Lelaki dengan pengalaman belajar di lima sekolah menengah, bergantian
antara sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan dia jajaki dengan niat bermain-main yang lebih gembung daripada keinginan belajar atau untuk sekedar melewati gerbang sekolah dan duduk rapi dalam kelas. Hal yang jadi alasan masuk akal sampai ibu kandungnya sendiri ragu untuk meyakini keberubahan pikirannya meraih gelar sarjana. Sebab bisa jadi, total biaya bolak-balik kepindahan dari lima sekolah lebih besar dari jumlah biaya per semester di kampusnya nanti, mungkin demikian pikir Ibunya.
~~
Gairah pendidikan lengket di hampir setiap perbincangan dengan tujuan
akhir sebagai dosen atau rektor (sesuai harapan ibunya) sekaligus menjadi manusia pemberi ilmu bagi sekitar -ilmu dalam bentuk apapun- sampai nanti dia kepayahan dengan usia, begitu ujarnya beberapa malam lalu. Sebuah rencana hari depan yang terbayang menyenangkan.
Saat ini, calon dosen sekaligus rektor itu masih bermalas-malasan bahkan untuk sekedar menjadi pengangguran.