Anda di halaman 1dari 38

BAB II

PEMBAHASAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA BPK. G DI RT 01 RW 02


KEL. SUKABUNGAH KEC. SUKAJADI KOTA BANDUNG

A. Pengkajian
1. Data umum
a. Nama Kepala Keluarga : Bapak G
b. Umur : 35 Th
c. Pendidikan : SMP
d. Pekerjaan : Tukang Beca
e. Alamat : Jl. Utama Rt. 01/ RW. 02 Bandung
Kel. Sukabungah Kec. Sukajadi
f. Tanggal Pengkajian : 10 November 2015
g. Komposisi Anggota Keluarga

N Nama Hub L/ U Pendi Pekerj Aga Keadaan Imunis KB Ket


Keluarga P Aan Ma kesehatan Asi
o m d
ur Ikan
1 Bapak. Kepala L 35 SMP Tukang Isla Sehat _ _
G Keluarga Th Becak m

2 Ibu. G Istri P 30 SMP Ibu Isla Sehat _ Tidak


Th Rumah m
Tangga
3 An. S Anak L 15 SMP Pelajar Isla Sehat Lengkap _
Th kls 3 m
4 An. T Anak P 5 TK Pelajar Isla Sehat Lengkap _
Th m

Genogram

Bp. Ibu G
G
An. T
An.
S
Keterangan :
: Laki- laki ----- : Tinggal satu rumah

: Perempuan

h. Tipe / Bentuk Keluarga


Keluarga Bp. G termasuk tipe keluarga nuclear family (keluarga
inti ). Keluarga Bp. G (35 tahun) terdiri dari Bp. G, Ny. G,
kedua anak diantaranya An. S, An. T dan satu orang anak yang
masih ada didalam kandungan Ny. G.
i. Suku / Bangsa
Bp. G berasal dari Bandung (Sunda) dan istrinya, Ny. G juga
berasal dari Bandung (Sunda). Bahasa dominan yang mereka
gunakan sehari-hari di rumah adalah bahasa Indonesia. Saat di
luar rumah pun mereka menggunakan bahasa Indonesia dalam
percakapan. Ny. G mengatakan bahwa dirinya memiliki
kebiasaan khusus yaitu meminum rebusan air sirih yang
dipercaya dapat mencegah kehamilan / pengganti alat
kontasepsi.
j. Agama
Seluruh keluarga Bp. G beragama Islam. Kegiatan ibadah
keagamaan keluarga Bp. G yaitu sholat lima waktu. Menurut
keluarga Bp. G, agama berperan sangat penting dalam
kehidupan mereka, bahkan dalam hal kesehatan. Ketika ada
anggota keluarga yang sedang sakit, keluarga juga selalu
mendoakan untuk kesembuhan anggota keluarga yang sakit
tersebut.
k. Status sosial ekonomi keluarga
Di keluarga Bp. G, pencari nafkah utama di keluarga adalah
sebagai seorang tukang beca. Penghasilan BP. G tidak menenap.
Tetapi meski begitu Ny. G mengatakan bahwa nafkah yang
diberikan suaminya disyukuri saja yang penting cukup untuk
wmakan sehari- hari dan bekal atau keperluan anaknya yang
untuk sekolah.
l. Aktifitas Keluarga
Keluarga Bp. G tidak memiliki jadwal khusus untuk berekreasi
atau berlibur. Bp. G mengatakan rekreasi yang biasanya di
lakukan selalu disesuaikan dengan jadwal libur anaknya yang
masih bersekolah. Ny. G mengatakan bahwa rekreasi yang
dilakukan keluarganya hanya bermain bersama keluarganya ke
rumah kerabat yang jaraknya tidak jauh dari rumahnya untuk
bersilaturahmi dan sekedar bercengkrama.
2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Termasuk keluarga dengan remaja. Tugas perkembangan
keluarga dengan anak remaja yang dilakukan oleh keluarga
antara lain:
1) Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika
remaja menjadi dewasa dan mandiri. Keluarga sudah
memberikan kesempatan bagi An. S untuk memilih apa yang
ingin dilakukan. An. S mengatakan tanggung jawabnya
adalah belajar dan membantu orang tua, itupun jarang
dilakukan atas kemauannya sendiri. An. S sudah memiliki
cita cita, yaitu menjadi seorang pemain bola, tetapi hanya
sebatas harapan dan tidak tahu bagaimana cara mencapai
tujuannya.
2) Memfokuskan kembali hubungan perkawinan. Pernikahan
Bp. G dan Ny. G saat ini sudah berlangsung selama 12
tahun, anaknya yang kedua sudah memasuki usia sekolah.
Saat ini, Ny. G dan Bp. G mengatakan untuk berusaha
membesarkan kedua anaknya dengan memenuhi segala
kebutuhan mereka dan mempersiapkan segala sesuatu untuk
kelahiran anak ketiga nya.
b. Tugas perkembangan yang belum terpenuhi
Ny. G mengatakan bahwa An. S adalah anak yang pendiam dan
jarang berbicara jika tidak ditanya. Terutama saat memasuki
usia remaja, An. S sudah mulai jarang berkumpul dengan
keluarga, jika berada di rumah An. S banyak menghabiskan
waktunya di dalam kamarnya. Sedangkan untuk An. T karena
usia nya masih kecil sehingga belum ada perubahan- perubahan
yang terjadi.
c. Riwayat keluarga inti
Bp. G dan Ibu. G menikah pada tahun 2000, dan anak
pertamanya lahir setahun kemudian. Ibu. G dan Bp. G baru
memutuskan untuk meminum rebusan air sirih yang mereka
percayai bahwa rebusan daun sirih itu dapat mencegah
kehamilan.

