Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN

PRE EKLAMPSIA BERAT

A. Definisi
Preeklampsia berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan

timbulnya tekanan darah tinggi 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan /

atau edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih.(Indo medika, 2013)


Preeklampsia berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan

timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau lebih disertau proteinuria positif 2 dan atau

3 dan lazim disertai dengan oedem pada kehamilan 20 minggu (Sitti Sarti, 2016)
B. ETIOLOGI
Bila salah satu diantara gejala atau tanda ditemukan pada ibu hamil. Sudah

dapat digolongkan preeklampsia berat


1. Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih
2. Proteinuria lebih dari 39/liter
3. Oliguria, yaitu jumlah urin < 400 cc/24 jam
4. Adanya gangguan serebral, gangguan penglihatan, nyeri kepala dan rasa nyeri

pada epigastrium.
5. Terdapat edema paru dan sianosis
6. Enzim hati meningkat dan disertai ikterus
7. Perdarahan pada retina
8. Trombosit < 100.000 /mm
(Amin Huda N, Hardhi Kusuma, 2015)
C. FAKTOR RESIKO
1. Kehamilan pertama
2. Riwayat keluarga
3. Preeklamsia pada kehamilan sebelumnya
4. Ibu hamil dengan usia < 20 tahun / > 35 tahun.
5. Wanita dengan gangguan fungsi organ (DM, penyakit ginjal, migrain)
6. Kehamilan kembar.
(Amin Huda N, Hardi Kusuma, 2015)
D. TANDA DAN GEJALA
1. Tekanan darah 160/110 mmHg
2. Oliguria, urine kurang 400 cc / 24 jam
3. Proteinuria lebih dari 3 gr / liter
4. Keluhan subyektif
a. Nyeri epigastrium
b. Gangguan penglihatan
c. Nyeri kepala
d. Edema paru dan sianosis
e. Gangguan kesadaran
(Amin Huda N, Hardhi Kusuma, 2015)
E. PATOFISIOLOGI
Pada preeklampsia terdapat penurunan plasma dalam sirkulasi dan terjadi

peningkatan hematokrit. Perubahan ini menyebabkan penurunan perfusi ke organ,

termsuk ke utero plasental fatal unit. Vasospasme merupakan dasar dari timbulnya

proses pre eklampsia. Konstriksi vaskuler menyebabkan resistensi aliran darah dan

timbulnya hipertensi arterial vasospasme dapat diakibatkan karena adanya

peningkatan sensitifitas dari sirculating presois. Pre eklampsia yang berat dapat

sebagai pemicu timbulnya gangguan pertumbuhan plasenta sehingga dapat

mengakibatkan terjadinya Intra Uterin Growth Retardation.


(Amin Huda N, Hardhi Kusuma, 2015)
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah
- Penurunn hemoglobin (nilai rujukan / kadar normal hemoglobin untuk wanita

hamil adalah 12 - 14 gr %)
- Hematokrit meningkat (nilai rujukan 37 43 vol %)
- Trombosit menurun (nilai rujukan 150 450 ribu/mb)
2. Urinalis
- Ditemukan protein dalam urine
3. Pemeriksaan fungsi hati
- Bilirubin meningkat (N= < 1 mg / dl)
- LDH (laktat dehidrogenase) meningkat
- Aspanat aminomtransferase (AST) > l
- Serum glutamat pirufat transaminase (SPGT) meningkat (N= 15 45 /ml)
- Serum glutamat oxaloacetic transaminase (SGOT) meningkat (N = < 31ll)
- Total protein serum menurun (N = 6, 7-8 g/dl)
4. Tes Kimia Darah
- Asam urat meningkat (N = 2,4 2,7 mg/dl)
5. Radiologi
- Ultrasonografi
- Ditemukan retardasi pertumbuhan janin intra uterus, pernafasan intrauterus

lambat, aktifitas janin lambat dan volume cairan ketuban sedikit.


- Kardiotografi
Diketahui benyut jantung janin bayi lemah.
(Amin Huda N, Hardhi Kusuma, 2015)
G. PENATALAKSANAAN
Pada pasien pre eklampsia berat segera harus diberi obat sedatif kuat untuk mencegah

timbulnya kejang. Apabila sesudah 12 24 jam bahaya akut sudah diatasi, tindakan

terbaik adalah menghentikan kehamilan. Sebagai pengobatan mencegah timbulnya


kejang, dapat diberikan larutan magnesium sulfat (Mg SO4) 20 % dengan dosis 4

gram secara intravena loading dose dalam 4 5 menit. Kemudian dilanjutkan dengan

Mg SO4 40% sebanyak 12 gram dalam 500 cc ringer laktat atau sekitar 14 tetes /

menit. Tambahan magnesium sulfat hanya dapat diberikan jika diuresis pasien baik,

refleks patella positif dan frekuensi pernafasan lebih dari 16 kali / menit. Obat ini

memiliki efek menenangkan, menurunkan tekanan darah dan meningkatkan diuresis.


(Amin Huda N, Hardhi Kusuma, 2015)
H. KOMPLIKASI
1. Stroke
2. Hipoksia janin
3. Kebutaan
4. Gagal ginjal
5. Gagal jantung
6. Kejang
7. Hipertensi permanen
8. Distress fetal
9. Infark plasenta
10. Kematian janin (Achan, 2016)

I. PATHWAY

Tekanan darah meningkat 140 190


mmHg hamil < 20 minggu

Supermposed Pre eklamsia dan kejang

Pre eklampsia berat

Vaso Spasme pada pembuluh


darah

Pengisian darah di ventrikel Volume dan tekanan darah


menurun menurun

Cardic output menurun


Merangsang Medula Syaraf simpatis
Oblongata meningkat

MKMK
: Gangguan
: Kelebihan
Peristaltik eliminasi
volume
menurun MK
Timbul
Proses : Gangguan
gangguan
pemindahan fungsi
cairan MK : Akral
Perubahan
Metabolisme perfusi
menurun
HCL meningkat Penumpukan darah di Vasokontriksidingin
pembuluh
alvi : Konstipasi
cairan karenapertukaran
perbedaan
alveoli gas
tekanan jaringan perifer
paru darah

Anda mungkin juga menyukai