Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman yang ditanam bukanlah tanaman yang menjadi makanan pokok
maupun sayuran untuk membedakannya dengan usaha ladang dan hortikultura
sayur mayur dan bunga, meski usaha penanaman pohon buah masih disebut usaha
perkebunan. Tanaman yang ditanam umumnya berukuran besar dengan waktu
penanaman yang relatif lama, antara kurang dari setahun hingga tahunan.
Kakao (Theobroma cacao ) merupakan tumbuhan tahunan (perennial)
berbentuk pohon, di alam dapat mencapai ketinggian 10 m. Meskipun demikian,
dalam pembudidayaan tingginya dibuat tidak lebih dari 5 m tetapi dengan tajuk
menyamping yang meluas. Hal ini dilakukan untuk memperbanyak cabang
produktif. Tanaman kakao merupakan tumbuhan berwujud pohon yang berasal
dari Amerika Selatan. Dari biji tumbuhan ini dihasilkan produk olahan yang
dikenal sebagai cokelat
Tanaman kakao termasuk golongan tanaman tahunan yang tergolong
dalam kelompok tanaman caulofloris, yaitu tanaman yang dapat berbunga dan
berbuah pada batang dan cabang. Tanaman ini pada garis besarnya dapat dibagi
atas dua bagian, yaitu bagian vegetatif yang meliputi akar, batang serta daun dan
bagian generatif yang meliputi bunga dan buah. Tanaman ini merupakan tanaman
perkebunan untuk rakyat karena sepanjang tahun dapat berbunga dan berbuah.

1
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini, yaitu:
1. Untuk dapat mengenal dan mengindentifikasi tanaman kakao di Desa TP.
Beurandang
2. Untuk dapat mengetahui klon, varietas dan jenis kakao yang terdapat di
Desa TP. Beurandang
3. Untuk dapat memperoleh gambaran nyata tentang gejala serangan hama
dan penyakit tanaman kakao di Desa TP. Beurandang
4. Untuk dapat mengetahui bagaimana cara pemeliharaan atau pengendalian
hama dan penyakit tanaman kakao di Desa TP. Beurandang

1.3 Manfaat Praktikum


Adapun manfaat dari praktikum perkebunan ini adalah Mahasiswa dapat
mengetahui, mengenal dan mengindentifikasi tanaman kakao di Desa TP.
Beurandang, Mahasiwa juga dapat membantu dan mengajari petani agar petani
mampu membudidaya tanaman kakao baik secara generative dan juga vegetatif
berdasarkan klon dan varietas yang menguntungkan bagi petani. Mahasiswa
memperoleh gambaran nyata tentang gejala serangan hama dan penyakit tanaman
kakao di Desa TP. Beurandang Mahasiswa mengetahui cara pemeliharaan atau
pengendalian hama dan penyakit tanaman kakao.

BAB II
PELAKSANAAN

2
1.4 Waktu dan Tempat Praktikum
Waktu dilakukannya praktikum yaitu pada hari Rabu tanggal 08 Juni
2016 dan lokasi atau tempat dilakukannya praktikum yaitu di Desa TP.
Beurandang, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.

2.1. Sarana dan Alat Dalam Praktikum


Sarana yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu kendaraan sepeda
motor yang digunakan sebagai transportasi penulis dalam menjangkau lokasi
tempat praktikum yang dikunjungi.
Alat yang digunakan dalam melakukan praktikum ini, yaitu Alat tulis
yang digunakan sebagai alat untuk mencatat hasil wawancara yang dilakukan
kepada petani di kebun kakao, Notes yang digunakan sebagai media untuk
mencatat hasil wawancara yang dilakukan kepada petani di kebun kakao, dan
Kamera yang digunakan sebagai alat untuk mendokumentasi kegiatan selama
dilakukannya praktikum.

2.2 Lokasi Praktikum


Pada praktikum matakuliah TBT. Perkebunan, praktikan memilih lokasi
praktikum yang bertempat di Desa TP. Beurandang, Aceh Utara. Kondisi
praktikum tersebut sangat jauh dari kota maupun jalan raya. Kondisi jalan pada
desa tersebut sangat kecil dan sebagian jalannya sangat buruk. Sebelum menuju
lokasi perkebunan tersebut, praktikan harus melewati rumah warga dan sawah
penduduk.

BAB III
LANGKAH LANGKAH PRAKTIKUM

3
.1 Persiapan
Adapun pesiapan praktikum yang akan dilakukan adalah
1. Memilih salah satu komoditas tanaman pangan yang telah ditentukan
(sawit, karet dan kakao),
2. Mencari lokasi praktikum dan mengunjungi petani yang mengusahakan
salah satu komoditas tersebut,
3. Menyepakati jadwal praktikum dengan kelompok tani / petani tersebut,
4. Mempersiapkan jadwal kunjungan serta menggunakan daftar checklis
untuk wawancara dan checklis untuk pengamatan.
.2 Kunjungan Lapangan
Adapun langkah-langkah yang dilakukan penulis ketika sedang
mengunjungi perkebunan kakao tersebut. yaitu :
1. Lakukan pengamatan, Tanya jawab langsung serta mengisi list pertanyaan
mengenai tanaman kakao
2. Pengambilan foto setiap kegiatan yang dilakukan penulis dalam menjalani
praktikum. Hal tersebut sebagai bukti bahwa penulis benar-benar terjun
langsung dalam praktikum tersebut
3. Mengucapkan terimakasih kepada kelompok tani di perkebunan kakao
yang telah bersedia menyempatkan waktu dan membantu penulis selama
berjalannya praktikum
.3 List Pertanyaan
Adapun list pertanyaan yang diajukan penulis kepada kelompok tani, yaitu
sebagai berikut :
1. Apa jenis klon dan varietas bibit tanaman kakao di perkebunan ini?
2. Apa jenis tanah pada perkebunan kakao di Desa TP. Beurandang, Aceh
Utara ini ?
3. Apa saja jenis OPT yang sering mengganggu tanaman kakao di
perkebunan ini?
4. Bagaimana cara para petani dalam menanggulangi OPT yang menyerang
tanaman perkebunan mereka ?
3.5. Dokumentasi foto

4
5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


Praktikum Unit II : Pengamatan dan Wawancara Budidaya Kakao
Lokasi :
1. Nama Pemilik :
2. Desa : TP. Beurandang
3. Kecamatan : Muara Batu
4. Kabupaten : Aceh Utara
5. Provinsi : Aceh
Hari/tanggal :07 Januari 2017
Nama observasi : Mariyana
No Jenis Petanyaan Hasil Keterangan
Pengamatan/wawancara
1. Sumber bibit Dokumentasikan
tanaman
a. Jenis tanaman Tanaman Kakao Lindak
1. Klon KW 48
2. Varietas Forastero
b. Jenis tanaman
1. Klon
2. Varietas
c. Jenis tanaman
1. Klon
2. Varietas
2. Bentuk bagian Gambar tangan
tanaman
1. Daun Bentuk helai daun bulat
memanjang (oblongus),
ujung daun meruncing
(acuminatus),dan pangka
daun runcing
(acatus) susunan tulang

6
daun menyirip dan tulang
daun menonjol .

2. Batang Tanaman kakao memiliki


batang dan tunas yang arah
pertumbuhannya ke atas
pertumbuhannya ke
samping (plagiotrop).

3. Bunga Bunga pada tanaman kakao,


tumbuh secara berkelompok
pada bantalan bunga yang
menempel pada bunga tua,
cabang-cabang dan ranting-
ranting bunga tumbuh dan
berkembang dari bekas
ketiak daun pada batang
dan cabang.
4. Buah Buah yang ketika muda
berwarna hijau atau hijau
agak putih jika sudah masak
akan berwarna kuning.
Sementara itu, buah yang
ketika muda berwarna
merah, setelah masak
berwarna jingga (orange).

5. Akar Memiliki akar lateralnya


(mendatar) berkembang
dekat permukaan tanah.

7
2. Jenis tanah/vegetasi Dokumentasikan
1. Tekstur 50% pasir, 10% - 20% debu
dan 30% - 40%
lempung
2. Struktur Tanah liat berpasir dan
lempung liat berpasir.
3. Bahan organik Pupuk kandang atau pupuk
kompos dan mulsa
4. Kemiringan lahan Kurang dari 45%
3 Iklim
1. Bulan basah Pada saat curah hujan
tinggi, tanaman kakao
akantumbuh tinggi tetapi
bunga dan buahnya sedikit
2. Bulan kering Pada saat musim kemarau,
reproduksi tanaman
kakaoakan jelek. Karena
dalam perkebunan kakao
suhu dancurah hujan harus
optimum (1.500 mm tahun-
1) dan terbagi merata
sepanjang tahun. Dalam hal
tersebut, tanaman kakao
tidak ada bulan kering.
Note : bisa ditambahkan yang tidak ada didaftar pengamatan

Praktikum Unit II : Pengamatan Oganisme Pengganggu Tanaman


Jenis tanaman : Tanaman Kakao
Lokasi
1. Nama Pemilik :
2. Desa : TP. Beurandang
3. Kecamatan : Muara Batu
4. Kabupaten : Aceh Utara
5. Provinsi : Aceh
Hari/tanggal : 07 Januari 2017
Nama observasi : Mariyana

N Jenis Petanyaan Hasil Keterangan


o Pengamatan/wawancara

8
1. Organisme Dokumentasikan
pengganggu tanaman
(OPT)yang ada pada
lokasi pengamatan
a. Hama Dokumentasikan
1. Mamalia Tupai

2. Mollusca ----
3. Burung ----
4. Tungau ----
5. Serangga Kepik penghisap buah
(Helopeltis spp)

b. Patogen
(Penyakit)
1. Jamur Busuk buah
(Phytophthora palmivora)

2. Bakteri ---
3. Virus ---
4. Nematoda ---
c. Gulma ---

2. Bagian tanaman dan Dokumentasikan


gejala serangan
a. Daun Serangga pemakan daun

b. Akar ---

9
c. Cabang ---

d. Batang Penggerek batang kakao


(Zeuzera coffeae)

e. Buah Kepik penghisap buah

f. Bunga ---
3. Tahapan Dokumentasikan
penganggulangan
yang dilakukan.

1. Kultur teknis Memberikan Semut hitam


untuk membunuhhama
pada tanaman kakao dan
penaungan

2. Mekanis Pemangkasan,pembuanga
n bagian tanaman
yangterserang
3. Fisik Pemberian Pemupukan
dan Mulsa
4. Kimia Memberikan Herbisida,
Insektisida dan Fungisida

4.2 Pembahasaan
Dari hasil praktikum lapangan di dapatkan Di Lokasi perkebunan yang
dijadikan praktikum yaitu terdapat di Desa TP. Beurandang, Kecamatan Muara
Batu, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh. Di desa tersebut, jenis tanaman
kakao yang ditanam yaitu Kakao Lindak (Bulk Kakao) yang berklon KW 48 dan
bervarietas Forastero.

10
Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya produktivitas kakao
didesa tersebut yaitu serangan hama dan penyakit serta anomali iklim. Beberapa
hama yang menyerang tanaman kakao yaitu; Bajing atau Tikus, Kepik pengisap
buah kakao (Helopeltis spp), Penggerek batang (Zeuzera coffeae), Penggerek
buah kakao (PBK) oleh Conopomorpha cramerella, Busuk buah (Phytophthora
palmivora), Penyakit Vascular streak dieback (VSD), Antraknose (Colletotrichum
gloeosporioides), dan Kanker batang (Phytophthora palmivora). Sedangkan dari
golongan gulma yang menyerang tanaman kakao, yaitu Alang-alang, Mikania Sp.
Paspalum conjugatum, Setaria plicata, Cyperus kyllingia, lumut, dan picisan.
Teknik pengendalian yang dilakukan dalam mengendalikan hama dan
penyakit pada tanaman kakao yaitu dapat dilakukan dengan berbagai teknik
seperti Kultur Teknis dan Hayati dengan cara memberikan semut hitam untuk
membunuh hama pada tanaman kakao dan penaungan, teknik mekanis dengan
cara pemangkasan, pembuangan bagian tanaman yang terserang, teknik fisik
dengan cara pemberian pupuk dan mulsa serta teknik kimia dengan cara
memberikan Herbisida, Insektisida dan Fungisida.

11
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kakao (Theobroma cacao ) merupakan tumbuhan tahunan (perennial)
berbentuk pohon, di alam dapat mencapai ketinggian 10 m. Meskipun demikian,
dalam pembudidayaan tingginya dibuat tidak lebih dari 5 m tetapi dengan tajuk
menyamping yang meluas. Hal ini dilakukan untuk memperbanyak cabang
produktif. Tanaman kakao merupakan tumbuhan berwujud pohon yang berasal
dari Amerika Selatan. Dari biji tumbuhan ini dihasilkan produk olahan yang
dikenal sebagai cokelat.
Dari hasil praktikum lapangan di dapatkan Di Lokasi perkebunan yang
dijadikan praktikum yaitu terdapat di Desa TP. Beurandang, Kecamatan Muara
Batu, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh. Di desa tersebut, jenis tanaman
kakao yang ditanam yaitu Kakao Lindak (Bulk Kakao) yang berklon KW 48 dan
bervarietas Forastero.
Teknik pengendalian yang dilakukan dalam mengendalikan hama dan
penyakit pada tanaman kakao yaitu dapat dilakukan dengan berbagai teknik
seperti Kultur Teknis dan Hayati dengan cara memberikan semut hitam untuk
membunuh hama pada tanaman kakao dan penaungan, teknik mekanis dengan
cara pemangkasan, pembuangan bagian tanaman yang terserang, teknik fisik
dengan cara pemberian pupuk dan mulsa serta teknik kimia dengan cara
memberikan Herbisida, Insektisida dan Fungisida.

5.2 Saran

12
Di harapkan kepada petani kakao agar lebih merawat tanamannya dan
Diharapkan kepada pemerintah untuk lebih memprogram dan selalu mendampingi
para petani Indonesia dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas dan
harga jual kakao.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous.PerkebunanKakao.m(www.repository.usu.ac.id/bitstream/123457
89/29313/5/Chapter%20I.pdf).
Basri A.Bakar 2010.potensi kakao Masih cukup besar di Acceh (www.na d
litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?
option=com_content&view=article&Potensi-kakao&catid=4;info-aktual).
Anonimous. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang Perkebunan
Kakako. (www.repository.usu.ac.id/bitstream/12345789/29313/Abstrak.pdf)
Rahmat hidayat.2012 hama dan peyakit tanaman kakao L (Theobroma
cacao)di pulau kundur kabupaten karimun.
(wwww.skpkarimun.or.id/index.php/2013-05-03-30/tulisan-ilmiah/156-hama-
dan-penyakit-tanaman-kakao-theobroma-cacao-l-di-pulau-kundur-kabupaten-
karimun).

13
LAMPIRAN

14
15
16

Anda mungkin juga menyukai