Anda di halaman 1dari 13

REFRESHING

PEMERIKSAAN OBSTETRI

Oleh :

Riadhus Machfud Alfian

(2012730083)

Pembimbing :

dr. Hendrawan Dwijanto,Sp.OG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

RSUD SEKARWANGI

2017
A. Diagnosis kehamilan
I. kehamilan
Lamanya kehamilan mulai ovulasi sampai partus adalah kira-kira 280 hari (40
minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu disebut
kehamilan matur (cukup bulan). Bila kehamilan lebih dari 43 minggu disebut
kehamilan postmatur.Kehamilan antara 28 dan 36 minggu disebut kehamilan
prematur. Kehamilan yang terakhir akan mempengaruhi viabilitas (kelangsungan
hidup) bayi yang dilahirkan, karena bayi yang terlalu muda mempunyai prognosis
buruk.4
Dalam triwulan pertama alat-alat mulai dibentuk.Dalam triwulan kedua alat-alat
telah dibentuk, tetapi belum semurna dan viabilitas janin masih disangsikan. Janin
yang dilahirkan dalam trimester terakhir telah viable (dapat hidup).4
Bila hasil konsepsi dikeluarkan dari kavum uteri pada kehamilan di bawah 20
minggu, disebut abortus (keguguran). Bila hal ini terjadi dibawah 36 minggu disebut
partus premature (persalinan prematur). Kelahiran dari 38 minggu sampai 40
minggu disebut partus aterm.4
Untuk dapat menegakkan kehamilan maka dapat ditetapkan dengan melakukan
penilaian terhadap beberapa tanda gejala hamil sehingga dapat mendiagnosa
kehamilan.5

II. Tanda dan Gejala Kehamilan


Merupakan sekumpulan tanda atau gejala yang timbul pada wanita hamil yang
terjadi akibat fisiologi dan psikologi pada masa kehamilan. Tanda dan gejala pada
masing-masing wanita hamil berbeda-beda. Ada yang mengalami gejala-gejala
kehamilan sejak awal, ada yang beberapa minggu kemudian, atau bahkan tidak
memiliki gejala kehamilan dini.6
Tanda dan gejala kehamilan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Tanda Tidak Pasti Kehamilan
Merupakan perubahan yang dirasakan ibu/kemungkinan/dugaan hamil.
Tanda-tanda dugaan hamil :
a. Amenorea (tidak dapat haid)
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid
lagi. Dengan diketahuinya tanggal hari pertama haid terakhir supaya dapat ditaksir

2
umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan akan terjadi, dengan memakai
rumus Neagie: HT 3 (bulan + 7). 4
Normalnya, setelah ovum dikeluarkan dari folikel deGraf matang di ovarium,
maka folikel ini akan berubah menjadi korpus luteum yang berperan dalam siklus
menstruasi dan mengalami degenerasi setelah terjadinya menstruasi. Bila ovum
dibuahi oleh spermatozoa maka korpus luteum akan dipertahankan oleh korionik
gonadotropin yang dihasilkan oleh sinsisiotrofoblas di sekitar blaskitokis menjadi
korpus luteum kehamilan. Progesterone yang dihasilkan oleh korpus luteum sangat
diperlukan untuk menyiapkan proses implantasi di dinding uterus (endometrium)
dan proses kehamilan dalam trimester pertama sebelum nantinya diambil alih oleh
plasenta pada trimester kedua. Kehamilan menyebabkan dinding dalam uterus
(endometrium) tidak dilepaskan sehingga terjadi amenorea. Progesterone yang
dihasilkan dari korpus luteum juga menyebabkan peningkatan suhu tubuh basal
yang terjadi setelah ovulasi akan tetap bertahan. 4,6
b. Mual dan Mutah
Biasa terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan
pertama.Sering terjadi pada pagi hari disebut morning sickness. Penyebab mual
dan muntah ini adalah perubahan hormonal yang dapat memicu bagian dari otak
yang mengontrol mual dan muntah.Gejala ini dialami oleh 75% wanita hamil.1,4
Seiring dengan makin besarnya uterus, lambung akan tergeser. dan penurunan
sekresi asam hidroklorid dan peptin di lambung sehingga akan menimbulkan gejala
berupa pyrosis (heartburn) yang disebabkan oleh refluks asam lambung ke
esophagus bawah sebagai akibat perubahan posisi lambung dan menurunnya tonus
sfingter esophagus bagian bawah. Mual terjadi akibat penurunan asam hidroklorid
dan penurunan motilitas.6
Mual dan muntah juga disebabkan oleh kombinasi hormone estrogen dan
progesterone, walaupun hal ini tidak diketahui dengan pasti dan hormone human
chorionic gonadotropin juga berperan dalam menimbulkan mual dan muntah.
Menurunnya tekanan sfigter esophageal bagian bawah, meningkatnya intragastrik,
menurunnya kompensasi sfingter pilori dan kegagalan mengeluarkan asam
lambung.1

