Anda di halaman 1dari 7

Nastar Lembut, Lumer Dimulut

Sebelumnya saya pernah menyatakan diposting-an saya sebelumnya di Camilan


Renyah & Gurih Si Kue Bawang, bahwa lebaran dan kue bawang sulit dipisahkan.
Nah, ada lagi nih kue lainnya yang juga menjadi trade mark-nya lebaran. Nastar.
Kue dengan isian selai nanas ini hampir dipastikan hadir di setiap rumah yang
merayakan lebaran dan memiliki banyak penggemar. Saya, salah satunya. Nah kalau
berurusan dengan kue yang satu ini maka menurut saya, nastar paling lezat yang
pernah saya makan adalah buatan toko kue PandOr. Kalau tidak salah tokonya
terletak di Jalan Wijaya I, Jakarta Selatan. Nastarnya menurut saya super lezat.
Ukuran kuenya imut-imut dan terlihat rapuh, lembut dan lumer di mulut. Mantap!
Tentu saja, ada rasa ada harga jadi saya cukup satu kali membelinya. Selanjutnya?
Buat sendiri saja. ^_^
Beberapa kali membuat nastar hasilnya tidak terlalu maksimal, kurang lembut
dantaste-nya juga agak mengecewakan. Saat lebaran yang lalu saya tekadkan hati
untuk membuat nastar dengan taste seenak yang dibuat si PandOr. Terlalu pede?
Mungkin saja, tetapi dengan resep yang tepat dan bahan-bahan berkualitas ternyata
jadi juga nastar yang lezat 'hampir' seenak nastar dari toko kue incaran. Kali ini saya
mencoba resep dari blog-nya Yenni's Cake, di artikelnya saya juga mendapatkan tips-
tips bermanfaat untuk membuat nastar yang yummy. Selain itu tips oke lainnya saya
dapatkan dari website Cakefever, anda bisa membuka artikel mengenai
nastarnya disinidan disini.
Berikut ini beberapa tips yang saya peroleh baik dari CakeFever ataupun Yenni's
Cake dan berdasarkan pengalaman pribadi saya saat membuatnya:
Tips untuk menghindari kue menjadi mengeras:
Tidak mengocok mentega/butter terlalu lama, karena nastar bukan jenis kue
yang harus mengembang berlebihan.
Aduklah adonan dengan menggunakan spatula dan tidak langsung
menggunakan tangan, panas tubuh kita akan membuat butter/mentega menjadi
mencair.
Terlalu sering menyentuh adonan saat proses mencetaknya akan membuat
kue menjadi keras.
Agar ukuran kue sama, adonan selai dibentuk bola-bola terlebih dahulu,
sisihkan. Kemudian gilas adonan kue hingga ketebalannya sesuai dengan yang
diinginkan dan cetak dengan gelas. Buat satu kue dulu sebagai contoh dan jadikan
contoh tersebut untuk mengerjakan semua adonan.
Gunakan gula halus dan bukan gula pasir. Haluskan gula dengan
menggunakan blender hingga menjadi tepung.
Keluarkan kue sedikit demi sedikit saat mencetak, simpan sisa adonan di
dalam kulkas dengan menggunakan plastik wrap agar mentega tidak meleleh.
Untuk menghindari retak nastar:
Jangan memanggang adonan dengan suhu terlalu tinggi. Set oven di suhu
150'C - 160'C.
Kulit nastar tidak boleh terlalu tipis atau isian selai jangan terlalu besar.
Tips mengoles kuning telur:

Untuk mengoles permukaan kue, saya menggunakan bubuk pengoles merk


Ovex yang saya beli di toko bahan kue. Bubuk ini ketika diencerkan dengan air akan
mengental sama seperti kuning telur. Anda bisa menggunakan kuning telur yang
dicampur madu.
Pertama, panggang kue hingga setengah matang, dan permukaan agak kering
kemudian keluarkan dan olesi permukaannya dengan pengoles dan panggang
kembali hingga nastar matang.
Tips lainnya:
Gunakan butter/mentega yang berkualitas baik karena mentega ini sangat
menentukan rasa si kue. Anda tidak akan menyesal dengan hasilnya walaupun harus
mengeluarkan ongkos sedikit lebih banyak. Saya menggunakan merk Orchid atau
Wysman.
Pembaca JTT ada yang menyarankan untuk menambahkan kuning telur rebus
ke dalam adonan agar nastar renyah dan garing, saya belum mencoba tips ini.
Beberapa pembaca mencoba merubah komposisi butter dan margarine di
resep di bawah menjadi margarine 150 gram dan butter 100 gram, tujuannya untuk
menghindari nastar menjadi mekar jumbo dan gepeng kala dipanggang.

Okeh berikut ini resepnya ya.

Nastar
Resep diadaptasikan dari blog Yenni's Cake
Bahan:
- 150 gram mentega
- 100 gram margarine
- 90 gram gula halus
- 3 butir kuning telur
- 50 gram susu bubuk
- 350 gram tepung terigu protein rendah (saya pakai Bogasari Kunci Biru)
- 1 sendok teh vanilli ekstrak
Olesan:
(Atau menggunakan pengoles instan, saya menggunakan merk Ovex)
- 2 butir kuning telur
- 1/2 sendok teh madu
- 1 sendok teh air
- 1 sendok teh minyak goreng
Selai nanas:
- 1 buah nanas palembang, kupas, parut atau blender
- 200 gram gula pasir
- 2 batang kayu manis
- 3 butir cengkeh
Cara Membuat Selai:
Masak nanas, kayu manis dan cengkeh hingga airnya menyusut dan adonan agak
lengket, masukkan gula pasir. Aduk hingga air habis, adonan menjadi selai dan bisa
dibentuk.
Dinginkan selai dan bentuk bulat-bulat sesuai keinginan. Jika selai terlalu lengket
masukkan ke dalam lemari es hingga agak keras.
Untuk proses lebih detail silahkan klik di link Membuat Selai & Tart Nanas.
Cara Membuat Kulit Nastar

Dengan menggunakan mixer, kocok mentega, margarine, gula halus dan vanilli
sebentar saja hanya agar lembek dan tercampur saja. Masukkan kuning telur satu
persatu. Matikan mixer.
Masukkan campuran tepung terigu dan susu bubuk sedikit demi sedikit, aduk
dengan sendok kayu/spatula hingga tercampur rata. Bungkus adonan dengan plastik
wrap dan istirahatkan adonan di dalam kulkas selama + 1 jam.

Keluarkan adonan, bagi menjadi beberapa bagian. Gilas adonan dengan ketebalan
yang diinginkan kemudian cetak menggunakan gelas. Sisa adonan sebaiknya
dikembalikan ke dalam kulkas. Isi adonan dengan selai yang telah dingin, bulatkan.
Tata kue diatas loyang yang telah dialasi dengan kertas minyak. Beri jarak antar kue,
jangan terlalu berdekatan. Panggang di oven yang telah dipanaskan + 20 menit
sebelumnya selama + 20 menit atau 3/4 matang. Set oven di suhu 150' C saja, suhu
tidak boleh terlalu tinggi.
Keluarkan dari oven, olesi dengan bahan pengoles seluruh permukaannya hingga
rata. Kemudian panggang kembali kue hingga matang kuning kecoklatan, + 15
menit.
Biarkan kue mendingin kemudian pindahkan ke rak kawat hingga dingin sempurna
sebelum dimasukkan ke dalam stoples kedap udara.

Anda mungkin juga menyukai