STANDAR ISI
1. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual siswa sesuai
dengan tingkat kompetensi.
A. 91%-100% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi sikap spiritual
B. 81%-90% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi sikap spiritual
C.71%-80% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi sikap spiritual
D. 61%-70% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi sikap spiritual
E. Kurang dari 61% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi sikap spiritual
Juknis : Rumusan kompetensi sikap spiritual adalah menerima, menjalankan, dan menghargai
ajaran agama yang dianutnya. Kompetensi tersebut dapat dicapai melalui pembelajaran langsung
dan tidak langsung (indirect teaching), berupa keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah/ madrasah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan
kondisi siswa.
Perangkat pembelajaran terdiri atas:
1) Program tahunan dan program semester ; 2) Silabus ;3) RPP ;4) Buku guru dan buku siswa ;
5) Alat evaluasi dan buku nilai (Sikap spiritual siswa diamati dan dicatat guru kelas dan guru
mata pelajaran).
Dibuktikan dengan:
1) Dokumen:
a) Perangkat pembelajaran yang disusun guru sesuai dengan tingkat kompetensi pada
kompetensi sikap spiritual di SD/MI
b) Hasil kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) di KKG tentang kompetensi
sikap spiritual siswa/Penguatan Pendidikan Karakter siswa.
c) Rancangan dan hasil penilaian sikap spiritual, berupa jurnal penilaian, dokumen
observasi, penilaian diri, dan penilaian antar teman.
d) Program kegiatan intrakurikuler, kokurikuler,dan ekstrakurikuler berupa kegiatan Keagamaan,
misalnya: pesantren kilat,ceramah keagamaan,baca tulis al-Quran,retreat, atau kegiatan
lainnya.
2) Wawancara dengan guru kelas/mata pelajaran
2. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap sosial siswa sesuai dengan
tingkat kompetensi.
A. 91%-100% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi sikap sosial
B. 81%-90% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi sikap sosial
C. 71%-80% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi sikap sosial
D. 61%-70% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi sikap sosial
E. Kurang dari 61% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi sikap sosial
Juknis : Rumusan kompetensi sikap sosial, yaitu menghayati dan mengamalkan perilaku: (a)
jujur (b) disiplin; (c) santun;(d)percaya diri; (e) peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai); (f) bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan
anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,bangsa,negara,
kawasan regional, dan kawasan internasional yang dapat dicapai melalui pembelajaran langsung
1 design by Kangleybi 2017
Akreditasi SD/MI
dan tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah/madrasah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
siswa.
Juknis : Kompetensi Inti pengetahuan yang harus dimiliki siswa SD/MI adalah memahami
dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat
dasar denga cara mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah,
dan tempat bermain.
Hasil kegiatan pengembangan perangkat pembelajaran kompetensi pengetahuan meliputi:
1) Program tahunan dan program semester. 2) Silabus. 3) RPP. 4) Buku yang digunakan guru
dan siswa dalam pembelajaran. 5) Alat evaluasi dan buku nilai untuk kompetensi pengetahuan.
Dibuktikan dengan:
1) Dokumen:
a. Perangkat pembelajaran guru yang disusun sesuai dengan tingkat kompetensi inti 3
(pengetahuan) dan kompetensi dasar.
b. Hasil kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) di KKG tentang
kompetensi pengetahuan siswa.
5. Sekolah/madrasah mengembangkan perangkat Pendidikan Agama dan Budi Pekerti sesuai ruang
lingkup materi pembelajaran pada setiap tingkat kelas.
A. Mengembangkan 91%-100% perangkat pembelajaran.
B. Mengembangkan 81%-90% perangkat pembelajaran.
C. Mengembangkan 71%-80% perangkat pembelajaran.
D. Mengembangkan 61%-70% perangkat pembelajaran.
E. Mengembangkan kurang dari 61% perangkat pembelajaran.
Juknis : Perangkat pembelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dikembangkan sesuai
tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi pada setiap tingkat kelas.
Dibuktikan dengan:
1) Dokumen:
a. Program tahunan dan program semester.
Dibuktikan dengan:
1) Dokumen:
a. Perangkat Pembelajaran Tematik Terpadu pada setiap kelas setiap semester.
b. Silabus dan RPP Pembelajaran Tematik Terpadu pada semua tingkat kelas dan
kesesuaiannya dengan buku guru dan buku siswa.
c. Hasil kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) di KKG tentang
kompetensi pengetahuan siswa.
2) Wawancara dengan minimal tiga siswa dari kelas 4, 5, dan 6.
8. Sekolah/madrasah menyusun KTSP yang meliputi: (1) visi, misi dan tujuan, (2) pengorganisa-sian
muatan kurikuler, (3) pengaturan beban belajar siswa dan beban kerja guru (4) penyusu-nan
kalender pendidikan, (5) penyusunan silabus muatan pelajaran, (6) penyusunan RPP.
A. Meliputi 6 komponen
B. Meliputi 5 komponen
C. Meliputi 4 komponen
D. Meliputi 1-3 komponen
E. Tidak menyusun KTSP
Juknis : KTSP disusun mengacu pada Kerangka Dasar pada Standar Isi meliputi:
1) Perumusan visi, misi, dan tujuan satuan Pendidikan.
2) Pengorganisasian muatan kurikuler satuan Pendidikan.
3) Pengaturan beban belajar siswa dan beban kerja guru pada tingkat kelas.
4) Penyusunan kalender pendidikan satuan Pendidikan.
5) Penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran muatan local.
5 design by Kangleybi 2017
Akreditasi SD/MI
6) Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan pembelajaran.
Dibuktikan dengan:
1) Dokumen KTSP bagian kerangka dasar sesuai dengan pedoman pengembangan KTSP.
2) Dokumen silabus mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi pekerti, dan silabus mata
pelajaran lainnya termasuk muatan lokal dalam bentuk soft copy atau hard copy.
1) Struktur Kurikulum
A. Struktur Kurikulum SD
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, paling banyak 40%
dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
8 design by Kangleybi 2017
Akreditasi SD/MI
3) Penambahan Beban Belajar
Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar 2 (dua) jam per minggu sesuai
dengan kebutuhan belajar siswa dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan
faktor lain yang dianggap penting.
Dibuktikan dengan:
1) Struktur kurikulum di sekolah/madrasah.
2) Dokumen penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri.
3) Jadwal pelajaran, daftar hadir, dan RPP.
4) Hasil belajar seni budaya, prakarya, dan kewirausahaan.
5) Laporan kegiatan pengembangan diri