Anda di halaman 1dari 3

29/11/2016 ProsedurSertifikasiLSPSTTAtlasNusantara

LSP STT Atlas Nusantara


Menuju Indonesia Kompeten

HOME PROFILE SERTIFIKASI GALERI KONTAK LINK PENDAFTARAN PESERTA

Prosedur Sertifikasi

Persyaratan Pendaftaran
1. Mahasiswa aktif STT Atlas Nusantara yang telah lulus mata kuliah sesuai dengan skema serti kasi yang akan diambil

2. Merupakan peserta pendidikan formal dan atau pendidikan non formal dan atau sumber daya manusia dari jejaring kerja STT Atlas Nusantara yang telah
menempuh pendidikan formal atau pendidikan non formal yang dilaksanakan oleh STT Atlas Nusantara

3. Pemohon memahami proses Asesmen yang mencakup persyaratan dan ruang lingkup serti kasi, penjelasan proses penilaian, hak pemohon, biaya
serti kasi dan kewajiban pemegang serti kat

4. Pemohon mengisi formulir Permohonan Serti kasi (APL-01) yang dilengkapi dengan bukti:

a. Pemohon menyerahkan pas photo berlatarbelakang merah ukuran 34 sebanyak 4 Lembar

b. Copy KTP

c. Copy Transkip nilai mata kuliah sesuai dengan persyaratan dalam skema serti kasi

d. Copy serti kat pelatihan atau bukti lain yang mendukung jika ada

5. Pemohon mengisi formulir Asesmen Mandiri (APL-02) dan dilengkapi dengan bukti-bukti pendukung

6. Pemohon telah memenuhi persyaratan dasar serti kasi yang telah ditetapkan

7. Pemohon menyatakan setuju untuk memenuhi persyaratan serti kasi dan memberikan setiap informasi yang diperlukan untuk penilaian

8. LSP STT Atlas Nusantara menelaah berkas pendaftaran untuk kon rmasi bahwa pemohon serti kasi memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam skema
serti kasi

Biaya Sertifikasi
1. Struktur biaya serti kasi mencakup biaya asesmen, surveilen dan administrasi

2. Biaya serti kasi adalah:

Serti kasi: Rp. 750.000,-

Serti kasi ulang: Rp. 500.000,-

3. Biaya tersebut belum termasuk biaya transport dan akomodasi & konsumsi pemohon

Proses Asesmen

https://lsp.sttar.ac.id/prosedursertifikasi/ 1/3
29/11/2016 ProsedurSertifikasiLSPSTTAtlasNusantara
1. Asesmen Pemantauan Keamanan Jaringan direncanakan dan disusun dengan cara yang menjamin bahwa veri kasi persyaratan skema serti kasi telah
dilakukan secara obyektif dan sistematis dengan bukti terdokumentasi untuk memastikan kompetensi

2. LSP STT Atlas Nusantara menugaskan Asesor Kompetensi untuk melaksanakan Asesmen

3. Asesor memilih perangkat asesmen dan metoda asesmen untuk mengkon rmasikan bukti yang akan dikumpulkan dan bagaimana bukti tersebut akan
dikumpulkan.

4. Asesor menjelaskan, membahas dan mensepakati rincian rencana asesmen dan proses asesmen dengan Peserta Serti kasi

5. Asesor melakukan pengkajian dan evaluasi kecukupan bukti dari dokumen pendukung yang disampaikan pada lampiran dokumen Asesmen Mandiri APL
-02 , untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan

6. Hasil proses asesmen yang telah memenuhi aturan bukti direkomendasikan Kompeten dan yang belum memenuhi aturan bukti direkomendasikan untuk
mengikuti proses lanjut ke Proses Uji Kompetensi.

Proses Uji Kompetensi


1. Uji kompetensi Pemantauan Keamanan Jaringan dirancang untuk menilai kompetensi secara praktek, tertulis, lisan, pengamatan atau cara lain yang andal
dan objektif, serta berdasarkan dan konsisten dengan skema serti kasi. Rancangan persyaratan uji kompetensi menjamin setiap hasil uji dapat dibandingkan
satu sama lain, baik dalam hal muatan dan tingkat kesulitan, termasuk keputusan yang sah untuk kelulusan atau ketidaklulusan.

2. Uji kompetensi dilaksanakan di tempat uji kompetensi yang ditetapkan;

3. Bukti yang dikumpulkan melalui uji praktek, tulis, lisan, diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang
diperlukan untuk memperlihatkan kompetensi telah memenuhi aturan bukti.

4. Hasil proses uji kompetensi yang telah memenuhi aturan bukti VATM direkomendasikan Kompeten dan yang belum memenuhi aturan bukti VATM
direkomendasikan Belum Kompeten

Keputusan Sertifikasi
1. LSP menjamin bahwa informasi yang dikumpulkan selama proses serti kasi mencukupi untuk:

a. mengambil keputusan serti kasi;

b. melakukan penelusuran apabila terjadi banding

2. Keputusan serti kasi terhadap peserta hanya dilakukan oleh LSP berdasarkan rekomendasi dan informasi yang dikumpulkan oleh asesor kompetensi
melalui proses serti kasi. Personil yang membuat keputusan serti kasi tidak ikut serta dalam pelaksanaan asesmen dan uji kompetensi.

3. Personil yang membuat keputusan serti kasi memiliki pengetahuan yang cukup dan pengalaman proses serti kasi untuk menentukan apakah persyaratan
serti kasi telah dipenuhi.

