Anda di halaman 1dari 37

Tutorial

Bronkopneumonia
Pembimbing :
Dr,Primo Parmato Sp.A
Atika Febriani
Doddy Ario Siswanto P
Fathia Rissa
Nublah Nur Amalina S
Riadhus Machfud Alfian
Zulfa ilma

KEPANITERAAN KLINIK
ILMU PENYAKIT ANAK
RS ISLAM SUKAPURA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
IDENTITAS PASIEN

Nama : An. AF
Usia : 1 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Semper
Tanggal masuk RS : 16 November 2016, pukul : 16.08 WIB
ALLOANAMNESIS

KU : sesak nafas sejak 1 hari SMRS


RPS :
Os datang bersama ibunya dengan keluhan sesak nafas sejak 1 hari SMRS,
terutama bila malam hari, sesak dirasakan semakin lama semakin berat,
sesak disertai batuk dan pilek,batuk dirasakan sejak 5 hari SMRS, batuk
berdahak,bewarna jernih, tidak disertai darah,terkadang dahak sulit untuk
di keluarkan.
Demam dirasakan sejak 4 hari yang lalu, terus menerus dan demam
dirasakan tinggi pada malam hari. Tidak ada timbul ruam,BAB dan BAK
dirasakan seperti biasanya. Menurut pengakuan ibunya os sulit untuk
makan.
Riwayat Penyakit Dahulu
OS belum pernah merasakan sakit seperti ini

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada riwayat batuk terus menerus di keluarga juga tidak
ada yang memiliki riwayat asma
Riwayat Pengobatan
OS belum berobat ke dokter,ibu OS hanya memberikan
paracetamol tidak ada perbaikan
Riwayat Alergi
Ibu pasien menyangkal alergi terhadap debu,cuaca,obat obatan
dan makanan.
Riwayat Penyakit Keluarga

Tn. C
dan
Ny.D

An. AF

Kejang Penyakit
Hiperten Jantung
DM (-) Asma (-) demam lain-lain
si (-) (-)
(-) (-)
Riwayat Kehamilan
Ibu OS rutin ANC di Bidan, selama hamil tidak pernah ada keluhan
dan sakit

Riwayat Kelahiran
Lahir Normal, spontan, cukup bulan. BB lahir = 2800 gr, PB lahir =
45 cm.

Riw. Psikososial
Ibu OS mengatakan malam susah untuk tidur, batas tidur dari
maghrib sampai jam 11 malam, dari jam 12 sampai subuh bangun.
Anak tidak begitu aktif dirumah.
Kesan : Imunisasi dasar sesuai dengan usia
3/17/17 FK UMJ - RSIJ CEMPAKA PUTIH 9
3/17/17 FK UMJ - RSIJ CEMPAKA PUTIH 10
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : composmentis
Tanda Vital
- Suhu : 38 o C
- Nadi : 100 x/mnt
- Pernapasan : 42 x/mnt
Antropometri
- BB : 9 kg
- TB : 53 cm

- Status Gizi
BB/U = antara -1 SD sampai 0(median) normal
TB/U = antara -2SD sampai -1SD normal
BB/TB = 1 SD normal
Kesan : Gizi baik
STATUS GENERALIS
Kepala : terdapat pernafasan cuping hidung,tidak terdapat
bibir sianosis,terdapat faring hiperemis, terdapat air mata
Leher :tidak ada tanda pembesaran KGB
Thoraks : gerak dinding dada simetris
Jantung : Bunyi jantung 1 dan II murni reguler
Pulmo: terdengar suara vesikuler di kedua lapang paru
,terdengar bunyi tambahan ronkhi
terdapat retraksi (subcostal-intercostal)
Abdomen : terdengar bising usus,supel,datar
Ekstremitas :teraba akral hangat, CRT<2dtk
LABORATORIUM
Tgl 31 Mei 2016
Nilai Normal Satuan

