Disusun oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ........................ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN
C. Tujuan.......................................................................................................................... 2
D. Manfaat ....................................................................................................................... 3
C. Prosedur Pembuatan.............................................................................................................. 8
D. Cara Penggunaan..........................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
Belajar mengajar merupakan interaksi guru dengan peserta didik dalam lingkungan tertentu.
Dalam proses pembelajaran guru berperan penting menciptakan pembelajaran yang berkualitas.
Yakni dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan kondisi siswa.
Materi matematika bersifat hierarkis, yang berarti dalam mempelajari matematika harus
menguasai konsep sebelumnya yang menjadikan prasyarat untuk memahami konsep yang
selanjutnya. Pandangan siswa tentang mata pelajaran Matematika sebagai mata pelajaran yang
sulit dan menjadi momok bagi siswa masih banyak ditemui atau didapatkan, pandangan seperti ini
yang mengakibatkan siswa menjadi kurang aktif, siswa cenderung pasif, siswa takut untuk
berjalan dengan lancar, bahkan tidak jarang menimbulkan kebingungan (salah pengertian). Hal itu
akan berakibat pada proses pemahaman dan pengertian materi pelajaran yang disampaikan oleh
guru.
Dalam penyampaian materi oleh seorang guru, akan sangat berpengaruh terhadap minat siswa
yang diajar. Di sekolah dasar seorang guru seringkali mengajar hampir semua bidang studi yang
ada, hal ini menjadikan pembelajaran matematika kurang efektif. Siswa jarang diajak aktif dalam
mengikuti pelajaran di dalam kelas sehingga siswa kurang dapat memahami hal yang disampaikan
oleh guru.
Untuk membantu siswa dalam memahami konsep matematika yang bersifat abstrak, maka
dalam proses pembelajaran diperlukan bantuan penyajian materi yang berupa benda konkret. Yang
karena alat peraga mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan
proses belajar mengajar. Hal ini dimaksudkan bahwa alat peraga merupakan media transfer
pengetahuan dari pengajar kepada siswa. Disamping itu alat peraga dapat digunakan untuk
menarik perhatian siswa dalam mempelajari matematika. Dengan siswa melihat secara langsung
maka pembelajaran akan lebih menarik sehingga hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai.
Traffic Light Function adalah sebuah alat peraga yang di buat dengan tujuan mempermudah
siswa dalam memahami pembelajaran matematika pada relasi yang khususnya pada materi fungsi.
Karena pembelajaran pada bab ini siswa sering kali tidak dapat memahami konsep dasar sebuah
fungsi jika hanya disajikan di papan tulis dalam bentuk gambar biasa terkesan kurang menarik,
sehingga dengan latar belakang tersebut penulis membuat alat peraga traffic ligh function dengan
harapan dapat menjadi sarana penunjang memperoleh pembelajaran menjadi lebih baik dan
B. Perumusan Masalah
a. Bagaimana proses pembuatan alat peraga Traffic Ligh Function untuk pokok bahasan
fungsi?
b. Bagaimana cara menggunakan alat peraga Traffic Ligh Function untuk meningkatkan
pemahaman siswa mengenai konsep fungsi?
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan dimuka, maka dapat dikemukakan dua tujuan
pembuatan alat peraga Traffic Ligh Function adalah sebagai berikut:
1. Merangsang minat dan perhatian siswa untuk lebih mempelajari matematika pada
pembahasan materi fungsi.
3. Membuat pelajaran matematika lebih berkesan bagi siswa sehingga tidak mudah dilupakan.
D. Manfaat
a. Teoritis
Secara teoritis pembuatan alat peraga ini diharapkan dapat berguna bagi perkembangan pendidikan,
terutama bagi perkembangan model pembelajaran matematika berbasis alat peraga.
b. Praktis
Bagi siswa
KAJIAN TEORI
A. Pembahasan Teori
a. Pengertian Relasi
b. Definisi fungsi
Pengambilan data mengenai berat badan dari 6 siswa, kelas VIII disajikan pada tabel
berikut:
Anik 35
Andre 34
Gita 30
Bayu 35
Asep 33
Dewi 32
Tabel 2.2
Berat badan
A B
Anik 30
Andre 31
Gita 32
Bayu Asep Dewi 33
34
35
Gambar 2.6
Gambar 2.6 merupakan diagram panah yang menunjukkan relasi berat badan dari
data pada tabel 2.2
Dari diagram panah pada gambar 2.6 dapat diketahui hal-hal sebagai berikut:
Berdasarkan uraian di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa relasi dari himpunan
A ke himpunan B adalah relasi khusus yang memasangkan setiap anggota A dengan tepat
satu anggota B. Relasi yang demikian dinamakan fungsi (pemetaan). Jadi fungsi (pemetaan)
dari himpunan A ke himpunan B adalah relasi khusus yang memasangkan setiap anggota A
dengan tepat satu anggota B
Syarat suatu relasi merupakan fungsi adalah:
a. Setiap
anggota A mempunyai pasangan di B
b. Setiap
A B
f
Diagram di atas menggambarkan fungsi yang memetakan x anggota himpunan A ke y
y = f(x)
anggota himpunan B. Notasi fungsinya dapat ditulis sebagai berikut:
f: xy atau f : x f(x)
C
dibaca : fungsi f memetakan x anggota A ke y anggota B
himpunan A disebut domain (daerah asal)
himpunan B disebut kodomain (daerah kawan)
himpunan C B yang memuat y disebut range (daerah hasil)
Dalam hal ini, y = f(x) disebut bayangan (peta) x oleh fungsi f. Variabel x dapat diganti
dengan sembarang anggota himpunan A dan disebut variabel bebas. Adapun variabel y
anggota himpunan B yang merupakan bayangan x oleh fungsi f ditentukan (bergantung
pada) oleh aturan yang didefinisikan dan disebut variabel bergantung.
