Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL WORKSHOP

TRAFFIC LIGHT FUNCTION


Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Workshop Pembelajaran Matematika

Disusun oleh :

1. Maya Saroh A 410 080 110

2. Arofah Novitasari A 410 080 111

3. Sumarno A 410 080 116

4. Wahyu wijaya putra A 410 080 117

5. Tri Ayu Martini A 410 080 139

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2011
HALAMAN PENGESAHAN
Proposal dengan judul Traffic Light Function guna melengkapi tugas mata kuliah Workshop
Program Studi Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Tahun Akademik
2011/2012 telah disetujui dan disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
Surakarta, Oktober 2011

Pembimbing I Pembimbing II

Drs.H Sumardi, Msi Yuli Tri Wiyanto S.Pd M.Pd

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ........................ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................................. 1

B. Perumusan Masalah .................................................................................................... 2

C. Tujuan.......................................................................................................................... 2

D. Manfaat ....................................................................................................................... 3

BAB II : KAJIAN TEORI

A. Pembahasan Teori ............................................................................................................. 4

B. Penerapan Alat Peraga Dalam Pembelajaran Metematika................................................. 6

BAB III : METODE PEMBUATAN ALAT PERAGA

A. Bentuk Alat Peraga................................................................................................................ 7

B. Alat dan Bahan...................................................................................................................... 7

C. Prosedur Pembuatan.............................................................................................................. 8

D. Cara Penggunaan..........................9

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar mengajar merupakan interaksi guru dengan peserta didik dalam lingkungan tertentu.
Dalam proses pembelajaran guru berperan penting menciptakan pembelajaran yang berkualitas.

Yakni dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan kondisi siswa.
Materi matematika bersifat hierarkis, yang berarti dalam mempelajari matematika harus

menguasai konsep sebelumnya yang menjadikan prasyarat untuk memahami konsep yang

selanjutnya. Pandangan siswa tentang mata pelajaran Matematika sebagai mata pelajaran yang

sulit dan menjadi momok bagi siswa masih banyak ditemui atau didapatkan, pandangan seperti ini

yang mengakibatkan siswa menjadi kurang aktif, siswa cenderung pasif, siswa takut untuk

bertanya dan takut mengerjakan soal didepan kelas.


Dalam hubungan dengan kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa tidak selamanya

berjalan dengan lancar, bahkan tidak jarang menimbulkan kebingungan (salah pengertian). Hal itu

akan berakibat pada proses pemahaman dan pengertian materi pelajaran yang disampaikan oleh

guru.
Dalam penyampaian materi oleh seorang guru, akan sangat berpengaruh terhadap minat siswa

yang diajar. Di sekolah dasar seorang guru seringkali mengajar hampir semua bidang studi yang

ada, hal ini menjadikan pembelajaran matematika kurang efektif. Siswa jarang diajak aktif dalam

mengikuti pelajaran di dalam kelas sehingga siswa kurang dapat memahami hal yang disampaikan

oleh guru.
Untuk membantu siswa dalam memahami konsep matematika yang bersifat abstrak, maka

dalam proses pembelajaran diperlukan bantuan penyajian materi yang berupa benda konkret. Yang

mana benda tersebut dapat dikatakan sebagai alat peraga.


Alat peraga diperlukan bagi seorang pengajar dalam menyampaikan suatu materi matematika

karena alat peraga mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan

proses belajar mengajar. Hal ini dimaksudkan bahwa alat peraga merupakan media transfer

pengetahuan dari pengajar kepada siswa. Disamping itu alat peraga dapat digunakan untuk

menarik perhatian siswa dalam mempelajari matematika. Dengan siswa melihat secara langsung

maka pembelajaran akan lebih menarik sehingga hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai.
Traffic Light Function adalah sebuah alat peraga yang di buat dengan tujuan mempermudah

siswa dalam memahami pembelajaran matematika pada relasi yang khususnya pada materi fungsi.

Karena pembelajaran pada bab ini siswa sering kali tidak dapat memahami konsep dasar sebuah
fungsi jika hanya disajikan di papan tulis dalam bentuk gambar biasa terkesan kurang menarik,

sehingga dengan latar belakang tersebut penulis membuat alat peraga traffic ligh function dengan

harapan dapat menjadi sarana penunjang memperoleh pembelajaran menjadi lebih baik dan

memperoleh hasil yang maksimal.

B. Perumusan Masalah

a. Bagaimana proses pembuatan alat peraga Traffic Ligh Function untuk pokok bahasan
fungsi?

b. Bagaimana cara menggunakan alat peraga Traffic Ligh Function untuk meningkatkan
pemahaman siswa mengenai konsep fungsi?