Hemoglobin 11,5 11,5 13,5 g/dL

Hematokrit 32% (L) 32-42 %


Leukosit 15,1 4,5 10,5 103/L
Trombosit 323 150-400 103/L
MCV 79,2 80-94 fl

MCH 26,2 27-31 Pg

PDW 15,3 9-14 fl


RESUME
An. Perempuan,1 tahun, datang bersama ibunya ke
rumah sakit dengan keluhan sesak napas sejak 1 hari SMRS,
semakin berat, 5 hari SMRS batuk, batuk berdahak terus
menerus, semakin berat dalam 4 hari terakhir, tidak dapat
mengeluarkan dahaknya,. Orang tua os juga mengatakan
demam sejak 4 hari SMRS, terus menerus dan perlahan -
lahan semakin tinggi dalam 2 hari terakhir.
Pernapasan cuping hidung (+),Faring hiperemis (+),Pilek
dengan sekret hidung berwarna kehijauan dan terlihat
kental. Nafsu makan anak turun semenjak sakit. Pada
pemeriksaan fisik,terdapat retraksi dada, ronkhi (+/+),akral
hangat(+), CRT < 2dtk.
DIFFERENTIAL DIAGNOSE

Brochopneumonia
Asma Bronchiale
Faringitis
Workin
g Bronkopneumo
Diagno nia
sis
RENCANA DIAGNOSIS
Rontgen Thorax
Hitung Jenis Darah
PENATALAKSANAAN (RUANGAN)

Oksigen 1-2 L/menit


Infus D1:4
BB = 9 kg 9x130/96 = 12 tpm makro
Propyretic supp 80 mg (bila demam)
Cefotaxim 2 x 450 mg I.V
Gentamicin 2 x 27 mg I.V
Dexa 3x0,3cc
Nebulisasi perbivent (pagi dan sore)
Puasa
TINJAUAN PUSTAK A
B R O N KO P N E U M O N I A
DEFINISI

peradangan pada parenkim paru yang terlokalisir yang biasanya mengenai


bronkus dan juga mengenai alveolus disekitarnya.

WHO : pneumonia adalah penyakit dengan demam dan takipnea tanpa


memandang apa penyebabnya
EPIDEMIOLOGI
Insidens penyakit ini pada negara berkembang hampir 30%
pada anak-anak dibawah umur 5 tahun dengan resiko
kematian yang tinggi.
ETIOLOGI
Usia Etiologi yang sering Etiologi yang
jarang
Bakteri Bakteri
E. colli Bakteri anaerob
Streptococcus group B Streptococcus
group D
Listeria Haemophillus
monocytogenes influenzae
Streptococcus
Lahir 20 hari
pneumoniae
Ureaplasma
urealyticum
Virus
Virus Sitomegalo
Virus Herpes
simpleks
ETIOLOGI
Usia Etiologi yang Etiologi yang jarang
.
sering

Bakteri Bakteri
Chlamydia Bordetella pertussis
trachomatis
Streptococcus Haemophillus influenzae
pneumoniae tipe B
3 minggu 3 Virus Moraxella catharalis
bulan Virus Adeno Staphylococcus aureus
Virus Influenza Ureaplasma urealyticum
Virus Parainfluenza Virus
Respiratory Virus Sitomegalo
Syncytial virus
Usia Etiologi yang Etiologi yang jarang
sering
Bakteri Bakteri
Chlamydia Haemophillus
pneumoniae influenzae tipe B
Mycoplasma Moraxella catharalis
pneumoniae
Streptococcus Neisseria
4 bulan 5 pneumoniae meningitidis
tahun Virus Staphylococcus
aureus
Virus Adeno Virus
Virus Influenza
Virus Parainfluenza
1, 2, 3
3/17/17 Virus Rino FK UMJ - RSIJ CP 25
KLASIFIKASI PNEUMONIA (WHO)
Gambaran klinis Berat penyakit
Batuk atau kesulitan bernafas Pneumonia sangat berat
dengan :
saturasi oksigen <90% atau
sianosis sentral
Distres saluran respiratori
berat (tarikan dinding dada
bagian bawah berat,grunting)
Tanda pneumonia disertai
tanda bahaya(tidak dapat
minum,penurunan
kesadaran,kejang)

