Oxygen Therapy

Niko Hizkia Simatupang

(406151007)
 DEFINISI

Terapi Oksigen:
Tindakan untuk mengobati hipoksemia
(menjamin oksigenasi jaringan yang
cukup) dan meniadakan efek kompensasi
sistem kardiopulmonal.
 TERAPI OKSIGEN
Tujuan Indikasi
Mengatasi hipoksemia Cardiac-respiratory
Menurunkan usaha arrest
napas Distress respiratori
Mengurangi kerja Hipoksemia (SaO2 < 92%,
jantung PaO2 < 60 mmHg)
Asidosis metabolik
Sepsis
Keracunan Gas CO
Anemia Berat
Preoksigenasi Anestesi

3
 TEKNIK PEMBERIAN
Kanul oksigen

LOW FLOW Kateter nasal Sungkup oksigen

Sistem reservoir Rebreathing mask

Non rebreathing
mask

HIGH FLOW Sungkup venturi

5
 TERAPI OKSIGEN
TEKNIK FLOW FiO2 KETERANGAN KOMPLIKASI
PEMBERIAN (L/menit)
SISTEM LOW FLOW
Kanul oksigen 16 24 40% Memberikan FiO2 jika VE,
4%/L, nyaman, baik butuh patensi
untuk % rendah, nasal, kering bila
murah, pasien flow > 4L/menit,
dapat makan & mudah lepas, iritasi
bicara
Kateter nasal 16 24 45% Sama dengan kanul Sama dengan kanul
oksigen oksigen, ditambah
harus diganti tiap 8
jam, mudah
tersumbat, distensi
abdomen

6
 TERAPI OKSIGEN
TEKNIK FLOW FiO2 KETERANGAN KOMPLIKASI
PEMBERIAN (L/menit)
SISTEM LOW FLOW
Sungkup oksigen 5 10 35 50% Memberikan Butuh minimal
4%/L, FiO2 5L/menit untuk
bervariasi, menghilangkan CO2
panas/tidak dari masker, iritasi
nyaman, kulit >>, % kurang
mengganggu rendah untuk
makan/bicara PPOM
Rebreathing 6 10 40 70% Memberi % tinggi Flow harus cukup
mask sama seperti supaya kantung
sungkup oksigen, reservoir > -
FiO2 bervariasi penuh saat inspirasi
Non rebreathing 10 60 80% Sama dengan Sama dengan
mask partial rebreathing partial rebreathing
mask mask 7
 TERAPI OKSIGEN
TEKNIK FLOW FiO2 KETERANGAN KOMPLIKASI
PEMBERIAN (L/menit)
SISTEM HIGH FLOW
Sungkup venturi Bervariasi 24 50% Konsentrasi O2 Port mudah
tepat, dapat tersumbat
digunakan untuk
pemberian aerosol,
alat pilihan untuk
pasien yang perlu
02

8
 Pemantauan Suplementasi Oksigen
Pulse oximetry Interpretation Intervention
reading
95% - 100% Desired range O2 4 l/min nasal canule

90% - <95% Mild-moderate hypoxia Face mask

85% - <90% Moderate-severe hypoxia Face mask w/ O2 reservoir

assisted ventilation
Severe to life-threatening
<85% hypoxia
Assisted ventilation

ACLS
Tabung oksigen Nasal kanul Rebreathing mask

Alat Suplementasi Oksigen (dasar)

Non-rebreathing Venturi mask

 Arus Rendah
Nasal cannula
Advantages Disadvantages

No rebreathing Flow > 3 L / min not

Better tolerated tolerated
Easy to use Gastric distension
Disposable Drying of mucosa
Low cost O2 wastage
Unstable

19
 Nasal cannula- Uses
Home care patients
needing long term
therapy

20
 Nasal catheter
FiO2: 0.22-0.45

Advantages Disadvantages
Good stability Difficult to insert
Disposable Change every 8 hrs
Low cost High flow increases back
pressure
Polyp may block
insertion
May provoke swallowing
or gagging - aspiration
21
 Nasal catheter- Uses
250ml- 8L flow
During bronchoscopy
Longterm care of infants

22
 Arus tinggi
Venturi mask:
Bermanfaat mengirimkan secara akurat konsentrasi
O2 rendah
Nyaman dipakai
Masalah rebreathing diatasi melalui proses
pendorongan dgn arus tinggi
Indikasi menggunakan arus tinggi:
Pasien dgn hipoksia yang memerlukan pengendalian
FiO2
Pasien hipoksia dengan ventilasi normal

30
The ventimask

31
 The ventimask

24% blue
28% white
35% yellow
40% red
60% green

32
 DETEKSI HIPOKSEMIA

A. Gejala klinis

B. Analisa Gas darah

C. Oksimetri
 A. GEJALA KLINIS
sesak nafas
nafas cepat dan dangkal
rekuensi nafas 35xpermenit
ada gerak cuping hidung
retraksi sela iga
sianosis sudah terlambat
selain itu terdapat kelelahan, disorientasi,
takikardia, bradikardia, aritmia, hipertensi,
hipotensi .
 B. ANALISA GAS DARAH
Gold standart : hipoksia
PaO2 dan SaO2
Saturasi O2: jumlah O2 yang berikatan
dengan Hb
Derajat saturasi tergantung dari kurun
disosiasi oksi Hb
NILAI PAO2 DAN SAO2 PADA ORANG
DEWASA

PaO2 SaO2 (%)

Normal 97 97

Hipoksemia < 80 < 95

Ringan 60 - 79 90 94

Sedang 40 59 75 - 89

Berat < 40 < 75

C. Pulse oksimetri
akurasi cukup baik bila SaO2
> 80 %
 MONITORING TERAPI OKSIGEN
Tanda klinis
- Kerja nafas : RR, otot nafas
tambahan, nafas cuping hidung,
sianosis
- Kerja jantung : Nadi, tensi
Pulse oxymetri
Analisa gas darah
 Toksisitas Oksigen
Hipoventilasi
Ateletaksis
Kejang
 KESIMPULAN

Terapi oksigen diberikan sesuai indikasi dan

dosis
Indikasi utama : hipoksemia (PaO2 < 60
mmHg atau SaO2 < 90%)
Tujuan : memberikan dosis terendah O2
untuk meningkatkan PaO2 > 60 mmHg atau
SaO2 > 90 mmHg