Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

NURSING CARE OF CARDIOVASCULAR SYSTEM

Yang dibina oleh Ns. Heni Dwi Windarwati,Mkep.,SpKepJ

Oleh Kelompok 2:

DENNIAR SURYATIKA (125070218113002)

DIKY JULIANTO (125070218113046)

DWI ANJELINA (125070218113040)

HAIRUL ANAM (125070218113024)

SORAYA DWI KUSMIANI (125070218113032)

RAYMOND FEBRIAN PUTRA H (125070218113068)

HARIS FADJAR SETIAWAN (125070218113056)

NYOMAN ANNISA A (125070218113016)

SITI NUR RIZKY SETIANINGRUM (125070218113034)

VINA SITTA ALFINIA (125070218113042)

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS KEDOKTERAN

JURUSAN ILMU KEPERAWATAN

2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-


kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih


kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada :

1. Ns. Heni Dwi Windarwati,Mkep.,SpKepJ selaku dosen pembimbing kami pada


mata kuliah Nursing Care of Cardiovascular System

2. Orang tua dan teman-teman anggota kelompok.

3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun penulis harapkan demi mencapai
kesempurnaan makalah berikutnya.

Sekian penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah


membantu. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Kediri, 23 Meil 2014

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...

KATA PENGANTAR .

DARTAR ISI .........

BAB I

A. LATAR BELAKANG ..................................................................


B. RUMUSAN MASALAH ..........................................................................
C. TUJUAN ........................................................................
D. MANFAAT .............................................................................

BAB 2

A. PENGKAJIAN..............................................................................
B. ANALISA DATA..........................................................................
C. DIAGNOSA..........................................................................
D. OUTCOME..............................................................................
E. INTERVENSI ..........................................................................
F. IMPLEMENTASI .....................................................................
G. EVALUASI..............................................................................

PENUTUP ....................................................................................................

A. KESIMPULAN

LAMPIRAN JURNAL ...................................................................................................

BAB I
A. LATAR BELAKANG

Indonesia sendiri adalah negara berkembang, saat sekarang ini kesehatan


telah menjadi sorotan dalam Negara ini sehingga menjadi focus yang terpenting
dalam kehidupan nasional sebagai dasar pembangunan. Dalam kesehatan yang
disorot utama adalah Persentase tinggi dalam jumlah penyakit menular , seperti
DBD dan TBC yang umumnya terdapat di Indonesia. Namun kedua penyakit
tersebut masih menjadi masalah, banyak yang masih beranggapan untuk mengatasi
kedua masalah itu belum total dilakukan dari tahun ketahun. Tingkat penularanpun
meningkat disebabkan karena gaya hidup yang buruk sehingga menyebabkan
sejumlah penyakit degenerative meningkat/berkembang secara signifikan .
Berdasarkan Survei Kesehatan pada tahun 2001 yang dilakukan oleh departemen
kesehatan Indonesia , kematian yang disebabkan oleh penyakit meningkat dari
25.41 % pada tahun 1990 menjadi 48.53 % pada tahun 2001 . Sementara proporsi
kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler tumbuh dari 9,1 % pada
tahun 1986 menjadi sebesar 26,3% pada 2.001,1.Pada tahun 2020 sendiri telah
diperkirakan bahwa penyakit jantung akan menjadi penyebab kematian sedikitnya 25
orang per tahun . penyakit jantung koroner juga merupakan faktor utama dari
kematian dan cacat bagi negara-negara di seluruh dunia.

Di negara berkembang , mulai 1990-2020 , angka kematian yang disebabkan


oleh penyakit jantung koroner diperkirakan akan meningkat 137 % pada laki-laki dan
120 % pada perempuan .

Seorang pasien sendiri harusnya sudah terdeteksi di pusat kesehatan


masyarakat /Puskesmas , namun kurangnya deteksi perangkat seperti
elektrokardiograf ( EKG ) dan perangkat monitoring lainnya , kurangnya manusia
kemampuan sumber daya dalam mengobati pasien dan melaksanakan fungsi
preventif , dan kurangnya sistem koordinasi antara Puskesmas dan rumah sakit .
Semua faktor ini menyebabkan keterlambatan dalam mendiagnosis pasien . Situasi
ini membuat pengobatan menjadi lebih sulit dan biasanya sudah terlambat untuk
menangani . Jika dilihat secara mendetail Pasien dengan penyakit degenerative
lebih mungkin untuk mengunjungi unit gawat darurat , dirawat di rumah sakit lebih
sering , sehingga Biaya medis yang mereka harus membayar akan lebih tinggi
daripada yang lain .
Sedangkan Kondisi pasca dikeluarkan dari rumah sakit harus diamati ,
terutama kontrol gejala dan manajemen , dan juga dukungan untuk melakukan gaya
hidup sehat . Fungsi dari teknologi telehealth memungkinkan penyedia layanan
kesehatan untuk memantau kegiatan sehari-hari pasien dan untuk memberikan
kesehatan intervensi . Intervensi dini seperti penting observasi tanda dan
pengamatan alat pacu jantung bisa membantu meningkatkan gejala manajemen dan
gaya hidup sehat , dan pemantauan pengelolaan obat , dan juga mengurangi rawat
inap dan pada kondisi darurat.

