemah, Letih, Pening/Pusing, Sakit Kepala

Suboksipital, Mual, Sering Merokok, Pernah Menderita Gangguan Pada

Ginjal.

Do : Napas Pendek, Frekuensi Jantung Meningkat, Perubahan Irama Jantun,

Takipnea, Arteriosklerosis, Kenaikan Tekanan Darah, Takikardi,

Ansietas, Depresi Gelisah, Otot Muka Tegang, Obesitas, Edema, Angina,

Stress.

6) Analisa Data

No Sign/Simptom Etiologi Problem


1. Ds : lemah, letih, pucat, rasa pusing. Peningkatan beban jantung Resiko tinggi terhadap

Do : frekuensi jantung meningkat, penurunan curah jantung.

perubahan irama jantung, kenaikan

tekanan darah, takikardi.

2. Ds : letih, lemah, stress, pening / Kelemahan umum Intoleransi aktifitas

pusing.

Do : frekuensi jantung meningkat,

perubahan irama jantung, kenaikan

tekanan darah, takikardi.

3. Ds : sakit kepala suboksipital, nyeri, Peningkatan tekanan vaskuler Gangguan rasa nyaman nyeri

pening/pusing.

Do : kenaikan tekanan darah,

takikardi.

4. Ds : stress Kurang pengetahuan Ansietas

Do : depresi gelisah, menangis, otot

muka tegang, banyak bertanya.

7) Prioritas Masalah
i. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung

ii. Intolerasi aktivitas

iii. Gangguan rasa nyaman nyeri

iv. Ansietas

B. Diagnosa Keperawatan

1. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung b/d peningktan beban jantung

yang ditandai dengan :

Ds : lemah, letih, pucat, rasa pusing.

Do : frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, kenaikan tekanan

darah, takikardi.

2. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan umum yang ditandai dengan :

Ds : letih, lemah, stress, pening / pusing.

Do : frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, kenaikan tekanan

darah, takikardi.

3. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d peningkatan tekanan vaskuler yang ditandai

dengan :

Ds : sakit kepala suboksipital, nyeri, pening/pusing.

Do : kenaikan tekanan darah, takikardi.

4. Ansietas b/d proses penyakit yang ditandai dengan :

Ds : stress

Do : depresi gelisah, menangis, otot muka tegang, banyak bertanya.


BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Hipertensi adalah tekanan darah persistem dimana systole 140 mmHg dan

diastole 90 mmHg. Ada beberapa penyebab hipertensi ada yang belum diketahui

penyebabnya tetapi dapat dipengaruhi oleh factor genetic, lingkungan,

hiperaktivitas, susunan syarat simpatis, system rennin angiotensin dan faktor-

faktor lain yang meningkatkan resiko seperti obesitas, alcohol, rokok dan

polisitemia. Adapaun hipertensi yang disebabkan oleh gangguan ekstrogen,

penyakit ginjal, sindrom cushing dan hipertensi kehamilan.

Manifestasi klinis yang ditemukan pada penderita hipertensi antara lain : pusing,

palpitasi, sesak napas pada saat bekerja keras, susah tidur, telinga berdengung,

pengelihtan agak kabur, jantung berdebar-debar. Komplikasi yang muncul adanya

penyakit dinding pembuluh darah, infor miokard, renal failure, stroke dan heart

failure.

3.2. Saran

Bagi mahasiswa/i

Apabila menemukan klien dengan masalah hipertensi, berikan asuhan

keperawatan yang tepat dan sesuai dengan keadaan klien serta bias

mempertanggungjawabkan intervensi yang dipilih secara ilmiah.


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
berkat dan bimbingan-Nya, penulis dapat menyusun makalah ini dengan judul
EMPIEMA dengan baik.

Dalam penyusunannya, penulis banyak mendapat dukungan dan bantuan dari


berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Stanislaus Nong Selung, S.pd.M.Kes selaku plh.prodi keperawatan

ende yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba

ilmu di lembaga ini.

2. Bapak Jacobus Hada,SST.M.Pd., selaku dosen pengampuh mata kuliah

KMB 1 yang dengan caranya sendiri telah membatu dan membimbing

penulis dalam menyelesaikan makalah ini.

3. Teman-teman Tingkat III yang telah membantu memberikan dukungan

kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu segala kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan dan

semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca sesuai dengan harapan penyusun.
Ende, September 2011

PENULIS

DAFTAR ISI

LEMBARAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I: PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PENULISAN
C. METODE PENULISAN
D. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB II: TINJAUAN TEORITIS


A. KONSEP DASAR MEDIS
B. KONSEP DASAR ASKEP

BAB III: PENUTUP


A. KESIMPULAN
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH

HIPERTENSI

OLEH :

1. SITI KAMARIAH HUSNI

2. OVIANA BARA

3. AGUSTINUS N. RALE

KEMENTRIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN KUPANG

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN ENDE

2011

Anda mungkin juga menyukai