d. Riwayat keluarga sebelumnya


Tidak ada riwayat penyakit keluarga yang menurun. Bila sakit,
keluarga Bp. G pergi ke puskesmas. Tidak ada pola makan atau
jenis makanan yang dibatasi. Hanya saja saat dilakukan
pengkajian An. T ditemukan banyak kutu dan ketika ditanyakan
kepada Ny. G, ia hanya mengatakan bahwa hal tersebut adalah
hal yang lazim terjadi pada anak-anak dan Ny. G tidak
mengambil tindakan apapun akan kondisi An. T.

3. Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditinggali Bp. G sekeluarga adalah rumah
permanen peninggalan orang tua Bp. G yang berukuran 30 m2 .
Desain interior rumah terbagi menjadi 5 ruangan, yang paling
depan adalah ruang tamu sekaligus ruang keluarga. Lalu, 2
ruang tidur dan yang paling belakang adalah dapur dan kamar
mandi. Kamar tidur 1 digunakan oleh Bp. G, Ny. G, dan An. T
sedangkan 1 kamar tidur lainnya digunakan oleh Anak
pertamanya yaitu An. S. Lantai rumah terbuat dari keramik.
Terdapat 2 jendela yang kurang lebih berukuran 1,5 x 1 meter di
depan samping pintu masuk. Namun, jendela yang terlihat selalu
dibuka pada pagi hari. Warna dinding rumah adalah putih yang
kondisinya cukup bersih. Kondisi rumah, tampak cukup rapi dan
bersih. Sumber air yang digunakan oleh keluarga berasal dari
tanah (sanyo) sehingga airnya tidak berasa, tidak berwarna, dan
tidak berbau. Pada saat hari mulai gelap, pencahayaan lampu
dalam rumah Bp. G terbilang cukup terang.

