Anda di halaman 1dari 13

REFERAT KEPANITRAAN KLINIK

ILMU KESEHATAN ANAK


PEMBERIAN TERAPI OKSIGEN PADA ANAK

Pembimbing:
dr. Meiriani Sari, M.Sc, Sp.A IBCLC

Oleh:
Thasya Karina N
406181073
KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
RUMAH SAKIT SUMBER WARAS
1
PERIODE 31 DESEMBER 2018 – 09 MARET 2019
Curah jantung yang rendah
dan asidosis metabolik Hipotensi
(tekanan
Definisi Terapi Oksigen darah
sistolik
< 100
Terapi oksigen adalah pemberian oksigen dengan mmHg)
konsentrasi lebih besar dari konsentrasi oksigen di Apa indikasi terapi
udara (21%) untuk mengatasi atau mencegah
gejala dan manifestasi hipoksia. oksigen ?

Hipoksemia akut Curah


jantung
(PaO2 < 60 mmHg; SaO2 < 90%) yang
rendah
dan
asidosis
Distress pernapasan metabolik
(frekuensi pernapasan > 24 kali/ menit)
TRANSPORT OKSIGEN MENUJU JARINGAN

kandungan oksigen (O2) yang Aliran Darah Atau


terdapat di dalam darah arteri Curah Jantung

Konsentrasi Hemoglobin Stroke Volume (SV) Atau


Isi Sekuncup
Derajat Saturasi Hemoglobin
Dengan Oksigen (O2)
Laju Jantung
jumlah fraksi oksigen (O2) yang
terlarut di dalam plasma.
TUJUAN TERAPI OKSIGEN
1. Mengatasi hipoksemia
Apabila hipoksemia disebabkan oleh penurunan tekanan oksigen alveolar (PAO2) atau
ketidak sesuaian antara ventilasi/perfusi, maka peningkatkan fraksi oksigen inspirasi
(FiO2) dapat memperperbaiki keadaan hipoksemia.
2. Menurunkan usaha nafas
Usaha nafas biasanya meningkat sebagai respons terhadap keadaan hipoksemia atau
stimulus hipoksik. Meningkatkan fraksi oksigen inspirasi
akan memungkinkan usaha nafas berkurang dan tetap
dapat mempertahankan oksigenasi yang adekuat.
3. Mengurangi kerja miokardium
Sistem kardiovaskular adalah mekanisme kompensasi
utama terhadap keadaan hipoksia atau hipoksemia.
Pemberian oksigen akan mengurangi atau mencegah
peningkatan kerja miokardium.
TEKNIK
PEMBERIAN OKSIGEN

SISTEM ALIRAN SISTEM ALIRAN


RENDAH TINGGI
memberikan oksigen memberikan oksigen
dengan FiO2 yang dengan FiO2 yang
berbeda tergantung tetap (tidak
aliran inspirasi pasien tergantung inspirasi
pasien
ALAT TERAPI OKSIGEN
Keterangan
NASAL KANUL
Nasal kanul arus rendah mengalirkan oksigen ke nasofaring
Nasal kanul terdiri dari sepasang tube dengan aliran 1-6 liter/ menit dengan fraksi oksigen (Fi-O2)
dengan panjang dua cm yang antara 24-44%.
dipasangkan pada lubang hidung pasien Aliran yang lebih tinggi tidak meningkatkan fraksi oksigen
dan tube dihubungkan secara langsung
(O2) (FiO2) secara bermakna diatas 44% dan dapat
menuju oxygen flow meter
mengakibatkan mukosa membran menjadi kering.
Keuntungan dari nasal kanul yaitu pemberian oksigen (O2)
yang stabil serta pemasangannya mudah dan nyaman oleh
karena pasien masih dapat makan, minum, bergerak dan
berbicara. Walaupun nasal kanul nyaman digunakan tetapi
pemasangan nasal kanul dapat menyebabkan terjadinya
iritasi pada mukosa hidung, mudah lepas, tidak dapat
memberikan konsentrasi oksigen
lebih dari 44%
ALAT TERAPI OKSIGEN
Keterangan
SUNGKUP MUKA
TANPA KANTONG PENAMPUNG
Alat ini mampu menyediakan fraksi oksigen (FiO2) sekitar 40-60%
dengan aliran sekitar 5-10 liter/ menit.
Tubuh sungkup berfungsi sebagai Pada penggunaan alat ini, direkomendasikan agar aliran oksigen (O2)
penampung untuk oksigen (O2) dan dapat tetap dipertahankan sekitar 5 liter/ menit atau lebih yang
karbon dioksida (CO2) hasil ekspirasi bertujuan untuk mencegah karbon dioksida (CO2) yang telah
dikeluarkan tertahan pada sungkup untuk terhirup kembali.
Keuntungan dari penggunaan sungkup muka tanpa kantong
penampung adalah alat ini mampu memberikan fraksi oksigen
(FiO2) yang lebih tinggi daripada nasal kanul ,sedangkan kerugian
dari alat ini yaitu tidak dapat memberikan fraksi oksigen (FiO2)
kurang dari 40%, dapat menyebabkan penumpukan karbon dioksida
(CO2) jika aliran oksigen rendah dan karena penggunaannya
menutupi mulut, pasien seringkali kesulitan untuk makan dan
minum
ALAT TERAPI OKSIGEN
Keterangan
SUNGKUP MUKA
DENGAN KANTONG PENAMPUNG
Sungkup muka partial rebreathing tidak memiliki katup satu arah di
Terdapat dua jenis sungkup muka dengan
antara sungkup dengan kantong penampung sehingga udara
kantong yaitu sungkup muka partial
ekspirasi dapat terhirup kembali saat fase inspirasi,
rebreathing dan sungkup muka
sedangkan pada sungkup muka nonrebreathing, terdapat katup satu
nonrebreathing
arah antara sungkup dan kantong penampung sehingga pasien
hanya dapat menghirup udara yang terdapat pada kantong
penampung dan menghembuskannya melalui katup yang terletak
pada sisi tubuh sungkup.
Sungkup muka dengan kantong penampung dapat mengantarkan
oksigen (O2) sebanyak 10-15 liter/ menit dengan fraksi oksigen
(FiO2) sebesar 80-85% pada sungkup muka partial rebreathing
bahkan hingga 100% pada sungkup muka nonrebreathing
ALAT TERAPI OKSIGEN
Keterangan
SUNGKUP VENTURI