Tarikan dinding dada bagian Pneumonia berat


bawah
Napas cepat : pneumonia
50x/menit pada anak usia 2-11
bulan
40x/menit pada anak usia 1-5
MANIFESTASI KLINIS

Batuk mula-mula kering kemudian menjadi produktif

Suhu 37-40 C, menggigil

Kejang
Sesak napas
Sianosis sekunder hidung dan mulut
Pernapasan cuping hidung trias gejala yang patognomonik
Kadang muntah dan diare,
Sakit tenggorok,
Nyeri otot dan sendi
GEJAL A KLINIS SEDERHANA PNEUMONIA (WHO)

Napas cepat (takipnue)

kali/menit

< 2 months >60


2 - 12 months >50
1 - 5 years >40

Chest Indrawing
(retraksi subkostal)
PENEGAKAN DIAGNOSIS

Pemeriksaan fisik
ANAMNESIS Takipneu
Pernapasan cuping hidung
Batuk kering >> produktif Retraksi subkostal
dengan dahak purulen-berdarah Penurunan suara paru
Sesak napas Ronkhi basah halus
Demam Demam-sianosis
Kesulitan makan/minum Anak < 5 th nyeri yang di
Lemah proyeksikan ke abdomen
1. Darah Perifer Lengkap
2. C-Reaktif Protein
3. Pulse oxymetri Pemeriksaan
4. Pemeriksan Mikrobiologis Penunjang
5. Rontgen Thorax
6. Pemeriksaan Sputum
TATALAKSANA

Pemberian oksigen 2-4 L/menit pantau dengan pulse oxymetri


Berikan oksigen hingga saturasi oksigen lebih dari 90%
Bila tidak ada pulse oxymetri pantau dengan gejala klinis sampai pasien
tidak tampak sesak
Bila saturasi oksigen lebih dari 90% atau gejala klinis sudah membaik
lepaskan oksigen dan pantau setiap 30 menit
Bila 30 menit masih membaik,pantau selama 3 jam berikutnya
TATALAKSANA
Pemberian antibiotic berdasarkan derajat penyakit :
Pneumonia ringan :
Amoksisilin 25 mg/kgBB dibagi dalam 2 dosis sehari selama 3
hari. Diwilayah resistensi penisilin yang tinggi dosis dapat
dinaikan sampai 80-90 mg/kgBB.
Kotrimoksazol (trimetoprim 4 mg/kgBB sulfametoksazol 20
mg/kgBB) dibagi dalam 2 dosis sehari selama 5 hari
Pneumonia berat :
Kloramfenikol 25 mg/kgBB setiap 8 jam
Seftriakson 50 mg/kgBB i.v setiap 12 jam
Ampisilin 50 mg/kgBB i.m sehari empat kali, dan gentamisin 7,5
mg/kgBB sehari sekali
Benzilpenisilin 50.000 U/kgBB setiap 6 jam, dan gentamisin 7,5
mg/kgBB sehari sekali
Pemberian antibiotik diberikan selama 10 hari pada pneumonia tanpa
komplikasi, sampai saat ini tidak ada studi kontrol mengenai lama
terapi antibiotik yang optimal
KO MP L I KA S I

Efusi pleura
Empiema
Atelektasis
Perikarditis

Pencegahan

Menghindari kontak dg penderita dan mengobati secara dini


penyakit yg menyebabkan bronkopneumoni
Meningkatkan daya tahan tubuh : cara hidup sehat, makan
makanan yg bergizi dan teratur, menjaga kebersihan,
beristirahat yg cukup
PROGNOSIS

Dengan penggunaan antibiotika yang tepat dan adekuat, mortalitas dapat


diturunkan sampai kurang dari 1%.
Anak dalam keadaan malnutrisi energi protein dan yang datang terlambat
menunjukkan mortalitas yang lebih tinggi.
TERIMA K A SIH
WASSAL AM U A LA IKU M W R WB

Anda mungkin juga menyukai