B. RUMUSAN MASALAH
- Apa saja yang dikaji dalam pengkajian pada gangguan Cardiovascular?
- Bagaimana analisa data setiap diagnosa yang muncul pada gangguan
Cardiovascular?
- Apa saja diagnosa yang muncul pada gangguan Cardiovascular?
- Apa kriteria hasil yang ingin dicapai?
- Bagaimana penanganan atau tindakan keperawatan pada gangguan
Cardiovascular?
- Bagaimana pelaksanaan dari perencanaan tindakan keperawatan pada
gangguan Cardiovascular?
- Apa saja yang perlu dilakukan evaluasi dari pasien dengan gangguan
Cardiovascular?

C. TUJUAN

- Untuk mengetahui terkait dengan gangguan penyakit pada system


kardiovaskuler berdasarkan jurnal

- Untuk membahas Diagnosa-diagnosa apa saja yang sering muncul pada


permasalahan gangguan system kardiovaskuler

- Untuk membahas Outcome yang dapat ditujukan kepada pasien agar


mendekati fungsi normalnya

- Untuk membahas Intervensi apa saja yang dapat dilakukan berdasarkan


jurnal

D. MANFAAT
- Pembaca paham tentang gangguan gangguan penyakit pada system
kardiovaskuler pada jurnal

- Pembaca dapat menganalisa Diagnosa-diagnosa apa saja yang sering


muncul pada permasalahan gangguan system kardiovaskuler

- Pembaca dapat menentukan Outcome yang dapat ditujukan kepada pasien


agar mendekati fungsi normalnya

- Pembaca dapat menentukan Intervensi apa saja yang dapat dilakukan pada
jurnal

BAB 2
PEMBAHASAN

A. PENGKAJIAN
KELUHAN UTAMA

- Mengeluh memiliki aritmia

- Nyeri Dada

- Mengalami kesulitan untuk bernapas

PEMERIKSAAN FISIK

- Status Kesadaran

- Mengukur Tekanan Darah

- Mengukur Denyut Jantung

- Pernapasan

- Konjungtiva tampak pucat

- Tanda-tanda gangguan jantung

- Pemeriksaan Sirkulasi dan ada tidaknya Gangguan pada kapiler refill

- Tinggi Badan

- Berat badan

- Lingkar perut

PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS

- Cemas

- Ketakutan

PEMERIKSAAN PENUNJANG

- Pemeriksaan EKG
- Pemeriksaan X-ray

- Telecardiography

- Hitung darah : CK, CKMB, Tropin, dan D-Dimer

- Tingkat Kolesterol Total

B. ANALISA DATA

Dx 1 Intoleransi Aktivitas

DS :

-Cemas

- Ketakutan

DO : -

Dx 2 Ketidakefektifan Pola napas


DS :
- Mengalami kesulitan untuk bernapas
DO :

- Mengukur Pernapasan

Dx 3 Nyeri
DS :
- Nyeri Dada

DO :
- Mengukur Tekanan Darah

- Mengukur Denyut Jantung

- Mengukur Pernapasan
Dx 4 Kelebihan Volume Cairan
DS :
- Cemas

- Mengalami kesulitan untuk bernapas

DO :
- Mengukur Tekanan Darah

- Mengukur Denyut Jantung

- Mengukur Pernapasan

- Berat badan bertambah pada waktu singkat

C. DIAGNOSA
- Aktivitas/ istirahat: intoleransi aktifitas, ketidak efektifan pola nafas
- Koping/ Toleransi stress: ansietas, ketakutan
- Kenyamanan:gangguan kenyamanan akibat nyeri
- Ketidak seimbangan cairan:Kelebihan volume cairan

D. OUTCOME
- TTV normal (tekanan darah,nadi dan pernafasan)
- Lingkar pinggang normal (BB normal)
- Hasil pemeriksaan darah LDL, kolestrol (HDL), trigliserida, dan glukosa darah
normal
- Pasien mampu melakukan aktifitas fisik dan latihan fisik secara normal.
- Pasien merasa lebih tenang (stress berkurang)
- Rasa nyeri hilang
- Cemas hilang
- Tidak terdapat edema
- Pasien tidak mengalami sesak
- Pasien tidak menunjukkan ekspresi menahan nyeri
- Hasil pemeriksaan kadar BUN dan kreatinin normal

E. INTERVENSI

Hal-hal yang menjadi intervensi keperawatan terkait masalah kardiovaskuler,


sebagai berikut:

1. Monitoring oksigenasi
Monitor tanda-tanda vital pasien

Monitor keluhan pasien dan perubahan ekspresi wajah

2. Positioning

Posisikan pasien semi fowler

Monitor management bedrest

3. Cairan

Monitor intake-output cairan

4. Mobilisasi

Beri jeda waktu pasien beristirahat seperti sebelum memulai aktivitas

5. Diet

Anjurkan pasien untuk mengurangi konsumsi makanan yang


mengadung sodium berlebih

Anjurkan dan monitor berhubungan dengan porsi makan untuk


menjaga berat badan normal pasien.