Misalkan bentuk fungsi f(x) = ax + b. Untuk menentukan nilai fungsi untuk x tertentu,
dengan cara mengganti (mensubsitusi) nilai x pada bentuk fungsi f(x) = ax + b.
Belajar secara umum diartikan sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui
karakteristik seorang sejak lahir. Manusia banyak belajar sejak lahir dan bahkan ada yang
berpendapat sebelum lahir. Bahwa antara belajar dan perkembangan sangat erat kaitannya
oleh Trianto (2009:16). Hal ini mengandung arti bahwa dalam proses belajar mengajar
(PBM) pada materi relasi fungsi siswa harus melalui pengalaman praktik/latihan dengan
range.
Alat peraga Traffic Light Function dapat membantu siswa Sekolah Menengah
Pertama (SMP) pada khususnya dan peserta didik pada umumnya untuk berfikir sehingga
dapat mempermudah dalam menentukan domain, kodomain dan range pada fungsi yang
telah ditentukan. Diharapkan juga dengan pembuatan peraga Traffic Light Function dapat
meningkatkan minat siswa, karena peraga Traffic Light Function dibuat dengan bentuk dan
Media pembelajaran ini kami namakan Traffic Light Function yang berfungsi untuk
meningkatkan pemahaman siswa tentang materi fungsi
Sketsa Traffic Light Function
f(x) = 2x + 5
A B
f
1 7
3 11
5 15
Alat-alat :
Domain: 1, 3, 5
Kodomain: 7, 11, 15 Tang
Range: 7, 11,besar
spidol 15 hitam Solder
Graji triplek Bor
Amplas Kuas 2, paku
Steker
Bahan :
1. Spidol besar hitam
2. Lampu led @ 100
3. Lem bakar 2
4. Papan white bord 1m x 75 cm
5. Kabel penghubung 3m
6. Saklar 10
7. Adaptor 2 amper
8. Lis kayu samping
9. Gantungan triplek
10. Cat kayu
C. Estimasi Dana
1. Spidol besar hitam = Rp 5.500,00
2. Lampu led 120 x @ 100 = Rp 12.000,00
3. Lem bakar 2 x @ 3.000 = Rp 6.000,00
4. Papan white bord 1m x 75 cm = Rp 55.000,00
5. Kabel penghubung 3m x @ 3000 = Rp 9.000,00
6. Saklar 10 x @ 2000 = Rp 20.000,00
7. Adaptor 2 amper = Rp 20.000,00
8. Lis kayu samping = Rp 5.000,00
9. Gantungan triplek = Rp 2.000,00
10. Cat kayu = Rp 15.000,00
Jumlah = Rp 149.500,00
D. Prosedur Pembuatan
1. Menyiapkan triplek, kemudian memotong triplek tersebut dalam bentuk 2 elips,
membentuk persegi panjang dengan ukuran 75 cm x 15cm, dan persegi panjang ukuran
30cm x 15cm.
2. Memotong triplek berbentuk lingkaran dengan ukuran berdiameter 5cm.
3. Membuat titik yang di jadikan pemetaan.
4. Menggambar sketsa pada white board sesuai dengan konsep yang telah dibuat
5. Memotong papan white board sesuai ukuran yang diinginkan
6. Memasangkan papan white board yang telah dipotong dengan triplek yang telah dipotong
pula
7. Membuat lubang titik untuk tempat memasangkan lampu led dengan cara melubangi dengan
bor listrik
8. Memasang lampu led pada titik-titik yang telah dilubangi dengan bor listrik tadi, kemudian
membuat rangkaian pada lampu led tersebut
9. Menyambungkan rangkaian ke sumber listrik
E. Cara Penggunaan
Langkah pertama untuk menggunakan alat peraga ini adalah dengan menghubungkan saklar
dengan sumber tegangan listrik terlebih dahulu. Langkah kedua penggunaan alat ini
berdasarkan fungsi tombol-tombol yang telah ada.
contoh :
Himpunan pasangan berurutan yang menunjukkan fungsi f : x 2x + 5 dari domain {1,
3, 5} adalah...
Penyelesaian:
(i) Subsitusikan x = 1 ke fungsi f(x) = 2x + 5, sehingga
f(x) = 2x + 5
= 2(1) + 5
=7
(ii) Subsitusikan x = 3 ke fungsi f(x) = 2x + 5, sehingga
f(x) = 2x + 5
= 2(3) + 5
= 11
(iii) dst
Untuk menunjukkan kepada siswa himpunan pasangan yang menunjukkan fungsi f(x) =
2x + 5 dengan domain 1, maka tekan tombol saklar dan anak panah akan menuju ke daerah
kodomain yang menunjuk angka 7. Dan seterusnya
TRAFFIC LIGTH FUNCTION
f(x) = 2x + 5
A B
f
1 7
3 11
5 15
Domain: 1, 3, 5
Kodomain: 7, 11, 15
Range: 7, 11, 15
DAFTAR PUSTAKA
Nuharini Dewi, Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII SMP dan
MTS. Jakarta: Pusat Perbukuan
http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/03/pengertian-alat-peraga.html