Anda di halaman 1dari 31

BAB II

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian
1. Struktur dan Sifat Keluarga
a. Kepala Keluarga

Nama : Tn. S

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 60 tahun

Agama : Islam

Pekerjaan : Buruh harian

Pendidikan : SD

Alamat : RT 002/001 Kelurahan Kejaksaan

Kecamatan Taman Sari

Komposisi Keluarga Dan Genogram

No Nama Jenis Hubungan Umur Pendidikan Pekerjaan

Kelamin Dengan Keluarga


1. Ny. S P Istri 61 thn SMA Ibu rumah

tangga
2. An. I P Anak 20 thn SMA Belum Bekerja

Genogram
60 61

Hipertensi

20

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

usia : Klien

: Serumah

Ny. I adalah anak ke enam dari sebelas bersaudara,

sedangkan suami klien adalah anak ke empat dari empat

bersaudara. Tn. S dan Ny. I menikah dalam 1 keluarga dan

mempunyai dua orang anak. Lalu menikah kembali lagi dengan

Ny. I tidak mempunyai anak. Kemudian Tn. S dan Ny. Tinggal

bersama putri kedua nya An. A. Tn. S mengatakan mempunyai

riwayat penyakit asam urat, sedangkan Ny. I Mengatakan

mempunyai penyakit hipertensi, yaitu merupakan penyakit


turunan dari ibu kandungnya dan ayah kandungnya. Dalam

keluarga An. A tidak ada yang menderita penyakit keturunan.

b. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. S merupakan keluarga tradisional dengan tipe

keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang tinggal

dalam satu rumah yang sama.


c. Suku Bangsa
Keluarga Tn. S berasal dari suku melayu, kebangsaan

Indonesia. Bahasa yang digunakan sehari-hari dalam keluarga Tn.S

adalah bahasa daerah (Bahasa Bangka). Tn. S mengatakan di

lingkungan tempat tinggal mereka terdiri dari suku melayu. Tn. S

mengatakan ada beberapa kegiatan lingkungan yang masih

berhubungan erat dengan budaya setempat seperti saling

membantu jika ada kedukaan ataupun pesta.


d. Agama
Keluarga Tn. J menganut agama islam. Tn. S mengatakan ia

dan istrinya melakukan sholat 5 waktu. Dan jika bulan Ramadhan,

keluarga Tn. S selalu berpuasa dibulan ramadhan. Ny. S

mengatakan tidak ada kegiatan atau nilai agama yang bertentangan

dengan kesehatan termasuk dalam hal pengobatan dan ada kegiatan

atau nilai agama yang mendukung kesehatan, contohnya gerakan

sholat. Ny. J yakin bahwa yang segala sesuatu yang terjadi kepada

keluarganya adalah sebagai cobaan dari Tuhan, namun keluarga

hanya bisa berdoa dan berusaha karena yang memberikan

kesembuhan adalah Tuhan.


e. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Tn. S merupakan seorang buruh harian yang bekerja

sebagai pegawai bangunan < Rp. 500.000 /bulan. Penghasilan Tn. J

tidak menentu, ada tambahan membersikan kebun saudara. Uang

tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.


Ny. I bekerja membuat kue lalu di jual keliling terkadang

ada warga yang memesan kue langsung ke rumahnya. Didalam

keluarga Tn. S yang menjadi penghasilan utama keluarga adalah

Tn. S sendiri. Menurut Ny. I penghasilan tersebut tidak mencukupi

kebutuhan sehari-hari dan yang menjadi pengelola keuangan

keluarga adalah Ny. I sendiri. Ny. I mengatakan tidak ada

penyimpanan uang khususnya untuk kesehatan.


f. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Ny. I mengatakan ia jarang berolahraga, dan Tn. S ia jarang

berolahraga dan An. A sering lari kecil di alun taman merdeka 2

kali seminggu. Ny. I mengatakan tidak pernah lagi melakukan

kegiatan rekreasi dengan keluarga karena sibuk untuk membuat

kue. Untuk memanfaatkan waktu senggang/luang keluarga Tn. J

sering menonton TV dan santai di rumah. An. A sering banyak

dirumah dan membantu orang tua mebuat kue.


g. Kebiasaan Hidup Sehari-hari
1) Kebutuhan Nutrisi
Ny. I mengatakan selalu memasak nasi setiap harinya dan

memasak sayuran dan lauk pauk untuk dikonsumsi oleh anggota

keluarga. Keluarga Tn. S sering mengkonsumsi buah-buahan,

terutama buah pisang dan pepaya. Cara penyajian makanan

dalam keluarga Tn. S tertutup, yaitu setelah Ny. I selesai


memasak makanan, makanan tersebut ditutup menggunakan

tudung saji dan kebiasaan Ny. I mengelola makanan yaitu

dipotong baru dicuci. Ny. I mengatakan tidak ada pantangan

makanan dan tidak ada alergi makanan. Ny. I mengatakan ia

suka mengkonsumsi garam dalam jumlah yang cukup banyak.

