Anda di halaman 1dari 2

BAB III

Kesimpulan
III.1 Kesimpulan
Restitusi PPN atau pengembalian kelebihan kelebihan pajak adalah hak bagi Wajib
Pajak manakala berdasarkan hasil pemeriksaan pajak terbukti ada kelebihan pembayaran
pajak. Keputusan yang menetapkan adanya kelebihan pembayaran pajaka dalah Surat
Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) yang diterbitkan setelah melalui proses pemeriksaan.
Pemeriksaan terhadap Surat Pemberitahuan Masa adalah Wajib dilaksanakan dengan tujuan
untuk memberikan kepastian hokum atas status pembayaran pajak dari Pengusaha Kena
Pajak.
Restitusi (meminta kembali) pajak pertambahan nilai (PPN) dan PPn-BM karena
adanya lebih bayar dari pengkreditan pajak masukan (PM) dengan pajak keluaran (PM). Hal
ini juga bias terja dikarena adanya PPN/PPN-BM yang terlanjur disetor, yang tidak
seharusnya atau tidak terutang PPN, dan dibebaskan Wajib pajak yang biasanya melakukan
restitusi PPN:
Perusahaan jasa konstruksi rekanan pemerintah: terjadi karena adanya pemungutan
PPN yang dilakukan oleh bendaharawan, dan adanya PM pada saat membeli barang

Perusahaan jasa pengadaan barang rekanan pemerintah: terjadi karena adanya


pemungutan PPN yang dilakukan oleh bendaharawan, dan adanya PM pada saat
membeli barang

Perusahaan angkutan umum atas pembelian kendaraan bermotor; misalnya pengusaha


Taxi dan pengusaha jasa angkutan antar provinsi, dan jasa angkutan umum antar
kota. Biasanya terja dikarena adanya PPN atau PPn-BM yang sudah terlanjur
dipungut, yang seharusnya tidak di pungut karena PPN atau PPn-BM dibebaskan
Daftar Pustaka

DjuandaGustian, SE., M.M dan Irwansyah Lubis, S.E., M. Si, Pelaporan Pajak Pertambahan
Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah, Jakarta ; PT Gramedia Pustaka Utama,
Cet 1, 2002
Mardiasmo, MBA., Ak. Prof.Dr.Perpajakan
Sukardji, Untung, PajakPertambahanNilai PPN, Jakarta ; PT RajaGrafindoPersada, 2003
Sukardji, Untung, PajakPertambahanNilai PPN, Jakarta ; PT RajaGrafindoPersada, Cet.11,
2015

Anda mungkin juga menyukai