Anda di halaman 1dari 1

BAB 1

PENDAHULUAN

OBESITAS merupakan suatu proses patofisiologi yang di tandai dengan etiologi


beragam yang di tandai dengan penumpukan lemak yang sangat tinggi dalam tubuh
sehingga membuat berat badan berada diluar batas ideal. Sejumlah komplikasi dapat
timbul kibat obesitas, bahkan beberapa di antaranya membahayakan nyawa. Data dari
WHO pada tahun 2015, menyatakan bahwa lebih dari 1,4 miliar orang dewasa
memiliki berat badan berlebih dan 2,8 juta orang dewasa meninggal tiap tahun karena
obesitas dan berat badan berlebih yang menyebabkan munculnya berbagai penyakit
kronis seperti diabetes dan penyakit jantung. Sedangkan di Indonesia, data dari Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menyatakan bahwa prevalensi Obesitas pada
anak usia 5 12 tahun masih tinggi yakni 18,8 persen, terdiri atas gemuk 10,8 % dan
sangat gemuk (obesitas ) 8,8 %. Sedangkan prevalensi gemuk usia remaja usia 13-15
tahun sebesar 10,8 %, terdiri atas 8,3 % gemuk dan 2,5 % sangat geuk (obesitas)

Salah satu micronutrient yang berpengaruh terhadap obesitas adalalah kalsium


kurangnya asupan kalsium dapat berdampak terhadap kenaikan berat badan. Asupan
kalsium yang kurang bisa menyebabkan peningkatan produksi enzim synthase, yang
merupakan suatu enzim yang berperan mengubah kalori menjadi lemak. Asupan
kalsium yang cukup (1000-1500 mg/hari) pada orang dewasa telah menunjukkan resiko
yang lebih rendah untuk terkena osteoporosis, batu ginjal, hipertensi, dan obesitas.
Kalsium juga berperan dalam proses penyimpanan glikogen. Bila tidak ada kalsium,
tubuh akan merasa lapar terus-menerus karena tidak dapat menyimpan glikogen.
Asupan kalsium yang cukup akan mempertahankan kestabilan hasrat makan.

Banyak faktor yang bisa mempengaruhi asupan kalsium seseorang, diantaranya adalah
vitamin D. 1,25 dihidroxy vitamin D (Calcitriol) dapat meningkatkan produksi lemak.
Calcitriol akan meningkat bila asupan kalsium rendah dan sebaliknya calcitriol akan
ditekan bila asupan kalsium tinggi. Hal ini berarti asupan kalsium yang rendah dapat
meningkatkan calcitriol dan menstimulasi adiposit Ca 2+ konsekuensinya terjadi
peningkatan produksi lemak adiposit sehingga lemak tubuh akan sedikit yang dibakar
akibatnya berat badan menjadi bertambah. Vitamin D juga menjadi kunci dalam
mengatur level gula darah dan sangat vital menjaga berat badan ideal.

Anda mungkin juga menyukai