Anda di halaman 1dari 2

KLASIFIKASI TANAH

Bedasarkan Klasifikasinya tanah dapat dibagi menurut kelasnya, sebagai berikut :


A. Tanah Kelas 1 (Warna Hijau)
Tanah kelas 1 dapat dipergunakan untuk segala jenis penggunaan
pertanian tanpa memerlukan tindakan pengawetan tanah yang khusus. Jenis
tanah ini datar, dalam bertekstur halus atau sedang, mudah diolah dan respons
terhadap pemupukan. Tidak mempunyai faktor penghambat atau ancaman
kerusakan dan oleh karenanya dapat dijadikan lahan tanaman semusim dengan
aman
B. Tanah Kelas 2 (Warna Kuning)
Tanah kelas 2 dapat dipergunakan untuk segala jenis penggunaan
pertanian dengan sedikit faktor penghambat. Jenis tanah ini agak berlereng
landai, kedalamannya dalam dan bertekstur halus sampai agak halus. Dalam
hal ini diperlukan sedikit usaha konservasi tanah.
C. Tanah Kelas 3 (Warna Merah)
Tanah kelas 3 dapat dipergunakan untuk segala jenis penggunaan
pertanian dengan hambatan lebih besar dari jenis tanah kelas 2, sehingga
memerlukan tindakan pengawasan khusus dalam pengelolaannya. Jenis tanah
ini terdapat pada tempat yang agak miring atau drainase buruk, memiliki
kedalaman sedang, atau permeabilitasnya agak cepat. Jenis tanah ini masih
memerlukan suatu tindakan pengawetan tanah khusus, seperti pembuatan
teras, penanaman dalam strip, pergiliran tanaman penutup tanah dengan waktu
untuk tanaman tersebut lebih lama.
D. Tanah Kelas 4 (Warna Biru)
Tanah kelas 4 dapat dipergunakan untuk segala jenis penggunaan
pertanian dengan hambatan dan ancaman kerusakan yang lebih besar dari
jenis tanah kelas 3, sehingga memerlukan tindakan khusus dan pengawetan
tanah yang lebih berat dan lebih terbatas. Penggunaannya terbatas untuk
tanaman semusim. Tanah ini terletak pada lereng yang miring 15%-30% atau
berdrainase buruk atau kedalaman dangkal. Jika digunakan untuk menanam
tanaman semusim diperlukan pembuatan teras dan pergiliran tanaman lebih
kurang 3-5 tahun.
E. Tanah Kelas 5 (Warna Hijau Tua)
Tanah kelas 5 ini tidak sesuai untuk digarap bagi tanaman semusim,
tetapi akan lebih sesuai untuk tanaman makanan ternak secara permanen atau
dihutankan. Jenis tanah ini terdapat pada daerah yang datar atau agak cekung
tergenang air atau terlalu bayak batu di atas permukaannya ataupun terdapat
liat masam (cat clay) di dekat atau pada daerah perakaran.
F. Tanah Kelas 6 (Warna Oranye)
Tanah kelas 6 tidak sesuai untuk digarap bagi usaha tani tanaman yang
semusim, disebabkan karena terletak pada lereng yang agak curam (30%-
45%) sehingga mudah tererosi, atau kedalamannya agak dangkal atau telah
mengalami erosi berat. Tanah jenis ini lebih tepat dijadikan padang rumput
atau dihutankan. Jika digarap untuk tanaman semusim diperlukan pengawetan
tanah yang agak berat.
G. Tanah Kelas 7 (Warna Coklat)
Tanah kelas 7 sama sekali tidak sesuai untuk digarap menjadi usaha
tani tanaman semusim. Dianjurkan untuk menanam vegetasi permanen atau
tanaman yang keras. Jenis tanah ini terdapat pada daerah yang berlereng yang
curam (45%-65%) dan tanahnya dangkal atau telah mengalami erosi berat.
Jika dijadikan hutan atau padang rumput harus hati-hati karena sangat peka
erosi.
H. Tanah Kelas 8 (Warna Putih)
Tanah kelas 8 tidak sesuai untuk usaha produksi pertanian dan harus
dibiarkan pada keadaan alami atau hutan lindun. Tanah ini lebih cocok untuk
cagar alam atau hutan lindung. Jenis tanah ini terdapat pada tempat yang
memiliki kecuraman lebih 90%. Permukaan tanah ini ditutupi oleh batuan
lepas atau batuan ungkapan atau tanah yang berstruktur kasar.

Anda mungkin juga menyukai