Anda di halaman 1dari 37

OXYGEN

THERAPY
NIKO HIZKIA SIMATUPANG
Anestesi Husada
Definisi

Terapi
oksigen : Tindakan untuk
meningkatkan tekanan parsial oksigen
pada inspirasi, yang dapat dilakukan
dengan cara:
a. Meningkatkan kadar oksigen inspirasi /
FiO2(Orthobarik )
b. Meningkatkan tekanan oksigen
(Hiperbarik)
Indikasi

Indikasi utama : hipoksemia PaO2 arteri


<60 mmHg atau SaO2<90%
Kondisi lain misalnya:
trauma berat, infark miokard akut,
renjatan, sesak napas, keracunan gas
CO, pasca anestesi
Tujuan

Mempertahankan PaO2> 60 mmHg atau


SaO2> 90% => hipoksia jaringan dan beban
kerja kardiorespirasi yang berlebih dapat
dicegah
memperbaiki hemodinamik paru, kapasitas
latihan, kor pulmonal, menurunkan cardiac
output, meningkatkan fungsi jantung,
memperbaiki fungsi neuropsikiatrik,
mengurangi hipertensi pulmonal, dan
memperbaiki metabolisme otot.
Evaluasi dan monitoring
Pemeriksaan fisik dan Gejala Klinis
perbaikan/resolusi gejala dan tanda
hipoksemia
Pemeriksaan penunjang
analisis gas darah arteri, 15-20 menit setelah
terapi dilakukan menunjukkan peningkatan
tekanan parsial oksigen
Metode Pemberian Oksigen
oksigen harus diberikan dengan cara
sesederhana mungkin dan fraksi insipirasi
oksigen (FiO2) serendah mungkin, namun
tetap dapat mempertahankan nilai PaO2 > 60
mmHg dan SaO2 > 90%
Pilihan metode tergantung:
besar FiO2 , kenyamanan pasien, tingkat
kelembaban yang dibutuhkan, dan
kebutuhan terapi nebulisasi
Terbagi menjadi low flow dan high-flow
devices
Low Flow System
Untuk menambah konsentrasi udara ruangan
Bekerja dengan memberikan oksigen pada
frekuensi aliran kurang dari volume inspirasi
pasien => sisa volume ditarik dari udara
ruangan
FiO2 aktual yang diberikan pada pasien tidak
diketahui => menghasilkan FiO2 yang
bervariasi tergantung pada tipe pernafasan
dengan patokan volume tidal pasien.
Low Flow System
Low-flow systems adekuat bila diberikan
pada pasien dengan:
Minute ventilation less than 810 L/min
Breathing frequencies less than 20
breaths/min
Tidal volumes (V T ) less than 0.8 L
Normal inspiratory flow (1030 L/min).
Keuntungan Kerugian
- Pemberian oksigen stabil, - Tidak dapat memberikan
- Pasien bebas bergerak, konsentrasi oksigen yang
makan dan berbicara, lebih dari 44%
dan membersihkan mulut - mukosa nasal akan
- murah dan nyaman serta mengalami trauma, fiksasi
- dapat juga dipakai kateter akan memberi
sebagai kateter tekanan pada nostril,
penghisap
- Dapat digunakan dalam
jangka waktu yang lama.
Masker rebreathing dan masker
nonrebreathing
memiliki reservoir dibawah dagu
masker nonrebreathing memakai katup
untuk memastikan udara yang masuk pada
saat inspirasi adalah udara oksigen
Masker venturi
Oksigen mengalir dengan kecepatan tinggi
lewat lubang kecil di dasar masker sehingga
membentuk tekanan negatif mendesak
keluar udara atmosfir sehingga oksigen
dapat diberikan dengan angka pasti
Sungkup muka dengan venturi / Masker Venturi (High flow low
concentration).

-Kelebihan gas keluar masker melalui cuff perforasi, membawa


gas tersebut bersama karbondioksida yang dihembuskan.
-Metode ini memungkinkan konsentrasi oksigen yang konstan
untuk dihirup yang tidak tergantung pada kedalaman dan
kecepatan pernafasan.
- Diberikan pada pasien hyperkarbia kronik ( CO2 yang tinggi )
seperti PPOK yang terutama tergantung pada kendali hipoksia
untuk bernafas, dan pada pasien hypoksemia sedang sampai
berat.
Continous Positive Airway Pressure/CPAP
pemberian tekanan positif untuk seluruh siklus
respirasi (inspirasi dan ekspirasi) pada saat
bernapas secara spontan
Penggunaannya mengurangi kerja untuk
bernapas, mengeliminasi/mengurangi
hipoksia dan
mencegah atelektasis
Terapi Oksigen Jangka Pendek
Dibutuhkan pada pasien-pasien dengan keadaan hipoksemia akut,
diantaranya pneumonia, PPOK dengan eksaserbasi akut, asma bronkial,
gangguan kardiovaskular, emboli paru. Pada keadaan tersebut,
Pada kondisi ini, oksigen harus diberikan dengan FiO2 60-100% dalam waktu
pendek sampai kondisi membaik dan terapi yang spesifik diberikan.
Indikasi yang sudah direkomendasi :
Hipoksemia akut (PaO2 < 60 mmHg; SaO2 < 90%)
Cardiac arrest dan respiratory arrest
Hipotensi (tekanan darah sistolik < 100 mmHg)
Curah jantung yang rendah dan asidosis metabolik
(bikarbonat < 18 mmol/L)
Respiratory distress (frekuensi pernafasan > 24/min)

Indikasi yang masih dipertanyakan :


Infark miokard tanpa komplikasi
Sesak nafas tanpa hipoksemia
Krisis sel sabit
Angina

rekomendasi dari The American College of Chest Physicians dan The


National Heart, Lung, and Blood Institute
Terapi Oksigen Jangka Panjang
Indikasi terapi oksigen jangka panjang8

Pemberian oksigen secara kontinyu :


PaO2 istirahat 55 mmHg atau saturasi oksigen 88%
PaO2 istirahat 56-59 mmHg atau saturasi oksigen 89% pada satu
keadaan :
- Edema yang disebabkan karena CHF
- P pulmonal pada pemeriksaan EKG (gelombang P > 3mm pada lead
II, III, aVF
Eritrositoma (hematokrit > 56%)
PaO2 > 59 mmHg atau saturasi oksigen > 89%
Pemberian oksigen tidak kontinyu :
Selama latihan : PaO2 55 mmHg atau saturasi oksigen 88%
Selama tidur : PaO2 55 mmHg atau saturasi oksigen 88% dengan
komplikasi seperti hipertensi pulmoner, somnolen, dan artimia

Anda mungkin juga menyukai