Disusun oleh :
MERLIANA 14542310072
Kingdom : Mycetea
Division :Amastigomycotae
Phylum : Basidiomycotae
Class
: Hymenomycetes
Ordo
Family : Agaricales
Genus : Pleurotaceae
Species : Pleurotus
:Pleurotus ostreatus
Jamur tiram atau yang dikenal juga dengan jamur mutiara memiliki bagian
tubuh yang terdiri dari akar semu (rhizoid), tangkai (stipe), insang (lamella), dan
tudung (pileus/cap) (Suriawiria, 1993). Jamur tiram memiliki ciri-ciri fisik seperti
permukaannya yang icin da nagak berminyak ketika lembab, bagian tepinya agak
bergelombang, letak tangkai lateral agak disamping tudung dan daging buah
bewarna putih (pleurotus spp). Jamur tiram memiliki diameter tudung yang akan
menyerupai cangkang tiram berkisar antara 5-15 cm, jamur ini dapat tumbuh pada
kayu-kayu lunak dan pada ketinggian 600 meter dari permukaan laut, spesies ini
tidak dapat memerlukaan intensitas cahaya tinggi karena dapat merusak miselia
jamur dan tumbuhannya buah jamur. Jamur tiram dapat tumbuh dan berkembang
dengan suhu 15-30C pada Ph 5,5-7 dan kelembaban 80%-90% (Achmad dkk,
2011).
Sebagai bahan pangan, jamur tiram putih mempunyai tekstur dan cita rasa
yang spesifik. Selain itu terkandung pula asam amino yang cukup lengkap
didalamnya. Jamur merupakan salah satu bahan pangan yang memunyai nilai gizi,
yaitu sekitar 34-89% (Rismunandar,1984). Jamur segar umumnya mengandung
85-89%. Protein yang terkandung dalam jamur tergolong tinggi di bandingkan
dengan kandungan protein pada bahan makanan lainnya yaitu berkisar antara 15-
20% dari berat keringnya. Pada Tabel 1 terdapat perbandingan kandungan gizi
jamur dengan makanan lain. (Achmad dkk, 2011) sebagai berikut:
Tabel 1. Perbandingan kandungan gizijamur dengan makanan lain.
Terdapat asam amino esensial yang terkandung pada protein dalam jamur
tiram. Asam amino esensial adalah asam yang dibutuhkan oleh tubuh dalam
jumlah cukup, tetapi tubuh tidak dapat menghasilkan asam amino. Pada jamur
terdapat sembilan asam amino esensial dan bahkan, beberapa diantaranya
memiliki kadar nilai lebih tinggi dibandingkan yang terkandung dalam protein
telur ayam. Sembilan asam amino esensial tersebut dapat dilihat pada Tabel 3
beserta kadar nilai kandungannya (Achmad dkk, 2011).
Tabel 3 Nilai kandungan asam amino esensian jamur tiram putih
Jamur juga merupakan sumber vitamin antara lain tiamin, niasin, biotin dan
asam askorbat. Pada jamur jarang ditemukan vitamin A dan D. Namun,
terkandung ergosterol yang merupakan prekursor vitamin D dengan iradiasi sinar
ultraviolet dalam jamur tiram putih. Pada umumnya jamur kaya akan kandungan
mineral,terutama posfor. Potassium, sodium, kalsium dan magnesium merupakan
mineral yang paling banyak terkandung didalam jamur. Menurut hasil penelitian
Puslitbang Hasil Hutan Bogor , jamur tiram dapat digunakan untuk mencegah dan
menanggulangi kekurangan gizi, mencegah dan menyembuhkan anemia,
antitumor, menurunkan berat badan dan mencegah kekurangan zat besi (Budhy, et
al (1994) dalam Gemalasari, 2002). Kadar nilai vitamin dan mineral yang
terkandung dalam jamur tiram putih (Achmad dkk, 2011) diperlihatkan pada Tabel
4.
Tabel 4. Nilai kandungan vitamin dan mineral dalam jamur tiram putih
Air % b/b
Protein % b/b Maks.60
Lemak % b/b Min. 12
Karbohidrat % b/b Maks. 20
Kalsium mg/100 gram Maks.25
Maks. 30
Sumber; SNI 01-06683-2002
Suradi, Kusmajadi. (2006). Perubahan Sifat Fisik Daging Ayam Broiler Post
Mortem Selama Penyimpanan Temperatur Ruang. Jurnal Ilmu Ternak.
06 (01), 23-27.