c. Mengidam (ingin makanan khusus)

3
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, akan tetapi menghilang
dengan makin tuanya kehamilan. 4
d. Mudah lelah, lemas, pusing, dan pingsan
Biasanya berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat.Biasanya
hilang sesudah kehamilan 16 minggu. Disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah
dalam kehamilan atau kadar gula darah yang rendah.1,4
e. Anoreksia (tidak ada selera makan)
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, tetapi setelah itu nafsu
makan timbul lagi.4
f. Mammae menjadi tegang dan membesar
Keadaan ini disebabkan pengaruh hormon estrogen dan progesterone yang
merangsang duktus dan alveoli payudara.Dapat teraba nodul-nodul, akibat
hipertrofi kelenjar alveoli, bayangan vena-vena lebih membiru.Konsentrasi tinggi
estrogen dan progestron yang dihasilkan oleh plasenta menimbulkan perubahan
pada payudara (tegang dan membesar). Korionik somatotropin (Human Placenta
Lactogen/hPL) dengan muatan laktogenik akan merangsang pertumbuhan kelenjar
susu di dalam payudara dan berbagai perubahan metabolic yang mengiringinya. 1,7
Secara spesifik estrogen akan merangsang pertumbuhan system penyaluran air
susu dan jaringan payudara. Progesterone berperan dalam perkembangan system
alveoli kelenjar susu. Hipertrofi alveoli yang terjadi sejak 2 bulan pertama
kehamilan menyebabkan pembesaran payudara yang disertai dengan rasa penuh
atau tegang dan sensitive terhadap sentuhan (dalam dua bulan pertama
kehamilan).Hipertrofi kelenjar sebasea berupa tuberkel Montgomery atau folikel di
sekitar areola mulai terlihat jelas sejak dua bulan pertama kehamilan.4

g. Miksi sering
Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih tertekan oleh uterus
yang mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada
akhir kehamilan, gejala ini kembali karena kandung kemih ditekan oleh kepala
janin.4
h. Konstipasi atau obstipasi
Ini terjadi karena tonus otot usus menurun yang disebabkan oleh pengaruh
hormon steroid yang dapat menyebabkan kesulitan untuk buang air besar. Seiring
dengan makin besarnya uterus, usus akan tergeser. Perubahan yang nyata akan

4
terjadi pada penurunan motilitas otot polos pada traktus digestivus sehingga terjadi
konstipasi. Makanan lebih lama berada di dalam lambung dan apa yang telah
dicernakan lebih lama berada dalam usus-usus. Hal ini mungkin baik untuk
resorpsi akan tetapi menimbulkan pola obstipasi yang memang merupakan salah
satu keluhan utama wanita hamil.1,6

i. Pigmentasi (perubahan warna kulit)


Pada areola mammae, genital, cloasma, linea alba yang berwarna lebih tegas,
melebar dan bertambah gelap terdapat pada perut bagian bawah. Pigmentasi ini
disebabkan oleh pengaruh Melanophore Stimulating Hormone (MSH) yang
meningkat. MSH ini adalah salah satu hormon yang juga dikeluarkan oleh lobus
anterior hipofisis. 4
j. Epulis
Suatu hipertrofi papilla ginggivae (gusi berdarah).Sering terjadi pada
triwulan pertama.4
k. Varises (pemekaran vena-vena)
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesterone terjadi penampakan
pembuluh darah vena.Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar genetalia
eksterna, kaki dan betis, dan payudara.4

