Anda di halaman 1dari 4

4.

Mekanisme Muntah

Sinyal sensorik yang mencetuskan muntah terutama berasal dari


faring, esofagus, lambung dan bagian atas usus halus. Impuls saraf kemudian
ditransmisikan, baik oleh serabut saraf aferen vagal maupun oleh saraf
simpatis ke berbagai nukleus yang tersebar di batang otak yang semuanya
bersama sama disebut pusat muntah. Dari sini, impuls impuls motorik
yang menyebabkan muntah ssesungguhnya ditransmisikan dari pusat muntah
melalui jalur saraf kranial V, VII, IX, X dan XII ke traktus gastrointestinal
bagian atas , melalui saraf vagus dan simpatis ke traktus yang lebih bawah,
dan melalui saraf spinalis ke diafragma dan otot abdomen.

Pada tahap awal dari iritasi atau distensi berlebihan gastrointestinal,


antiperistaltik mulai terjadi. Antiperistaltik berarti gerakan peristaltik ke arah
atas traktus pencernaan, bukannya ke arah bawah. Hal ini dapat dimulai
sejauh ileum di traktus intestinal dan gelombang peristaltis bergerak naik
mundur ke usus halus dengan kecepatan 2-3 cm/detik. Proses ini mendorong
sebagian besar isi usus halus bagian bawah kembali ke duodenum dan
lambung dalam waktu 3-5 menit. Pada saat traktus gastrointestinal bagian
atas, terutama duodenum, menjadi sangat meregang, mencetuskan timbulnya
tindakan muntah.

Pada saat terjadinya muntah, kontaksi intrinsik yang sangat kuat


terjadi pada duodenum maupun lambung, bersama dengan relaksasi sebagian
dari sfingter esofagus lambung , sehingga membuat muntahan ,mulai bergerak
dari lambung ke esofagus. Disini melibatkan otot otot abdomen mengambil
alih dan mendorong muntahan keluar.

Sekali pusat muntah telah dirangsang dan timbul perilaku muntah,


efek yang terutama adalah

1) Bernafas dalam,
2) Naiknya tulang lidah dan laring untuk membuka sfingter esofagus
bagian atas supaya terbuka,
3) Penutupan glotis untuk mencegah aliran muntah memasuki paru,
dan
4) Mengangkat palatum molle untuk menutup nares posterior.

Kemudian datang kontraksi diafragma yang kuat ke bawah bersama


bersama dengan kontraksi semua otot dinding abdomen. Keadaan ini memeras
perut di antara diafragma dan otot otot abdomen, membentuk suatu tekanan
intragastrik sampai kebatas yang tinggi. Akhirnya, sfingter esofagus bagian
bawah berelaksasi secara lengkap, membuat pengeluaran isi lambung melalui
esofagus.

Selain muntah dicetuskan karena iritasi traktus gastrointestinal,


muntah juga bisa disebabkan karena impuls saraf yang timbul pada daerah
otak. Terutama berlaku pada daerah kecil yang terletak di bilateral pada dasar
ventrikel keempat yang disebut zona pencetus kemoreseptor untuk muntah.
Perangsangan elektrik pada daerah ini dapat mencetuskan muntah, namun
untuk pemakaian obat - obatan tertentu termasuk morfin dan beberapa derivat
lainnya, dapat secara langsung merangsang zona ini dan mencetuskan muntah.

Perubahan arah dan irama gerakan yang terlalu cepat dapat


menyebabkan muntah bagi sebagian orang. Gerakan merangsang reseptor di
labirin vestibular pada telinga dalam, dan dari sini impuls di transmisikan
terutama lewat jalur nuklei vestibular batang otak ke dalam serebellum,
kemudian ke zona pencetus kemoreseptor, dan akhirnya ke pusat muntah
untuk menyebabkan muntah.
erganGtblkiSfoIjTdhcvApO-N"PFyU.VM
sum
Daftar Pustaka:

Guyton dan Hall. 2012. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. EGC: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai