Tugas Keamanan Pangan2

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Solekhah Nur HW / D.141.15.

0022
Kelas Sore FTP Tugas Keamanan Pangan

Korban Capai 63 Orang, Pemkab Dirikan


Posko Kesehatan

Solopos.com, SRAGENJumlah korban yang diduga keracunan setelah menyantap makanan


dalam resepsi pernikahan di Dusun Gondangtani, Desa/Kecamatan Gondang, Sragen itu
mencapai 63 orang.

DKK Sragen sudah mengintruksikan Puskesmas Gondang untuk membuka posko pelayanan
kesehatan di Dusun Gondangtani RT 024. Posko itu dibuka lantaran pada Rabu (13/7/2016)
malam, Puskesmas Gondang tidak lagi representatif untuk menampung pasien diduga keracunan
makanan. Setelah semalaman dibuka, terdapat lima pasien rawat jalan yang mendapat layanan
kesehatan di posko yang berlokasi di posyandu lansia desa setempat.

Pembukaan posko ini sesuai arahan dari DKK lantaran jumlah warga yang mengalami gejala
keracunan sangat banyak, kata Bidan Desa Gondang Yunita kala saat ditemui wartawan di
posko kesehatan.

Jumlah warga yang diduga keracunan mencapai 63 orang. Selain dirawat intensif di Puskemas
Gondang, sebagian warga juga dirawat di Puskesmas Sambungmacan I, Puskesmas
Sambungmacan II, Puskesmas Ngrampal, RSUD Soehadi Prijonegoro, RS Amal Sehat dan
sejumlah klinik kesehatan. Semalam [Rabu malam] ada total 56 pasien yang dirawat di
Puskesmas Gondang. Karena kami hanya memiliki sekitar 20 bed [tempat tidur], pasien lain
akhirnya kami oper ke puskesmas dan rumah sakit terdekat, kata Kepala Puskesmas Gondang
dr. Muhammad Khusaini.

Untuk memastikan zat berbahaya apa yang telah dikonsumsi pasien, petugas medis mengambil
sampel darah pasien. Sebagian besar pasien masih diinfus dan mengonsumsi obat secara rutin.
Umumnya, mereka mengalami mual-mual, pening dan muntah-muntah. Saya tidak pakai
muntah. Tapi, perut saya rasanya mual-mual sekali. Badan saya juga lemas, kata Ramadani, 17,
yang tergabung dalam tim sinoman resepsi pernikahan itu.

Sementara itu, Kapolsek Gondang AKP Y. Trisnanto mengaku sudah meminta keterangan
Ponimin, 52, warga setempat yang menyelenggarakan resepsi pernikahan anaknya. Dia juga
meminta keterangan satu orang juru masak. Menurutnya, dari sekitar 800 tamu undangan,
terdapat 8% yang mengalami gangguan kesehatan yang diduga akibat keracunan makanan.

Kami sudah mengembangkan penyelidikan sembari menunggu hasil uji laboratorium. Kami
juga menyelidiki dari mana saja bahan makanan itu didatangkan untuk resepsi pernikahan, kata
Trisnanto.*
Analisa

Biologi : Makanan yang disajikan dalam resepsi pernikahan biasanya


dimasak lama sebelum disajikan, dalam rentang waktu tersebut, cara
penyimpanan makanan tersebut sangat mempengaruhi cemaran biologis
yang ada di makanan. Makanan tersebut bisa saja tercemar bakteri-bakteri
yang dapat membahayakan kesehatan seperti; E.coli, Bacilius, sp dan
Staphylococcus. Bakteri tersebut menyebabkan reaksi mual dan pusing.

Kimia : Cemaran kimia mungkin terjadi pada bahan-bahan yang digunakan


sebagai bahan masakan yang akan disajikan. Cemaran tersebut bisa berupa
pestisida yang masih menempel di buah karena proses pencucian yang tidak
bersih. Selain itu, sajian berupa ikan dan daging yang tidak dimasak dengan
cara yang benar juga membawa cemaran dari laut/ tempat pemotongan
daging (berupa nitrit).

Fisik : Penyajian makanan dalam resepsi pernikahan tersebut adalah di


ruang terbuka, sehingga sangat memungkinkan cemaran fisik berupa; kerikil,
pasir, serpihan lainnya masuk ke makanan dan termakan secara tidak
sengaja dan menyebabkan keracunan makanan.

Anda mungkin juga menyukai