Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Illahi Rabi yang telah mengizinkan dan
memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul Lemak. Tak lupa shalawat dan salam kita curahkan kepada junjungan besar Nabi
Muhammad SAW.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Ilmu Gizi dasar. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bimbingan dari berbagai pihak, penulisan karya tulis ini
tidak akan terselesaikan dengan baik. Sehingga dalam kesempatan ini perkenanakan penulis
mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Dosen mata kuliah Ilmu Gizi Dasar, Rosihan Anwar, S.Gz
2. Kedua orang tua yang senantiasa memberikan dukungan serta doanya dan terselesaikannya
makalah ini.
3. Rekan-rekan kelas DIV Gizi serta sahabat-sahabat kami yang telah bersedia memberikan
dukungan serta pengorbanan demi terselesaikannya makalah ini.
4. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan makalah ini yang tidak bisa
disebutkan satu persatu.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para
pembaca pada umumnya dalam memajukan pendidikan. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita, amin.

Banjarbaru, September 2013

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii


DAFTAR ISI . iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 2
C. Tujuan Penulisan ....... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Lemak ........................................................................... 3
B. Fungsi Umum Lemak ............................................................... 3
C. Klasifikasi Lemak .. 3
D. Metabolisme Lemak .. 5
E. Jenis-jenis Lemak . 6
F. Oksidasi Asam Lemak . 9
G. Kekurangan dan kelebihan Lemak 11

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ..... 12
B. Saran ..... 12

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Lemak (lipid) merupakan makronutrien penghasil energi kedua, terus mengalami
perkembangan. Walaupun kita biasa mendengar tentang bahaya diet berlemak tinggi dan risiko
penyakit jantung, tetapi kita juga membaca tentang manfaat kesehatan dari diet Mediterania yang
cukup tinggi kandungan lemaknya. Sebuah survei konsumen terbaru menyelidiki alasan-alasan
mengapa masyarakat umum sangat menyukai hamburger-hamburger siap saji dan survei ini
menemukan jawaban antara lain Memiliki rasa yang tidak ada duanya, Cukup hangat dan
menggoda, dan Tepat mengobati rasa lapar. Sebagian besar dari opini ini disebabkan oleh
lemak. Lemak menambahkan cita rasa dan sensasi dalam mulut yang nikmat bagi makanan kita
dan berkontribusi bagi perasaan puas kita. Lemak sendiri adalah sebuah gizi yang esensial.
Lazimnya, lemak memiliki tempat yang utama dalam diet orang-orang Amerika. Akan
tetapi, karena adanya pertimbangan-pertimbangan kesehatan, sikap kita terhadap lipid makanan
mulai berubah. Kita perlu menilai bukan hanya seberapa banyak lemak yang kita makan, tetapi
juga jenis lemak apa, karena lemak-lemak berbeda memiliki efek yang berbeda terhadap tubuh
dan kesehatan kita. Sebagai profesional kesehatan kita perlu berfokus pada diet total, bukan pada
satu gizi saja. Lemak di kelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok lemak sederhana
(simplelipids) dan kelompok lemak kompleks (complex lipid). Lemak sederhana mencakup
senyawa-senyawa yang tidak mudah terhidrolisis oleh larutan asam atau basa dalam air dan
terdiri darisubkelompok-kelompok: steroid,prostaglandin dan terpena.Lemak kompleks meliputi
subkelompok-kelompok yang mudah terhidrolisis menjadi zat-zat penyusun yang lebih
sederhana, yaitu gliserida.
Komponen-komponencampuran lipid dapat difraksionasi lebih lanjut dengan
menggunakan perbedaan kelarutannya di dalam berbagai pelarut organik. Sebagai contoh;
fosfolipid dapat dipisahkan dari sterol dan lemak netral atas dasar ketidak larutannya di dalam
aseton.Suatu reaksi yang sangat berguna untuk fraksionasi lipid, adalah reaksi penyabunan.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari Lemak ?
2. Apa saja karakteristik Lemak ?
3. Apa saja fungsi dari Lemak ?
4. Apa itu metabolism Lemak ?
5. Apa saja klasifikasi Lemak ?
6. Apa jenis-jenis Lipid ?
7. Apa penjelasan dari oksidasi asam Lemak ?
8. Apa kekurangan dan kelebihan Lemak?
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan-tujuan yang diharapkan dalam penulisan makalah ini berdasarkan rumusan
masalah diatas adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian lemak.