Kebiasaan keluarga Tn. S mengelola air minum dimasak karena

keluarga Tn. S minum air isi ulang (air galon). Tn. S

mengatakan keluarganya memiliki kebiasaan makan 3 kali

sehari dan dengan porsi 1 piring. Seluruh anggota keluarga biasa

makan bersama ketika hari libur. Ny. I mengatakan An. A tidak

mengalami masalah dalam hal makan.


2) Kebutuhan Eliminasi
Tn. J mengatakan didalam keluarga tidak ada yang

mengalami gangguan buang air besar maupun buang air kecil

saat ini dan dalam satu minggu terakhir. Biasanya keluarga Tn. J

buang air besar 1 kali dalam sehari dan buang air kecil 6 kali

sehari.
3) Istirahat Tidur
Ny. S mengatakan kebiasaan tidur keluarganya pukul 22.00

WIB sedangkan An. A biasanya tidur pukul 22.00 WIB dan

biasanya bangun saat subuh tiba. Rata-rata waktu tidur per hari

anggota keluarga Tn. S 6-8 jam/hari. Sedangkan Tn.S

mengalami kesulitan tidur di malam hari. Jika Tn. S tidak tidur

ia menonton televisi sampai larut malam dan tertidur sendiri.


4) Personal Hygiene
Ny. I mengatakan kebiasaan mandi anggota keluarganya 2

kali sehari yaitu pagi dan sore dengan menggunakan sabun

mandi, mengganti pakaian 2 kali sehari setelah mandi, menyikat

gigi 3 kali sehari, yaitu pagi, sore dan sebelum tidur, sedangkan

mencuci rambut 1 kali sehari dengan menggunakan shampo.

2. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga

a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini

Tahap perkembangan keluarga Tn. J saat ini adalah tahap

IV yaitu keluarga dengan anak usia sekolah. Usia anak pertama Tn.

J (An. K) berumur sebelas tahun yang sedang duduk dikelas VI SD

dan anak kedua Tn. J (An. F) berumur 3,5 tahun belum sekolah.

b. Jangkauan Pencapaian Tahap Perkembangan Keluarga


Keluarga Tn. J sudah dapat mencapai tahap perkembangan saat

ini. Tn. J mengatakan ia dan istrinya membantu An. K untuk

bersosialisasi baik lingkungan luar rumah, disekolah maupun

lingkungan yang lebih luas. Ny. J mengajarkan An. K untuk

berkomunikasi secara terbuka. Tn. J dan Ny. J selalu berusaha

untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan mempersiapkan uang

untuk pendidikan anak-anaknya. Tn. J juga menyediakan aktivitas

untuk anak-anaknya. Tn. J dan Ny. J selalu membimbing,

mendorong anak-anaknya dalam belajar dan selalu memberikan

support kepada anak-anaknya dalam proses belajar.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga


a. Riwayat Keluarga Inti
1) Tn. J
Saat dilakukan pengkajian, Tn. S mengatakan bahwa

mempunyai riwayat penyakit asam urat 2 tahun yang lalu. Jika

banyak beraktivitas kaki sering nyeri dibagian sendi bokong

dan jari- jari pada kaki. Ketika kaki nyeri cara mengobatinya

dengan membeli minyak urut diwarung, apabila tidak sembuh

juga dalam satu atau dua hari maka Tn. S segera pergi ke

pelayanan kesehatan terdekat yaitu dokter praktek atau

puskesmas untuk memeriksa kesehatannya. Tn. S juga

mengatakan ia tidak pernah dirawat dirumah sakit.