Denah rumah Bp. G

Kamar

Mandi Dapur
6m

Ruang

Tidur Ruang keluarga

Ruang 5m
Tidur
b. Karakteristik tetangga dan komunitas
Bp. G cukup sering berkumpul atau sekedar bertegur sapa
Teras
dengan tetangganya. Ny. G tidak bekerja hanya menjadi ibu
rumah tangga saja dan mengurus kedua anaknya yang ada di
rumah. Keluarga Bp. G tinggal di RT 01 RW 02, di sisi kanan
rumah Bp. G yaitu rumah saudaranya dan sisi kiri adalah rumah
tetangganya, dibelakang rumah ada tanah kosong dan jalan.
Kehidupan bertetangga terlihat rukun dan harmonis.
c. Mobilitas dan geografi keluarga
Saat ini, keluarga Bp. G sudah tinggal menetap di rumah yang
sekarang selama 15 tahun dan tidak berniat untuk pindah. Bp. G
sendiri sudah tinggal dirumah tersebut sejak Bp. G lahir, Rumah
Bp. G dibangun di atas tanah milik orang tuanya, kepemilikan
tanah masih milik ibunya Bp. G.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Bp. G selalu menekankan pada Ibu. G supaya mengikuti acara
yang diadakan oleh RT/RW, misalnya pengajian dan kegiatan
lainnya. Apabila ada waktu luang Ny. G mengajak anaknya
bermain ke tetangga. Hubungan anggota keluarga terlihat rukun,
tidak ada konflik antara satu dengan yang lain (terlihat
harmonis). Anak-anak Bp. G tidak ada yang aktif mengikuti
kegiatan kemasyarakatan di daerah setempat RW 02. An. S
mengatakan sudah jarang dalam mengikuti pengajian. Ny. G
juga bersosialisasi dengan tetangga di kanan, kiri dan depan
rumahnya. Saudara Ny. G tinggal tidak jauh dari rumah Ny. G,
setiap hari selalu bertemu. An. S berteman dengan beberapa
teman seusianya, sering nongkrong di pos hansip dekat
rumahnya, bermain ke warnet dan rental PS, jalan-jalan dengan
menggunakan motor, dan mulai mengikuti pergaulan teman-
teman seusianya yang mulai merokok.
e. System pendukung keluarga
Bila ada masalah dalam keluarga, keluarga lebih senang
menyelesaikan dengan anggota keluarga. Hal yang dirasakan
sebagai pendukung keluarga adalah keluarga yang tinggal tidak
jauh dari rumah yang memperhatikan bila ada anggota keluarga
yang sakit dan tetangga yang hidup saling menghormati serta
menghargai.
4. Struktur keluarga
a. Pola dan proses komunikasi
Ny. G mengatakan bahwa komunikasi pada keluarganya
menekankan keterbukaan. Bila ada masalah dalam keluarga, Ny.
G mendiskusikan bersama Bp. G. Waktu yang biasanya
digunakan untuk komunikasi pada saat santai yaitu malam hari
dan waktu makan bersama dengan anggota keluarga.
b. Struktur kekuatan
Pemegang keputusan di keluarga adalah Bp. G sebagai kepala
keluarga, tetapi tidak menutup kemungkinan suatu ketika Ny. G
punya pendapat sendiri dan membuat keputusan sendiri,
misalnya pada saat membeli keperluan rumah tangga dan
mengatur posisi perabotan rumah tangga. Terkadang Ny. G juga
berinisiatif sendiri untuk membawa anaknya ke pelayanan
kesehatan, bila ada yang sakit dan tidak bisa sembuh dengan
mengkonsumsi obat warung.
c. Struktur peran
1) Bp. R Sebagai kepala keluarga, bertanggung jawab dalam
mencari nafkah untuk kebutuhan sehari-hari dalam rumah
tangga. I
2) Ny. G mengatakan bahwa urusan anaknya lebih banyak
diserahkan kepada dirinya. Sebagai istri Bp. G, sebagai ibu
rumah tangga.
3) An. S mengatakan malas belajar dan jarang mengerjakan
tugas sekolahnya. Ny. G mengatakan bahwa anaknya jarang
belajar dan nilainya pas-pasan. Ny. G mengatakan bahwa
An. S sudah banyak bergaul dengan teman-teman seusianya
dan jarang ada di rumah.
4) An. T sebagai anak kedua Bp. G dan Ny. G juga berperan
sebagai adik dari kakaknya yaitu An. S yang sebentar lagi
akan menjadi kakak untuk calon adik baru yang sedang
dikandung oleh ibunya.
d. Nilai-nilai dan norma budaya
Nilai dan norma yang dipegang oleh keluarga Bp. G adalah
sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam dan dipengaruhi oleh
norma budaya. Pengaruh budaya cukup melekat dalam
kehidupan keluarga Bp. G, contohnya Bp. G dan Ny. G lebih
mempercayai rebusan daun risih sebagai alat kontrasepsinya di
bandingkan alat kontrasepsi modern yang di sarankan oleh
pemerintah. Dianggapnya bahwa rebusan daun sirih dapat
berkhasiat untuk mencegah kehamilan seperti hal nya alat
kontrasepsi modern. Meskipun pada kenyataanya ternyata
rebusan daun sirih tersebut tidak dapat mencegah kehamilan
anak ketiga dari Bp. G, dan Ny. G meski pada awalnya sudah
merasa cukup dengan kehadiran kedua orang anaknya yaitu An.
S dan An. T namun Ny. G dan Bp. G tetap menerima dengan
menyambut kehadiran anak ketiganya dengan senang hati.