2. Untuk mengetahui karakteristik lemak.

3. Untuk memahami fungsi lemak.

4. Untuk mengetahui metabolisme lemak.

5. Untuk mengetahui klasifikasi lemak.

6. Untuk mengetahui jenis-jenis lipid.

7. Untuk memahami oksidasi asam lemak.

8. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan lemak.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lemak
Lemak dalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah senyawa
yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut organik tetapi sukar larut
atau tidak larut dalam air.
Suatu lemak didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat dalam alam serta tak
larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar seperti suatu hidrokarbon atau dietil
eter.

Lipid adalah ester asam lemak. Biasanya zat tersebut tidak larut dalam air akan tetapi
larut dalam pelarut lemak. Pelarut lemak adaah eter, chloroform, benzena, carbontetrachlorida,
xylena, alkohol panas, dan aseton panas. (Iskandar, 1974)

B. Fungsi Umum Lemak


Fungsi umum lemak dalam tubuh kita adalah :
a. Sebagai cadangan energi
b. Sebagai penghasil energi
c. Sebagai pelindung lipida disekitar ginjal
d. Sebagai alat transport dalam darah
e. Sebagai penyusun membran

C. Klasifikasi Lemak
Lemak yang terdapat dalam tubuh dapat diklasifikasikan menurut struktur kimianya
ke dalam 5 grup, seperti pada tabel di bawah. Asam lemak, kelas pertama , berfungsi sebagai
sumber energi utama bagi tubuh. Selain itu, asam lemak adalah blok pembangun dario
asamlemak ini kompleks kompleks lipid disintetis.
Prostaglandin, yang dibentukdariasam lemak tidak jenuh ganda tertentu, adalah
substansi pengatur intrasel yang mengubah tanggapan tanggapan sel terhadap rangsangan luar.
Karena prostaglandin berperan dalam kerja hormon. Kelas lipid kedua terdiri dari ester-ester
gliseril.
Ester-ester ini termasuk pula asilgliserol, yang selain merupakan senyawa antara
atau pengangkut metabolik dan bentuk penyimpanan asam lemak, dan fosfogliserid yang
merupakan komponen utama lipid dari membran sel. Sfingolipid, kelas ketiga, juga merupakan
komponen membran. Mereka berasal dari alkohollemak sfingosin.
Sterol mencangkup kelas ke empat lipid. Derivat sterol, termasuk kolesterol, asam
empedu, hormon steroid, dan vitamin D sangat penting dari segi kesehatan. Aspek-aspek
metabolisme ester kolesteril yang berkaitan dengan bagian-bagian asam lemaknya. Terpen, kelas
terakhir lipid, mencangkup dolikol dan vitamin A, D, E, K yang larut dalam lemak. Derivat-
derivat isoprene ini terdapat dalam jumlah kecil, tetapi mempunyai fungsi metabolik yang sangat
penting dan terpisah.
Tabel klasifikasi dan fungsi lipid

No Lipid Fungsi
1 Asam Lemak Bahan bakar metabolik, blok pembangun
Prostaglandin untuk lipid lainModulator intrasel
2 EstergliserilAsilgliserol Penyimpanan asam lemak, senyawa
metabolik

Fosfogliseril Struktur membrane

3 SfingolipidSfingomielin Struktur membran


Glikosfingolipid Membran antigen, permukaan
4 Derivat sterolKolesterol Membran dan struktur lipoprotein
Ester Kolesterol Penyimpanan dan angkutan