2) Ny. J

Saat dilakukan pengkajian, Ny. I mengatakan sering

mengeluh pusing dan terasa berat pada daerah pundaknya

disertai mata berkunang-kunang. Ny. I mengatakan skala nyeri 7

(1-10) dan nyeri yang dirasakan hilang timbul. Ny. I menderita

hipertensi sejak 5 tahun yang lalu. Ny. I mengatakan ia tidak

ada pantangan makanan yang banyak mengandung garam. Saat

Ny. I merasakan pusing, Ny. I hanya mendiamkannya saja atau

membeli obat diwarung, yaitu obat bodrex. Ny. I mengatakan

pusing yang sering ia rasakan ketika sedang beraktivitas. Ny. I

mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit hipertensi, baik

dari pengertiannya, penyebab dari hipertensi dikarenakan apa,

tanda dan gejala hipertensi, serta pencegahan dan pengobatan


hipertensi. Ny. I juga mengatakan tidak tau salah satu akibat dari

hipertensi itu adalah stroke. Ny. I juga mengatakan jarang

mengontrol tekanan darahnya ke pelayanan kesehatan. Saat

dilakukan pengkajian TTV pada Ny. J tanggal 28 April 2014,

TD: 160/100 mmHg, Pols: 96 kali/menit, RR: 20 kali/menit dan


o
Temp: 36,4 C. Ny. I mengatakan riwayat TD sebelum

pengkajian 140/90 mmHg. Menurut Ny. I tekanan darah nya

pernah mencapai 200/100 mmHg. Ny. I mengatakan ia tidak

pernah dirawat dirumah sakit.

3) An. A

Saat dilakukan pengkajian, Ny. I mengatakan bahwa

kesehatan anaknya baik-baik saja dan tidak ada keluhan yang ia

rasakan. Menurut Ny. I, anaknya tidak pernah menderita

penyakit yang serius, hanya demam biasa atau batuk pilek dan

cara mengobatinya dengan membeli obat diwarung, apabila

tidak sembuh juga dalam satu atau dua hari maka Ny. I segera

membawa anaknya untuk diperiksakan ke pelayanan kesehatan

terdekat yaitu dokter praktek atau puskesmas. Ny. I juga

mengatakan anaknya tidak pernah dirawat dirumah sakit.

b. Riwayat Keluarga Sebelumnya


Tn. S dan Ny. I mengatakan orang tuanya tidak ada riwayat

penyakit seperti Diabetes Mellitus, Stroke, Asma, Jantung, dll,

tetapi kedua orang tua dari Ny. I memiliki riwayat penyakit

Hipertensi.

4. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati oleh keluarga Tn. S merupakam

rumah milik sendiri, yang terdiri dari 1 lantai, dengan konstruksi

bangunan permanen. Luas bangunan rumah Tn. S 6 x 5 m2 dengan

jumlah penghuni 4 orang dan terdiri dari 6 ruangan yaitu 1 ruang

tamu, 1 ruang dapur, 1 teras, 1 kamar mandi dan 2 kamar tidur.

Pemanfaatan perkarangan rumah Tn. S ditamani pohon Pisang.

Jumlah jendela 6 buah diseluruh bagian rumah, ventilasi > 10 %,

atap rumah menggunakan asbes, pencahayaan (sinar matahari)

pada siang hari cukup. Penerangan menggunakan listrik dimalam

hari. Lantai rumah tampak bersih dan lantai menggunakan semen.

Pengaturan perabotan rumah teratur dan tertata rapi.


Didalam rumah Tn. S terdapat satu tempat pembuangan

sampah yang berada didapur dan terdapat satu tempat pembuangan

sampah diluar rumah Tn. S yang berada didepan rumah. Ny. S

mengatakan, sampah tersebut di buang di tempat pembuangan

sampah. Rumah keluarga Tn. S mempunyai SPAL (Saluran

Pembuangan Air Limbah) dengan kondisi SPAL terberuka seperti


kolam. Tidak ada faktor bahaya fisik didalam rumah Tn. J seperti

lantai licin dan tangga.


Sumber air yang digunakan adalah sumur gali . Air tersebut

digunakan untuk semua kebutuhan sehari-hari keluarga Tn. S.

Jarak SPAL dengan sumur bor tersebut >10 m. Kualitas air bersih,

tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna. Keluarga Tn. S

memiliki ternak ayam. Kandang teleak disamping ryamh terpisah

dengan rumah. Kandang ternak dibersih tiga kali seminggu.

Keluarga Tn. J biasanya buang air besar di WC rumah sendiri.

(Denah rumah)

b. Karakteristik Lingkungan rumah (tetangga dan komunitas)


Keluarga Tn. J tinggal di lingkungan yang berada dalam

desa dengan jumlah penduduk yang lumayan banyak. Jarak antara

rumah yang satu dengan rumah yang lain berdekatan. Hampir

disetiap rumah memiliki halaman yang ditanami pohon mangga.

Terdapat jalan komplek namun tidak begitu besar dan hanya bisa

dilewati 1 mobil. Jarak menuju jalan raya sekitar 200 m. Fasilitas

yang ada di lingkungan tempat tinggal keluarga Tn. I antara lain

terdapat warung sembako, tempat penjualan pulsa, Tn. J

mengatakan menjalin hubungan baik dengan tetangganya. Tidak

ada adat dan budaya di dalam masyarakat yang bertentangan

dengan kesehatan.
c. Mobilitas Geografis Keluarga
Tn. S mengatakan sejak menikah sampai sekarang tinggal

di rumah yang sekarang ditempati dan tidak pernah berpindah-

pindah rumah. Tn. S juga mengatakan keluarganya merupakan

penduduk asli Pangkalpinang. Keluarga Tn. S dapat beradaptasi

dengan baik, tidak bermasalah dengan tetangga.


d. Perkumpulan dan Interaksi Keluarga dengan Masyarakat
Keluarga Tn. S memandang lingkungan tempat tinggalnya

sebagai lingkungan yang baik. Kegiatan yang ada dilingkungan

tempat tinggalnya adalah kerja bakti yang jadwalnya tidak tentu.

