BENTONIT
OLEH
D621 14 021
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini yaitu: Untuk mempelajari mengenai bentonit
serta untuk membatu mahasiwa dalam menambah wawasan mengenai bentonit dan
membatu mahasiwa sebagai sumber bahan pembelajaran mata kuliah pengolahan
mineral.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bentonit
Bentonit adalah batu yang terbentuk dari tanah liat yang sangat koloid dan plastik
terutama terdiri dari montmorillonite, mineral lempung kelompok smektit, dan diproduksi
oleh devitrifikasi dari abu vulkanik. Bentonit mengandung feldspar, kristobalit, dan kristal
kuarsa. Sifat khusus dari bentonit adalah kemampuan untuk membentuk gel thixotrophic
dengan air, kemampuan untuk menyerap besar jumlah air, dan kapasitas kation tukar
yang tinggi, sifat bentonit ini berasal dari struktur kristal kelompok smektit, yang
merupakan lembaran alumina oktahedral antara dua tetrahedral silika lembar.
Bentonit ialah batuan lempung dari kelompok dioktohedral yang mengandung
monmorillonit sebanyak 85 % dari seluruh material penyusun bentonit. Dengan diameter
tidak lebih dari 2 m dan terdiri dari 2 lapis silika tetrahedral serta 1 lapis sentral
octahedral, struktur bentonit membentuk seperti segitiga yang berlapis-lapis. Selain itu,
terdapat kation monovalen dan bivalen diantara kedua lapisan tersebut. Senyawa
mineral penyusun bentonit yang lain yaitu gypsum, kaolinit, illit, kristobalit, plagioklas,
dan feldspar.
Berbeda dengan zeolit yang telah dimanfaatkan secara komersil, benonit sendiri
belum digunakan secara optimal terutama dalam bidang teknologi. Hingga saat ini
peneliti masih mengadakan riset untuk memanfaatkan bentonite sebagai pengisi filler
yang memiliki ukuran sangat kecil (nano) atau yang biasa disebut nanofiller.
Di Indonesia, bentonit ditemukan di wilayah pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan,
dan Sulawesi. Daerah yang telah dimanfaatkan sebagai tambang bentonit yakni di
Nanggulan, Tasikmalaya, dll.
Berdasarkan tipenya, bentonite dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Tipe wyoming (Na-Bentonite-Swelling bentonite)
Memiliki data mengembang delapan kali lebih besar jika dicelupkan ke dalam
air. Dalam keadaan kering jenis ini memiliki warna cream atau putih, namun
pada keadaan basah dan terkena sinar akan berwarna mengkilap. Suspensi
koloidal memiliki Ph 8,5 9,8.
b. Mg (Ca-Bentonite-non swelling bentonite)
Berbeda dengan tipe bentonite sebenernya, tipe bentonite ini kurang
mengembang jika berada di dalam air, namun setelah dilakukan riset ternyata
jenis ini memiliki sifat menghisap yang baik. Suspensi koloidal memiliki Ph 4
7, perbandingan kandungan Ca dan Na rendah dalam keadaan kering
berwarna abu-abu, kuning, biru, coklat, dan merah. Bentonite banyak
digunakan dalam pemurnian minyak goreng, namun perlu aktivasi terlebih
dahulu.
3.1 Kesimpulan
1. Bentonit ialah batuan lempung dari kelompok dioktohedral yang mengandung
monmorillonit sebanyak 85 % dari seluruh material penyusun bentonit. Dengan
diameter tidak lebih dari 2 m dan terdiri dari 2 lapis silika tetrahedral serta 1
lapis sentral octahedral, struktur bentonit membentuk seperti segitiga yang
berlapis-lapis.
2. Aplikasi Bentonit adalah sebagai berikut:
1. Bentonit sebagai adsorben dan bahan pemucat pada industri minyak
kelapa sawit.
2. Bentonit sebagai katalis pada proses perengkahan minyak bumi dengan
menggunakan mineral monmorillonit yang telah diasamkan. Namun,
penggunaan lempung sebagai katalis memiliki kelemahan tidak tahan
terhadap suhu tinggi.
3. Bentonit sebagai bahan penukar ion yang didasarkan pada sifat
permukaan bentonit yang bermuatan negatif, sehingga ion-ion dapat terikat
secara elektrostatik pada permukaan bentonit.
4. Bentonit sebagai lumpur bor sebagai lumpur terpilar dalam pengeboran
minyak bumi, gas bumi serta panas bumi. Aktivasi bentonit untuk lumpur bor
adalah merupakan suatu perlakuan untuk mengubah Ca-bentonit menjadi
Na-bentonit dengan penambahan bahan alkali. Bahan alkali yang sering
digunakan adalah natrium karbonat dan natrium hidroksida.
5. Bentonit dalam pembuatan tambahan makanan ternak . Untuk dapat
digunakan dalam pembuatan tambahan makanan ternak.
6. Bentonit untuk industri kosmetik.
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi Riau, 2004, Laporan Akhir Penyelidikan Bahan Galian Bentonit,
Batu Gamping, Dan Timah Di Kabupaten Singingi dan Kampar Propinsi Riau , PT. Riodila Bumi
Persada Konsultan teknik, Pekanbaru.
Irmayani dan Fitriani, 1998, Pemanfaatan Bentonit Sebagai Adsorben Logam Berat Cr3+, Skripsi, UNRI,
Pekanbaru.
Rahman, A, 2008, Sintesis Nanokomposit Poliester-Lempung Berbahan Baku Organolempung dari
Bentonit Indonesia, Tesis, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
Yusnimar, dan Drastinawati, 2005, Pemanfaatan Bentonit Sebagai Adsorben pada Proses Bleaching
Minyak Sawit, Prosiding Seminar Nasional Teknologi Petro-oleokimia Indonesia, Pekanbaru.