PENDAHULUAN
Bahan galian yang akan dibahas dimakalah ini adalah, mineral dolomite,
Dolomite adalah mineral yang berasal dari alam yang mengandung unsur hara
Magnesium (Mg) dan Kalsium (Ca) berbentuk tepung dengan rumus kimia
CaMg(CO3)2. Dolomit termasuk rumpun mineral karbonat, mineral dolomit murni
secara teoritis mengandung 45,6% MgCO3 atau 21,9% MgO dan 54,3% CaCO3 atau
30,4% CaO. Rumus kimia mineral dolomit dapat ditulis meliputi CaCO3.MgCO3,
CaMg(CO3)2.Kebanyakan dolomit didapatkan bersama-sama dengan batu gamping.
Oleh karena itu, suatu batuan dikategorikan dolomit atau batu gamping tergantung
dari besarnya kadar Mg yang menggantikan Ca
1.2. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. keterdapatan Mineral dolomite.
2. Sifat fisik atau kimia yang digunakan
3. Sumber daya dan cadangan.
4. Metode penambangan
5. Teknologi Pengolahan
6. Kegunaan
1.3. Tujuan
Adapun tujuan yang dapat diketahui dari rumusan masalah diatas adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui dimana keterdapatan mineral dolomite
2. Mengetahui apakah sifat fisik atau kimia yang dimanfaatkan pada mineral
dolomite.
3. Mengetahui sumber daya dan cadangan mineral dolomite di Indonesia.
4. Mengetahui Metode penambangan yang digunakan.
5. Mengetahui teknologi apa yang digunakan dalam pengolahan mineral dolomite.
6. Mengetahui kegunaan mineral dolomite.
BAB II
PEMBAHASAN
Dolomit merupakan solusi utama bagi pertanian, perkebunan, dan tambak yang
banyak diusahakan di atas tanah yang bereaksi masam, seperti tanah-tanah di luar
pulau jawa. Faktor yang menyebabkan sehingga tanah-tanah di luar pulau jawa
memiliki tingkat kemasaman tinggi antara lain karena curah hujan yang tinggi, faktor
penggunaan pupuk nitrogen yang berlebihan, asal batuan induk yang memiliki reaksi
masam. Untuk itu pengapuran dan pemupukan dengan Pupuk Dolomit sangat tepat
untuk mengatasi masalah kemasaman dan miskin hara.
Daya larut dalam air cepat, sehingga cepat tersedia bagi tanaman
Dolomit yang memiliki ukuran yang lembut atau hancur dapat digunakan bahan
dasar pembuatan jalan, agregat beton, dan aspal.
Dolomit juga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan dasar pembuatan semen
yang dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :
Semen magnesium oksisulfat, yaitu jenis semen yang cepat kering (hanya
membutuhkan waktu +/- 10 menit saja). Biasanya digunakan untuk perbaikan
retakan-retakan di jalan raya.
Reaksi dolomit terhadap zat asam juga membuatnya bermanfaat sebagai penetral zat
asam dalam industri kimia, misalnya dalam proyek restorasi sungai maupun sebagai
kondisioner tanah.
4. Sumber magnesium dan kalsium pada pakan ternak
Kandungan magnesium dalam dolomite dapat juga dimanfaatkan sebagai salah satu
sumber kalsium dan magnesium yang aditif untuk pakan hewan-hewan ternak.
Dolomit dapat berfungsi sebagai batuan induk bagi banyak mewngandung timbal,
seng, dan tembaga. Kandungan senyawa tersebut terbentuk ketika terjadi panas,
solusi hidrotermal asam bergerak ke atas dari kedalaman melalui sistem fraktur yang
bertemu unit dolomitic batu. Hal ini dapat menyebabkan penurunan pH yang memicu
pengendapan logam dari larutan.
Selama konversi kalsit pada dolomit akan terjadi pengurangan volume. Hal ini dapat
menghasilkan ruang pori dalam batu yang bisa diisi dengan minyak atau gas alam
yang bermigrasi.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Dolomit termasuk rumpun mineral karbonat, mineral dolomit murni secara teoritis
mengandung 45,6% MgCO3 atau 21,9% MgO dan 54,3% CaCO3 atau 30,4% CaO.
Rumus kimia mineral dolomit dapat ditulis meliputi CaCO3.MgCO3, CaMg(CO3)2
atau CaxMg1-xCO3, dengan nilai x lebih kecil dari satu.
2. Mimeral Dolomite berasal dari alam yang mengandung unsur hara Magnesium
(Mg) dan Kalsium (Ca) berbentuk tepung dengan rumus kimia CaMg(CO3)2.