I. Latar belakang
IV. Metode
Ceramah dan Diskusi/Tanya Jawab
V. Media
1. Leaflet
2. Laptop
3. LCD
2. Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
d. Suasana penyuluhan tertib
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
a. Mengerti tentang pengertian gagal ginjal akut
b. Mengetahui klasifikasi gagal ginjal akut
c. Mengetahui penyebab gagal ginjal akut
d. Mengetahui tanda dan gejala gagal ginjal akut
e. Mengetahui pengelolaan terhadap gagal ginjal akut
IX. Evaluasi
1. Prosedur pada akhir kegiatan penyuluhan
2. Jenis : Lisan
3. Pertanyaan Evaluasi
a. Coba bapak dan ibu jelaskan pengertian dari gagal ginjal akut?
b. Coba bapak dan ibu sebutkan klasifikasi gagal ginjal akut?
c. Coba bapak dan ibu sebutkan penyebab gagal ginjal akut?
d. Coba bapak dan ibu sebutkan tanda dan gejala gagal ginjal akut?
e. Coba bapak dan ibu sebutkan pengelolaan gagal ginjal akut?
X. Referensi
Parsudi, Imam A. (1999). Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta: FKUI
Tessy Agus, Ardaya, Suwanto. (2001). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Infeksi Saluran
Kemih. Edisi: 3. Jakarta: FKUI.
Lampiran Materi
1. PENGERTIAN
Gagal Ginjal Akut ( GGA) adalah sindrom klinis akibat kerusakan metabolic atau
patologik pada ginjal yang ditandai dengan penurunan fungsi nyata dan cepat serta
terjadinya azotemia . ( Davidson, 1984 dalam Patofisiologi ).
Gagal Ginjal Akut adalah suatu sindrom klinis yang ditandai dengan penurunan mendadak ( dalam
beberapa jam sampai beberapa hari ) laju filtrasi glomerulus (LFG), disertai akumulasi nitrogen sisa
metabolisme ( ureum dan kreatinin) .(Suhardjono , dkk, dalam Ilmu Penyakit Dalam , 2001).
b. Pengelolaan Hiperkalemia
Mula-mula diberikan kalsium intravena ( Ca glukonat ) 10 % sebanyak 10 ml yang dapat
diulangi sampai terjadi perubahan gelombang T. Belum jelas cara kerjanya, kadar kalium tak
berubah, kerja obat ini pada jantung berfungsi untuk menstabilkan membran. Pengaruh obat ini
hanya sekitar 20-60 menit. Pemberian infus glukosa dan insulin ( 50 ml glukosa 50 % dengan
10 unit insulin kerja cepat) selama 15 menit dapat menurunkan kalium 1-2 mEq / L dalam
waktu 30-60 menit. Insulin bekerja dengan menstimulasi pompa Na-K ATPase pada otot skelet
dan jantung, hati dan lemak, memasukkan kalium ke dalam sel. Glukosa ditambahkan guna
mencegah hipoglikemia.
Obat golongan agonis beta seperti salbutamol intravena ( 0,5 mg dalam 15 menit) atau inhalasi
nebuliser ( 10 atau 20 mg ) dapat menurunkan 1 mEq / L. Obat ini bekerja dengan mengaktivasi
pompa Na-K ATPase.
Pemberian sodium bikarbonat walaupun dapat menurunkan kadar kalium tidak begitu
dianjurkan oleh karena menambah jumlah natrium, dapat menimbulkan iritasi, menurunkan
kadar kalsium sehingga dapat memicu kejang tetapi bermanfaat bila ada asidosis atau hipotensi
c. Pemberian Diuretik
Pada GGA sering diberikan diuretik golongan loop yang sering bermanfaat pada keadaan
tertentu. Pemberian diuretik furosemid mencegah reabsorpsi Na sehingga mengurangi
metabolisme sel tubulus, selain itu juga diharapkan aliran urin dapat membersihkan endapan,
silinder sehingga menghilangkan obstruksi, selain itu furosemid dapat mengurangi masa
oliguri.
Dosis yang diberikan amat bervariasi dimulai dengan dosis konvensional 40 mg intravena,
kemudian apabila tidak ada respons , kenaikan bertahap dengan dosis tinggi 200 mg setiap jam,
selanjutny infus 10-40 mg /jam.Pada tahap lebih lanjut apabila belum ada respons dapat
diberikan furosemid dalam albumin yang diberikan secara intravena selama 30 menit dengan
dosis yang sama atau bersama dengan HCT.
d. Nutrisi
Pada GGA kebutuhan nutrisi disesuaikan dengan keadaan proses kataboliknya. GGA
menyebabkan abnormalitas metabolisme yang amat kompleks, tidak hanya mengatur air, asam-
basa, elektrolit, tetapi juga asam amino/protein, karbohidrat, dan lemak.