Sungkup venturi merupakan alat terapi


oksigen dengan prinsip jet mixing yang
dapat memberikan fraksi oksigen (FiO2) Terdapat dua indikasi klinis untuk penggunaan terapi oksigen dengan
sesuai dengan yang dikehendaki arus tinggi, di antaranya adalah pasien dengan hipoksia yang
memerlukan pengendalian fraksi oksigen (FiO2) dan pasien hipoksia
dengan ventilasi yang abnormal.
Alat ini sangat bermanfaat untuk dapat mengirimkan secara akurat
konsentrasi oksigen (O2) rendah sekitar 24-35% dengan arus tinggi
PEDOMAN PEMBERIAN TERAPI
OKSIGEN

Kanal oksigen dan kateter nasal digunakan jika :


1. Dibutuhkan oksigen tingkat rendah pada bayi / Sungkup oksigen digunakan jika membutuhkan
anak oksigen tingkat sedang (0.35-0.50, tergantung
2. Mempertimbangkan keuntungan berupa diet tetap ukuran dan minute ventikation) dan untuk jangka
pendek
dapat diberikan tanpa mengganggu oksigenasi.
3. Meningkatkan mobilitas
Partial rebreathing mask digunakan untuk menghemat
suplai oksigen jika konsentrasi tinggi dibutuhkan Sungkup dengan system venture memberikan aliran
(FIO2 > 0.4, <0.6) udara (flow) sesuai dengan konsentrasi oksigen yang
dibutuhkan dengan tepat (24%-40%) yang melebihi
Non-rebreathing mask digunakan untuk memberikan flow inspirasi pasien
konsentrasi >0.60 atau konsentrasi spesifik
EFEK SAMPING TERAPI
OKSIGEN
pada bayi baru lahir
yang tergolong
prematur, keadaan
hiperoksia dapat
Keracunan oksigen (O2) menyebabkan
Nyeri substernal dapat susunan saraf
terjadi apabila terjadi akibat iritasi terjadinya
pemberian oksigen (O2) pusat apabila
pada trakea yang kerusakan pada
dengan konsentrasi diberikan retina akibat
menimbulkan trakeitis.
tinggi (di atas 60%) Hal ini terjadi pada oksigen dengan proliferasi
dalam jangka waktu pemberian oksigen konsentrasi yang pembuluh darah
yang lama. Hal ini akan yang disertai
(O2) konsentrasi tinggi tinggi maka akan
menimbulkan dan keluhan tersebut dengan perdarahan
perubahan pada paru dapat
biasanya akan dan fibrosis atau
dalam bentuk kongesti menimbulkan seringkali disebut
diperparah ketika
paru, penebalan oksigen (O2) yang keluhan sebagai retrolental
membran alveoli, diberikan kering atau parestesia dan fibroplasia.
edema, konsolidasi dan tanpa humidifikasi nyeri pada sendi
atelektasis
PENGHENTIAN TERAPI
OKSIGEN DILAKUKAN JIKA

Oksigenasi arteri adekuat tercapai dengan udara ruangan


(pao2 >60 mmhg, sao2 >90%).

Pada pasien tanpa hipoksemia yang mempunyai risiko untuk


terjadinya hipoksia jaringan, pemberian oksigen dihentikan apabila
status asam basa dan penilaian klinis fungsi organ vital stabil

Anda mungkin juga menyukai