Tn. S mengatakan selalu aktif dan rajin mengikuti kegiatan kerja

bakti tersebut.
e. Sistem Dukungan Sosial keluarga
Ny. I mengatakan jika ada masalah, maka Ny. I berbicara

pada Tn. S. Mereka tidak pernah melibatkan orang lain atau


tetangga untuk ikut menyelesaikan masalah yang ada dalam

keluarga tersebut.
Ny. I mengatakan jika ada anggota keluarganya yang sakit

sebelumnya di kasih obat warung dulu dan kalau tidak sembuh

baru di bawa ke dokter atau puskesmas terdekat. Anggota keluarga

selalu saling mendukung jika ada anggota keluarga lain yang sakit

agar cepat sembuh selalu memperhatikan tentang kondisinya.


5. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga
Tn. S mengatakan anggota keluarga yang satu dengan yang

lainnya dapat berkomunikasi dengan baik dan dilakukan secara

terbuka. Bahasa yang digunakan keluarga Tn. S sehari-hari adalah

bahasa Bangka. Komunikasi dalam keluarga dilakukan setiap hari

dan selama ini tidak ada masalah dalam keluarga yang tertutup

untuk didiskusikan.
b. Struktur Peran
Tn. S mengatakan keluarganya merupakan anggota masyarakat

dari RT 001 kelurahan Kejaksaan kecamatan Taman Sari. Tn. S

berperan sebagai kepala keluarga dan kepala rumah tangga. Ny. I

berperan sebagai ibu rumah tangga mengatur pengeluaran untuk

kebutuhan rumah tangga dan merawat anak-anaknya. An. A

berperan sebagai anak putri satu satunya untuk membantu Ny I.


c. Struktur Kekuatan Keluarga
Tn. J mengatakan bahwa yang membuat dan mengambil

keputusan dalam keluarga adalah Tn. I sendiri. Tn. I mengatakan

jika ada permasalahan baik dari anaknya, istrinya ataupun dari

dirinya sendiri selalu membicarakan dulu bersama-sama dan


mencari pemecahan masalah yang terbaik, kemudian diputuskan

oleh kepala keluarga yang keputusan tersebut diterima dan

dilaksanakan oleh anggota keluarga yang lainnya. Tn. S

mengatakan keluarga saling menghargai antara yang satu dengan

yang lain, saling membantu serta saling mendukung. Hal ini sangat

penting jika Tn. S atau Ny. I yang memiliki masalah dapat saling

membantu untuk menyelesaikan masalah tersebut.


d. Nilai atau Norma Keluarga
Tn. S mengatakan nilai dan norma yang berlaku dalam

keluarga disesuaikan dengan agama yang dianut oleh keluarganya.

Keluarga Tn. S percaya bahwa jika ada yang sakit hanya dapat

disembuhkan oleh Allah SWT, akan tetapi yang namanya manusia

hanya dapat berusaha.


6. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Tn. I mengatakan bila ada salah satu anggota keluarga yang

sakit semua anggota keluarga merasa khawatir dan berusaha untuk

membantu mempercepat kesembuhannya dengan membeli obat

warung dan apabila tidak sembuh maka di bawa ketempat fasilitas

kesehatan terdekat yaitu ke dokter atau puskesmas. Tn. S dan Ny.I

sangat menyayangi anak-anaknya. Begitu juga dengan An. A sering

membantu ibunya dirumah.

b. Fungsi Sosialisasi
Tn. S mengatakan tidak mengalami kesulitan dalam

bersosialisasi baik di dalam keluarga maupun dengan masyarakat

sekitar rumah. Hal ini dikarenakan terdapat kesamaan bahasa,


norma dan budaya serta perilaku yang baik melalui hubungan dan

interaksi dalam lingkup keluarganya sendiri dan warga sekitar.

Diwaktu luang, Tn. S dan Ny. I sering mengobrol dengan tetangga

sekitar. An. A juga sudah diajarkan untuk menghormati orang yang

lebih tua dengan memberikan ucapan salam dan mencium tangan.


c. Fungsi Perawatan Kesehatan
1) Makan
Ny. I memasak setiap harinya dan memasak sayur dan lauk

pauk untuk dikonsumsi oleh anggota keluarganya. Namun jika

Ny. I letih, maka An. A yang akan memasaknya.


