Anda di halaman 1dari 4

Politik Dan Pemerintahan Kelompok Negara

Monarki dan Politik Luar Negeri

Nama : Erido B Surbakti

1401118872

Dosen : Dr, Drs .H Moh.Saeri M,Hum

A. UEA

Uni Emirat Arab (UEA) merupakan sebuah negara di kawasan Timur Tengah
yang menganut sistem federal, presidensial, dan monarki konstitusional yang terdiri
dari tujuh emirat monarki absolut, yakni Abu Dhabi, Dubai, Sharjah, Ajman, Fujairah,
Umm Al Quwain dan Ras Al Khaimah. Abu Dhabi merupakan ibukota negara ini (The
UAE Government Official Portal, 2013). UEA memiliki total area sebesar 82.880
km2. Populasi penduduknya sebesar 3,6 juta jiwa, dengan rincian 864.000 penduduk
pribumi dan 3,6 juta ekspatriat. Mayoritas penduduknya beragama Islam yakni
sebesar 96%, sedangkan sisanya beragama Kristen, Hindu, dan lain-lain (Embassy of
United Arab Emirates in Washington DC, 2012). UEA kini menjelma menjadi negara
yang kaya raya dan potensial. Dahulu negara ini dikenal dengan negara miskin,
dimana mayoritas wilayahnya berupa gurun. Memasuki dekade kelima, UEA melesat
tajam dan menjadi negara terkaya keenam di dunia, melebihi negara-negara maju.
Produksi minyak dan gas yang melimpah ruah ditambah stabilitas peningkatan di
sektor nonhidrokarbon membuat negara ini menjadi negara kedua terkaya di kawasan
Timur Tengah setelah Qatar (Arrahmah Media Network, 2012).1

Meskipun memilki wilayah yang tidak cukup besar, namun UEA telah berhasil
menunjukkan dirinya sebagai salah satu aktor penting dalam ranah regional maupun
internasional. Pada tahun 1971, almarhum Presiden Yang Mulia Sheikh Zayed bin
Sultan Al Nahyan mengunifikasi negara-negara miskin nan terbelakang menjadi
federasi yang merupakan satu-satunya di kawasan Arab. Dengan gaya pemerintahan
dan kepemimpinannya yang berintegritas dan visioner, kekayaan minyak
diberdayakan dan digunakan untuk mengembangkan dan menguatkan perekonomian
UEA, sehingga kini ia menjelma menjadi salah satu negara dengan perekonomian
terkuat, terbuka, dan sukses (Embassy of United Arab Emirates in Washington DC,
2012).

B. Oman

Kesultanan Oman merupakan negara monarki berdasarkan keturunan


(hereditary monarch). Dalam konstitusinya secara tegas disebutkan bahwa yang

1 http://www.arrahmah.com/read/2012/12/01/25166-uni-emirat-arab-dahulu-
negara-miskin-kini-termasuk-salah-satu-negara-terkaya-di-dunia.html
berhak menjadi sultan adalah laki-laki yang berasal dari keturunan Sayyid Turki bin
Said bin Sultan dan beragama Islam.

Sultan merupakan kepala negara sekaligus kepala pemerintahan (Perdana


Menteri) yang dibantu oleh Dewan Menteri/Kabinet (Council of Ministers). Selain
sebagai Perdana Menteri, Sultan juga merangkap sebagai Panglima Angkatan
Bersenjata, Menteri Pertahanan, Menteri Luar Negeri dan Menteri Keuangan, walau
dalam pemerintahan sehari-hari dilaksanakan oleh Menteri yang bertanggung jawab
untuk setiap masalah ini, yaitu Minister Responsible for Foreign Affairs (untuk
masalah luar negeri) dan Minister Responsible for Defense (untuk masalah
pertahanan).

Secara administratif sejak 28 Oktober 2011, Kesultanan Oman dibagi menjadi


11 Muhafazat (Kegubernuran; atau setingkat provinsi di Indonesia), yaitu Ad
Dakhiliyah, Al Buraymi, Al Wusta, Az Zahirah, Janub al Batinah (Al Batinah
Selatan), Janub ash Sharqiyah (Ash Sharqiyah Selatan), Masqat (Muscat), Musandam,
Shamal al Batinah (Al Batinah Utara), Shamal ash Sharqiyah (Ash Sharqiyah Utara),
dan Zufar (Dhofar).

Muhafazah terbagi lagi menjadi 61 Wilayat (Distrik) yang dipimpin oleh


seorang Wali yang bertanggungjawab untuk menyelesaikan perselisihan lokal,
mengumpulkan pajak dan memelihara perdamaian di wilayahnya. Gubernur
bertanggungjawab kepada Menteri Dalam Negeri, kecuali Gubernur Dhofar yang
statusnya adalah Menteri Kabinet.2

Kesultanan Oman merupakan salah satu negara yang stabil di Kawasan Timur
Tengah. Dengan menerapkan politik luar negeri yang netral, Oman sering memainkan
peran sebagai mediator dan defuser (peredam) konflik di kawasan, khususnya antara
negara anggota Gulf Cooperation Council (GCC) dengan Iran dan masalah program
nuklir Iran dengan AS. Isu-isuprioritas politik luar negeri Kesultanan Oman adalah:
proses perdamaian Timur Tengah, keamanan di kawasan Teluk, terorisme,
pembangunan berkelanjutan, reformasi PBB dan perlucutan senjata.3