5. Fungsi-fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Ny. G mengatakan bahwa setiap anggota keluarga dalam rumah
dapat saling terbuka dalam menyampaikan pendapat walaupun
An. S termasuk anak yang pendiam dan jarang menyampaikan
pendapatnya.
b. Fungsi sosialisasi
Hubungan antar anggota keluarga dalam rumah berjalan dengan
baik. Hubungan anggota keluarga dengan tetangga juga baik
apalagi keluarga Bp. G tergolong paling lama tinggal di wilayah
tersebut.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Ny. G mengatakan bahwa ketika ada anggota keluarga yang
sakit, maka yang sakit akan langsung diberikan obat dari
warung . Keluarga Ny. G juga cukup memanfaatkan pelayanan
kesehatan di puskesmas, tetapi jika sudah sembuh dengan
mengkonsumsi obat warung maka hanya diobati di rumah saja.
6. Koping keluarga
a. Stressor keluarga jangka pendek
Keluarga Bp. G mencemaskan pergaulan An. S yang sudah
memasuki masa remaja. An. S sudah mulai mencoba merokok
dengan teman-temannya, baik teman di sekolah maupun teman
di lingkungan rumahnya. An. S juga sering nongkrong tidak
jelas dengan teman sekolah maupun teman di sekitar rumahnya
tersebut.
b. Stressor keluarga jangka panjang
Ibu. R mengeluhkan biaya sekolah kedua anaknya yang semakin
mahal, terlebih lagi tahun ini anak pertamanya yaitu An. S akan
lulus dan akan masuk ke SMA ditambah lagi harus
mempersiapkan biaya persalinan anak ketiga nya.
c. Kemampuan keluarga berespons terhadap masalah
Jika ada masalah, keluarga berupaya untuk mencari jalan keluar
dari masalah tersebut dengan jalan musyawarah. Keluarga
meyakini kalau setiap masalah ada jalan keluarnya, misalnya
dengan minta bantuan dari orang tua dan tetangga yang terdekat
tergantung berat atau tidaknya masalah.
d. Strategi koping yang digunakan
Ny. T mengatakan selalu menyerahkan semua masalah yang
terjadi kepada Allah SWT tetapi tetap berusaha untuk mengatasi
masalah yang ada.
e. Strategi adaptasi disfungsional
Tidak ada.
7. Harapan keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga
8. Pemeriksaan fisik individu
Keluarga berharap dengan kedatangan mahasiswa berkunjung
kerumahnya adalah keluarga dapat mengetahui status kesehatan
keluarga. Dengan demikian keluarga berharap akan selalu berada
dalam kondisi sehat lahir dan batin. Mereka juga berharap akan
mendapatkan banyak pengetahuan tentang berbagai macam jenis
penyakit maupun masalah dan cara perawatannya.

No Nama TD Nadi Nafas Suhu BB


(mmHg (x/menit (x/menit (C) (Kg)
) ) )
130/90 86 21 37 68
1. Bp. G Kepala :
(35 Th) Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.
Mata:
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil + 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik, memakai kacamata jika membaca.
Telinga:
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien dapat mendengar dengan baik.
Leher:
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JVP dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proposional ke kiri, kanan, atas, dan bawah
tanpa
ada nyeri.
Paru-paru:
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal, pernafasan 21 x/menit, tactil fremitus
sama kiri dan kanan, bunyi nafas terauskultasi vesikuler,
dan
tidak terdapat suara tambahan.
Jantung:
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.
Abdomen:
Perut terlihat datar dan warnanya sama dengan kulit
lainnya
(tidak ada lebam, kemerahan), perut teraba lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak
teraba,
bising usus terdengar 10x/menit
Ekstremitas:
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan
kanan,
refleks patela normal kiri dan kanan,
kekuatan otot: 5555 5555
5555 5555
Kulit:
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo matang, tidak
ada
lesi, senstifitas terhadap benda tumpul dan tajam baik.

No Nama TD Nadi Nafas Suhu BB


(mmHg (x/menit (x/menit (C) (Kg)
) ) )
110/70 82 19 37,5 48
2. Ny. G Kepala:
(30 Th) Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.

Mata:
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil + 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.
Mulut dan hidung:
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat
bergerak
ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat merasakan
asam, asin, dan manis dengan baik.
Bentuk simetris, warna kulit sama dengan
Telinga:
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien dapat mendengar dengan baik.
Kulit:
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo matang,
elastis,
tidak ada lesi, senstifitas terhadap benda tumpul dan
tajam
baik.
Leher:
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JVP dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proposional ke kiri, kanan, atas, dan bawah
tanpa
ada nyeri.