2) Pakaian
Pada saat pengkajian, penampilan Tn. S dan Ny. I tampak

rapi, Tn. S menggunakan baju kaos dan celana pendek, Ny. I

memakai pakaian daster, sedangkan An. K dan An. F tampak

begitu rapi menggunakan baju kaos dan celana panjang. Ny. J

tidak memiliki bau badan, tidak menggunakan kosmetik dan

perhiasan.

3) Perawatan anggota yang sakit


Ny. I mengatakan apabila ada keluarga yang sakit biasanya

membeli obat diwarung. Apabila tidak sembuh biasanya segera

dibawa ke puskesmas terdekat.


d. Fungsi Reproduksi
Ny. I memiliki suami dan Tidak mempunyai anak. Ny. I

mengatakan tidak mengunakan kontrasepsi lagi, Karena sudah

tua.
e. Fungsi Ekonomi
Ny. I mengatakan kebutuhan rumah tangganya tidak

mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. Tn. S adalah seorang


pegawai bangunan dengan penghasilan < 500.000/bulan. Ny. I

mengatakan tidak ada penyimpanan uang khususnya untuk

kesehatan.

7. Stress Dan Koping Keluarga

a. Stressor Jangka Pendek Dan Panjang

Ny. J mengatakan selama ini tidak ada hal-hal yang membuat

beban atau pikiran, hanya akhir-akhir ini Ny. I bingung

memikirkan keadaan penyakitnya sekarang, apalagi jika tekanan

darahnya mengalami kenaikan.

b. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stressor

Ny. J mengatakan jika ada masalah baik yang datang dari

dalam keluarga maupun dari luar, keluarga selalu langsung

membahasnya secara bersama-sama dan tidak dibiarkan berlarut-

larut dalam menyelesaikan masalah yang ada.

c. Strategi Koping Yang Digunakan


Tn. S mengatakan jika ada masalah selalu dibicarakan secara

bersama-sama. Tn. S juga mengatakan selalu berdoa kepada Allah

agar selalu diberikan kemudahan untuk menyelesaikan masalah

yang dihadapi oleh keluarga.


d. Strategi Adaptasi Disfungsional
Tn. S mengatakan jika ada permasalahan selalu dipikirkan dan

dipecahkan dengan pikiran yang tenang. Keluarga Tn. S tidak

menggunakan kekerasan, tidak pernah membentak dan memukul,

jarang ada masalah yang memancing kekacauan besar dalam


keluarga. Selama ini keluarga belum menemukan masalah yang

terlalu berat yang tidak dapat teratasi.

8. Pemeriksaan Fisik

No Aspek yang Tn. S Ny. I An. A

dinilai
1. Kesadaran Compos Compos Compos

mentis mentis mentis


2. Penampilan Bersih Bersih Bersih
3. Keluhan Klien Klien klien

mengatakan mengatakan mengatakan

kesehatannya sering kesehatan

baik-baik mengeluh anaknya baik-

saja tetapi pusing dan baik saja dan

ketika sedang terasa berat tidak ada

banyak pada daerah keluhan yang

beraktivitas pundaknya klien rasakan.

kaki terasa disertai mata

nyeri di sendi berkunang-

dan dulu nya kunang

mempunyai dengan skala

riwayat nyeri 7 (1-10)

asamurat.

Di cek kadar
asam urat

8.3mg/dl
4. Tanda-tanda

vital:

- TD 120/80 160 / 100 120 / 80

- Pols mmHg mmHg mmHg


- RR
- Temp 92 x/ menit 96 X / menit 88 X / menit
- BB
- TB 22 X / menit 20 x/ menit 22 x/ menit

36,70 C 36,40 C 36,40 C

57 kg 65 kg 42 kg

150 cm 145 cm 143 cm


5. Kepala Bentuk Bentuk Bentuk kepala

kepala kepala simetris.

simetris. simetris. Rambut bersih,

Rambut Rambut hitam, pendek,

bersih, putih, bersih, hitam, penyebaran

pendek, pendek, rambut merata,

penyebaran penyebaran tidak ada

rambut rambut ketombe.

merata, tidak merata, tidak

ada ketombe. ada ketombe.


6. Mata Mata simetris Mata simetris Mata simetris

antara kiri antara kiri antara kiri dan

dan kanan. dan kanan. kanan.

Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva


an-anemis, an-anemis, an-anemis,

sklera an- sklera an- sklera an-

ikterik, ikterik, ikterik,

penyebaran penyebaran penyebaran

bulu mata bulu mata bulu mata

merata. Klien merata. Klien merata. Klien

dapat dapat dapat

membaca membaca membaca

papan nama papan nama papan nama

mahasiswa mahasiswa mahasiswa

pada jarak 30 pada jarak 30 pada jarak 30

cm, tidak ada cm, tidak ada cm, tidak ada

kelainan pada kelainan pada kelainan pada

mata, mata, mata,

pergerakan pergerakan pergerakan

bola mata bola mata bola mata

bebas ke bebas ke bebas ke

samping kiri, samping kiri, samping kiri,

kanan, atas, kanan, atas, kanan, atas,

bawah. bawah. bawah.


7. Hidung Bentuk Bentuk Bentuk hidung

hidung hidung simetris, tidak

simetris, simetris, ada nyeri

tidak ada tidak ada tekan, tidak


nyeri tekan, nyeri tekan, ada sekret,

tidak ada tidak ada hembusan

sekret, sekret, lubang hidung

hembusan hembusan kanan dan kiri

lubang lubang sama kuat,

hidung kanan hidung kanan dapat

dan kiri sama dan kiri sama membedakan

kuat, dapat kuat, dapat bau minyak

membedakan membedakan kayu putih dan

bau minyak bau minyak parfum.

kayu putih kayu putih

dan parfum. dan parfum.


8. Mulut Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir

lembab, tidak lembab, tidak lembab, tidak

pecah-pecah, pecah-pecah, pecah-pecah,

tidak ada tidak ada tidak ada

stomatitis, stomatitis, stomatitis,

tidak ada tidak ada tidak ada

kesulitan kesulitan kesulitan

menelan, menelan, menelan, dapat

dapat dapat membedakan

membedakan membedakan rasa manis

rasa manis rasa manis asam asin, dan

asam asin, asam asin, pahit.


dan pahit. dan pahit.
8. Mulut Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir

kering, tidak lembab, tidak lembab, tidak

pecah-pecah, pecah-pecah, pecah-pecah,

tidak ada tidak ada tidak ada

stomatitis, stomatitis, stomatitis,

tidak ada tidak ada tidak ada

kesulitan kesulitan kesulitan

menelan, menelan, menelan, dapat

dapat dapat membedakan

membedakan membedakan rasa manis

rasa manis rasa manis asam asin, dan

asam asin, asam asin, pahit.

dan pahit. dan pahit.


9. Telinga Bentuk Bentuk Bentuk telinga

telinga telinga simetris antara

simetris simetris kiri dan kanan,

antara kiri antara kiri tidak ada nyeri

dan kanan, dan kanan, tekan, dapat

tidak ada tidak ada mendengar

nyeri tekan, nyeri tekan, perkataan

dapat dapat mahasiswa

mendengar mendengar dengan jelas.

perkataan perkataan
mahasiswa mahasiswa

dengan jelas. dengan jelas.


10. Leher Bentuk leher Bentuk leher Bentuk leher

lurus, tidak lurus, tidak lurus, tidak ada

ada nyeri ada nyeri nyeri pada saat

pada saat pada saat menelan, tidak

menelan, menelan, ada lesi pada

tidak ada lesi tidak ada lesi leher.

pada leher. pada leher.


11. Dada Bentuk dada Bentuk dada Bentuk dada

simetris simetris simetris antara

antara kiri antara kiri kiri dan kanan,

dan kanan, dan kanan, tidak ada bunyi

tidak ada tidak ada nafas

bunyi nafas bunyi nafas tambahan,

tambahan, tambahan, irama nafas

irama nafas irama nafas teratur, tidak

teratur, tidak teratur, tidak ada

ada ada penggunaan

penggunaan penggunaan otot bantu

otot bantu otot bantu nafas.

nafas. nafas.
12. Abdomen Bentuk datar, Bentuk datar, Bentuk datar,

tidak ada tidak ada tidak ada nyeri

nyeri tekan, nyeri tekan, tekan, tidak


tidak ada tidak ada ada massa.

massa. massa.
13. Ekstremitas Simetris Simetris Simetris antara

atas antara tangan antara tangan tangan kiri dan

kiri dan kiri dan tangan kanan,

tangan kanan, tangan kanan, tidak ada lesi,

tidak ada lesi, tidak ada lesi, tidak ada

tidak ada tidak ada oedema,

oedema, oedema, pergerakan

pergerakan pergerakan bebas dapat

bebas dapat bebas dapat digerakkan

digerakkan digerakkan kesegala arah,

kesegala kesegala kuku pendek

arah, kuku arah, kuku dan bersih.

pendek dan pendek dan

bersih. bersih.

