- Abses:
Sebuah perkembangan yang progresif yaitu terbentuknya pus atau nanah pada daerah
infeksi atau di luar local infeksi. Biasanya proses penyembuhan terjadi sendirinya , namun
dalam beberapa kasus dibutuhkan drainase untuk mengeluarkan pus.
- Stenosis of ear canal:
Terjadi pada kasus otitis eksterna kronis. Kejadian stenosis dapat mempengaruhi proses
pendengaran karena kulit yang tebal, kering yang menyebabkan liang telinga menjadi
sempit.
- Perikondritis
Suatu keadaan supuratif pada perikondrium tulang rawan. Dapat terjadi pada kasus otitis
eksterna yang menginvasi lebih dalam dan merusak tulang rawan.
- Inflamasi atau perforasi membrane timpani:
Dalam beberapa kasus otitis eksterna difus atau kronis berkembang progresif menyebar ke
membrane timpani. Dalam beberapa kasus, pus dapat terbentuk pada telinga dalam dan
merobek membrane timpani. Dalam kasus ini tidak tidak diperbolehkan menggunakan obat
tetes sampai membrane timpani menutup dengan sempurna, dokter biasa memberikan
antibiotic oral untuk mengobati otitis eksterna tersebut.
- Selulitis:
Selulitis adalah infeksi bacterial pada kulit komplikasi dari otitis eksterna. Flora normal hidup
berdampingan dengan kulit yang sehat , namun bila terjadi infeksi pada area tertentu,
bakteri tersebut masuk ke dalam luka ,kelenjar getah bening , dan pembuluh darah. Namun
kejadian selulitis mudah diobati dengan antibiotic.
Hanya serumen prop atau liang telinga yang terutup 100% yang dapat menyebabkan tuli
konduktif karena liang telinga harus sepenuhnya tertutup sehingga membrane timpani tidak
dapat begetar.
KEUNTUNGAN KERUGIAN
Dapat dengan mudah pada kasus mengeluarkan Tidak dapat dilakukan dengan serumen yang
serumen yang lunak sudah mengeras
Digunakan pada serumen yang ukuran besar Serumen ukuran kecil diambil dengan cunam
atau pengait
Rasa nyeri bila serumen membatu dekat dengan
membrane timpani
Dapat melukai permukaan liang telinga bila
teknik teksik ekstraksi tidak benar