Jantung:
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 tera
Paru-paru:
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal (juga pada payudara), pernafasan 19
x/menit, tactil fremitus sama kiri dan kanan, bunyi nafas
terauskultasi vesikuler dan tidak terdapat suara tambahan
Abdomen:
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit
lainnya
(tidak ada lebam, kemerahan), perut teraba lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak
teraba,
bising usus terdengar 9 x/menit
Ekstremitas:
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan
kanan,
refleks patela normal kiri dan kanan,
kekuatan otot:
5555 5555
5555 5555
No Nama TD Nadi Nafas Suhu BB
(mmHg (x/menit (x/menit (C) (Kg)
) ) )
3. An. S 120/ 80 88 20 36,5 51
Kepala:
15 Th
Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.
Mata:
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil + 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.

Mulut dan hidung:


Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat
bergerak
ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat merasakan
asam, asin, dan manis dengan baik.
Bentuk simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya,
tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung lembab,
terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.
Telinga:
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien dapat mendengar dengan baik.
Leher:
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JVP dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proposional ke kiri, kanan, atas, dan bawah
tanpa
ada nyeri.
Kulit:
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna gelap, elastis, tidak
ada
lesi, senstifitas terhadap benda tumpul dan tajam baik.
Jantung:
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru:
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal, pernafasan 20 x/menit, tactil fremitus
sama kiri dan kanan, bunyi nafas terauskultasi vesikuler,
dan
tidak terdapat suara tambahan.
Abdomen:
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit
lainnya
(tidak ada lebam, kemerahan), perut teraba lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak
teraba,
bising usus terdengar 9 x/menit
Ekstremitas:
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan
kanan,
refleks patela normal kiri dan kanan,
kekuatan otot:
5555 5555
5555 5555
No Nama TD Nadi Nafas Suhu BB
(mmHg (x/menit (x/menit (C) (Kg)
) ) )
100/60 100 21 36,5 15
4. An. T Kepala:
5Tahun Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.
Rambut:
Ditemukan adanya sikatrik (kutu)
Mata:
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil + 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.
Mulut dan hidung:
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat
bergerak
ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat merasakan
asam, asin, dan manis dengan baik.
Bentuk simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya,
tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung lembab,
terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.
Telinga:
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien dapat mendengar dengan baik.
Kulit:
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna gelap, elastis, tidak
ada
lesi, senstifitas terhadap benda tumpul dan tajam baik.
Jantung:
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru:
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal (juga pada payudara), pernafasan 22
x/menit, tactil fremitus sama kiri dan kanan, bunyi nafas
terauskultasi vesikuler dan tidak terdapat suara tambahan.
Ekstremitas:
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan
kanan,
refleks patela normal kiri dan kanan,
kekuatan otot:
5555 5555
5555 5555

B. Analisa Data

No Data Interpretasi Data Masalah


1. Do : - ketidakmauan Kurang
- Ny.G tengah
memanfaatkan pengetahuan
mengandung anak
sarana pelayanan
ke 3
kesehatan
Ds :
(kontrasepsi)
- Ny.G mengatakan - ketidakmampuan
bahwa merasa memodifikasi
cukup dgn 2 orang lingkungan
- ketidaktahuan
anak namun tetap
klien dalam
menerima anak ke-
mengenal masalah
3 dgn senang hati
- Ny.G tidak kontrasepsi
menggunakan alat
kontrasepsi
modern
- Ny.G meminum
rebusan air sirih
untuk mencegah
2.
kehamilan
Resiko
Do :
terjadi
- An.S tercium bau
penyakit
asap rokok saat
dilakukan
pengkajian

Ds :
- An.S mengatakan - ketidaktahuan
sudah mulai An.S mengenai
merokok dampak bahaya
- An.S mengatakan
dari merokok
3.
mulai merokok - akibat pergaulan
karena pengaruh yang tidak baik
Gangguan
pergaulan teman-
temannya. personal
Do : hygiene
- Saat dilakukan
pemeriksaan fisik
pada An.T,
ditemukan adanya
kutu rambut di
kepalanya

Ds :
- Ny.G mengatakan
- Ny.G mempunyai
bahwa dirinya
kepercayaan
sering melihat
bahwa adanya
An.T menggaruk-
kutu pada anak
garuk kepala dan
kecil merupakan
tidak mau
hal yang lazim
dikeramas - Ketidakmauan
Ny.G melakukan
perawataan
(personal hygiene)
pada An.S

C. Prioritas Masalah
1. Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidaktahuan klien dalam
mengenal kontrasepsi modern.