Asam empedu Pencernaan lipid dan absorbsi

Hormon steroid Pengaturan metabolik

Vitamin D Metabolisme kalsium dan fosfor


5 TerpenDolikol Sintesis glikoprotein
Vitamin A Penglihatan, integritas epitel

Vitamin E Antioksidan lipid

Vitamin K Pejendalan darah

D. Metabolisme Lemak
Lemak yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu
trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid
adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena
larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak rantai
pendek juga dapat melalui jalur ini.
Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut dalam air, maka
diangkut oleh miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi) dan dilepaskan ke dalam sel epitel
usus (enterosit). Di dalam sel ini asam lemak dan monogliserida segera dibentuk menjadi
trigliserida (lipid) dan berkumpul berbentuk gelembung yang disebut kilomikron. Selanjutnya
kilomikron ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada vena kava, sehingga
bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian ditransportasikan menuju hati dan
jaringan adipose.
Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi
asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol tersebut, dibentuk
kembali menjadi simpanan trigliserida. Proses pembentukan trigliserida ini dinamakan
esterifikasi. Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan energi dari lipid, trigliserida dipecah menjadi
asam lemak dan gliserol, untuk ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi.
Proses pemecahan lemak jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam lemak tersebut
ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai asam lemak
bebas (free fatty acid/FFA).
Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak dan
gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak mengalami
esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energi
jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam
lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika harus memecah cadangan trigliserida
jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis.

Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil KoA.
Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan protein, asetil KoA
dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di sisi lain,
jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis menjadi asam
lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida.

Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA mengalami
kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami steroidogenesis
membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak juga berpotensi menghasilkan
badan-badan keton (aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini dinamakan ketogenesis.
Badan-badan keton dapat menyebabkan gangguan keseimbangan asam-basa yang dinamakan
asidosis metabolik. Keadaan ini dapat menyebabkan kematian.

E. Jenis-jenis Lipid
Terdapat beberapa jenis lemak yaitu :
a) Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.
Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester trigliserida atau lemak, baik
yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Asam ini merupakan asam karboksilat yang mempunyai
rantai karbon panjang. Asam ini mudah dijumpai dalam minyak masak (goreng), margarin, atau
lemak hewan dan menentukan nilai gizinya. Secara alami, asam lemak bisa berbentuk bebas
(karena lemak yang terhidrolisis) maupun terikat sebagai gliserida.
Adapun rumus umum dari asam lemak adalah:
CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH

Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua macam asam lemak
yaitu :
Asam lemak jenuh (saturated fatty acid), Asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap
Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid), Asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan
rangkap
Sebagian besar asam lemak yang ada dalam darah dan jaringan manusia berupa varietas
rantai panjang. Asam lemak jenuh hanya memiliki ikatan tunggal di antara atom-atom karbon
penyusunnya, sementara asam lemak tak jenuh memiliki paling sedikit satu ikatan ganda di
antara atom-atom karbon penyusunnya. Asam lemak merupakan asam lemah, dan dalam air
terdisosiasi sebagian melepaskan ion H+ .
Umumnya berfase cair atau padat pada suhu ruang (27 Celsius). Semakin panjang rantai C
penyusunnya, semakin mudah membeku dan juga semakin sukar larut. Asam lemak jenuh
bersifat lebih stabil (tidak mudah bereaksi) daripada asam lemak tak jenuh. Ikatan ganda pada
asam lemak tak jenuh mudah bereaksi dengan oksigen (mudah teroksidasi). Karena itu, dikenal
istilah bilangan oksidasi bagi asam lemak.
b) Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida.
Lemak dan minyak merupakan gliserida atau dikenal sebagi trigliserida, yaitu ester asam
lemak dan gliserol yang merupakan alkohol trivalen. Lemak mengandung asam lemak jenuh,
sedang minyak mengandung asam lemak tak jenuh. Umumnya lemak hewani mengandung asam
lemak jenuh, tanaman mengandung asam lemak tak jenuh, sehingga terkenal sebagai minyak
nabati. Lemak/minyak molekulnya bersifat non polar.
Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi dasar dari gliserida
netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak). Setiap gliserol mungkin
berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1
asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut digliserida dan
jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida. Monogliserid sangat penting dalam
pencernaan dan senyawa antara metabolik. Pada manusia digliserid terbentuk hampir secara
eksklusif sebagai senyawa antara metabolik. Trigliserida merupakan asilgliserol yang paling
sering terbentuk, karena secara kuantitatif merupakan bentuk asam lemak yang paling utama
untuk penyimpanan dan pengangkutan.
c) Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein dan glikolipid.
Lipoprotein merupakan gabungan antara lipid dengan protein. Lipoprotein terdapat dalam
plasma darah, bagian lipid dalam lipoprotein umumnya adalah trigliserida, fosfolifid atau
kolesterol.
Glikolipid adalah lemak yang mengandung suatu karbohidrat polar, seperti D-glukosa atau
D-galaktosa, tetapi bukan suatu gugusan fosfat. Glikolipid dapat berasal dari gliserol atau
sfingosin dan sering diklasifikasi sebagai gliserida (contohnya, glikosil-diasil gliserol) atau
sebagai sfingolipid (contohnya, serebrosid). Serebrosid merupakan glikolipid sederhana yang
mengandung gula, asam lemak, dan sfingosin. Serebrosid disintesis dengan penambahan suatu
gula pada seramid (sfingosin dengan perlekatan suatu asam lemak). Serebrosid ditemukan dalam
membran otak dan sistem saraf dan khususnya berlimpah dalam sarung mielin.
.
d) Non gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid dan malam
Lipid jenis ini tidak mengandung gliserol. Jadi asam lemak bergabung dengan molekul-
molekul non gliserol. Yang termasuk ke dalam jenis ini adalah sfingolipid, steroid, kolesterol dan
malam.
Sfingolipid
Sfingolipid dapat ditemukan di hampir seluruh jaringan manusia dan terbentuk dari basa
rantai panjang yang terhidroksilasi dan bukan terbentuk dari gliserol, terdiri dari sfingosin dan
dihidrosfingosin. Penggunaan primer dari sfingolipid adalah sebagai penyusun selubung mielin
serabut saraf. Pada manusia, 25% dari lipid merupakan sfingolipid
Steroid adalah senyawa organik lemak sterol tidak terhidrolisis, steroid mempunyai struktur
dasar yang terdiri dari 17 atom karbon yang membentuk tiga cincin sikloheksana dan satu cincin
siklopentana. Pada umunya steroid berfungsi sebagai hormon. Beberapa diantara hormon
reproduktif yang merupakan steroid adalah testosteron dan progesteron.
F. Oksidasi Asam Lemak
Asam lemak dipecah melalui oksidasi pada karbon . Oksidasi asam lemak terjadi di
mitokondria di mana asam lemak sebelum memasuki mitokondria mengalami aktivasi . adenosin
trifosfat ( ATP ) memacu pembentukan ikatan tioester antara gugus karboksil asam lemak dengan
gugus sulfhidril pada KoA. Reaksi pengaktifan iniberlangsung di luar mitokondria dan dikatalisis
oleh enzim asil KoA sintetase. Asam lemak merupakan bahan bakar utama untuk manusia dan
mamalia lainnya, dengan adanya O2, asam lemak dikatabolis menjadi CO2 dan H2O, dan 40%
dari energi bebas yang dihasilkan dari proses ini digunakan untuk membentuk ATP.
Oksidasi asam lemak terjadi dalam tiga tahap yakni aktivasi, pengangkutan kedalam
mitokondria dan oksidasi menjadi asetil-CoA. Asam lemak masuk kedalam lintas metabolik
didahului dengan perubahan asam lemak menjadi turunan koenzim A-nya, dalam bentuk ini
asam lemak teraktivasi. Aktivasi asam lemak memicu pembentukan tioester dari asam lemak dan
CoA. Proses ini dibarengi dengan hidrolisis ATP menjadi AMP, enzim yang mengkatalisis reaksi
ini adalah asil-CoA sintetase.

G. Kekurangan dan Kelebihan Lemak


a) Akibat kekurangan lemak
1. Kurangnya penyerapan lemak

Kurangnya penyerapan lemak merupakan satu akibat yang bisa ditimbulkan dari
kekurangan lemak. Sebagai informasi saja, lemak merupakan satu nutrisi yang bermanfaat untuk
penyerapan vitamin. Dengan adanya lemak yang mencukupi dalam tubuh, kita akan memperoleh
fungsi yang baik dalam penyerapan vitamin sehingga tubuh akan bisa memenuhi kebutuhan akan
vitamin seperti vitamin A, B, D, E, dan yang lainnya. Dengan fungsi lemak yang menyerap
vitamin, kekurangan lemak dapat menyebabkan tubuh kita kekurangan vitamin pula. Akan
terjadi berbagai masalah kesehatan jika tubuh kekurangan vitamin seperti misalnya, kekurangan
vitamin A bisa menyebabkan terganggunya pandangan atau mata yang mudah lelah, kekurangan
vitamin E dapat mengakibatkan gangguan kulit, dan lain sebagainya.

2. Makan menjadi berlebih

Banyak orang berdiet dengan mengurangi porsi makan mereka. Namun, banyak pula
dari mereka yang tidak berhasil menjalankan program dietnya. Banyak orang kemudian
menyerah karena tidak cukup kuat motivasi yang mereka miliki. Setelah tidak pernah
mengkonsumsi lemak dalam jangka waktu tertentu selama program diet, badan mereka
kekurangan lemak. Kemudian, saat mereka menyerah dalam program dietnya, mereka makan
dengan porsi yang lebih banyak. Hal ini dipicu oleh tubuh yang kurang mendapat asupan lemak
selama diet. Kekurangan lemak dapat memicu nafsu makan yang lebih tinggi. Kita akan mudah
lapar jika tubuh kita kekurangan asupan lemak. Selain itu, dalam dietnya, banyak orang
mengkonsumsi produk rendah lemak yang mengakibatkan kekurangan lemak dan yang mana
pada kenyataannya produk semacam ini justru mengandung lebih banyak gula. Dapat
disimpulkan bahwa kekurangan lemak akan justru memicu tubuh untuk menjadi kelebihan berat
badan.

3. Depresi dan gangguan mental lainnya

Depresi juga akibat lain yang bisa timbul akibat kekurangan lemak. Mungkin kita
tidak cukup peka untuk menyadari gejala ini. Omega dan asam lemak adala nutrisi yang berperan
serta dalam mempengaruhi perulaku dan juga perasaan. Kedua nutrisi tersebut dapat membentuk
hormone atau senyawa kimia di dalam otak manusia. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa
kekurangan lemak dapat berkaitan dengan terganggunya mental seseorang.

b) Akibat Kelebihan Lemak


Kelebihan lemak tubuh dikaitkan dengan ancaman fisik yang besar
seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Lemak adalah molekul-molekul biologis yang tidak larut di dalam air tetapi larut di dalam
pelarut-pelarut organik.
2. Lemak mempunyai fungsi :
a) Sebagai cadangan energi.
b) Sebagai penghasil energi.
c) Sebagaipelindung lipida disekitar ginjal.
d) Sebagai alat transport dalam darah.
e) Sebagai penyusun membrane
3. Jenis-jenis lipid
a) Asam lemak.
b) Gliserida.
c) Lipid kompleks.
d) Non gliserida.
B. Saran
Dari makalah ini semoga dapat diambil manfaat untuk penulisan dan pembaca. Semoga
pembaca dapat mengambil beberapa hal-hal yang penting dalam memahami apa pengertian lipid,
klasifikasi lipid, fungsi lipid, jenis-jenis lipid, dll.
Dari makalah ini pula penulis mengalami banyak kendala. Maka banyak kesalahan yang
dibuat oleh penulis. Oleh karena itu penuls membutuhkan saran dari pembaca untuk
menyempurnakan makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai