Kantor:
- S1- BAGIAN K3 FKM UNDIP , Tel.024-7460044
- S2- Ka. KONSENTRASI K3 - MAGISTER PROMKES - PASCA SARJANA
UNDIP
Tel.024-70156539, Fax: 024-8417003
PENGERTIAN K3:
adalah upaya untuk memberikan jaminan
keselamatan dan meningkatkan derajat
kesehatan para pekerja dengan cara
pencegahan kecelakaan dan penyakit
akibat hubungan kerja, pengendalian
bahaya di tempat kerja, promosi
kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi
UNTUK KENYAMANAN DAN
PRODUKTIVITAS KERJA
MANAJEMEN pemukiman
K3RS: masyarakat
sekitarnya
Upaya terpadu
dari seluruh SDM
High quality services RS, pasien,
pengunjung/
pengantar orang
sakit untuk
menciptakan
lingkungan kerja
RS, tempat kerja
RS yang sehat,
Hygiene - sanitation aman dan
nyaman termasuk
Patient healthy & safe
HCW healthy & safe
Feel at home
RUANG LINGKUP KEILMUAN DALAM PENERAPAN
K3RS
Hygiene RS
Toksikologi RS Ergonomi RS
K3RS
Kualifikasi:
1. DIVISI I: DOKTER (S2K3/Bersertifikat Ahli Kesehatan Kerja/
Kedokteran Okupasi)
2. DIVISI II: SKM (K3)
3. DIVISI III: DOKTER (S2K3/Bersertifikat Ahli Kesehatan Kerja/
Kedokteran Okupasi)
4. DIVISI IV: SKM (KL)
Lingkup kegiatan K3RS:
5. Pengelolaan bahan
berbahaya
6. Sanitasi lingkungan
7. Pengendalian dan
penangananan
limbah
8. Pendidikan, pelatihan dan
promosi
9. Pencatatan dan pelaporan
Contoh paling sederhana adalah pantauan kecukupan
air:
Outpatients 5 litres/consultation
Inpatients 4060 litres/patient/day
Operating theatre, maternity unit 100 litres/intervention
Dry or feeding centre 0.55 litres/consultation
(depending on waiting time)
Persyaratan Kesehatan
Lingkungan RS
(Kepmenkes RI No.
1204/Menkes/SK/X/2004)
Penyehatan Ruang Bangunan dan halaman RS,
meliputi persyaratan lingkungan bangunan RS,
kontruksi bangunan RS, ruangan bangunan,
kualitas udara ruang, pencahayaan, penghawaan,
kebisingan, fasilitas sanitasi RS, jumlah tempat
tidur, lantai dan dinding.
Persyaratan Higiene dan Sanitasi Makanan dan
Minuman
Penyehatan Air
Pengelolaan Limbah
Pengelolaan Tempat Pencucian Linen (laundry)
Pengendalian Serangga, Tikus dan Binatang
Pengganggu
Lainnya
Dekontaminasi melalui Disinfeksi dan Sterilisasi
Persyaratan Pengamanan Radiasi
Upaya Promosi Kesehatan dari Aspek Kesehatan
Lingkungan
_. Bahaya KOROSI
~ Bahaya IRIT ASI
Bahaya RADIASI
Bahaya OKSIDASI
Bahaya LEDAKAN
Bahan INFEKSIUS
Contoh kegiatan identifikasi bahaya:
Tabel Potensi Bahaya Berdasarkan Jenis Lokasi dan
Jenis
Bahaya di RS
MENDATANG
RIP BARU
YANG DIPROYEKSIKAN
10 TAHUN
REPAIR OR
REDESAIN
BANGUNAN
RUMAH SAKIT
SESUAI
KEBUTUHAN
Tinjauan bangunan:
akses masuk: kendaraan ambulan,
kendaraan supplier, kendaraan
pengunjung, pejalan kaki
ventilasi: disesuaikan tempatnya apakah
harus sistem hepa untuk ruang isolasi,
ventilasi setempat atau ventilasi umum
pencahayaan: ukuran disesuaikan tugas
pekerjaan
kecukupan luasan: disesuaikan jumlah
penghuni/pengguna
kontur bangunan: kuat, aman, estetis
Kesehatan dan sterilitas ruang:
penggunaan material dan rancang
bangun yang disesuaikan dengan
kegunaan ruang
Rancang bangun dan bahan konstruksi
kamar/ruangan, sesuai fungsi, misalnya :
Jenis dan lingkup kegiatan dilingkungan
Penunjang Klinik (kamar Bedah, Kamar
Bersalin, ICU/ICCU dan Burn Unit) :
Pemenuhan tingkat sterilitas yang tinggi
(ruangan,
penyediaan air dingin dan panas).