4. Serti kat tidak diserahkan sebelum seluruh persyaratan serti kasi dipenuhi.

5. LSP menerbitkan serti kat kompetensi kepada semua yang telah berhak menerima serti kat dalam bentuk surat dan/atau kartu, yang ditandatangani dan
disahkan oleh personil yang ditunjuk LSP dengan masa berlaku serti kat 3 tahun

Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat


1. LSP STT Atlas Nusantara berhak melakukan pembekuan dan pencabutan serti kat apabila pemegang serti kat menyalahgunakan serti katnya berdasarkan
ketentuan-ketentuan perundangan yang berlaku dan ketentuan yang ditetapkan oleh LSP STT Atlas Nusantara.

2. LSP STT Atlas Nusantara membuat perjanjian yang mengikat dengan pemegang serti kat kompetensi untuk memastikan bahwa, selama pembekuan
serti kasi, pemegang serti kat tidak diperkenankan melakukan promosi terkait dengan serti kasi yang dibekukan.

3. LSP STT Atlas Nusantara membuat perjanjian yang mengikat dengan pemegang serti kat kompetensi untuk memastikan bahwa setelah pencabutan
serti kat, pemegang serti kat tidak diperkenankan menggunakan serti katnya sebagai bahan rujukan untuk kegiatannya.

Pemeliharaan sertifikasi
Untuk memelihara kompetensi, LSP STT Atlas Nusantara melakukan surveilan kepada pemegang serti kat kompetensi, yang dapat mencakupi salah satu:

1. Evaluasi rekaman kegiatan minimal sekali dalam setahun

2. Evaluasi asesi (sampling)

3. Witness (bila diperlukan)

Proses Sertifikasi Ulang


1. Serti kasi Ulang dilakukan dengan persyaratan dan prosedur yang sama dengan serti kasi awal

2. Skema serti kasi harus menetapkan metode serti kasi ulang dan sesuai dengan seluruh ketentuan yang berlaku dan harus dilakukan hanya dalam rangka
serti kasi ulang saja.

Penggunaan Sertifikat
Pemegang serti kat pemantauan keamanan jaringan harus menandatangani persetujuan untuk:

1. Memenuhi ketentuan skema serti kasi

2. Menyatakan bahwa serti katnya hanya berlaku untuk ruang lingkup serti kasi yang diberikan

https://lsp.sttar.ac.id/prosedursertifikasi/ 2/3
29/11/2016 ProsedurSertifikasiLSPSTTAtlasNusantara
3. Tidak menyalahgunakan serti kat yang dapat merugikan LSP STT Atlas Nusantara dan tidak memberikan persyaratan yang berkaitan dengan serti kasi
yang menurut LSP STT Atlas Nusantara dianggap dapat menyesatkan atau tidak sah

4. Menghentikan penggunaan semua pernyataan yang berhubungan dengan serti kasi yang memuat acuan LSP STT Atlas Nusantara setelah dibekukan atau
dicabut serti katnya serta mengembalikan serti kat kepada LSP STT Atlas Nusantara yang menerbitkannya

Banding
1. Peserta dapat mengajukan banding jika mendapatkan hasil yang tidak sah dan/atau proses tidak sah atau tidak adil.

2. Banding dapat dilakukan peserta pada:

a. Tahap pra-asesmen dimana calon peserta dinyatakan belum memenuhi persyaratan untuk mengikuti proses uji kompetensi.

b. Tahap Proses asesmen dimana peserta direkomendasikan harus mengikuti uji kompetensi.

c. Tahap Keputusan uji kompetensi dimana peserta dinyatakan belum kompeten.

d. Tahap penetapan oleh LSP STT Atlas Nusantara dimana dalam pleno LSP STT Atlas Nusantara mensahkan/tidak mensahkan rekomendasi asesor.

3. LSP STT Atlas Nusantara menetapkan prosedur untuk menerima, melakukan kajian, dan membuat keputusan terhadap banding. Proses penanganan
banding mencakup setidaknya unsur-unsur dan metoda berikut:

a. Proses untuk menerima, melakukan validasi dan menyelidiki banding, dan untuk memutuskan tindakan apa yang diambil dalam menanggapinya,
dengan mempertimbangkan hasil banding sebelumnya yang serupa;

b. Penelusuran dan perekaman banding, termasuk tindakan-tindakan untuk mengatasinya;

c. Memastikan bahwa, jika berlaku, perbaikan yang tepat dan tindakan perbaikan dilakukan.

4. LSP STT Atlas Nusantara membuat kebijakan dan prosedur yang menjamin bahwa semua banding direspon secara konstruktif dan tidak memihak.

5. Penjelasan mengenai proses penanganan banding dapat diketahui publik tanpa diminta.

6. LSP STT Atlas Nusantara bertanggung jawab atas semua keputusan di semua tingkat proses penanganan banding. LSP STT Atlas Nusantara menjamin
bahwa personil yang terlibat dalam pengambilan keputusan proses penanganan banding berbeda dari mereka yang terlibat dalam keputusan yang
menyebabkan banding.

7. Penyerahan, investigasi dan pengambilan keputusan atas banding tidak akan mengakibatkan tindakan diskriminatif terhadap pemohon banding.

8. LSP STT Atlas Nusantara memberitahukan secara resmi kepada pemohon banding pada akhir proses penanganan banding.

November 2016

M T W T F S S

1 2 3 4 5 6

7 8 9 10 11 12 13

14 15 16 17 18 19 20

21 22 23 24 25 26 27

28 29 30

Apr

META

Log in

Entries RSS

Comments RSS

WordPress.org

https://lsp.sttar.ac.id/prosedursertifikasi/ 3/3

Anda mungkin juga menyukai