Anda di halaman 1dari 3

https://katadata.co.

id/berita/2016/09/15/menteri-perdagangan-tetapkan-harga-acuan-7-
komoditas-pangan

Menteri Perdagangan
Tetapkan Harga Acuan 7
Komoditas Pangan
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Yura Syahrul
Kamis 15/9/2016, 17.47 WIB

Harga acuan beras, jagung, kedelai, gula, bawang merah, cabai,


dan daging sapi ini akan berlaku selama empat bulan dan
dievaluasi sesuai kondisi yang berkembang.
ARIEF KAMALUDIN|KATADATA

Pemerintah menetapkan harga acuan pembelian terhadap tujuh komoditas


pangan. Tujuannya untuk menjamin ketersediaan, stabilitas dan kepastian
harga pangan, baik di tingkat petani maupun konsumen.

Kebijakan tersebut dituangkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan


Nomor 63/MDAG/PER/09/2016 tentang Harga Acuan Pembelian di Petani
dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen yang diteken oleh Menteri
Perdagangan Enggartiasto Lukita pada 9 September lalu dan
dipublikasikan Kamis ini (15/9). Peraturan menteri ini merupakan tindak
lanjut amanat Presiden Joko Widodo di dalam Peraturan Presiden
(Perpres) No. 71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang
Kebutuhan Pokok dan Barang Penting.

Tujuh komoditas pangan yang diatur harganya yakni beras, jagung,


kedelai, gula, bawang merah, cabai, dan daging sapi. Di dalam Permendag
tersebut, Enggar menetapkan dua jenis harga acuan untuk tiap komoditas,
yaitu harga acuan pembelian di tingkat petani dan harga acuan penjualan
di tingkat konsumen. (Baca: Importir Sapi Potong Akan Diwajibkan
Bangun Peternakan)
Harga acuan ini akan berlaku selama empat bulan dan akan dievaluasi
sesuai kondisi yang berkembang. Sedangkan penetapan harga acuannya
dengan mempertimbangkan struktur biaya mencakup biaya produksi,
biaya distribusi, keuntungan dan biaya lainnya.

”Fluktuasi harga ketujuh komoditas tersebut akan dipantau terus-menerus.


Jika harga pembelian di bawah harga acuan dan harga penjualan berada di
atas harga acuan, maka pemerintah akan melakukan langkah-langkah
stabilisasi harga," ujar Enggar dalam siaran persnya.

Dia pun berharap, penetapan harga acuan ini bisa mengendalikan harga di
tingkat konsumen. Namun tetap memerhatikan keuntungan yang diterima
oleh petani dan peternak. Harga acuan ini juga menjadi referensi bagi
Perum BULOG ataupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya
dalam menjalankan tugas pemerintah terkait upaya stabilisasi harga.

(Baca: Pemerintah Siapkan Dua Langkah Tekan Impor Gula)


Sebagai implementasi awal Permendag ini, Kementerian Perdagangan
telah meminta PD Pasar Jaya untuk mendistribusikan gula kepada
konsumen dengan harga maksimum Rp 12.500 per kilogram (kg).

Enggar mengatakan, PD Pasar Jaya telah berkomitmen melaksanakan


penyaluran gula kepada konsumen melalui pedagang di 43 pasar yang
berada di bawah naungan PD Pasar Jaya secara langsung.

(Baca: Tingkatkan Produksi Pangan, Pemerintah Hitung Ulang Kebutuhan


Lahan)
Berikut ini rincian harga acuan penjualan tujuh komoditas pangan di
tingkat konsumen, yang mulai berlaku awal pekan ini hingga empat bulan
ke depan.

1. Harga beras Rp 9.500 per kilogram (kg)


2. Harga jagung Rp 3.650 per kg (curah) dan Rp 3.750 per kg (kemasan)
3. Harga kedelai ke perajin tahu/tempe Rp 9.200 per kg (lokal) dan Rp 6.800
per kg (impor).
4. Harga gula Rp 13.000 per kg
5. Harga bawang merah Rp 32.000 per kg.
6. Harga cabai Rp 28.500 per kg (cabai merah besar/keriting) dan Rp 29.000
per kg (cabai rawit merah)
7. Harga daging sapi dan kerbau berkisar Rp 50 ribu (tetelan) hingga Rp 105
ribu (paha belakang) untuk daging segar dan Rp 65 ribu (kerbau) hingga
Rp 80 ribu (sapi) untuk daging beku.

Anda mungkin juga menyukai