Ekstremitas Simetris Simetris Tidak Simetris

bawah antara kaki antara kaki antara kaki

kiri dan kaki kiri dan kaki kiri, kaki

kanan, tidak kanan, tidak kanan

terdapat lesi, terdapat lesi, megalami

tidak ada tidak ada kelainan

oedema, oedema, bawaan dari


pergerakan pergerakan lahir, tidak

kaki terbatas, kaki bebas terdapat lesi,

karena adaya bisa tidak ada

nyeri dibaian digerakkan oedema,

sendi kaki kesegala pergerakan

kanan, kuku arah, kuku kaki bebas bisa

pendek dan pendek dan digerakkan

bersih. bersih. kesegala arah,

kuku pendek

dan bersih.

Kekuatan

otot 5 5 5 5 5 5
5 3 5 5 5 5

8. Harapan Keluarga
Ny. I dan keluarga mengatakan dengan adanya kedatangan

mahasiswa dari AKPER Pangkalpinang, Ny. I dan keluarganya dapat

meningkatkan kesehatan anggota keluarganya, terutama Ny. I dan Tn S

yang mudah-mudahan setelah diberikan perawatan dan pengetahuan

oleh mahasiswa dari AKPER Pangkalpinang, Ny. I dapat mengontol

tekanan darah nya agar tidak tinggi dan tidak ada komplikasi penyakit

lainnya akibat penyakit hipertensinya tersebut dan Tn S tidak

mengalami sakit asam urat teulang lagi. serta bisa menambah

pengetahuan keluarga Tn. S terutama Ny. I tentang penyakit hipertensi

dan asam urat.


tentang penyakit hipertensi.
B. Analisa Data

Data Interpretasi Data Masalah


DS :

- Ny. I mengatakan sering Ketidak mampuan keluarga Nyeri akut pada

mengeluh pusing dan merawat anggota keluarga sakit keluarga Tn. S

terasa berat pada daerah yang menderita hipertensi khususnya Ny. I

pundaknya.
- Ny. J mengatakan

matanya berkunang-
Ny. I mengatakan :
kunang.
1. Tidak mengetahui tentang
- Ny. I mengatakan nyeri
penyakit hipertensi
(pusing) yang dirasakan
(pengertian hipertensi,
hilang timbul.
- Ny. I mengatakan pusing penyebab hipertensi, tanda

yang ia rasakan ketika dan gejala hipertensi,

sedang beraktivitas. pencegahan dan pengobatan


- Ny. I mengatakan jika
hipertensi).
2. Ny. I sering mengeluh
tekanan darahnya
pusing dan terasa berat
mengalami kenaikan,
- Ny. J mengatakan
pada daerah pundaknya.
riwayat TD sebelum

pengkajian 160/100

mmHg
- Ny. J mengatakan

tekanan darah nya Terjadinya vasokontriksi

pernah mencapai
200/100 mmHg.

Meningkatnya kerja jantung


DO :

- Skala nyeri 7 (1-10)

- TTV klien :
Tekanan darah meningkat
TD : 160/100 mmHg

Pols : 96 kali/menit

RR : 20 kali/menit
Nyeri akut
Temp : 36,40 C

Berat badan : 47 Kg

Tinggi badan : 1 cm

Ny. J mengatakan :
1. Tidak mengetahui salah

DS : satu akibat dari hipertensi

- Ny. J mengatakan tidak adalah stroke.


Ketidakmampuan keluarga Resiko stroke
2. Tidak mengetahui tentang
tau salah satu akibat dari mengenal masalah stoke pada keluarga
pengertian stroke,
hipertensi itu adalah Tn. J khususnya
penyebab stroke, tanda dan
stroke. Ny. J
- Ny. J mengatakan tidak gejala stroke serta

mengerti tentang pencegahan stroke.

3. Sering mengkomsumsi

garam dalam jumlah yang

banyak dan suka


pengertian stroke,

penyebab stroke, tanda

dan gejala stroke serta

penanganan stroke.
- Ny. J mengatakan klien

menderita hipertensi

sejak 2 tahun yang lalu.


- Ny. J mengatakan jika

kepalanya pusing maka

Ny. J hanya

mendiamkannya saja

atau membeli obat

diwarung yaitu obat

bodrex. Resiko peningkatan tekanan darah


- Ny. J mengatakan jarang
terus-menerus
mengontrol tekanan

darahnya ke pelayanan

kesehatan.
- Ny. J mengatakan ia Resiko kerusakan pembuluh darah

jarang berolahraga.
- Ny. J mengatakan

penghasilan keluarganya
Resiko perfusi jaringan menurun
tidak mencukupi untuk

kebutuhan sehari-hari.
- Ny. J mengatakan sering

mengkomsumsi garam Resiko kerusakan organ tubuh


dalam jumlah yang

cukup banyak.
- Ny. J mengatakan suka
Resiko stroke
mengkonsumsi makanan

khas Bangka yaitu, rusip.


- Ny. J mengatakan tidak

ada pantangan makanan.

DO :

- Klien terlihat bingung

saat diajukan pertanyaan

tentang stroke dan akibat

dari hipertensi.
- Skala nyeri 7 (1-10)
- TTV klien :
TD : 160/100 mmHg
Pols : 96 kali/menit
RR : 20 kali/menit
Temp : 36,40 C
Berat badan : 60 Kg
Tinggi badan : 162 cm

C. Diagnosa keperawatan

a. Nyeri akut pada keluarga Tn. J khususnya Ny. J berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga sakit yang menderita

hipertensi.

b. Resiko stroke pada keluarga Tn. J khususnya Ny. J berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga mengenal masalah stroke.


D. Pengkajian Keluarga Mandiri

N Kriteria I II III IV

O
1. Keluarga menerima petugas kesehatan V

masyarakat
2. Keluarga menerima pelayanan kesehatan sesuai V

dengan rencana yang disepakati


3. Keluarga tahu dan dapat mengutarakan masalah

kesehatan secara benar


4. Keluarga melakukan tindakan keperawatan

sesuai yang dianjurkan


5. Keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan

sesuai yang dianjurkan


6. Keluarga melakukan tindakan pencegahan

secara aktif
7. Keluarga melakukan tindakan promotif secara

aktif seperti melakukan banyak aktivitas

Dari hasil penilaian keluarga mandiri diatas, dapat disimpulkan bahwa keluarga

Tn. J masuk pada kategori tingkat kemandirian 1 (keluarga mandiri tingkat 1/KM-

I) dengan skor 12 yaitu:

a. Keluarga menerima petugas kesehatan masyarakat.


b. Keluarga menerima pelayanan keperawatan sesuai dengan rencana yang

disepakati.

E. Scoring Masalah
1. Nyeri akut pada keluarga Tn. J khususnya Ny. J berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga sakit yang

mengalami hipertensi.

No Kriteria Nilai Bobot Perhitungan Pembenaran


1.
Sifat masalah : Masalah nyeri akut

- Aktual sudah terjadi pada Ny. J

(Tidak /kurang dan masalah sudah

sehat) dirasakan atau disadari

oleh keluarga. Tidak

3 1 3/3 x 1 atau kurang sehat

karena bila tidak

ditangani

mengakibatkan dampak

yang lebih buruk pada

Ny. J.
2. Hanya sebagian, karena

sumber dana dan

Kemungkinan prasarana terbatas tetapi

masalah dapat fasilitas kesehatan dapat

diubah : 1 2 x2 dijangkau dengan

- Sebagian mudah. Ny. J adalah

tamatan SD dan

seorang ibu rumah

tangga.
3. Potensi masalah Sikap keluarga yang

untuk dicegah : mau menerima

- Tinggi penjelasan dari perawat

dan masalah yang


3 1 3/3 x 1
dihadapi merupakan

masalah yang cukup

berat dan cukup lama

diderita oleh Ny. J.


4. Menonjolnya Keluarga menyadari

masalah : adanya masalah dan

Masalah berat 2 1 2/2 x 1 perlu penanganan

harus segera segera.

ditangani
TOTAL 4

2. Resiko stroke pada keluarga Tn. J khususnya Ny. J berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga mengenal masalah stroke.

No Kriteria Nilai Bobot Perhitungan Pembenaran


1.
Sifat masalah : Masalah stroke belum
2 1 2/3 x 1
- Resiko
terjadi pada Ny. J.
2. Kemungkinan 1 2 x2 Hanya sebagian, karena
masalah dapat
sumber dana dan
diubah :
prasarana terbatas tetapi
- Sebagian
fasilitas kesehatan dapat

dijangkau dengan
mudah. Ny. J adalah

tamatan SD dan

seorang ibu rumah

tangga.
3. Potensi masalah Karena sikap keluarga
untuk dicegah : yang mau menerima
- Cukup penjelasan dari petugas
2 1 2/3 x 1 dan masalah yang
dihadapi merupakan
masalah yang tidak
terlalu berat oleh Ny. J.
4. Menonjolnya Keluarga menyadari
masalah : adanya masalah dan
Masalah tidak
1 1 1/2 x 1 menganggap masalah
harus segera
tidak harus segera
ditangani
ditangani.
TOTAL 2 5/6

F.Prioritas Masalah
Dari scoring masalah diatas dapat disusun prioritas diagnosa

keperawatan sebagai berikut:


a. Nyeri akut pada keluarga Tn. J khususnya Ny. J berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga sakit yang

menderita hipertensi dengan score 4.


b. Resiko stroke pada keluarga Tn. J khususnya Ny. J berhubungan

dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah stroke dengan

score 2 5/6.

Anda mungkin juga menyukai