2. Tanda Kemungkinan Kehamilan


a. Perut membesar
Setelah kehamilan 14 minggu, rahim dapat diraba dari luar dan mulai
pembesaran perut.Uterus tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat
pertumbuhan isi konsepsi intrauterine. Estrogen menyebabkan hiperplasia jaringan,
progesterone berperan untuk elastisitas atau kelenturan uterus.1,7
b. Uterus membesar
Terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi dari rahim.Pada
pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan bentuknya makin
lama makin bundar. Untuk akomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar akibat
hipertrofi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut kolagennya menjadi
higroskopik endometrium menjadi desidua ukuran kehamilan cukup bulan 30 x 25
x 20 cm dengan kapitasi lebih dari 400 cc.7

5
Gambar 1. Relatif pertumbuhan rahim di awal kehamilan.

Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram menjadi 1000 gram pada
akhir kehamilan (40 minggu).Pada bulan-bulan pertama kehamilan bentum uterus
seperti buah alpokat.Pada kehamilan empat bulan berbentuk bulat dan akhir
kehamilan bujur telur.Posisi uterus pada kehamilan, dalam letak antefleksi atau
retrofleksi.Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis.Setelah
itu mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas
hati. Mobilitasnya lebih mengisi rongga abdomen kanan atau kiri.7

Gambar 2. Pembesaran Uterus.

c. Tanda Hegar
Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak, terutama daerah
ismus.Pada minggu-minggu pertama ismus uteri mengalami hipertrofi seperti
korpus uteri.Hipertrofi ismus pada triwulan pertama mengakibatkan ismus menjadi
panjang dan lebih lunak. Pada kehamilan lima bulan, rahim teraba seperti berisi
cairan ketuban, dinding rahim terasa tipis, karena itu bagian-bagian janin dapat
diraba melalui dinding perut dan dinding rahim.1,7

6
Gambar 3. Tanda Hegar.
d. Tanda Chadwick
Perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada vulva, vagina, dan
serviks. Perubahan warna ini disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen dan
akibat hipervaskularisasi.1,7
e. Tanda Piscaseck
Uterus mengalami pembesaran, kadang-kadang pembesaran tidak rata tetapi
di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini menyebabkan uterus
membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran.1

Gambar 4. Tanda Piscaseck.

f. Tanda Braxton-Hicks

7
Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi.Tanda khas untuk uterus dalam
masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi tidak ada kehamilan
misalnya pada mioma uteri, tanda Braxton-Hicks tidak ditemukan.1
g. Teraba ballotemen
Merupakan fenomena bandul atau pantulan balik. Ini adalah tanda adanya
janin di dalam uteus. Dapat dikenali dengan jalan menekan tubuh janin melalui
dinding abdomen yang kemudian terdorong melalui cairan ketuban dan kemudian
memantul balik ke dinding abdomen atau tangan pemeriksa.1,5
h. Reaksi kehamilan positif
Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya human chorionic
gonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing pertama pada pagi
hari.Dengan tes ini dapat membantu menentukan diagnosa kehamilan sedini
mungkin.Keuntungannya ialah lebih cepat, akurat dan dengan titer yang rendah
reaksi telah positif.Dasarnya adalah suatu reaksi antigen-antibody dimana human
chorionic gonadotropin bersifat antigen oleh karena terdiri dari polipeptida.
Umumnya dipakai cara haemo-agglutination inhibition.1,4

Gambar 5. Contoh Tect Pack Positif.

2. Tanda Pasti Kehamilan


Dengan menggunakan alat canggih ultrasonografi ( USG ), kehamilan pasti sudah
dapat ditetapkan pada umur yang relative muda.Oleh karena itu kehamilan pasti
dapat ditegakkan melalui pemeriksaan USG, dapat diketahui terdapat fetal plate ,

8
kantung gestasi, rahima membesar.Dengan metode Konvensional kepastian hamil
diketahui dengan terava bagian janin, terdengar denyut jantung janin, teraba gerakan
janin.Pemeriksaan ronsen sudah ditinggalkan karena berbahaya bagi janin, dengan
pemeriksaan ini diketahui gambaran kerangka janin.4

a. Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba, juga bagian-bagian janin.
Gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan oleh ibunya pada kehamilan 18
minggu, sedangkan pada multigravida pada 16 minggu. Gerakan janin kadang-
kadang pada kehamilan 20 minggu dapat diraba secara objektif oleh pemeriksa,
balotemen dalam uterus dapat diraba pada kehamilan lebih tua.1,5
b. Denyut jantung janin :1,5
1) Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec. Dengan stetoskop Laennec
bunyi jantung janin baru dapat didengar pada kehamilan 18- 20 minggu.
2) Dicatat dan didengar dengan alat Doppler.
3) Dicatat dengan feto-elektro kardiogram, denyut jantung janin dapat
dicatat pada kehamilan 12 minggu.
c. Dilihat pada ultrasonograf, pastinya yang pertama kali dilakukan pada pemeriksaan
USG selama kehamilan 11-14 minggu adalah memastikan adanya kehamilan.
Dengan USG dapat diketahui ukuran kantong janin, panjang janin (crown-rump),
dan diameter biparietalis hingga dapat diperkirakan tuanya kehamilan, dan
selanjutnya dapat dipakai untuk menilai pertumbuhan janin.1,10
d. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen.1

III. Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan


1. Riwayat
Anamnesis
Bila seseorang datang dengan haid terlambat dan diduga ada kehamilan, maka
dapat ditentukan tanggal perkiraan partus dengan menggunakan rumus Naegele yaitu
hari + 7, bulan 3, dan tahun + 1.Bila haid pertama tidak diingat lagi, maka sebagai
pegangan dapat dipakai antara lain gerakan-gerakan janin.Umumnya pada
primigravida gerakan janin dirasakan oleh ibunya pada kehamilan 18 minggu dan
pada multigravida pada kehamilan 16 minggu. Dapat pula sebagai pegangan dipakai
perasaan nausea yang biasanya hilang pada kehamilan 12-14 minggu.4

9
Keluhan utama adalah hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan, yang dirasakan
dan dikemukakan oleh ibu hamil pada pemeriksa. Hal-hal yang berkaitan dengan
kehamilan sekarang yaitu berhubungan dengan gerakan janin, hal-hal yang dirasakan
akibat perkembangan kehamilan dan penyimpangan dari normal (keadaan patologis).6
2. Pemeriksaan fisik
Tekanan darah, nadi, frekuensi pernafasan dan suhu tubuh.Tekanan darah tinggi
pada kehamilan merupakan resiko.Tekanan darah dikatakan tinggi bila lebih dari
140/90 mmHg. Bila tekanan darah meningkat, yaitu sistolik 30 mmHg atau lebih di
atas normal, dan/atau diastolic 15 mmHg atau lebih di atas normal, kelainan ini dapat
berlanjut menjadi preeklamsia dan eklamsia kalau tidak ditangani dengan tepat. Nadi
yang normal adalah 80/menit.Bila nadi lebih daro 120/menit, maka hal ini
menunjukkan adanya kelainan.Sesak nafas ditandai dengan frekuensi pernafasan yang
meningkat dan kesulitan bernafas serta rasa lelah.Bila hal ini timbul setelah
melakukan kerja fisik (berjalan, tugas sehari-hari), maka kemungkinan terdapat
penyakit jantung.Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,5 0C dikatakan demam, berarti
ada infeksi dalam kehamilan. Hal ini merupakan penambahan beban bagi ibu dan
harus dicari penyebabnya.6
Periksa berat badan, lingkar lengan atas (LLA) dan tinggi badan. Berat ibu
semasa hamil harus bertambah rata-rata 0,3-0,5 Kg per minggu. Bila dikaitkan dengan
umur kehamilan, kenaikan berat badan selama hamil muda 1 Kg, selanjutnya tiap
trimester (II dan III) masing-masing bertambah 5 Kg. pada akhir kehamilan berat
badan meningkat, maka perlu difikirkan adanya resiko (bengkak, kehamilan kembar,
anak besar).6
Adanya cacat tubuh. Cacat tubuh misalnya cacat tulang belakang yang
berpengaruh terhadap kehamilan/persalinan, seperti kifosis, lordosis dan scoliosis,
perlu diperhatikan karena mungkin menyebabkan gangguan pertumbuhan janin atau
kesulitan dalam persalinan.6
3. Pemeriksaan obstetrik
a. Pemeriksaan luar
Dilakukan dengan perabaan perut.Tujuannya adalah untuk memperkirakan
umur kehamilan, taksiran berat janin terhadap umur kehamilan, letak janin,
turunnya bagian terendah janin dan detak jantung janin.Cara palpasi yang
digunakan menurut Leopold.Cara pemeriksaan Leopold I, II, III, dan IV.Leopold I,