Anjurkan dan monitoring pasien untuk mengkonsumsi buah dan


sayur-sayuran setiap hari. Hindari lemak jenuh dan ganti dengan
konsumsi lemak sehat.

6. Olahraga

Anjurkan dan monitor aktivitas fisik pasien setiap hari ( seperti :


olahraga setiap hari selama 15 menit atau 5 kali dalam seminggu).

7. Pendidikan kesehatan

Jelaskan kepada pasien tentang obat-obat yang digunakan terkait


dengan dosis dan kegunaan obat.

Edukasi pasien unutk membawa obat setiap kali berpergian


Konseling gaya hidup sehat (seperti : tidak merokok, control makanan
dan olahraga rutin.

Jelaskan terkait tentang penyakit pasien, proses penyakit, factor


resiko serta proses pengobatan penyakit dan tindakan pengobatan.

F. IMPLEMENTASI
Pada implementasi diilustrasikan kedalam tema subsub intervensi yang
independen, dibagi menjadi beberapa kategori yakni diantaranya:
Kategori pemantauan/observasi dan oksigenasi adalah dengan memonitor
dan mengamati tanda-tanda vital klien, serta memantau keluhan klien.
Kategori positioning dan asupan cairan yakni memposisikan klien semi
fowler atau menggunakan bantal, monitor asupan cairan output dan juga
keseimbangan.
Kategori mobilisasi dan nutrisi/diet yaitu mulai dari tempat tidur istirahat
sampai pasien bisa berjalan. Untuk diet yang diberikan adalah diet yang
sesuai dengan kondisi pasien dan menyarankan diet rendah garam. Kategori
ADL dan luka perawatan adalah dimulai dari rutinitas sehari-hari seperti
mandi, pada klien dengan kasus bedah tergantung pada kasus ini apakah
perlu perawatan luka, aktivitas, dan perawatan pengobatan.
Kategori pendidikan kesehatan yakni dengan memberikan pendidikan
kesehatan, menjelaskan tentang obat-obatan yang dikonsumsi klien termasuk
juga dosis. Untuk kasus kardiovaskular, mungkin setiap kali pasien pergi
mereka harus membawa obat dalam tas mereka. Selain itu juga memberikan
pendidikan yang terkait dengan faktor risiko. Untuk psikologis, memberikan
edukasi agar klien tidak berpikir hal-hal yang bisa membuat mereka stress.
Kategori latihan/aktivitas fisik/rehabilitasi dengan mengajarkan bagaimana
harus pernapasan normal, apa yang bisa dilakukan dan apa yang tidak harus
dilakukan, menyarankan agar tidak melakukan aktivitas yang berat.
Kategori promosi kesehatan dengan memberikan konseling mengenai gaya
hidup sehat seperti perilaku sanitasi dan perilaku yang sehat, gaya hidup dan
pola hidup, tidak merokok dan kemudian mengajarkan olahraga yang dapat
dipraktekkan di rumah.
Kategori perencanaan debit, yakni untuk kasus alat pacu jantung sejak awal
mereka telah diamati perencanaannya dapat dengan memberikan buku-buku
yang relevan dengan pasien karena mereka harus mandiri, serta apa yang
harus dilakukan karena perangkat itu dipasang pada pasien. Misalnya,
mereka harus mampu menghitung denyut jantung mereka. Perawat
menjelaskan dengan jelas tentang penyakit mereka, dan memotivasi mereka
bahwa pasien bisa pulih.

G. EVALUASI

- Pasien paham setelah diberikan edukasi sebelum pulang ke rumah.


- Setelah kembali ke rumah kondisi pasien mulai stabil atau baik
- Saat kembali di rumah, pasien rutin untuk check up sesuai jadwal di rumah
sakit

BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pengkajian pada pasien gangguan Cardiovascular meliputi: keluhan
utama, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, pemeriksaan
psikologis.Diagnosa yang sering muncul pada gangguan sistem
Cardiovascular Aktivitas/ istirahat: intoleransi aktifitas, ketidak efektifan pola
nafas ,Koping/ Toleransi stress: ansietas, ketakutan,Kenyamanan:gangguan
kenyamanan akibat nyeri , Ketidak seimbangan cairan:Kelebihan volume
cairan. Intervensi yang dilakukan pada pasien dengan gangguan
Cardiovascular yaitu : monitoring oksigenasi, potitioning, diet, olahraga,
pendidikan kesehatan, cairan, dan mobilisasi.
H. LAMPIRAN JURNAL

Anda mungkin juga menyukai