No Kriteria Nilai Rasional


1 Sifat Masalah Saat ini Ny.G lebih
Skala : 3/3 x 1 = 1
mempercayai
Aktual
menggunakan rebusan air
daun sirih dibandingkan
menggunakah alat
kontrasepsi modern yang
pada akhirnya Ny.G tetap
hamil anak ke 3
2 Kemungkinan masalah Budaya seseorang sulit
1/2 x 2 = 1
dapat diubah dirubah tetapi Ny.G mau
Skala :
menerima ketika diberikan
Hanya sebagian
edukasi mengenai
kontrasepsi .
3 Potensi masalah untuk Adanya kemauan Ny.G
dicegah untuk menerima edukasi
2/3 x 1 =
Skala :
mengenai kontrasepsi
Cukup 2/3
modern tetapi Ny.G tidak
bisa menghilangkan
budayanya yang
diturunkan secara turun
menurun
4 Menonjol masalah Masalah ini merupakan
Skala :
proses pembelajaran bagi
Ada masalah tapi tidak 1/2 x 1 =
Ny.G untuk kedepannya
perlu segera ditangani 1/2

Total 3 1/6

2. Resiko terjadi penyakit berhubungan dengan ketidaktahuan An.S


mengenai dampak bahaya dari merokok

No Kriteria Nilai Rasional

1 Sifat Masalah An.S sudah mencapai usia


Skala :
remaja sehingga pergaulan
Resiko 2/3 x 1 =
An.S sudah mulai tidak
2/3
terkontrol lagi oleh orang
tuanya
2 Kemungkinan masalah Lingkungan (pergaulan)
1/2 x 2 = 1
dapat diubah lebih berpengaruh besar
Skala :
terhadap An.S
Hanya sebagian
dibandingkan pengaruh
yang diberikan dari orang
tua
3 Potensi masalah untuk Karena anak remaja
dicegah terutama laki-laki sangat
1/3 x 1 =
Skala :
mudah dipengaruhi
Rendah 1/3
lingkungannya dan sulit
dikendalikan oleh orang
tua
4 Menonjol masalah Karena apabila tidak segera
Skala :
ditangani, An.T akan
Masalah berat harus 2/2 x 1 = 1
mengalami kecanduan dan
ditangani
akan lebih sulit untuk
dikendalikan
Total 3

3. Gangguan personal hygiene berhubungan dengan Ketidakmauan Ny.G


melakukan perawataan (personal hygiene) pada An.S

No Kriteria Nilai Rasional

1 Sifat Masalah Pada saat dilakukan


Skala :
pemeriksaan fisik pada
Aktual 3/3 x 1 = 1
An.T, ditemukan adanya
kutu rambut di kepalanya
2 Kemungkinan masalah Ny.G dapat menerima
1/2 x 2 = 1
dapat diubah edukasi yang diberikan,
Skala :
tetapi kepercayaan yang di
Hanya sebagian
anut sulit diubah jika tidak
timbul dari dirinya sendiri
3 Potensi masalah untuk Gangguan personal
dicegah hygiene (terdapat kutu
3/3 x 1 = 1
Skala :
Tinggi pada An.T) sebenarnya
dapat dicegah apabila
Ny.G mengerti akan
kebersihan An.T
4 Menonjol masalah Karena apabila tidak
Skala :
segera ditangani akan
Masalah berat harus 2/2 x 1 = 1
menimbulkan masalah
ditangani
kesehatan
Total 4

D. Diagnosa Keperawatan berdasarkan prioritas masalah


1. Gangguan personal hygiene berhubungan dengan Ketidakmauan
Ny.G melakukan perawataan (personal hygiene) pada An.S.
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidaktahuan klien
dalam mengenal kontrasepsi modern.
3. Resiko terjadi penyakit berhubungan dengan ketidaktahuan An.S
mengenai dampak bahaya dari merokok
E. Perencanaan keperawatan

