Anda di halaman 1dari 2

Spiegel (1994) menjelaskan ada lima tindakan yang dapat kita lakukan dalam penanganan

konflik:
1. Menghindar
Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik
tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang
akan ditimbulkannya. Tindakan ini dilakukan jika salah satu pihak menghindari dari
situsasi tersebut secara fisik ataupun psikologis. Sifat tindakan ini hanyalah menunda
konflik yang terjadi. Situasi menang kalah terjadi lagi disini. Menghindari konflik bisa
dilakukan jika masing-masing pihak mencoba untuk mendinginkan suasana,
menenangkan diri dan mebekukan konflik untuk sementara. Dampak kurang baik bisa
terjadi jika pada saat yang kurang tepat konflik meletus kembali, ditambah lagi jika salah
satu pihak menjadi stres karena merasa masih memiliki hutang menyelesaikan persoalan
tersebut.

2. Mengakomodasi
Akomodasi yaitu jika kita mengalah dan mengorbankan beberapa kepentingan
sendiri agar pihak lain mendapat keuntungan dari situasi konflik dengan cara memberi
kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah dan membuat
keputusan, khususnya apabila isu tersebut peting bagi orang lain. Disebut juga sebagai
self sacrifying behaviour. Hal ini dilakukan jika kita merasa bahwa kepentingan pihak
lain lebih utama atau kita ingin tetap menjaga hubungan baik dengan pihak tersebut.

3. Kompetisi
Tindakan ini dilakukan jika kita mencoba memaksakan kepentingan sendiri di
atas kepentingan pihak lain. Hal ini menggambarkan satu pihak mengalahkan atau
mengorbankan yang lain. Pilihan tindakan ini bisa sukses dilakukan jika situasi saat itu
membutuhkan keputusan yang cepat, kepentingan salah satu pihak lebih utama dan
pilihan kita sangat vital. Serta jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak
informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin
mengkompromikan nilai-nilai anda. Hanya perlu diperhatikan situasi menang kalah
(win-lose solution) akan terjadi disini. Pihak yang kalah akan merasa dirugikan dan dapat
menjadi konflik yang berkepanjangan. Tindakan ini bisa dilakukan dalam hubungan
atasan bawahan, dimana atasan menempatkan kepentingannya (kepentingan organisasi)
di atas kepentingan bawahan.
.
4. Kompromi atau Negosiasi
Tindakan ini dapat dilakukan jika ke dua belah pihak merasa bahwa kedua hal
tersebut sama sama penting dan hubungan baik menjadi yang utama. Masing-masing
kelompok damai dan kelompok yang mendominasi memberikan dan menawarkan sesuatu
pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan
kekurangan semua pihak. Masing-masing pihak akan mengorbankan sebagian
kepentingannya untuk mendapatkan keuntungan berupa situasi menang-menang (win-win
solution).

5. Memecahkan Masalah atau Kolaborasi


Bentuk usaha penyelesaian konflik yang memuaskan kedua belah pihak. Usaha
ini adalah pendekatan pemecahan masalah (problem-solving approach) yang memerlukan
integrasi dari kedua pihak. Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat
mempunyai tujuan kerja yang sama dalam penyelesain masalahnya. Serta perlu adanya
komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling
memperhatikan satu sama lainnya. Pilihan tindakan ada pada diri kita sendiri dengan
konsekuensi dari masing-masing tindakan. Jika terjadi konflik pada lingkungan kerja,
kepentingan dan hubungan antar pribadi menjadi hal yang harus dipertimbangkan.

Anda mungkin juga menyukai