C. Jordan

negara monarki konstitusional, dalam perkembangannya sistem pemerintahan


Yordania sering dipengaruhi oleh nilai-nilai yang diusung negara barat, terutama
tentunya sistem liberalis-kapitalis dan sosialis-komunis. Meskipun begitu, Yordania
tetap menjadikan ajaran Islam sebagai ideologi negara (Suara News 2013) dengan
struktur pemerintahan yang mengikuti Trias Politica (Perhimpunan Pelajar Indonesia
Yordania 2013). Kekuatan eksekutif berada di dalam genggaman dua aktor: seorang
raja yang bertugas sebagai kepala negara (head of state) sekaligus komando tertinggi

2 http://www.kemlu.go.id/muscat/Pages/sistem-pemerintahan.aspx

3 http://www.kemlu.go.id/muscat/Pages/politik-oman.aspx
angkatan bersenjata (commander in chief) dan perdana menteri yang
bertanggungjawab pada dewan parlemen. Hingga saat ini, Yordania telah dipimpin
oleh tiga raja (Perhumpunan Pelajar Indonesia Yordania 2013): Raja Abdullah I (25
Mei 194620 Juli 1951), Raja Hussein (11 Agustus 19527 Februari 1999), dan
Raja Abdullah II (7 Februari 1999 sekarang) yang saat ini masih memimpin
Yordania. Kekuatan legislatif, berdasarkan konstitusi, dipegang oleh lembaga
parlemen dua kamar (bicameral) berupa National Assembly of Jordan (Majlis al-
Umma). Lembaga legislatif ini terbagi ke dalam dua bentuk: House of Deputies dan
House of Notables (Senate) yang dipilih secara demokratis. Pos legislatif diisi melalui
pelaksanaan pemilihan umum (election) yang melibatkan 23 partai politik (Central
Intelligence Agency 2013) di mana sistem pemilihan yang digunakan adalah single
non-transferable vote in multimember districts serta sistem closed national list dengan
aturan representasi proporsional.

Setiap perwakilan legislatif menjabat dalam periode empat tahun. Sementara


unsur ketiga dalam trias politica, yaitu kekuatan yudikatif, berada di bawah kekuasaan
tiga tingkatan lembaga peradilan, yaitu peradilan umum, peradilan tinggi, dan
mahkamah agung (supreme court) sebagai tingkat tertinggi. Dalam pelaksanaannya,
ketiga tingkatan peradilan ini dibagi kembali menjadi tiga jenis, yaitu agama, sipil,
dan khusus. Di samping itu, Yordania juga dilengkapi dengan sebuah mahkamah
konstitusi (constitutional court). Yordania terbilang sebagai negara Timur Tengah
dengan kondisi yang cukup stabil dibandingkan negara-negara Timur Tengah pada
umumnya. Bukan hanya stabil dalam aspek keamanan, Yordania juga dikenal dengan
tingkat Human Development Index-nya yang berada di atas rata-rata bagi sebuah
negara Timur Tengah (United Nations Development Programme 2011) serta tingkat
kebebasan pasar (market freedom) ke-3 terbaik di wilayah Timur Tengah sekaligus
ke-32 secara global (Heritage Organization 2012). Kestabilan Yordania sedikit banyak
dipengaruhi oleh kedekatan Yordania dengan Amerika Serikat. Sebagai sekutu atau
aliansi kunci Amerika Serikat di Timur Tengah (Hurriyet Daily News and Economic
Review 2009), Yordania bersama Mesir juga merupakan dua negara Timur Tengah
yang telah menandatangani perjanjian perdamaian secara resmi dengan Israel (Al
Arabiya News Channel 2010). Perdamaian ini dicapai melalui negosiasi dengan Israel
melalui Konferensi Madrid yang disponsori oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet
pada tahun 1991. 4

D. Maroko

Maroko dalam Undang-Undang Dasar negaranya disebut sebagai kerajaan


yang berkonstitusi dan demokratis, dan kedaulatan berada di tangan bangsa yang
disalurkan melalui lembaga konstitusional yang telah ada. Maroko menganut sistem
multi partai dan menolak sistem satu partai. Hukum adalah pernyataan tertinggi dari
kemauan rakyat dan semua harus tunduk padanya. Negara menjamin kebebasan bagi
semua warganya untuk menyatakan pendapatnya, berserikat, dan membentuk atau

4 https://www.academia.edu/8183338/Profil_Negara_Yordania
memasuki organisasi atau partai pilihannya. Dalam sejarah politik negara ini, hampir
tidak pernah terjadi satu partai yang berhasil menguasai mayoritas kursi Dewan
Perwakilan Rakyat. Oleh karena itu, sampai saat ini pemerintah Maroko merupakan
pemerintahan koalisi5

5 Munawir Sjadzali, Islam dan Tata Negara: Ajaran, Sejarah, dan Pemikiran, Edisi
V (Jakarta: UI-Press, 1993), h. 222-223.

Anda mungkin juga menyukai