Anda di halaman 1dari 3

VOKAL dan PERNAFASAN

PERNAFASAN

Seorang artis panggung, baik itu dramawan ataupun penyanyi, maka untuk
memperoleh suara yang baik ia memerlukan pernapasan yang baik pula. Oleh
karena itu ia harus melatih pernapasan/alat-alat pernapasannya serta
mempergunakannya secara tepat agar dapat diperoleh hasil yang maksimum,
baik dalam latihan ataupun dalam pementasan.

Ada empat macam pernapasan yang biasa dipergunakan :


Pernafasan dada
Pada pernafasan dada kita menyerap udara kemudian kita masukkan ke rongga
dada sehingga dada kita membusung.
Di kalangan orang orang teater pernafasan dada biasanya tidak dipergunakan
karena disamping daya tampung atau kapasitas dada untuk Udara sangat
sedikit, juga dapat mengganggu gerak/acting kita, karena bahu menjadi kaku.
Pernafasan perut
Dinamakan pernafasan perut jika udara yang kita hisap kita masukkan ke dalam
perut sehingga perut kita menggelembung,
Pernafasan perut dipergunakan oleh sebagian dramawan, karena tidak banyak
mengganggu gerak dan daya tampungnya lebih banyak dibandingkan dada.
Pernafasan lengkap
Pada pernafasan lengkap kita mempergunakan dada dan perut untuk
menyimpan udara, sehingga udara yang kita serap sangat banyak (maksimum).
Pernafasan lengkap dipergunakan oleh sebagian artis panggung yang biasanya
tidak terlalu mengutamakan acting, tetapi mengutamakan vokal.
Pernafasan diafragma
Pernafasan diafragma ialah jika pada waktu kita mengambil udara, maka
diafragma kita mengembang. Hat ini dapat kita rasakan dengan
mengembangnya perut, pinggang, bahkan bagian belakang tubuh di sebelah
atas pinggul kita juga turut mengembang.
Menurut perkembangan akhir akhir ini, banyak orang orang teater yang
mempergunakan pernapasan diafragma, karena tidak banyak mengganggu
gerak dan daya tampungnya lebih banyak dibandingkan dengan pernapasan
perut.

Latihan latihan pemapasan :


Pertama kita menyerap udara sebanyak mungkin. Kemudian masukkan ke
dalam dada, kemudian turunkan ke perut, sampai di situ napas kita tahan. Dalam
keadaan demikian tubuh kita gerakkan turun sampai batas maksimurn bawah.
Setelah sampai di bawah, lalu naik lagi ke posisi semula, barulah napas kita
keluarkan kembali.
Cara kedua adalah menarik napas dan mengeluarkannya kembali dengan
cepat.
Cara berikutnya adalah menarik napas dalam dalam, kemudian keluarkan lewat
mulut dengan mendesis, menggumam, ataupun cara cara lain. Di sini kita sudah
mulai menyinggung vocal.

Catatan : Bila sudah menentukan pernapasan apa yang akan kita pakai, maka
janganlah beralih ke bentuk pernapasan yang lain.

VOCAL

Untuk menjadi seorang pemain drama yang baik, maka dia harus mernpunyai
dasar vocal yang baik pula. Baik di sini diartikan sebagai :
Dapat terdengar (dalam jangkauan penonton, sampai penonton, yang paling
belakang).
Jelas (artikulasi/pengucapan yang tepat),
Tersampaikan misi (pesan) dari dialog yang diucapkan.
Tidak monoton.
Untuk mempunyai vocal yang baik ini, maka perlu dilakukan latihan latihan vocal.
Banyak cara, yang dilakukan untuk melatih vocal, antara lain :
Tariklah nafas, lantas keluarkan lewat mulut sambil menghentakan suara
wah dengan energi suara. Lakukan ini berulang kali.
Tariklah nafas, lantas keluarkan lewat mulut sambil menggumam mmm
mmm (suara keluar lewat hidung).
Sama dengan latihan kedua, hanya keluarkan dengan suara
mendesis,ssss.
Hirup udara banyak banyak, kemudian keluarkan vokal aaaaa. sampai
batas nafas yang terakhir. Nada suara jangan berubah.
Sama dengan latihan di atas, hanya nada (tinggi rendah suara) diubah-ubah
naik turun (dalam satu tarikan nafas)
Keluarkan vokal a..a secara terputus-putus.
Keluarkan suara vokal a i u e o, ai ao au ae , oa oi oe ou, iao iau iae aie
aio aiu oui oua uei uia dan sebagainya.
Berteriaklah sekuat kuatnya sampai ke tingkat histeris.
Bersuara, berbicara, berteriak sambil berialan, jongkok, bergulung gulung,
berlari, berputar putar dan berbagai variasi lainnnya.

Catatan :
Apabila suara kita menjadi serak karena latihan latihan tadi, janganlah takut. Hal
ini biasa terjadi apabila kita baru pertama kali melakukan. Sebabnya adalah
karena lendir lendir di tenggorokan terkikis, bila kita bersuara keras. Tetapi bila
kita sudah terbiasa, tenggorokan kita sudah agak longgar dan selaput suara
(larink) sudah menjadi elastis. Maka suara yang serak tersebut akam menghilang
dengan sendirinya. Dan ingat, janganlah terlalu memaksa alat alat suara untuk
bersuara keras, sebab apabila dipaksakan akan dapat merusak alat alat suara
kita. Berlatihlah dalam batas-batas yang wajar.
Latihan ini biasanya dilakukan di alam terbuka. misalnya di gunung, di tepi
sungai, di dekat air terjun dan sebagainya. Di sana kita mencoba mengalahkan
suara suara di sekitar kita, disamping untuk menghayati karunia Tuhan.

Dipublikasikan oleh: materiteater.blogspot.com


Sumber: http://my.opera.com/5h4kt1/blog/materi-dasar-teater

Anda mungkin juga menyukai