Daya dukung terhadap peralatan
elektromedik, baik dengan tenaga listrik
maupun non-listrik
Membutuhkan pasokan listrik, air bersih
(dingan dan
panas) dan uap.
Mengoperasikan instalasi yang menyalurkan
gas-gas medis maupun non-medis, yang
beberapa diantaranya bersifat mudah
terbakar/meledak.
Fasilitas penyimpanan beraneka ragam
material baik
yang steril maupun tidak.
Membutuhkan pengoperasian sarana
sterilisasi linen.
Sarana bangunan dalam rancang bangun:
Instalasi Dapur.
Laundry.
Boiler Room.
CSSD
RS dilengkapi dengan sarana fire
prevention dan fire protection untuk
mengantisipasi kejadian kebakaran.
Disamping itu, RS juga mempunyai pasukan
pemadam kebakaran yang dilengkapi
dengan peralatan standar sampai mobil
pemadam kebakaran.
K3 Konstruksi RS Secara Umum
(1) Area koridor pasien minimum 24 m.
(2) Handrails di kedua sisi koridor, dengan
tinggi 34 inch (100 cm) kecuali area
anak dan perawatan khusus.
(3) Plumbing, gas medis and sistem
suction
Undang-undang no 23 tahun 1992, bagian keenam pasal
23, dikatakan pada bahwa setiap tempat kerja wajib
meyelenggarakan pelayanan kesehatan kerja.Hal ini
terdapat juga di Peraturan Menteri Tenaga kerja dan
Transmigrasi RI No.03/Men/1982 tentang pelayanan
kesehatan kerja.
Lung
Vision test
Function test
Pemeriksaan paparan
bahan kimia sesuai
MSDS (Data Keamanan
Bahan Kimia)
Periodic physical
examination by Risk Factor
Examination by physician
Laboratory Investigation
Chest X-Ray
Occupational Investigation
Special Investigation
Surveillance and investigation:
Surveillance Penyakit Akibat Kerja
Surveillance Perlukaan dan Gangguan
Kesehatan berhubungan dengan pekerjaan
Penyelidikan wabah
Survei lingkungan kerja (Walk-through Survey
/ Environmental survey)
Health and safety policy
1. Manajemen K3 RS
Suatu proses kegiatan yang dimulai dengan tahap
persiapan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring
dan evaluasi, serta tahap tinjauan ulang dan
peningkatan oleh pihak manajemen .
2. Penerapan Sistem Manajemen K3RS
Perencanaan meliputi:
Identifikasi sumber bahaya, penilaian dan pengendalian
faktor risiko. RS harus melakukan kajian dan identifikasi
sumber bahaya, penilaian serta pengendalian faktor
risiko.
Identifikasi sumber bahaya
Dapat dilakukan dengan mempertimbangkan
Kondisi dan kejadian yang dapat menimbulkan
potensi bahaya, Jenis kecelakaan dan PAK yang
mungkin dapat terjadi.
Penilaian faktor risiko
Adalah proses untuk menentukan ada tidaknya
risiko dengan jalan melakukan penilaian bahaya
potensial yang menimbulkan risiko kesehatan dan
keselamatan.
Indikator kinerja
Indikator harus dapat diukur sebagai dasar
penilaian kinerja K3 yang sekaligus merupakan
informasi mengenai keberhasilan pencapaian
SMK3 RS.
Program K3
RS harus menetapkan dan melaksanakan
program K3RS, untuk mencapai sasaran harus
ada monitoring, evaluasi dan dicatat serta
dilaporkan.
6. Pengorganisasian
3. Melaksanakan audit K3
Audit K3 yang meliputi falsafah dan tujuan, administrasi dan
pengelolaan, karyawan dan pimpinan, fasilitas dan peralatan,
kebijakan dan prosedur, pengembangan karyawan dan
program pendidikan, evaluasi dan pengendalian.
Tujuan Audit K3 :
Untuk menilai potensi bahaya, gangguan kesehatan dan
keselamatan
Memastikan dan menilai pengelolaan K3 telah dilaksanakan
sesuai ketentuan
Menentukan langkah untuk mengendalikan bahaya
potensial serta pengembangan mutu.
Perbaikan dan pencegahan didasarkan atas hasil temuan dari
audit, identifikasi, penilaian risiko direkomendasikan kepada
manajemen puncak.
e. Tinjauan ulang dan peningkatan oleh
pihak
manajemen