C. Tujuan

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan dimuka, maka dapat dikemukakan dua tujuan
pembuatan alat peraga Traffic Ligh Function adalah sebagai berikut:

1. Merangsang minat dan perhatian siswa untuk lebih mempelajari matematika pada
pembahasan materi fungsi.

2. Mengajarkan matematika dengan lebih menyenangkan.

3. Membuat pelajaran matematika lebih berkesan bagi siswa sehingga tidak mudah dilupakan.

4. Mempermudah pembelajaran matematika pada pembahasan materi fungsi.

D. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari pembuatan alat peraga ini adalah:

a. Teoritis
Secara teoritis pembuatan alat peraga ini diharapkan dapat berguna bagi perkembangan pendidikan,
terutama bagi perkembangan model pembelajaran matematika berbasis alat peraga.
b. Praktis
Bagi siswa

Mempermudah siswa dalam mempelajari konsep fungsi.


Merangsang siswa untuk lebih menyenangi palajaran matematika.
Mendorong siswa untuk lebih aktif, kreatif, dan semangat dalam belajar
matematika.
2) Bagi guru
Membantu guru dalam penanaman konsep bangun ruang khususnya bangun kubus
dan tabung.
Menambah variasi proses belajar mengajar.
Membantu guru mengembangkan bentuk alat peraga yang tepat dalam proses
pembelajaran matematika.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pembahasan Teori

a. Pengertian Relasi

Suatu relasi (biner) F dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu perkawanan


elemen-elemen di A dengan elemen-elemen di B. didefinisikan sebagai berikut :
Definisi: Suatu fungsi f dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu relasi yang
memasangkan setiap elemen dari A secara tunggal, dengan elemen pada B.

b. Definisi fungsi

Pengambilan data mengenai berat badan dari 6 siswa, kelas VIII disajikan pada tabel
berikut:

Nama Siswa Berat Badan (Kg)

Anik 35

Andre 34

Gita 30

Bayu 35

Asep 33

Dewi 32

Tabel 2.2
Berat badan

A B

Anik 30
Andre 31
Gita 32
Bayu Asep Dewi 33
34
35

Gambar 2.6

Gambar 2.6 merupakan diagram panah yang menunjukkan relasi berat badan dari
data pada tabel 2.2

Dari diagram panah pada gambar 2.6 dapat diketahui hal-hal sebagai berikut:

a. Setiap siswa memiliki berat badan


Hal ini berarti setiap anggota A mempunyai kawan atau pasangan dengan anggota B.
b. Setiap siswa memiliki tepat satu berat badan
Hal ini berarti setiap anggota A mempunyai tepat satu kawan atau pasangan dengan
anggota B.

Berdasarkan uraian di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa relasi dari himpunan
A ke himpunan B adalah relasi khusus yang memasangkan setiap anggota A dengan tepat
satu anggota B. Relasi yang demikian dinamakan fungsi (pemetaan). Jadi fungsi (pemetaan)
dari himpunan A ke himpunan B adalah relasi khusus yang memasangkan setiap anggota A
dengan tepat satu anggota B
Syarat suatu relasi merupakan fungsi adalah:

a. Setiap
anggota A mempunyai pasangan di B
b. Setiap

c. Notasi dan Nilai Fungsi

A B
f
Diagram di atas menggambarkan fungsi yang memetakan x anggota himpunan A ke y
y = f(x)
anggota himpunan B. Notasi fungsinya dapat ditulis sebagai berikut:
f: xy atau f : x f(x)
C
dibaca : fungsi f memetakan x anggota A ke y anggota B
himpunan A disebut domain (daerah asal)
himpunan B disebut kodomain (daerah kawan)
himpunan C B yang memuat y disebut range (daerah hasil)
Dalam hal ini, y = f(x) disebut bayangan (peta) x oleh fungsi f. Variabel x dapat diganti
dengan sembarang anggota himpunan A dan disebut variabel bebas. Adapun variabel y
anggota himpunan B yang merupakan bayangan x oleh fungsi f ditentukan (bergantung
pada) oleh aturan yang didefinisikan dan disebut variabel bergantung.
Misalkan bentuk fungsi f(x) = ax + b. Untuk menentukan nilai fungsi untuk x tertentu,
dengan cara mengganti (mensubsitusi) nilai x pada bentuk fungsi f(x) = ax + b.

d. Menentukan Rumus Fungsi Jika Nilainya Diketahui


Pada pembahasan ini bentuk fungsi yang akan dipelajari adalah fungsi linier saja,
yaitu f(x) = ax + b. Misalkan fungsi f dinyatakan dengan f:xax+b, dengan a dan b
konstanta dan x variabel maka rumus fungsinya adalah f(x)=ax+b. Jika nilai variabel x = m
maka nilai f(m) = am + b. Dengan demikian kita dapat menentukan bentuk fungsi f jika
diketahui nilai-nilai fungsinya. Selanjutnya, nilai konstanta a dan b ditentukan berdasarkan
nilai-nilai fungsi yang diketahui.

B. Penerapan Alat Peraga Dalam Pembelajaran Matematika

Belajar secara umum diartikan sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui

pengalaman, dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau

karakteristik seorang sejak lahir. Manusia banyak belajar sejak lahir dan bahkan ada yang
berpendapat sebelum lahir. Bahwa antara belajar dan perkembangan sangat erat kaitannya

oleh Trianto (2009:16). Hal ini mengandung arti bahwa dalam proses belajar mengajar

(PBM) pada materi relasi fungsi siswa harus melalui pengalaman praktik/latihan dengan

membuat peraga untuk mengembangkan kemampuan menentukan domain, kodomain dan

range.
Alat peraga Traffic Light Function dapat membantu siswa Sekolah Menengah

Pertama (SMP) pada khususnya dan peserta didik pada umumnya untuk berfikir sehingga

dapat mempermudah dalam menentukan domain, kodomain dan range pada fungsi yang

telah ditentukan. Diharapkan juga dengan pembuatan peraga Traffic Light Function dapat

meningkatkan minat siswa, karena peraga Traffic Light Function dibuat dengan bentuk dan

variasi yang menarik.


BAB III

METODE PEMBUATAN ALAT PERAGA

A. Bentuk Alat Peraga

Media pembelajaran ini kami namakan Traffic Light Function yang berfungsi untuk
meningkatkan pemahaman siswa tentang materi fungsi
Sketsa Traffic Light Function

TRAFFIC LIGTH FUNCTION

f(x) = 2x + 5

A B
f

1 7

3 11

5 15

B. Alat dan Bahan

Alat-alat :
Domain: 1, 3, 5
Kodomain: 7, 11, 15 Tang
Range: 7, 11,besar
spidol 15 hitam Solder
Graji triplek Bor
Amplas Kuas 2, paku
Steker

Bahan :
1. Spidol besar hitam
2. Lampu led @ 100
3. Lem bakar 2
4. Papan white bord 1m x 75 cm
5. Kabel penghubung 3m
6. Saklar 10
7. Adaptor 2 amper
8. Lis kayu samping
9. Gantungan triplek
10. Cat kayu
C. Estimasi Dana
1. Spidol besar hitam = Rp 5.500,00
2. Lampu led 120 x @ 100 = Rp 12.000,00
3. Lem bakar 2 x @ 3.000 = Rp 6.000,00
4. Papan white bord 1m x 75 cm = Rp 55.000,00
5. Kabel penghubung 3m x @ 3000 = Rp 9.000,00
6. Saklar 10 x @ 2000 = Rp 20.000,00
7. Adaptor 2 amper = Rp 20.000,00
8. Lis kayu samping = Rp 5.000,00
9. Gantungan triplek = Rp 2.000,00
10. Cat kayu = Rp 15.000,00
Jumlah = Rp 149.500,00

D. Prosedur Pembuatan
1. Menyiapkan triplek, kemudian memotong triplek tersebut dalam bentuk 2 elips,
membentuk persegi panjang dengan ukuran 75 cm x 15cm, dan persegi panjang ukuran
30cm x 15cm.
2. Memotong triplek berbentuk lingkaran dengan ukuran berdiameter 5cm.
3. Membuat titik yang di jadikan pemetaan.
4. Menggambar sketsa pada white board sesuai dengan konsep yang telah dibuat
5. Memotong papan white board sesuai ukuran yang diinginkan
6. Memasangkan papan white board yang telah dipotong dengan triplek yang telah dipotong
pula
7. Membuat lubang titik untuk tempat memasangkan lampu led dengan cara melubangi dengan
bor listrik
8. Memasang lampu led pada titik-titik yang telah dilubangi dengan bor listrik tadi, kemudian
membuat rangkaian pada lampu led tersebut
9. Menyambungkan rangkaian ke sumber listrik

E. Cara Penggunaan

Langkah pertama untuk menggunakan alat peraga ini adalah dengan menghubungkan saklar
dengan sumber tegangan listrik terlebih dahulu. Langkah kedua penggunaan alat ini
berdasarkan fungsi tombol-tombol yang telah ada.

contoh :
Himpunan pasangan berurutan yang menunjukkan fungsi f : x 2x + 5 dari domain {1,
3, 5} adalah...
Penyelesaian:
(i) Subsitusikan x = 1 ke fungsi f(x) = 2x + 5, sehingga
f(x) = 2x + 5
= 2(1) + 5
=7
(ii) Subsitusikan x = 3 ke fungsi f(x) = 2x + 5, sehingga
f(x) = 2x + 5
= 2(3) + 5
= 11
(iii) dst
Untuk menunjukkan kepada siswa himpunan pasangan yang menunjukkan fungsi f(x) =
2x + 5 dengan domain 1, maka tekan tombol saklar dan anak panah akan menuju ke daerah
kodomain yang menunjuk angka 7. Dan seterusnya
TRAFFIC LIGTH FUNCTION

f(x) = 2x + 5

A B
f

1 7

3 11

5 15

Domain: 1, 3, 5
Kodomain: 7, 11, 15
Range: 7, 11, 15
DAFTAR PUSTAKA

Gazali Wikaria, Soedadyatmodjo. 2007. Kalkulus. Yogyakarta: Graha Ilmu

Nuharini Dewi, Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII SMP dan
MTS. Jakarta: Pusat Perbukuan

http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/03/pengertian-alat-peraga.html

Anda mungkin juga menyukai