10
II, dan III, pemeriksaan menghadap ke arah muka wanita yang diperiksa. Leopold
IV, pemeriksa menghadap ke arah kaki wanita tersebut.4,6
Maksud pemeriksaan Leopold I ialah untuk menentukan tinggi fundus uteri
sehingga usia kehamilan dapat diketahui. Tua kehamilan disesuaikan dengan hari
pertama haid terakhir.Bila tidak sesuai, difikirkan ke arah keadaan patologik.
Selain itu dapat pula ditentukan bagian janin mana yang terletak pada fundus uteri,
apakah kepala atau pun bokong. Pada Leopold II dapat ditentukan batas samping
uterus dan dapat pula ditentukan letak punggung janin yang membujur dari atas ke
bawah menghubungkan bokong dengan kepala. Pada Leopold III dapat ditentukan
bagian apa yang terletak di sebelah bawah. Sedangkan Leopold IV, selain
menentukan bagian janin mana yang terletak di sebelah bawah, juga dapat
menentukan berapa bagian dari kepala telah masuk ke dalam pintu atas panggul.4

Gambar 6. Pemeriksaan Leopold I, II, III, dan IV.

b. Pemeriksaan Panggul Dalam


Pemeriksaan panggul dalam biasanya dilakukan sekali dalam kehamilan
untuk mengetahui panggul sempit, pintu atas panggul, pintu bawah panggul, dan
kelainan bentuk panggul.Biasanya dilakuakn pada kehamilan 8 bulan atau lebih.4

11
Gambar 7. Pemeriksaan Bimanual Pelvic.

4. Uji Laboratorium
a. Urin
Uji semacam ini tersedia dipasaran atau distribusi medis. Uji tersebut
dinyatakan positif jika konsentrasi hCG dalam urin mencapai 25 mI, biasanya
terjadi pada saat tidak menstruasi atau 12-14 hari setelah konsepsi. Uji dengan hasil
positif mempunyai nilai prediksi terhadap kehamilan sebanyak 99,5%. Hasil
negatif palsu dapat terjadi karena rendahnya konsentrasi hCG, sebagai akibat urin
yang terlalu encer, tanggal yang tidak akurat, KE atau gangguan pada ovum. Serum
Beta hCG dideteksi 7 sampai 11 hari setelah konsepsi dilakukan 2 kali setiap 2 hari
selama 10 minggu. Penyebab turunnya hCG biasanya karena aborsi spontan, ovum
yang terganggu, dan kehamilan yang dipertahankan setelah 12 minggu.5
Pemeriksaan Hb, pemeriksaan ini untuk menentukan kadar hemoglobin, dan
derajat anemia (bila ada).6

12
DAFTAR PUSTAKA

1. Firman, dr. Obstetri Fisiologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. Ed 2. EGC. Jakarta. 2014
2. Prawirohardjo, sarwono.Ilmu Kebidanan.P.T. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.EGC.Jakarta.2011.
3. Indrawati P. Hal Penting Seputar Kehamilan. Dalam : Panduan Perawatan Kehamilan.
Cetakan ke 5. Atma Media Press : 2010. Hal 31-32
4. Lily Y. Tanda-Tanda Kehamilan dan Pemeriksaan Diagnostik
Kehamilan.http://www.emedicinehealth.com/tanda-tanda-kehamilan-dan-
pemeriksaan-diagnostik/.
5. Anonim. Bab 2. Tinjauan Pustaka.http://etd.eprnts.ums.ac.id/12653/3/chapter%2011.
6. Trisetiyangningsih Y. kehamilan Normal. Yogyakarta,
2011.http://srikesayaniyk.ac.id/attachments/article/74/fisiologikehamilannormal.pdf.
7. Chamberlain G and Morgan M. The changing body in pregnancy. In : ABC of
Antenatal Care. Fourth edition. London : MNJ Books. 2002. Hal 12
8. Stead LG. Diagnosis of Pregnancy and Antepartum. In : First aid for the obstetric and
gynecology clerkship. Unites state : 2004 : 39. Hal 21, 42
9. Pernoll ML. Diagnosis of pregnancy and prenatal care. Abdominal findings of early
pregnancy. In : Benson and Pernolls handbook of obstetric and gynecology. Tenth
edition. 2001. Hal 109-111, 159.

13

Anda mungkin juga menyukai