A. Definisi
Preeklampsia berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan
timbulnya tekanan darah tinggi 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan /
timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau lebih disertau proteinuria positif 2 dan atau
3 dan lazim disertai dengan oedem pada kehamilan 20 minggu (Sitti Sarti, 2016)
B. ETIOLOGI
Bila salah satu diantara gejala atau tanda ditemukan pada ibu hamil. Sudah
pada epigastrium.
5. Terdapat edema paru dan sianosis
6. Enzim hati meningkat dan disertai ikterus
7. Perdarahan pada retina
8. Trombosit < 100.000 /mm
(Amin Huda N, Hardhi Kusuma, 2015)
C. FAKTOR RESIKO
1. Kehamilan pertama
2. Riwayat keluarga
3. Preeklamsia pada kehamilan sebelumnya
4. Ibu hamil dengan usia < 20 tahun / > 35 tahun.
5. Wanita dengan gangguan fungsi organ (DM, penyakit ginjal, migrain)
6. Kehamilan kembar.
(Amin Huda N, Hardi Kusuma, 2015)
D. TANDA DAN GEJALA
1. Tekanan darah 160/110 mmHg
2. Oliguria, urine kurang 400 cc / 24 jam
3. Proteinuria lebih dari 3 gr / liter
4. Keluhan subyektif
a. Nyeri epigastrium
b. Gangguan penglihatan
c. Nyeri kepala
d. Edema paru dan sianosis
e. Gangguan kesadaran
(Amin Huda N, Hardhi Kusuma, 2015)
E. PATOFISIOLOGI
Pada preeklampsia terdapat penurunan plasma dalam sirkulasi dan terjadi
termsuk ke utero plasental fatal unit. Vasospasme merupakan dasar dari timbulnya
proses pre eklampsia. Konstriksi vaskuler menyebabkan resistensi aliran darah dan
peningkatan sensitifitas dari sirculating presois. Pre eklampsia yang berat dapat
hamil adalah 12 - 14 gr %)
- Hematokrit meningkat (nilai rujukan 37 43 vol %)
- Trombosit menurun (nilai rujukan 150 450 ribu/mb)
2. Urinalis
- Ditemukan protein dalam urine
3. Pemeriksaan fungsi hati
- Bilirubin meningkat (N= < 1 mg / dl)
- LDH (laktat dehidrogenase) meningkat
- Aspanat aminomtransferase (AST) > l
- Serum glutamat pirufat transaminase (SPGT) meningkat (N= 15 45 /ml)
- Serum glutamat oxaloacetic transaminase (SGOT) meningkat (N = < 31ll)
- Total protein serum menurun (N = 6, 7-8 g/dl)
4. Tes Kimia Darah
- Asam urat meningkat (N = 2,4 2,7 mg/dl)
5. Radiologi
- Ultrasonografi
- Ditemukan retardasi pertumbuhan janin intra uterus, pernafasan intrauterus
timbulnya kejang. Apabila sesudah 12 24 jam bahaya akut sudah diatasi, tindakan
gram secara intravena loading dose dalam 4 5 menit. Kemudian dilanjutkan dengan
Mg SO4 40% sebanyak 12 gram dalam 500 cc ringer laktat atau sekitar 14 tetes /
menit. Tambahan magnesium sulfat hanya dapat diberikan jika diuresis pasien baik,
refleks patella positif dan frekuensi pernafasan lebih dari 16 kali / menit. Obat ini
I. PATHWAY
MKMK
: Gangguan
: Kelebihan
Peristaltik eliminasi
volume
menurun MK
Timbul
Proses : Gangguan
gangguan
pemindahan fungsi
cairan MK : Akral
Perubahan
Metabolisme perfusi
menurun
HCL meningkat Penumpukan darah di Vasokontriksidingin
pembuluh
alvi : Konstipasi
cairan karenapertukaran
perbedaan
alveoli gas
tekanan jaringan perifer
paru darah