Tabel E. 1
Perencanaan Keperawatan

Nama keluarga : Bp.G

Alamat : Jl. Utama RT 01 RW 02 Bandung Kel. Sukabungah Kec. Sukajadi

No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi


keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar

1. Gangguan Setelah Setelah Respon kognitif : - Personal hygiene - Kaji keadaan


personal hygiene dilakukan dilakukan mampu menjelaskan adalah suatu kulit rambut dan
keluarga Bp.G tindakan tindakan pentingnya personal tindakan untuk kepala
- Berikan
pada An.T keperawatan keperawatan hygiene yang baik memelihara
informasi
berhubungan , personal dengan 3x dan benar. kebersihan dan
Respon psikomotor : tentang
dengan hygiene pertemuan kesehatan
mampu melakukan pentingnya
Ketidakmauan lebih dalam waktu seseorang untuk
perawatan personal kebersihan
Ny.G melakukan membaik 3 hari selama kesejahteraan fisik
ygiene pada rambut rambut
perawataan dan keluarga 30 menit dan psikis
-
dengan baik. - Tujuan : untuk
(personal hygiene) mampu kebersihan - Anjurkan untuk
Respon afektif :
meningkatkan
memahami rambut kooperatif (mampu derajat kesehatan mencuci rambut
informasi semakin diajak bekerja sama) seseorang, setiap 2 hari
tentang membaik dan memelihara sekali
- Anjurkan untuk
pentingnya keluhan kebersihan diri
menggunakan
personal rambut gatal seseorang,
obat penghilang
hygiene pada An.S mencegah penyakit,
kutu
berkurang meningkatkan rasa
- Anjurkan Ny.G
serta keluarga percaya diri
untuk memotong
mampu
rambut An.T
melaksanaka
n
perawasatan
personal
hygiene
dengan baik

2. Kurang Setelah Setelah Respon kognitif : - Kontrasepsi adalah - Berikan


Mampu menjelaskan
pengetahuan dilakukan dilakukan (KB) adalah suatu penjelasan
tentang kontrasepsi
keluarga Bp.G tindakan tindakan program pemerintah mengenai
modern.
khususnya pada keperawatan keperawatan yang dirancang manfaat daun
Respon psikomotor :
Ny.G berhubungan , keluarga dengan 1x24 mampu melakukan untuk sirih
- Berikan
dengan terutama jam dalam perencanaan KB menyeimbangkan
penjelasan
ketidaktahuan Ny.G waktu 30 setelah kelahiran anak antara kebutuhan
mengenai zat
klien dalam mampu menit Ny.G ke 3. dan jumlah
Respon afektif : zat yang
mengenal memahami mampu penduduk.
kooperatif (mampu - Tujuannya untuk terkandung
kontrasepsi informasi memahami
diajak bekerja sama) meningkatkan dalam daun sirih
modern. mengenai tentang alat
- Berikan edukasi
jumlah penduduk
alat kontrasepsi
mengenai
untuk menggunakan
kontrasepsi modern dan
kontrasepsi
alat kontrasepsi,
modern dapat dapat
modern
menurunnya jumlah
mengikuti - Berikan
angka kelahiran
program KB penjelasan jenis
bayi, meningkatnya
jenis alat
kesehatan keluarga
kontrasepsi
berencana dengan
modern
cara penjarangan - Tanyakan
kelahiran. pertanyaan
seputar alat
kontrasepsi
F. Implementasi keperawatan
Tabel F.

Nama keluarga : Bp. G

Alamat : Jl. Utama RT 01 RW 02 Bandung Kel. Sukabungah Kec. Sukajadi

Tanggal dan No. Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf


waktu keperawatan

15 November 2015 I - Mengkaji keadaan kulit S :


rambut dan kepala
(11.00 12.00) - Memberikan informasi Ny. G
tentang pentingnya mengatakan
kebersihan rambut mengerti
- Menganjurkan untuk mengenai
mencuci rambut setiap 2 pentingnya
hari sekali kebersihan
- Meanganjurkan untuk
rambut.
menggunakan obat
penghilang kutu Ny. G
- Menganjurkan Ny.G
mengatakan An.
untuk memotong rambut
T melakukan
An.T kegiatan
kebersihan
rambut dibantu
olehnya.

Ny. G
mengatakan
bahwa An. T
sudah jarang
mengeluh gatal
pada rambut.

O:

An. T terlihat
lebih nyaman

An. T terlihat
tidak menggaruk-
garuk kepalanya.
Rambut An. T
terlihat terawat

Ny. G terlihat
mengerti dengan
pendidikan
kesehatan yang di
berikan

A:

Masalah teratasi

P:

Intervensi dihentikan

15 November 2015 II - Memberikan penjelasan S :


mengenai manfaat daun
(12.00 12.30) Ny. G
sirih
- Memberikan penjelasan mengatakan
mengenai zat zat yang mengerti
terkandung dalam daun mengenai
sirih informasi yang
- Memberikan edukasi
diberikan
mengenai kontrasepsi
modern Ny. G
- Memberikan penjelasan mengatakan
jenis jenis alat bahwa untuk
kontrasepsi modern kedepannya
- Menanyakan pertanyaan
setelah kelahiran
seputar alat kontrasepsi
anak ketiga nya
akan memikirkan
untuk
menggunakan
alat kontrasepsi

O:

Ny. G terlihat
mengerti tentang
informasi yang
diberikan

Ny. G terlihat
bingung saat
disuruh memilih
alat kontrasepsi

A:

Masalah teratasi

P:

Intervensi dihentikan

15 November 2015 III - Memberikan edukasi S :


mengenai bahaya
(12.30 13.00) Ny. G
merokok
- Memberikan informasi mengatakan
mengenai zat zat bahwa intensitas
berbahaya yang bermain
terkandung dalam (nongkrong) An.
rokok S sudah mulai
- Membantu pasien
berkurang
untuk mengurangi
konsumsi rokok secara Bp. G
bertahap. mengatakan
- Menganjurkan An.S bahwa anaknya
untuk mengganti sudah tidak
kebiasaan merokok pernah terlihat
dengan melakukan merokok
aktivitas yang lebih
positif (olahraga) O:
-
- Mengkonsultasikan An. S terlihat
pada keluarga untuk menerima saat
mengontrol pergaulan diberikan
anaknya. informasi
mengenai bahaya
rokok

An. S terlihat
jelas saat
diberikan
pertanyaan
tentang bahaya
rokok

A:

Masalah Belum
Teratasi

P:

Intervensi dilanjutkan

G. Catatan Perkembangan
Tabel G.

Nama keluarga : Bp.G


Alamat : Jl. Utama RT 01 RW 02 Bandung Kel. Sukabungah Kec. sukajadi

Tanggal / Jam No. Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf


Keperawatan

15 November 2015 I - Mengkaji keadaan S :


kulit rambut dan
Ny. G
kepala
mengatakan
- Menganjurkan untuk
mengerti
mencuci rambut setiap
mengenai
2 hari sekali
- Menganjurkan untuk pentingnya
menggunakan obat kebersihan
penghilang kutu terutama
kebersihan
rambut, dan
sudah
melakukan
keramas pada
An. T 2 hari
sekali, serta
memberikan
obat anti kutu
pada An. T.

O:

An. T terlihat
lebih nyaman
karena sudah
tidak
menggaruk-
garuk
kepalanya,
keadaan rambut
terlihat terawat.

A:

Masalah teratasi
P:

Intervensi dihentikan

15 November 2015 II - Memberikan penjelasan S :


mengenai manfaat daun
(12.00 12.30) Ny. G
sirih
- Memberikan penjelasan mengatakan
mengenai zat zat yang mengerti
terkandung dalam daun mengenai
sirih informasi yang
- Memberikan edukasi diberikan
mengenai kontrasepsi sehingga
modern kedepannya
- Memberikan penjelasan
setelah kelahiran
jenis jenis alat
anak ketiga nya
kontrasepsi modern
- Menanyakan pertanyaan akan memikirkan
seputar alat kontrasepsi untuk
menggunakan alat
kontrasepsi
O:

Ny. G terlihat
mengerti tentang
informasi yang
diberikan dan
terlihat mulai
memikirkan
rencana
penggunaan
kontrasepsi

A:

Masalah teratasi

P:

Intervensi dihentikan

15 November 2015 III - Memberikan edukasi S :


mengenai bahaya
(12.30 13.00) Ny. G
merokok mengatakan
- Memberikan informasi
bahwa intensitas
mengenai zat zat
bermain
berbahaya yang
(nongkrong) An.
terkandung dalam rokok
S sudah mulai
- Membantu pasien untuk
berkurang dan
mengurangi konsumsi
mengatakan
rokok secara bertahap.
- Menganjurkan An.S bahwa anaknya
untuk mengganti sudah tidak
kebiasaan merokok pernah terlihat
dengan melakukan merokok
aktivitas yang lebih
O:
positif (olahraga)
An. S terlihat
- Mengkonsultasikan pada
keluarga untuk menerima saat

mengontrol pergaulan diberikan

anaknya. informasi
mengenai bahaya
rokok dan terlihat
jelas saat
diberikan
pertanyaan
tentang bahaya
rokok

A:

Masalah Belum
Teratasi

P:

Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai