muncul di satu kelenjar limfe atau rangkaian kelenjar limfe dan mula-mula
menyebar ke kelenjar limfe yang secara anatomis berdekatan.
Secara morfologis ditandai oleh adanya sel raksasa neoplastik khas yang dinamai
sel Reed-Strernberg yang memicu akmulasi limfosit reaktif, histiosit (makrofag), dan
granulosit. Pada sebagian besar kasus, sel Reed-Sternberg berasal dari sel B
sentrum germinativum atau pasca-sentrum germinativum.
HL, merupakan bentuk keganasan tersering pada dewasa muda, dengan usia rata-
rata saat diagnosis adalah 32 tahun.
Sel Reed-Sternberg diagnostic adalah sel besar (garis tengah 15 sampai 45 im)
dengan nucleus yang multiple atau satu nucleus dengan banyak lobus nucleus,
masing-masing dengan sebuah nucleolus mirip badan inklusi seukuran dengan
limfosit kecil (diameter 5-7um).
Varian mononukleus, mempunyai hanya satu nucleus bulat atau oblong dengan
nucleolus besar mirip badan inklusi.
Varian limfohistiositik, nucleus polipoid mirip popcorn, nucleolus tidak jelas, dan
sitoplasma dalam jumlah sedang spesifik untuk subtype predominan limfosit.
Studi memperlihatkan bahwa dalam sebagian besar kasus, semua sel Reed-
Sternberg memiliki tata-ulang gen immunoglobulin yang identik, yang
memperlihatkan tanda-tanda hipermutasi somatic. Hal ini memastikan bahwa sel
Reed-Sternberg berasal dari sel B sentrum germinativum atau pasca-sentrum
germinativum.
Pada banyak kasus HL selularitas campuran, sering ditemukan episom EBV dalam
sel Reed-Sternberg. Sel tumor positif-EBV mengekspresikan latent membrane
protein-1 (LMP-1), protein yang dikode oleh genom EBV yang mampu menyebabkan
transformasi sel. LMP-1 menyalurkan sinyal yang meningkatkan ekspresi NF-kB,
faktor transkripsi yang penting dalam pengaktivan limfosit.
Terjadi akumulasi khas el-sel reaktif sebagai respons terhadap berbagai sitokin yang
dikeluarkan oleh sel tersebut, misalnya IL-5, IL-6, IL-13, TNF, dan GM-CSF. Setelah
tertarik sitokin, infiltrate reaktif tersebut membantu pertumbuhan dan
kelangsungan hidup sel-sel tumor.
Perjalanan penyakit
Pasien berusia lebih muda dengan tipe histologik yang cenderung baik, biasanya
dating pada stadium I atau II dan bebas dari gejala sistemik. Pasien dengan
penyakit diseminata (stadium III dan IV) atau subtype selularitas campuran atau
deplesi limfosit, lebih besar kemungkinannya mengalami gejala sistemik, misalnya
keringat malam dan penurunan berat.