Disusun oleh:
Ema Atmawati
010113a030
A. Latar Belakang
Asam urat merupakan salah satu masalah kesehatan yang berhubungan dengan
persendian dan pergerakan.Oleh karenanya apabila persendian terkena asam urat maka
pergerakan menjadi terbatas,dan lama-kelamaan bila dibiarkan akan menjadi tofi dimana
terjadi penumpukan kristal-kristal disekitar jaringan sehingga kalau dilihat dari luar seperti
ada daging yang menonjol terutama pada daerah persendian. hal ini biasanya terjadi pada
orang dewasa.
Kelebihan asam urat bisa disebabkan karena proses pemasukan makanan yang banyak
mengandung purin atau karena proses pengeluaran purin lewat urin yang kurang.
Berdasarkan hasil pengkajian pada Ny M keluarga didapatkan keterangan bahwa Ny. M
menderita kelebihan asam urat dan kadang-kadang mengeluh sakit dan merasakan linu-
linu pada tangan sampai bawah kaki bila mau tidur atau istirahat pada malam hari.
F. Metode :
1. Diskusi
2. Tanya jawab
G. Media :
1. Materi SAP
2. Leaflet
3. Lembar balik
H. Kegiatan Penyuluhan
I. Seeting Tempat
1 3
Keterangan :
1. Ny. M
2. Mahasiswa
3. Anggota keluarga
J. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Tersedianya SAP Atritis Gout
b. Tersedianya tempat untuk penyuluhan kesehatan Atritis Gout
2. Evaluasi Proses
a. Acara Penyuluhan berjalan lancar
b. 90 % klien mampu memahami pencegahan asam urat
3. Evaluasi hasil
a. Klien dan keluarga mengetahui tentang asam urat
b. Kelien dan keluargamampu memahami penyebab asam urat
c. Klien dan keluarga memahami tanda dan gejala asam urat
d. Klien dan keluarga memahami cara pencegahan asam urat
e. Klien daan keluarga memahami cara perawatan mandiri asam urat
f.Klien dan keluarga mengetahui makanan apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi
untuk asam urat
g. Klien dan keluarga memahami bengobatan tradisional untuk asam urat
A. PENGERTIAN
Menurut Mutia Sari (2010 : 5) asam urat adalah akibat tingginya kadar asam urat di
tubuh. Silvia S. (2009 : 10) berpendapat bahwa asam urat adalah asam yang berbentuk
kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan
nukeloprotein) yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel
tubuh.
Khomsan A. S. Harlinawati Y. (2008 : 4) mengatakan asam urat ialah terjadinya
penumpukan kristal asam urat pada daerah persendian.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan asam urat merupakan bagian metabolisme
purin. Dalam keadaan normal dan jika tidak berlangsung normal asam urat akan
menumpuk dalam jaringan tubuh. Akibatnya, terjadi penumpukan kristal asam urat
pada daerah persendian sehingga menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.
B. PENYEBAB
Kelainan metabolisme dalam tubuh yaitu reaksi peradangan jaringan terhadap
pembentukan kristal monosodium urat monohidrat yang berhubungan dengan
hiperurisemia (pengeluaran asam urat melalui urin yang berlebihan).
Beberapa faktor yang menyebabkan kadar asam urat tinggi adalah:
1. Faktor keturunan
2. Penyakit Diabetes Melitus
3. Adanya gangguan ginjal dan hipertensi
4. Tingginya asupan makanan yang mengandung purin.
5. Berat badan yang berlebih (obesitas)
6. Jumlah alkohol yang dikonsumsi
7. Penggunaan obat-obatan kimia yang bersifat diuretik/analgetik dalam waktu
lama.
E. PENCEGAHAN
1. Pembatasan purin : Hindari makanan yang mengandung purin yaitu : Jeroan (jantung,
hati, lidah ginjal, usus), Sarden, Kerang, Ikan herring, Kacang-kacangan, Bayam,
Udang, Daun melinjo.
2. Kalori sesuai kebutuhan : Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan
kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan. Penderita gangguan asam
urat yang kelebihan berat badan, berat badannya harus diturunkan dengan tetap
memperhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan kalori yang terlalu sedikit juga bisa
meningkatkan kadar asam urat karena adanya badan keton yang akan mengurangi
pengeluaran asam urat melalui urine.
3. Tinggi karbohidrat : Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat
baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan
pengeluaran asam urat melalui urine.
4. Rendah protein : Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar
asam urat dalam darah. Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam
jumlah yang tinggi, misalnya hati, ginjal, otak, paru dan limpa.
5. Rendah lemak : Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin.
Makanan yang digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya
dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori.
6. Tinggi cairan : Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-buahan segar
yang mengandung banyak air. Buah-buahan yang disarankan adalah semangka,
melon, blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air. Selain buah-buahan tersebut,
buah-buahan yang lain juga boleh dikonsumsi karena buah-buahan sangat sedikit
mengandung purin. Buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah alpukat dan
durian, karena keduanya mempunyai kandungan lemak yang tinggi.
7. Tanpa alkohol : Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat mereka
yang mengonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak
mengonsumsi alkohol. Hal ini adalah karena alkohol akan meningkatkan asam laktat
plasma. Asam laktat ini akan menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.
8. Olahraga ringan : Olahraga yang teratur memperbaiki kondisi kekuatan dan
kelenturan sendi serta memperkecil risiko terjadinya kerusakan sendi akibat radang
sendi. Selain itu, olahraga memberi efek menghangatkan tubuh sehingga
mengurangi rasa sakit dan mencegah pengendapan asam urat pada ujung-ujung
tubuh yang dingin karena kurang pasokan darah. Jalan kaki, bersepeda, dan joging
bisa dijadikan alternatif olahraga untuk mengatasi rematik dan asam urat. Selain itu,
olahraga yang cukup dan teratur memperkuat sirkulasi darah dalam tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Khomsun A. S. Halinawati. 2008. Terapi Jus untuk rematik dan Asam Urat, Cetakan V. Jakarta :
Puspa Swara, Anggota IKAPI
Mansjoer, A.. 2004 Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga, Jilid Satu. Jakarta :Media Aeskulapius
Saraswati S., 2009. Diet Sehat untuk Penyakit Asam Urat, Diabetes, Hipertensi dan Stroke,
Cetakan 1, Jogjakarta : A Plus Books
Sari M. 2010. Sehat dan Bugar tanpa Asam Urat, cetakan 1. Nopember, Araska Publisher
Smeltzer, SC & Bare, BG, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth, Edisi 8 Vol 2, EGC, Jakarta.